Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prinsip Perancangan Berdasarkan Persepsi dan PreferensiStakeholder dalam Peremajaan Kawasan Cinde Palembang Syarlianti, Dessy
Journal of Architecture and Wetland Environment Studies Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Journal of Architecture and Wetland Environment Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Located in most strategic street in Palembang, Cinde Area used to be the traditional economic trade center for middle class people in Palembang.Unfortunately nowadays it has been run intoquality decreasing both physic and activity.High competitions from modern commercial area that offering more prestigious facilities could become one of the reasons why people tend to leave Cinde Area. However, the activity decreasing isn’t as bad as the physical quality decreasing. There’re so many physical problem in Cinde Area, especially the Cinde Market, as the landmark of the area, that couldn’t fulfill the need of the people anymore, such as the parking area, pedestrian ways, open space and the condition of Cinde Market building itself. The Issue of doing renewal in this area had emerged from many times ago, butstill there isn’t any concrete guideline of it. Principles design is one of guidelines that could help in doing some renewal in this area, but there’re so many factors involve and should be considered before formulating it. One significant factor is the stakeholder. Identify right stakeholders in this project will make the project become more efficient and reliable. The scope of this research is to make some principles design of Cinde Area renewal based on perception and preference of the related stakeholder using the content analysis method, so that the program will minimize conflicts among the stakeholder and expedite the renewal. Key-word :Urban Renewal, stakeholders, Design Principles, Cinde Palembang Abstrak Terletak di daerah yang sangat strategis di kota Palembang, Kawasan Cinde dahulu merupakan pusat perdagangan kalangan menengah. Sangat disayangkan saat ini kawasan tersebut mengalami penurunan kualitas baik secara fisik maupun aktifitas.Persaingan yang pesat dari kawasan komersial modern yang menawarkan fasilitas yang lebih baik menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat cenderung untuk meninggalkan Kawasan Cinde. Namun penurunan kualitas aktivitas tidak terlalu menjadi persoalan yang utama, dikarenakan secara kuantitas aktivitas masih banyak berlangsung di sana.Berbeda dengan kualitas fisiknya yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat saat ini, terutama pasar Cinde sebagai landmark kawasan.Hal ini dapat dilihat dari kurangnya lahan parkir, kondisi jalur pedestrian yang kurang baik, kurangnya ruang terbuka serta tata hijau, serta kondisi bangunan pasar Cinde yang tidak terpelihara.Isu untuk melakukan peremajaan pada kawasan ini telah ada dari sejak lama, namun belum ada suatu rumusan pasti yang mengatur hal tersebut, sehingga usaha peremajaan belum dapat terlaksana dengan baik dan tidak tepat sasaran.Prinsip disain adalah salah satu aturan yang dapat membantu pelaksanaan program peremajaan ini, namun terdapat banyak faktor yang harus menjadi pertimbangan sebelum merumuskannya.Salah satu faktor penting adalah stakeholder. Mengidentifikasi stakeholder yang tepat untuk proyek ini akan membuat pelaksanaannya menjadi lebih efisien dan dapat diandalkan. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk membuat prinsip-prinsip disain dalam usaha peremajaan Kawasan Cinde berdasarkan persepsi dan preferensi stakeholder dengan menggunakan metode analisis content.Diharapkan dengan rumusan tersebut dapat meminimalisir konflik antar kepentingan dalam pelaksanaan proyek peremajaan tersebut. Kata-kunci : jurnal, Stakeholder, Prinsip disain, Cinde Palembang  
Prinsip Perancangan Berdasarkan Persepsi dan PreferensiStakeholder dalam Peremajaan Kawasan Cinde Palembang Dessy Syarlianti
Journal of Architecture and Wetland Environment Studies Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Journal of Architecture and Wetland Environment Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1335.922 KB)

Abstract

Abstract Located in most strategic street in Palembang, Cinde Area used to be the traditional economic trade center for middle class people in Palembang.Unfortunately nowadays it has been run intoquality decreasing both physic and activity.High competitions from modern commercial area that offering more prestigious facilities could become one of the reasons why people tend to leave Cinde Area. However, the activity decreasing isn’t as bad as the physical quality decreasing. There’re so many physical problem in Cinde Area, especially the Cinde Market, as the landmark of the area, that couldn’t fulfill the need of the people anymore, such as the parking area, pedestrian ways, open space and the condition of Cinde Market building itself. The Issue of doing renewal in this area had emerged from many times ago, butstill there isn’t any concrete guideline of it. Principles design is one of guidelines that could help in doing some renewal in this area, but there’re so many factors involve and should be considered before formulating it. One significant factor is the stakeholder. Identify right stakeholders in this project will make the project become more efficient and reliable. The scope of this research is to make some principles design of Cinde Area renewal based on perception and preference of the related stakeholder using the content analysis method, so that the program will minimize conflicts among the stakeholder and expedite the renewal. Key-word :Urban Renewal, stakeholders, Design Principles, Cinde Palembang Abstrak Terletak di daerah yang sangat strategis di kota Palembang, Kawasan Cinde dahulu merupakan pusat perdagangan kalangan menengah. Sangat disayangkan saat ini kawasan tersebut mengalami penurunan kualitas baik secara fisik maupun aktifitas.Persaingan yang pesat dari kawasan komersial modern yang menawarkan fasilitas yang lebih baik menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat cenderung untuk meninggalkan Kawasan Cinde. Namun penurunan kualitas aktivitas tidak terlalu menjadi persoalan yang utama, dikarenakan secara kuantitas aktivitas masih banyak berlangsung di sana.Berbeda dengan kualitas fisiknya yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat saat ini, terutama pasar Cinde sebagai landmark kawasan.Hal ini dapat dilihat dari kurangnya lahan parkir, kondisi jalur pedestrian yang kurang baik, kurangnya ruang terbuka serta tata hijau, serta kondisi bangunan pasar Cinde yang tidak terpelihara.Isu untuk melakukan peremajaan pada kawasan ini telah ada dari sejak lama, namun belum ada suatu rumusan pasti yang mengatur hal tersebut, sehingga usaha peremajaan belum dapat terlaksana dengan baik dan tidak tepat sasaran.Prinsip disain adalah salah satu aturan yang dapat membantu pelaksanaan program peremajaan ini, namun terdapat banyak faktor yang harus menjadi pertimbangan sebelum merumuskannya.Salah satu faktor penting adalah stakeholder. Mengidentifikasi stakeholder yang tepat untuk proyek ini akan membuat pelaksanaannya menjadi lebih efisien dan dapat diandalkan. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk membuat prinsip-prinsip disain dalam usaha peremajaan Kawasan Cinde berdasarkan persepsi dan preferensi stakeholder dengan menggunakan metode analisis content.Diharapkan dengan rumusan tersebut dapat meminimalisir konflik antar kepentingan dalam pelaksanaan proyek peremajaan tersebut. Kata-kunci : jurnal, Stakeholder, Prinsip disain, Cinde Palembang  
Korespondensi Status Kependudukan Terhadap Preferensi Ruang Jalan: Studi Kasus Kota Bandung Syarlianti, Dessy; Tricia Herliana, Emmelia; Triyuly, Wienty; Hidayat, Husnul
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 14 No. 1 (2025): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v14i1.442

Abstract

Perencanaan kota di negara berkembang semakin menyadari pentingnya pengembangan yang berorientasi pada manusia. Salah satu konsep yang berkembang pesat saat ini adalah Complete Street. Konsep ini menekankan pentingnya respon desain dan perencanaan ruang jalan kota terhadap keberagaman konteks pengguna sehingga dapat meningkatkan kualitas pengalaman ruang. Namun, karakteristik individu khususnya pengaruh latar belakang sosial budaya terhadap pemilihan ruang jalan kota masih belum banyak dikaji, khususnya dalam konteks negara berkembang. Studi ini bertujuan untuk meninjau status kependudukan dapat menjadi representasi karakteristik individu dan memiliki pengaruh terhadap preferensi ruang jalan kota. Analisis korespondensi terhadap kuesioner semi tertutup (semi close-ended) dari 190 responden di Bandung, Indonesia, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status tempat tinggal dan preferensi jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunjung melihat jalan sebagai tujuan rekreatif, sedangkan penduduk memilih ruang jalan fungsional yang mendukung rutinitas harian (utilitarian). Studi ini mengusulkan kerangka konseptual mengenai empat aspek utama yang memengaruhi preferensi ruang jalan kota, yakni aspek penyerta, aspek motivasi, aspek atraksi, dan aspek mobilitas. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut di dalam perencanaan dan perancangan ruang jalan kota, diharapkan ruang jalan dapat memberikan pengalaman ruang yang akan menjadi identitas kota yang berkesinambungan.