Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG INISIASI MENYUSU DINI Latuharhary, Florence T. U.; Suparman, Eddy; Tendean, Hermie M. M.
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.2.2.2014.5024

Abstract

Abstract: Early breastfeeding initiation is babies’ immediate self-suckle within an hour after being born. However, according to one of the aforetime researches, only 4% women in Indonesia did early breastfeeding initiation, while the other 96% ones did not. Objective: to observe the expectant mothers’ cognition about the early breastfeeding initiation in polyclinic gynecologist/Obstetrics BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, periode November-December 2013. Method: this research use descriptive research design with cross-sectional study approach. This research was carried out in November-December, 2013.  The sample of the study was 50 expectant mothers checking their pregnancy at polyclinic gynecologist/Obstetrics BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Results: it was found that the associate knowledge upon early breastfeeding initiation according to the age group, exist in the age group <20 year (100%), according to the level of education, exist in university level (100%), and according to the number of children, exist in expectant mother with one child (100%). Conclusion: Overall, expectant mothers’ cognition upon early breastfeeding initiation in good category (96%), while in bad category (4%). Keywords: expectant mothers’ cognition, early breast feeding initiation.     Abstrak: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah segeranya bayi menyusu sendiri dalam satu jam pertama setelah lahir. Namun menurut salah satu survei yang telah dilakukan, pelaksanaan inisiasi menyusu dini hanya dilakukan oleh 4% wanita di Indonesia sedangkan 96% wanita lainnya tidak mempraktekkannya. Tujuan: Mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini di Poliklinik Kandungan/Obstetri BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode November-Desember 2013. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2013 dengan sampelnya adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke Poliklinik Kandungan/Obstetri BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang berjumlah 50 orang. Hasil: Didapatkan hasil pengetahuan yang baik tentang inisiasi menyusu dini menurut kelompok umur ada pada kelompok umur <20 tahun (100%), menurut pendidikan terakhir ada pada tingkat perguruan tinggi (100%) dan menurut jumlah anak ada pada ibu hamil yang memiliki satu anak (100%). Simpulan: Secara keseluruhan, pengetahuan ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini dalam kategori baik (96%) sedangkan untuk kategori buruk (4%). Kata kunci: Pengetahuan ibu hamil, inisiasi menyusu dini.
PROFIL LIPID WANITA MENOPAUSE DI PANTI WERDHA DAMAI MANADO Sumoked, Prisilia D. D.; Tendean, Hermie M. M.; Suparman, Eddy
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.1.2016.11003

Abstract

Abstract: In Indonesia, women over the age of 50 years that will become menopause in 2020 are estimated as many as 30.3 million people. A decline in estrogen level at menopause will affect the functions of the female reproductive system as well as of the other body systems, including lipid metabolism. This study was aimed to determine the lipid profile of menopausal women at Panti Werdha Damai (senior housing) Manado. This was a descriptive, prospective, and observational study with a cross sectional design. There were 30 menopausal women obtained by using purposive sampling method. Lipid profile was examined at Prodia Laboratorium Manado. Data were analyzed by using SPSS 20. The results showed that most respondents (86.7%) were ?65 years old. There were 21 women (70%) with total cholesterol level >200 mg/dl (mean value of 211.2 mg/dl); 27 women (90%) with LDL-cholesterol level >100 mg/dl (mean value of 137.8 mg/dl); 25 women (83.3%) with HDL cholesterol >40 mg/dl (mean value of 50.9 mg/dl); and 26 women (87.7%) with triglyceride level <150 mg/dl (mean value of 111.4 mg/dl). Conclusion: Most of the menopausal women at Panti Werdha Damai Manado were at the age of ?65 years. The average values of total and LDL cholesterol were above the reference value, meanwhile the average values of HDL cholesterol and triglycerides were within normal limit. Keywords: menopausal women, lipid profile. Abstrak: Di Indonesia perempuan yang berusia lebih dari 50 tahun telah memasuki menopause pada tahun 2020 diperkirakan sebanyak 30,3 juta orang. Saat menopause terjadi penurunan estrogen yang tidak hanya memengaruhi fungsi sistem reproduksi wanita, tetapi juga terhadap sistem tubuh lainnya antara lain metabolisme lipid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil lipid wanita menopause di Panti Werdha Damai Manado. Jenis penelitian ialah observasional serta deskriptif prospektif dengan desain potong lintang. Didapatkan 30 wanita menopause dengan menggunakan metode purposive sampling dan dilakukan pemeriksaan profil lipid di Laboratorium Prodia Manado. Data dianalisis menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden (86,7%) berusia ?65 tahun. Kadar kolesterol total terbanyak ialah >200 mg/dl berjumlah 21 orang (70%) dengan nilai rerata 211,2 mg/dl. Kadar kolesterol LDL terbanyak ialah >100 mg/dl pada 27 orang (90%), nilai rerata 137,8 mg/dl. Kadar kolesterol HDL terbanyak ialah >40 mg/dl pada 25 orang (83,3%), nilai rerata 50,9 mg/dl. Kadar trigliserida terbanyak ialah <150 mg/dl pada 26 orang (86,7%), nilai rerata 111,4 mg/dl. Simpulan: Sebagian besar wanita menopause di Panti Werdha Damai Manado berusia ?65 tahun dengan nilai rerata kolesterol total dan kolesterol LDL berada di atas nilai rujukan sedangkan nilai rerata kolesterol HDL dan trigliserida sesuai nilai rujukan.Kata kunci: wanita menopause, profil lipid
KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU MANADO Lantu, Aprilia Fransiska; Tendean, Hermie M. M.; Suparman, Eddy
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i1.11020

Abstract

Abstract: Hemoglobin is a parameter used broadly to stipulate the anemia prevalence. Anemia is a medical condition where the amount of hemoglobin is abnormal. In pregnancy, if the level of hemoglobin (Hb <11 g/dL, then it is categorized as anemia. World health organization predicts that 35-75% of pregnant women in developing countries and 18% in developed countries are in anemia condition. According to WHO, the anemia prevalence globally on pregnant women is about 41,8%. This research is intended to know the level of hemoglobin (Hb) on pregnant women in Puskesmas Bahu Manado. This type of research is descriptive and prospective, observational study with cross sectional study design. Forty subjects participated in this research. After hemoglobin level checking, 13 people (32,5%) with hemoglobin level (Hb) <11 g/dL, and 27 people (67,5%) with hemoglobin level (Hb) ≥11 g/dL. This study cocludes that: there are more pregnant women with normal level of Hb ( ≥11 g/dL) in Puskesmas Bahu than the ones with lower level of Hb ( <11 g/dL). The number of pregnant women in Puskesmas Bahu with normal Hb level is 27 people (67,5%) of the total sample while there are 13 people with lower level of Hb (32,5%) of total sample.Keywords: hemoglobin level, anemia, pregnant level Abstrak: Hemoglobin merupakan parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Anemia ialah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (Hb) kurang dari normal. Pada ibu hamil dikatakan anemia jika kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 35-75 % ibu hamil di negara berkembang dan 18 % ibu hamil di negara maju mengalami anemia. Menurut data WHO, secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil di Puskesmas Bahu Manado. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional bersifat deskriptif prospektif dengan rancangan penelitian cross sectional (potong lintang). Empat puluh subjek berpartisipasi dalam penelitian ini. Setelah dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) didapatkan 13 orang (32,5%) dengan kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL, dan 27 orang (67,5%) dengan kadar hemoglobin (Hb) ≥11 g/dL. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: ibu hamil yang memiliki gambaran kadar Hb normal ( ≥11 g/dL) di Puskesmas Bahu ditemukan lebih banyak daripada ibu hamil yang memilliki kadar Hb rendah ( <11 g/dL). Jumlah ibu hamil di Puskesmas Bahu yang memiliki kadar Hb normal adalah 27 orang (67,5%) dari total sampel. Sedangkan ibu hamil di Puskesmas bahu yang memiliki kadar Hb rendah adalah 13 orang (32,5%) dari total sampel.Kata kunci: kadar hemoglobin, anemia, ibu hamil
PROFIL PERSALINAN KEHAMILAN KEMBAR DI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 01 JANUARI 2010 – 31 DESEMBER 2011 Tuange, Angelina; Tendean, Hermie M. M.; Wagey, Freddy W.
eBiomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.1.2013.1169

Abstract

Abstract: Background: Twin pregnancies is the pregnancies with two fetues or more. Nation, heredity, age and parity of mother are all factors affecting twin pregnancies. The main factors that increase the the possibilities of multiple pregnancy is the treatment of infertility. This study uses a retrospective descriptive through medical records at BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou in period January 01, 2010 – December 31, 2011. Conclusion: It is already found 97 cases of twin pregnancy deliveries from 7265 total deliveries. There are 85 cases with a history af multiple pregnancies in the family. Best mode of delivery by Sectio Caesarea as many as 47 cases. Perinatal mortality still occur due to complications and complications that occur during labor. Complications can occur at any time, so it is important with the availability of doctor who are experienced in handling complications of twin pregnancies, to produce the maximum infant output and minimize morbidity and mortality. Keyword: Maternity of twin pregnancies, number of incidence Abstrak: Latar belakang: Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Bangsa, hereditas, umur, dan paritas ibu merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan kembar. Faktor utama yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan kembar adalah terapi infertilitas. Penelitian ini menggunakan metode retrospektif deskriptif melalui rekam medik di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode 01 Januari 2010 – 31 Desember 2011. Simpulan: Ditemukan 97 kasus persalinan kehamilan kembar dari 7265 total persalinan. Paling banyak ditemukan pada umur 21 – 25 tahun. Terdapat 85 kasus yang memiliki riwayat kehamilan kembar dalam keluarga. Cara persalinan yang paling banyak dengan cara Seksio Sesarea sebanyak 47 kasus. Angka kematian perinatal masih saja terjadi disebabkan oleh komplikasi dan penyulit yang terjadi saat persalinan. Komplikasi dapat terjadi kapan saja, sehingga sangat penting akan tersedianya dokter yang berpengalaman dalam penanganan komplikasi dari kehamilan kembar untuk menghasilkan luaran bayi yang maksimal dan meminimalkan morbiditas dan mortalitas. Kata kunci: Persalinan kehamilan kembar, angka kejadian
PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE DI POLIKLINIK BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Batan, Inri Suryani; Mewengkang, Maya; Tendean, Hermie M. M.
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4564

Abstract

Abstract: The age of menopause in each women is different. When a women encounters the menopause, there will be a physiological and psychological change. If a women receive excellent information about menopause, the psychological change will appear minimal. The incidence of menopause and climacterium is often not considered by most women as important issue. This mindset mostly caused by the consideration that the menopause is a natural process, but some women consider that menopause is a horrible situation. This less attention in menopause is mostly caused by minimal knowledge of women about menopause. This research aims to find out how the mother's knowledge about menopause in Polyclinic BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Research using desciptive with survey method using the questionnaire. The sampling technique used in this research is purposive sampling. Research in was commited in Obstetric-Gynecologic Polyclinic in November 2012. The number of respondents are 50 subjects. The respondents with good knowledge about menopause are 30 subjects (60%), the respondents who encompass the age group of 35-39 years old are 11 subjects (78,6%), the respondents who work as PNS are 10 subjects (100%), the respondents who graduated in university are 11 subjects (100%) and the information resource of menopause from health care officer are 11 subject (84,6%). Conclusion: Respondents with good knowledge about menopause are 30 subjects (60%), and the respondents with minimal knowlegde of menopause are 20 subjects (20%). Keywords: knowledge, menopause.   Abstrak: Usia menopause pada tiap wanita berbeda-beda. Saat wanita mengalami menopause, terjadi perubahan fisiologik dan perubahan kejiwaan. Apabila wanita mendapat informasi yang baik maka perubahan kejiwaan menjadi minim. Peristiwa menopause dan klimakterium sering tidak menjadi perhatian bagi kebanyakan wanita karena dianggapnya sebagai peristiwa alami, namun sebagian kecil mengganggapnya sebagai sesuatu yang buruk. Hal ini dikarenakan dasar pengetahuan wanita tentang menopause masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu tentang menopause di Poliklinik BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian bersifat deskriptif melalui metode survei menggunakan kuesioner. Teknik yang digunakan yaitu purposive sampling. Penelitian dilakukan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi periode November 2012. Jumlah responden sebesar 50 orang. Responden yang memiliki pengetahuan baik tentang menopause sebanyak 30 orang (60%), tergolong dalam kelompok umur 35–39 tahun yaitu 11 orang (78,6%), pada pekerjaan PNS yaitu 10 orang (100%), pendidikan terakhir lulus perguruan tinggi yaitu 11 orang (100%), dan sumber informasi menopause dari petugas kesehatan sebanyak 11 orang (84,6%). Kesimpulan: Responden yang memiliki pengetahuan baik tentang menopause sebanyak 30 orang (60%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan tidak baik tentang menopause sebanyak 20 orang (40%). Kata kunci: pengetahuan, menopause
PERSALINAN PADA USIA ≥ 35 TAHUN DI RSU PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO Sibuea, Meyclin Dameria; Tendean, Hermie M. M.; Wagey, Freddy W.
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4587

Abstract

Abstract: Childbirth at age ≥ 35 years is not without risk. Labor harder and longer, and stillbirth are problems that can be encountered in pregnancy and childbirth at age ≥ 35 years. This study aims to find data on births by age ≥ 35 years. This study was conducted in November 2012 using retrospective descriptive method. Data were collected from medical record, the book of parturition and also from the subpart of Perinatology Prof. Dr. R. D. Kandou Public Hospital Manado in Januari 1 – December 31, 2011 period. This study found 846 birth at age ≥ 35 years from 4154 total births. Presentation of the fetus is most commonly found is the location of the fetal head 534 cases, while the type of labor that is most often done is spontaneously 413 cases. Birth weight is the most commonly found in the group weighing 2500 - <4000 grams 704 cases (81.39%). Perinatal deaths still occur till now (15.67o/oo). Every pregnant mother will birth at age ≥ 35 years more often advised to come to the clinic for prenatal care. Moreover, it is needed a doctor who is experienced and competent in minimizing morbidity and mortality in an act of childbirth. Keywords: Childbirth, age ≥ 35 years, incident     Abstrak: Persalinan pada usia ≥ 35 tahun bukan tanpa risiko. Persalinan yang lebih sulit dan lama, serta bayi lahir mati merupakan masalah yang dapat ditemui di kehamilan dan persalinan pada usia ≥ 35 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data mengenai persalinan pada usia  35 tahun. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2012 dengan menggunakan metode deskriptif retrospektif. Data dikumpulkan dari rekam medik, buku partus dan juga beberapa data dari sub bagian Perinatologi RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 01 Januari 2011 – 31 Desember 2011. Ditemukan 846 persalinan pada usia ≥ 35 tahun dari 4154 total persalinan. Presentasi janin yang paling banyak ditemukan adalah janin dengan letak kepala yaitu 534 kasus, sedangkan jenis persalinan yang paling sering dilakukan adalah dengan cara spontan yaitu 413 kasus. Berat badan lahir yang paling banyak ditemukan adalah bayi dengan kelompok berat 2500 - <4000 gram yaitu 704 kasus (81,39%). Kematian perinatal masih terus terjadi sampai saat ini (15,67o/oo). Setiap ibu yang hamil dan bersalin pada usia ≥ 35 tahun, disarankan untuk lebih sering berkunjung ke klinik untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Selain itu, dibutuhkan adanya dokter yang berpengalaman dan berkompeten dalam meminimalkan tingkat morbiditas dan mortalitas dalam suatu tindakan persalinan. Kata kunci: Persalinan, usia ≥ 35 tahun, insidensi
GAMBARAN SINDROMA PREMENSTRUASI DENGAN OBESITAS MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Rahim, Tiara Faradita; Tendean, Hermie M. M.; Suparman, Erna
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.1.2016.11031

Abstract

Abstract: Premenstrual syndrome is a set of symptoms associated with the menstrual cycle. Usually appear one to two weeks before the menstrual period and disappeared after the start of menstruation. One of the premenstrual syndrome’s risk factor is the body mass index. The prevalence of premenstrual syndrome in Virginia was 10,3%. Obese women (body mass index ≥30) had nearly a three fold increased risk for premenstrual syndrome than non-obese women. The purpose of this study was to know the description of premenstrual syndrome with obesity in female students of Medical Faculty Sam Ratulangi University. Method used a descriptive with cross sectional approach in 43 female students in Medical Faculty of Sam Ratulangi University that qualify. Based on the research in 43 female students of Medical Faculty Sam Ratulangi University, showed that the most distribution of respondents age was 20 – 22 years old (72,1%), the most of obesity category is obesity type I with BMI 30 – 34,9 kg/m2 (95,3%), and mostly respondents have a premenstrual syndrome with predominant types of symptom was affective symptom.Keyword: premenstrual syndrome, obesityAbstrak: Sindroma premenstruasi merupakan sekumpulan gejala yang muncul terkait dengan siklus menstruasi. Biasanya muncul satu sampai dua minggu sebelum periode menstruasi dan menghilang setelah mulainya menstruasi. Salah satu faktor risiko sindroma premenstruasi adalah indeks massa tubuh. Prevalensi sindroma premenstruasi di Virginia pada 10,3%. Perempuan obesitas (indeks massa tubuh ≥30) mempunyai risiko mengalami sindroma premenstruasi tiga kali lebih besar dibanding perempuan non obesitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran sindroma premenstruasi dengan obesitas mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Metode yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada 43 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi yang memenuhi syarat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 43 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, didapatkan distribusi usia responden terbanyak antara 20 – 22 tahun (72,1%), kategori obesitas terbanyak adalah obesitas I dengan IMT berkisar antara 30 – 34,9 kg/m2 (95,3%), dan sebagian besar responden mengalami sindroma premenstruasi (81,4%) dengan gejala yang paling dominan muncul adalah gejala afektif.Kata kunci: sindroma premenstruasi, obesitas
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Preeklampsia Sudarman, .; Tendean, Hermie M. M.; Wagey, Freddy W.
e-CliniC Vol 9, No 1 (2021): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.9.1.2021.31960

Abstract

Abstract: Hypertension in pregnancy is still a major cause of maternal death. Preeclampsia affects about 2% to 8% of pregnancies worldwide. This study was aimed to determine the risk factors associated with the occurrence of preeclampsia. This was is a literature review study, using three databases, namely PubMed, ClinicalKey, and Google Scholar. The keywords used were risk factors OR faktor risiko AND preeclampsia OR preeklampsia. After being selected with inclusion and exclusion criteria, a critical appraisal was carried out and obtained 30 literatures consisting of 14 cross-sectional studies, 13 case control studies, and 3 cohort studies. The results found 30 literatures examined the relationship factors or characteristics of age, parity or gravida status, obesity, diabetes mellitus, chronic hypertension, history of kidney disease, history of preeclampsia, multiple pregnancies, family history of preeclampsia, duration between pregnancies, socioeconomic status (education levels and employment), and autoimmune diseases. In conclusion, the factors associated with the occurrence of preeclampsia are age at risk for pregnant women, nulliparity, primigravida, obesity, diabetes mellitus, chronic hypertension, history of kidney disease, history of preeclampsia, multiple pregnancies, family history of preeclampsia, distance between pregnancies, socioeconomic level, and autoimmune disease.Keywords: risk factors, preeclampsia.  Abstrak: Hipertensi dalam kehamilan masih menjadi penyebab kematian ibu yang cukup tinggi. Preeklampsia memengaruhi sekitar 2% hingga 8% kehamilan di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya preeklamp-sia. Jenis penelitian ialah literature review, menggunakan tiga database yaitu PubMed, ClinicalKey, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu risk factor OR faktor risiko AND preeclampsia OR preeklampsia. Setelah diseleksi dengan kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan critical appraisal, didapatkan 30 literatur yang terdiri dari 14 cross-sectional study, 13 case control study, dan 3 cohort study. Hasil penelitian mendapatkan 30 literatur yang meneliti hubungan faktor atau karakteristik usia, paritas atau status gravida, obesitas, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat penyakit ginjal, riwayat preeklampsia, kehamilan ganda, riwayat preeklampsia keluarga, jarak antar kehamilan, status sosial ekonomi (tingkat pendidikan dan pekerjaan), dan penyakit autoimun. Simpulan penelitian ini ialah faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya preeklampsia yaitu usia ibu hamil berisiko, nuliparitas, primigravida, obesitas, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat penyakit ginjal, riwayat preeklampsia, kehamilan ganda, riwayat preeklampsia keluarga, jarak antar kehamilan, tingkat sosioekonomi, dan penyakit autoimun.Kata kunci: faktor risiko, preeklampsia
Gambaran Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Wanita di Indonesia Rotinsulu, Fioren G. F.; Wagey, Freddy W.; Tendean, Hermie M. M.
e-CliniC Vol 9, No 1 (2021): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.9.1.2021.32478

Abstract

Abstract: Population growth rate affects various sectors. Therefore, the National Family Planning (KB) program was established with the aim of reducing Indonesia's population growth rate. This study was aimed to obtain the description of contraception used according to contraception methods in various regions of Indonesia. This was a literature review study. Data were searched by using one database with the specified criteria, which was Google Scholar, and data collection from BKKBN application. The keywords used in literature searching were contraception use AND contraception methods AND Indonesian. After being selected by inclusion and exclusion criteria, there were 12 literatures consisting of 6 descriptive studies, 4 cross sectional studies, 1 purposive sampling study, and 1 secondary data study. The majority of literatures mentioned that contraception method mostly used in various regions of Indonesia was hormonal contraception, in this case injection. It seems that other methods such as vasectomy in males and tubectomy in females were still not preferred. In conclusion, hormonal contraception method namely injection is the mostly used in various regions of Indonesia.Keywords: contraception use, contraception methods Abstrak: Laju pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap berbagai sektor. Program Keluarga Berencana (KB) Nasional dibuat dengan tujuan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan alat kontrasepsi menurut metode alat kontrasepsi di berbagai daerah di Indonesia. Jenis penelitian ialah suatu literature review. Pencarian data menggunakan satu database dengan kriteria yang ditentukan yaitu Google Scholar dan pengambilan data yang berasal dari integrasi aplikasi BKKBN. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel ialah Penggunaan kontrasepsi DAN Metode kontrasepsi DAN Indonesia. Hasil seleksi dengan kriteria inklusi dan eksklusi mendapatkan 12 literatur yang terdiri dari 6 penelitian deskriptif, 4 penelitian cross-sectional, 1 penelitian purposive sampling, dan 1 penelitian data sekunder. Didapatkan penggunaan metode alat kontrasepsi di berbagai daerah di Indonesia yang terbanyak ialah kontrasepsi hormonal suntik. Metode alat kontrasepsi yang masih kurang penggunaannya ialah vasektomi atau Metode Operatif Pria (MOP) dan tubektomi atau Metode Operatif Wanita (MOW). Simpulan penelitian ini ialah mayoritas penggunaan metode alat kontrasepsi di berbagai daerah di Indonesia ialah kontrasepsi hormonal suntik.Kata kunci: penggunaan kontrasepsi, metode kontrasepsi
Luaran Maternal dan Perinatal pada Preeklampsia Berat dan Eklampsia Lumentut, Anastasia M.; Tendean, Hermie M. M.
JURNAL BIOMEDIK : JBM Vol 13, No 1 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.13.1.2021.32109

Abstract

Abstract: Preeclampsia and  eclampsia are a complication in pregnancy which can increase the maternal and neonatal morbidity and mortality in Indonesia. This study aimed to illustrate outcome severe preeclampsia and eclampsia at RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado on period January 1st – December 31st, 2018. Design of study is descriptive retrospective method. The results of study, in the period from January 1st – December 31st, 2018 at RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado there are 1366 deliveries which 322 cases (23.57%) severe preeclampsia and 12 cases (0.88%) eclampsia. For severe preeclampsia obtained maternal age ≥ 35 years as much as 128 cases (39.8%), gestational age 37–40 weeks as much as 186 cases (56.3%), cesarean section delivery as much as 214 cases (66.5%), appropriate gestational age as much as 257 cases (79.8%), APGAR Score 4-6 as much as 165 cases (64.3%), perinatal mortality as much as 8 cases (6.08o/oo). For eclampsia obtained maternal age between 21-29 years as much as 5 cases (41.6%), gestational age < 37 weeks as much as 7 cases (58.3%), cesarean section delivery as much as 12 cases (100%), small gestational age as much as 9 cases (75%), maternal mortality as much as 8 cases (5.95%o), perinatal mortality as much as 2 cases (1.52o/oo). In conclusion, outcomes of severe preeclampsia and eclampsia obtained in accordance  with the literature where APGAR Score babies are not very good so it affects the rate of perinatal mortality. Perinatal mortality caused by intrauterine hypoxia and prematurity.Key Words: severe preeclampsia, eclampsia, maternal mortality, perinatal mortality  Abstrak: Preeklampsia dan eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas maternal maupun perinatal di Indonesia. Tujuan penelitian utuk mengetahui luaran maternal dan perinatal pada preeklampsia berat dan eklampsia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari– 31 Desember 2018. Penelitian menggunakan metode deskriptif retrospektif. Hasil penelitian, pada periode 1 Januari - 31 Desember 2018 di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado terdapat 1366 persalinan diantaranya 322 kasus (23.57%) preeklampsia berat dan 12 kasus (0.88%) eklampsia. Untuk preeklampsia berat didapatkan usia ≥ 35 tahun sebanyak 128 kasus (39.8%), kehamilan 37–40 minggu sebanyak 186 kasus (56.3%), persalinan seksio sesarea sebanyak 214 kasus (66.5%), berat badan bayi sesuai masa kehamilan sebanyak 257 kasus (79.8%), nilai APGAR 4–6 sebanyak 165 kasus (64.3%) dan kematian perinatal sebanyak 8 kasus (6.08o/oo). Untuk eklampsia didapatkan pada usia 21-29 tahun sebanyak 5 kasus (55.6%), kehamilan < 37 minggu sebanyak 6 kasus (66.7%), persalinan seksio sesarea sebanyak 12 kasus (100%), berat badan bayi kecil masa kehamilan sebanyak 9 kasus (75%), kematian maternal sebanyak 8 kasus (5.95%o), kematian perinatal sebanyak 2 kasus (1.52o/oo). Sebagai simpulan, hasil luaran preeklampsia berat dan eklampsia sesuai dengan kepustakaan bahwa nilai APGAR bayi yang tidak terlalu baik, sehingga mempengaruhi tingkat kematian perinatal. Kematian perinatal disebabkan oleh hipoksia intrauterin dan prematuritas.Kata Kunci: preeklampsia berat, eklampsia, AKI, AKP