Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pemberdayaan Pedagang Sayur di Pasar Badung Sebagai Kader Pencegahan COVID-19 dan Pelatihan Promosi Usaha Berbasis Online Dharmesti Wijaya; Anak Agung Gede Indraningrat; Ida Ayu Agung Idawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.653 KB)

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak besar di masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Dampak tersebut juga dirasakan mitra kami yang merupakan pedagang sayur di Pasar Badung, Denpasar, Bali. Berdasarkan hasil diskusi, mitra mengeluhkan penerapan protokol kesehatan yang mulai longgar, baik oleh pedagang maupun pembeli, serta pendapatan yang menurun akibat pembatasan kegiatan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupaya memberdayakan mitra untuk menjadi kader sadar COVID-19 dengan memberikan penyuluhan terkait bahaya dan cara penularan virus ini, serta pelatihan mencuci tangan dan menggunakan masker yang baik dan benar. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pelatihan promosi usaha berbasis online serta pemberian bantuan langsung. Metode yang dilakukan adalah focus group discussion, penyuluhan dan pelatihan terkait COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan, serta pelatihan promosi online menggunakan media sosial. Hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman mitra terkait materi yang diberikan. Proses monitoring pascakegiatan dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan dan dapat diamati bahwa para pedagang telah menggunakan masker dengan benar, menyediakan hand sanitizer di kios masing-masing, serta mulai membuat konten promosi di akun media sosialnya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah menambah pengetahuan dan kemampuan mitra dalam menerapkan protokol kesehatan dan promosi online.
Pelatihan Pembuatan Yogurt Pada Kelompok Guru Program Keahlian Asisten Keperawatan di SMKN 1 Tembuku Bangli Anak Agung Gede Indraningrat; Made Dharmesti Wijaya; Ida Ayu Agung Idawati; Wahyu Antari Wijaya
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Keahlian Asisten Keperawatan adalah salah jurusan pada bidang kesehatan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Tembuku Bangli. Berdasarkan pemaparan mitra yang diwakilkan oleh ketua program studi program keahlian asisten keperawatan diketahui bahwa para guru yang mengajar di bidang ini diwajibkan untuk mengembangkan produk kesehatan yang berpotensi menghasilkan profit. Hasil diskusi mengerucut pada keinginan dari mitra untuk diberikan pelatihan dalam membuat produk olahan susu berupa yoghurt dan diberikan pelatihan tentang metode pengemasan produk dan pemasaran. Pemilihan yoghurt sebagai produk yang akan dibuat dikarenakan harganya murah dan mudah dibuat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah focus group discussion melalui pemaparan tentang konsep yoghurt yang disertai dengan pelatihan pembuatan yoghurt secara langsung. Mitra juga mendapatkan penyuluhan dari sisi ekonomi tentang cara membuat kemasan, menentukan ongkos produksi dan memasarkan produk untuk menarik minat pembeli. Hasil PKM menunjukkan mitra secara umum memiliki pemahaman yang baik tentang konsep gizi seimbang, yoghurt dan konsep pemasaran. Evaluasi pre dan post-test menunjukkan peningkatan persentase pemahaman mitra sebesar 30%. Pendampingan terhadap mitra mengindikasikan bahwa mitra sudah mampu secara mandiri membuat produk yoghurt dibuktikan dengan kreasi yoghurt yang sudah dibuat oleh mitra. Kegiatan PKM ini dapat disimpulkan berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
Edukasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Pelatihan Pasar Modal pada Sekaa Teruna Widya Bhakti Banjar Pegok, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan Made Dharmesti Wijaya; Anak Agung Gede Indraningrat; Ida Ayu Agung Idawati
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekaa Teruna (ST) merupakan organisasi sosial masyarakat yang ada di tingkat banjar di Bali. Pada setiap banjar, ST dibentuk sebagai wahana bagi remaja untuk belajar berorganisasi dan menjalankan berbagai program kepemudaan baik dari segi sosial keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Mitra pada PKM ini adalah ST Widya Bhakti yang dibentuk di Banjar Pegok Sesetan dan aktif melakukan aktivitas kepemudaan di tingkat banjar dan desa. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini difokuskan dalam mengatasi permasalahan mitra untuk memberikan pendampingan dan pengetahuan tentang tanaman obat keluarga (TOGA). Selain itu, mitra juga membutuhkan pelatihan tentang pasar modal khususnya tentang investasi saham. Dalam kegiatan ini, metode yang digunakan adalah focus group discussion, penyuluhan tentang konsep dan cara pemanfaatan TOGA secara tradisional, pelatihan tentang investasi pasar modal, serta pemberian bantuan berupa bibit TOGA dan set composting bag untuk mengolah sampah organik. Berdasarkan hasil pretest dan posttest, diketahui telah terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan mitra terkait materi yang diberikan, dari nilai rata-rata 60/100 menjadi 88/100 setelah pemberian materi. Hasil monitoring dan evaluasi (monev) menunjukkan bahwa mitra sudah memanfaatkan bibit yang diberikan dengan menanamnya di pekarangan rumah. Mitra juga telah mencoba melakukan recycle sampah organik dengan composting. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM ini telah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mitra dalam pemanfaatan TOGA dan literasi pasar modal.
PKMS PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA BERBASIS EKONOMI KREATIF MELALUI USAHA PEMBUATAN KUE TRADISIONAL DI BANJAR BLAHTANAH SUKAWATI Putu Dian Pradnyanitasari; Putu Yudha Asteria Putri; Ida Ayu Agung Idawati
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Abdi Masyarakat (JAIM)
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v3i1.537

Abstract

Market snacks are foods that are usually bought from traditional markets. Until now the market snacks are still very popular for family snacks and served to guests. One type of market snacks that are well known from any times to the present is the sagon cake. In Bali the sagon cake which is commonly called "jaje sagon" is very popular, especially when it is approaching the feast day of "jage sagon" which is very popular in the market. This traditional cake made from coconut and sticky rice flour is the result of production from a home industry (IRT) business using simple equipment. The problems faced by partners include: 1) Do not have a bookkeeping or records related to income, expenses, production costs and profit and loss. 2) Do not have knowledge about management accounting practices related to the calculation of cost of production, cost of orders, capital budgeting and the performance of UMKM in conducting their business activities. 3) Do not understand corporate governance. 4) Don't have a marketing system like social media. 5) Unattractive product packaging and lack of product variation. The solutions offered for this problem are 1) Assisting in making simple financial books and reports. 2) Assist and provide management accounting training. 3) Provide training on the application of corporate governance, especially relating to the determination of production and marketing strategies. 4) Make social media to help in product marketing and provide assistance in its use. 5) Help make new packaging more attractive so that it can increase marketing and make alternative jaje sagon that is more varied from more contemporary flavors or forms.
Edukasi Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pengelolaan Sampah, serta Pelatihan Literasi Finansial pada STT Wira Dharma, Desa Bangbang, Bangli Dharmesti Wijaya; Anak Agung Gede Indraningrat; Ida Ayu Agung Idawati; Wahyu Antari Wijaya
Community Service Journal (CSJ) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.5.2.2023.50-54

Abstract

Mitra pada kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah pengurus STT Wira Dharma Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Berdasarkan diskusi dengan mitra yang dalam hal ini diwakili oleh Perbekel Desa Bangbang dan Ketua STT Wira Dharma, diketahui bahwa pengelolaan sampah domestik oleh masyarakat masih kurang baik. Kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah plastik dan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik sebelum membuang sampah juga masih perlu ditingkatkan. Selain itu, perilaku masyarakat yang masih suka buang air di pinggir jalan/ persawahan juga menyebabkan permasalahan seperti lingkungan menjadi bau dan tidak sehat, serta dapat menjadi sumber penyakit. Hal lain yang dirasa perlu untuk dicarikan solusi adalah mengenai kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik. Hal tersebut terlihat jelas setelah pandemi melanda dimana pemasukan masyarakat hilang atau mengalami penurunan dan menjadi kesulitan ekonomi akibat tidak mempersiapkan dana darurat maupun investasi ketika masih memiliki penghasilan tetap. Oleh karena itu, dalam kegiatan PKM ini dilaksanakan pemberdayaan mitra sebagai kader dalam penerapan PHBS dan pengelolaan sampah yang baik di masyarakat. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemberian materi mengenai literasi finansial dan pelatihan pengelolaan keuangan yang baik untuk mewujudkan generasi muda yang cerdas secara finansial. Metode yang dilakukan adalah dengan focus group discussion, serta penyuluhan dan pelatihan terkait PHBS, pengelolaan sampah, dan literasi finansial. Berdasarkan hasil pretest dan posttest, didapatkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman mitra terkait materi yang diberikan, yaitu dari nilai rata-rata 76/100 menjadi 94/100 setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa mitra sudah mulai melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, serta telah belajar melakukan recycle sampah organik dengan melakukan composting menggunakan bantuan yang diberikan tim PKM.
PKM Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kelompok Petugas Pemungut Sampah dan Pengembangan Bank Sampah di Banjar Batu Bintang Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Anak Agung Gede Indraningrat; Made Dharmesti Wijaya; Ida Ayu Agung Idawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.5.2.2023.55-61

Abstract

Pemerintah telah secara gencar mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang meliputi: mencuci tangan memakai sabun, memakai masker apabila bepergian, mengikuti etika bersin dan batuk, menjaga asupan makanan bergizi dan melakukan aktivitas fisik yang cukup khususnya di masa pandemi COVID-19. Penerapan PHBS ini semakin tinggi urgensinya pada kelompok petugas kebersihan mengingat tingginya intensitas paparan terhadap sampah dan berbagai macam kotoran yang dapat menularkan berbagai macam penyakit. Kegiatan kemitraan kepada masyarakat (PKM) ini akan difokuskan pada kelompok petugas kebersihan di Banjar Batu Bintang Desa Dauh Puri Kelod Denpasar tentang PHBS dan bantuan alat perlindungan diri di kalangan petugas kebersihan. Selain itu, kegiatan juga akan difokuskan untuk mendesain program bank sampah untuk mengatasi masalah sampah dan menambah pemasukan bagi mitra. Kegiatan PKM ini akan terdiri dari sosialisasi, focus group discussion, pemaparan materi, pre-test dan post-test, yang diakhiri dengan evaluasi dan monitoring secara berkala selama 3 bulan. Hasil kegiatan menunjukkan kader telah memahami dan mempraktekkan konsep PHBS seperti mencuci tangan memakai sabun yang baik dan benar. Selain itu pemahaman kader akan konsep PHBS secara signifikan telah ditunjukkan dengan peningkatan nilai post-test dibandingkan pre-test sebesar 30%. Mitra mendapatkan pemahaman baru tentang konsep bank sampah namun saat ini masih terkendala dengan lokasi pembangunan bank sampah dan untuk sementara mitra bekerja sama dengan bank sampah terdekat. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa mitra sudah menggunakan fasilitas yang diberikan seperti gerobak sampah, sepatu boots, jas hujan dan sarung tangan untuk mendukung aktivitas mengumpulkan sampah.
PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KESEHATAN BALI DEWATA Ni Luh Putu Setia Dewi; Ketut Sudarmini; Ida Ayu Agung Idawati
Warmadewa Management and Business Journal (WMBJ) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wmbj.5.2.2023.125-132

Abstract

The purpose of this study was to determine and analyze the effect of work motivation, work history, and education on teacher performance. The survey was conducted at the Bali Dewata Health College, using a sample of 36 respondents who selected using a saturated sampling technique. All data obtained from distributing questionnaires can be used and then analyzed using multiple regression and hypothesis testing (t-test and f-test). The results were, (1) work motivation, work experience and education had a positive and significant effect on teacher performance at the Bali Dewata High School of Health. (2) Work motivation had a significant effect on teacher performance at the Bali Dewata High School of Health. This proved to have a positive and significant effect on teacher performance. This means that the higher the motivation to work, the better performance of teachers at the Bali Dewata Health College. (3) Work history has a positive and significant effect on teacher performance at the Bali Dewata Health College. This means that the better the professional experience, the better the performance of the Bali Dewata Health College teachers. (4) Education has a positive and significant effect on teacher performance at the Bali Dewata Health College. In other words, the more training, the better the performance of teachers at the Bali Dewata Health College.
PKM Pembuatan Sabun Berbahan Dasar Minyak Jelantah Pada Kelompok Guru Program Keahlian Tata Boga di SMK Negeri 1 Tembuku Bangli Anak Agung Gede Indraningrat; Made Dharmesti Wijaya; Ida Ayu Agung Idawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.6.1.2023.40-46

Abstract

Program Keahlian Tata Boga adalah salah satu jurusan yang ditawarkan untuk peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Tembuku Bangli. Program keahlian ini mengajarkan keahlian di bidang memasak berbagai jenis menu makanan baik nasional maupun internasional. Menggoreng makanan adalah satu aktivitas memasak yang diajarkan program tataboga di SMK 1 Tembuku Bangli. Sebagai konsekuensi aktivitas menggoreng akan dihasilkan limbah berupa minyak jelantah. Berdasarkan pemaparan mitra yang diwakilkan oleh ketua program studi tataboga para guru ingin mendapatkan pelatihan cara mengolah limbah minyak jelantah yang dihasilkan selama proses menggoreng menjadi produk yang ramah lingkungan. Mitra juga berharap produk olahan minyak jelantah ini dapat dipasarkan dan menambah nilai ekonomi selain mengurangi limbah cair. Hal ini sejalan dengan program sekolah yang mewajibkan setiap program keahlian menghasilkan satu produk unggulan. Hasil diskusi mengerucut pada keinginan dari mitra untuk diberikan pelatihan dalam mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun. Beranjak dari permasalahan mitra, maka kegiatan PKM akan difokuskan pada solusi penanganan limbah minyak jelantah melalui pemberian penyuluhan kesehatan dan memberikan pelatihan tentang cara pengolahan minyak jelantah menjadi sabun batangan yang dapat dimanfaatkan mitra dan dapat pula diajarkan pada peserta didik mereka. Disamping aspek kesehatan lingkungan, mitra juga akan mendapatkan pelatihan manajemen produksi dan pemasaran produk sabun minyak jelantah. Kegiatan PKM ini akan dikerjakan dengan metode focus group discussion secara tatap muka langsung dan diikuti dengan proses evaluasi dan monitoring. Hasil PKM menunjukkan mitra secara umum memiliki pemahaman dasar tentang dampak minyak jelantah bagi kesehatan, cara mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun dan cara pemasaran produk sabun minyak jelantah. Evaluasi pre dan posttest menunjukkan peningkatan pemahaman mitra yang signifikan mencapai 60% tentang cara membuat sabun berbahan dasar minyak jelantah. Pendampingan terhadap mitra mengindikasikan bahwa mitra sudah mampu secara mandiri mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun. Hal ini dibuktikan dengan kreasi sabun minyak jelantah yang sudah dibuat mitra dan dokumentasi proses pembuatan berupa video dan foto. Sabun minyak jelantah sudah digunakan oleh mitra untuk kegiatan membersihkan kain atau lingkungan sekitar dapur. Mitra juga sudah mengajarkan pada murid-murid di kelas tata boga tentang cara pengolahan limbah minyak jelantah dan memasarkan produk dalam skala kecil. Mitra mengapresiasi bantuan fasilitas alat dan bahan pembuatan sabun minyak jelantah dan telah menggunakan bantuan buku-buku teks yang disumbangkan tim pengabdi kepada perpustakaan sekolah.
Program Kemitraan Masyarakat Pada Kelompok Petani Buah Lemon Di Desa Sulangai, Petang – Badung Ida Ayu Agung Idawati; N. Paramananda; A.A Ngrh Mayun Narindra
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6645

Abstract

Kelompok petani lemon di Desa Sulangai adalah kelompok petani yang melakukan budidaya lemon organik yang merupakan mitra pada Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah kurangnya pemahaman mitra tentang cara memasarkan produk secara online, mitra juga belum memahami pentingnya pengelolaan sisa lemon menjadi produk yang bermanfaat, serta mitra belum mampu melakukan pencatatan keuangan usahanya secara detail dan terperinci. Kegiatan PKM ini difokuskan dalam mengatasi masalah mitra, yaitu memberikan pengarahan mengenai cara memasarkan produk secara online, memberikan sosialisasi terkait manfaat produk sisa dan memberikan pelatihan mengenai pembuatan laporan keuangan. Metode yang digunakan pada PKM ini adalah focus group discussion, pelatihan penggunaan media sosial sebagai media pemasaran digital dan penyuluhan tentang pengembangan usaha serta pelatihan pembuatan laporan keuangan. PKM ini juga menggunakan instrument berupa test yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pemaparan materi. Hasil pretest dan posttest menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman dan pengetahuan mitra terkait materi yang diberikan, dari nilai rata-rata 65 poin menjadi 95 poin. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah mitra mampu memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran digital dengan baik, dan terjadi peningkatan pengetahuan tentang pemanfaatan produk sisa untuk pengembangan usaha, mitra juga mampu membuat pembukuan arus kas dan laporan keuangan dengan baik.
Pemberdayaan Kelompok Pecinta Karang Nuansa Pulau Nusa Penida Dalam Skrining Kesehatan Penyelam dan Budidaya Rumput Laut Anak Agung Gede Indraningrat; Made Dharmesti Wijaya; Ida Ayu Agung Idawati
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.7.2.2023.45-53

Abstract

Kelompok pecinta karang Nuansa Pulau Nusa Penida merupakan kelompok yang dibentuk swadaya yang bertujuan untuk menjaga keasrian ekosistem terumbu karang di wilayah Desa Ped Nusa Penida. Kelompok ini berdiri untuk memberikan wadah bagi generasi muda di desa Ped untuk secara aktif berperan dalam upaya konservasi terumbu karang dan mengajarkan anggota keahlian bahari seperti menyelam dan diving. Keahlian bahari yang dimilik para anggota kelompok pencinta karang Nuansa tidak hanya berguna saat menjalankan kegiatan konservasi, tetapi juga memberikan benefit ekonomi bagi anggotanya sebagai guide diver maupun snorkeling. Hasil komunikasi dengan perwakilan kelompok pecinta karang memetakan permasalahan yang dihadapi mitra yaitu dari aspek kesehatan dan aspek ekonomi. Dari aspek kesehatan, mitra kurang memiliki pemahaman tentang pentingnya pengukuran awal kondisi tubuh sebelum menyelam seperti pengukuran tekanan darah, kadar oksigen terlarut dan gula darah. Sementara dari aspek ekonomi mitra berencana membudidayakan rumput laut untuk menambah pendapatan kelompok dan warga sekitar. Hanya saja mitra mengalami kendala karena tidak memiliki pengetahuan dan modal awal untuk memulai budidaya rumput laut. Beranjak dari permasalahan yang dihadapi mitra, program kemitraan masyarakat ini akan difokuskan untuk menyelesaikan masalah mitra dengan memberikan pengetahuan tentang penting pemeriksaan kondisi sebelum menyelam dan memfasilitasi dengan pemberian alat tensi serta alat cek gula serta kolesterol. Mitra juga telah mendapat pelatihan tentang budidaya rumput laut dan mendapatkan modal awal berupa bibit rumput laut Eucheuma cottonii untuk memulai tahapan budidaya rumput laut. Hasil PKM menunjukkan peningkatan pemahaman mitra berdasarkan pre dan posttest sebesar 60% tentang konsep skrining kesehatan pre-diving dan pemahaman mitra tentang cara budidaya rumput laut. Mitra merasa sangat terbantu dengan bantuan alat-alat pre-skrining berupa tensi meter, oximeter, alat deteksi glukosa, kolesterol dan asam urat. Setelah diberikan pemahaman tentang penting preskrining sebelum menyelam, mitra kini rutin memeriksa kondisi kesehatan anggotanya. Mitra juga telah menggunakan bantuan dana yang diberikan tim pengabdi untuk mulai membudidayakan rumput laut E. cottonii dalam skala kecil. Mitra membuat demplot budidaya rumput laut berukuran 3 x 5 m2 di lahan milik mereka sendiri secara gotong-royong anggota kelompok penyelam Nuansa Pulau. Hasil PKM ini diharapkan akan menjadi dasar bagi mitra untuk mengembangkan budidaya rumput laut dalam skala yang lebih besar dan meningkatkan kualitas kesehatan dan ekonomi para angota penyelam di masa yang akan datang.