Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Evaluasi Kasus Obstetri di Rumah Sakit Sebagai Pusat Rujukan Nasional Lumentut, Anastasia M.; Tendean, Hermie M. M.
Jurnal Biomedik : JBM Vol 12, No 3 (2020): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.12.3.2020.31472

Abstract

Abstract: This study aimed to evaluate obstetric cases referred to Prof. Dr. R. D. Kandou Central General Hospital Manado as a reference center in North Sulawesi. This study was a retrospective-descriptive study with all single delivery cases both vaginal and caesarean section delivery which had complete medical record data at January 1 – December 31, 2018 period in the Obstetrics Department of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. From the results of research, the number of single deliveries was 1357 cases of labor, with 629 vaginal delivery and 728 caesarean section. Distribution based on age, parity, birth weight, APGAR score and address by delivery between vaginal delivery and caesarean section had no significant differences (p > 0.05). Perinatal death was 37 cases (27.52 ‰), with 18 cases vaginal delivery (13.39 ‰) and 19 cases caesarean section (14.13 ‰). In the distribution of maternal deaths there were 1344 live births with 17 maternal deaths, thus the maternal mortality rate was 12.64 ‰. In conclusion, based on the analysis, there was no relationship between age, parity, birth weight, APGAR score, address with deliveryKeywords : referral, obstetrics, system, maternal.  Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kasus-kasus obstetri yang dirujuk ke RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado sebagai pusat rujukan di Sulawesi Utara. Metode penelitian berupa tinjauan deskriptif retrospektif semua persalinan tunggal per vaginam dan seksio sesarea dengan menggunakan data rekam medik di Bagian Obstetri & Ginekologi RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode 1 Januari – 31 Desember 2018. Diperoleh hasil 1357 persalinan tunggal yang terdiri dari 629 persalinan per vaginam dan 728 persalinan seksio sesarea. Distribusi berdasarkan usia, paritas, berat badan lahir, APGAR skor dan alamat tempat tinggal dengan cara persalinan antara per vaginam dan seksio sesarea tidak terdapat perbedaan yang bermakna    (p > 0,05). Didapatkan angka kematian perinatal sebesar 37 kasus (27,52‰) yaitu per vaginam 18 kasus (13,39‰), sedangkan seksio sesarea 19 kasus (14,13‰). Terdapat 17 kasus kematian maternal dari 1344 kelahiran hidup, sehingga angka kematian maternal adalah 12,64‰. Sebagai simpulan, berdasarkan analisa, maka tidak ditemukan adanya hubungan antara umur, paritas, berat badan lahir, skor APGAR, alamat tempat tinggal dengan cara persalinan.Kata kunci: rujukan, obstetri, sistem, maternal
Gambaran Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Tahun 2018 Syarwani, Teuku I.; Tendean, Hermie M. M.; Wantania, John J. E.
Medical Scope Journal Vol 1, No 2 (2020): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.1.2.2020.27462

Abstract

Abstract: Premature rupture of membrane (PROM) is the rupture of the membrane before delivery. This study was aimed to determine the profile of PROM based on maternal age, parity, occupation, duration of PROM, type of delivery, gestational age, and perinatal outcomes. This was a descriptive and retrospective study. Samples were delivery women who had PROM at gestational age≥ 37 weeks and <37 weeks at Prof. Dr. R. D. Kandou Manado form January 1 to December 31, 2018. The results showed a total of 78 patients of PROM. Most patients were 20-34 years (65.39%), senior high school educated (71.80%), housewifery (69.23%), multiparity (58.87%), PROM ≥24 hours (65.38%), gestational age ≥37 weeks (85.90%), cesarean delivery (85.90%), and Apgar score of 7-10 (79.48%). In conclusion, PROM patients in 2018 were more common in age 20-34 years, senior high school educated, housewifery, multiparity, PROM ≥24 hours, gestational age ≥37 weeks, cesarean delivery, and a perinatal outcome of Apgar score of 7-10 (79.48%)Keywords: premature rupture of membrane Abstrak: Ketuban pecah dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian KPD berdasarkan usia ibu, paritas, pekerjaan, lamanya ketuban pecah, jenis persalinan, usia kehamilan, dan luaran perinatal. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif. Sampelpenelitian ini ialah ibu bersalin yang mengalami KPD pada usia kehamilan ≥37 minggu dan <7 minggu di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1 Januari -31 Desember 2018. Hasil penelitian mendapatkan total 78 kasus KPD yang terdiri dari ibu berusia 20-34 tahun (65,39%), pendidikan SMA (71,80%), IRT (69,23%), multipara (58,87%), ketuban pecah ≥24 jam (65,38%), usia kehamilan ≥37 minggu (85,90%), persalinan seksio sesarea (85,90%), dan Apgar score 7-10 (79,48%). Simpulan penelitian ini ialah kasus KPD pada tahun 2018 yang paling sering pada usia ibu 20-34 tahun, pendidikan SMA, IRT, multipara, ketuban pecah ≥24 jam, usia kehamilan ≥37 minggu, persalinan seksio sesarea, dan luaran perinatal Apgar score 7-10.Kata kunci: ketuban pecah dini
Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Tentang Kanker Serviks pada Siswi SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon Ginting, Joseph S.; Tendean, Hermie M. M.; Wagey, Freddy W.
e-CliniC Vol. 12 No. 3 (2024): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v12i3.53671

Abstract

Abstract: Lack of patient awareness can be caused by lack of education and campaign roles in providing education about cervical cancer to pre-teens and parents. Therefore, knowledge of cervical cancer plays an important role in the prevention of cervical cancer. This study aimed to determine the relationship between knowledge about cervical cancer and attitude towards cervical cancer prevention among female students at Lokon St. Nikolaus High School Tomohon. This was a comparative and analytical study with a cross-sectional design using a questionnaire. Samples were all female students at SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon (high school) fulfilling the inclusion and exclusion criteria researchers. The results showed a total of 184 respondents were obtained with the majority of them were in class X (40.22%) and used information sources from the internet (50.00%). The majority of respondents had good knowledge (92.93%)) and supportive attitude (92.39%). In addition, eight students (4.35%) had received the HPV vaccine. The chi-square test showed a significant relationship between knowledge and attitudes about cervical cancer (p<0.05). In conclusion, there is a significant relationship between knowledge about cervical cancer and attitude towards cervical cancer prevention among female students at SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon. Keywords: cervical cancer; HPV vaccine; knowledge; attitude    Abstrak: Kurangnya kesadaran pasien terhadap kanker serviks dapat disebabkan oleh kurangnya peran pendidikan dan kampanye dalam memberikan edukasi mengenai kanker serviks pada pra-remaja hingga orang tua. Oleh karena itu, pengetahuan terhadap penyakit kanker serviks mempunyai peranan penting dalam pencegahan terhadap penyakit kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kanker serviks dengan sikap terhadap pencegahan kanker serviks pada siswi di SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon. Jenis penelitian ialah analitik komparatif dengan desain potong lintang menggunakan kuesioner. Sampel penelitian yaitu seluruh siswi SMA Lokon yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian mendapatkan total 184 responden dengan mayoritas responden berada dikelas X (40,22%) dan menggunakan sumber informasi dari internet (50,00%). Mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik (92,93%) dan sikap mendukung (92,39%). Terdapat delapan siswi (4,35%) yang telah menerima vaksin HPV. Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pengetahuan dengan sikap tentang kanker serviks (p<0,05). Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan tentang kanker serviks dengan sikap terhadap pencegahan kanker serviks pada siswi di SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon. Kata kunci: kanker serviks; vaksin HPV; pengetahuan; sikap
Hubungan Pola Siklus Menstruasi dengan Aktivitas Fisik pada Atlet Basket Wanita Usia Remaja di Kota Manado Sangi, Shekinah Kabowd Puteri; Tendean, Hermie M. M.; Wagey, Frank M. M.
Health & Medical Sciences Vol. 2 No. 2 (2025): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/phms.v2i2.354

Abstract

Popularitas olahraga kompetitif di kalangan remaja wanita meningkat. Banyak wanita yang terlibat dalam dunia olahraga menjadi atlet dengan aktivitas fisik yang tinggi, yang dapat mengindikasikan gangguan siklus menstruasi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pola siklus menstruasi dengan aktivitas fisik pada atlet basket wanita usia remaja di Kota Manado. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode analitik observasional dan pendekatan potong lintang (cross sectional). Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan dalam bentuk Google Form. Total sampel yang digunakan adalah 32 orang atlet basket wanita usia remaja yang dipilih dengan teknik total sampling. Hasil: Mayoritas responden yang melakukan aktivitas fisik berat memiliki siklus menstruasi teratur (22 dari 31 atlet, 68,75%), sementara 9 responden lainnya mengalami siklus menstruasi tidak teratur (28,13%). Pada kelompok dengan aktivitas fisik sedang, hanya 1 responden yang memiliki siklus menstruasi teratur, sementara tidak ada responden yang melaporkan siklus menstruasi tidak teratur. Uji Fisher's Exact Test menunjukkan p-value sebesar 1.000, yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan pola siklus menstruasi pada atlet basket wanita usia remaja di Kota Manado. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola siklus menstruasi dengan aktivitas fisik pada atlet basket wanita usia remaja di Kota Manado.
Hubungan antara Faktor Risiko dengan Kejadian Preeklampsia Berat Rumampuk, Tivan Z. S.; Tendean, Hermie M. M.; Wantania, John J. E.
e-CliniC Vol. 13 No. 1 (2025): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v13i1.60184

Abstract

Abstract: Severe preeclampsia is a complication that occurs in pregnancy as well as childbirth, and is an advanced condition of preeclampsia that is not treated appropriately. Preeclampsia usually occurs after 20 weeks of pregnancy and is characterized by increased blood pressure and proteinuria. This study aimed to determine the relationship between risk factors including age, parity, education, number of antenatal care (ANC), history of preeclampsia, and history of hypertension with the incidence of severe preeclampsia. This was an analytical and observational with a cross sectional design. Samples were all maternity mothers who were treated and had complete medical record data at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado during years 2021-2022. The results showed that there were 910 laboring mothers including 214 laboring mothers with severe preeclampsia. The chi-square test obtained p-values of<0.05 for the relationships between risk factors namely age, history of preeclampsia, and history of hypertension with the incidence of severe preeclampsia, meanwhile, p-values of>0.05 for the relationships between risk factors namely parity, education, and number of ANC with the incidence of severe preeclampsia. In conclusion, there was a significant relationship between risk factors namely age, history of preeclampsia, history of hypertension with the incidence of severe preeclampsia, however, there was no significant relationship between risk factors namely parity, education, number of antenatal care with the incidence of severe preeclampsia at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado period 2021-2022. Keywords: severe preeclampsia; risk factors    Abstrak: Preeklampsia berat adalah komplikasi yang terjadi pada kehamilan serta persalinan dan merupakan kondisi lanjutan dari preeklampsia yang tidak ditangani dengan tepat. Preeklampsia biasanya terjadi setelah 20 minggu kehamilan ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko meliputi usia, paritas, pendidikan, jumlah antenatal care (ANC), riwayat preeklampsia, riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsia berat. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang. Sampel penelitian ialah seluruh ibu bersalin yang dirawat dan memiliki data rekam medis lengkap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 2021-2022.  Hasil penelitian mendapatkan 910 ibu bersalin, diantaranya 214 ibu bersalin dengan preeklampsia berat. Hasil uji chi- square menunjukan nilai p<0,05 untuk hubungan antara faktor risiko usia, riwayat preeklampsia, dan riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsia berat, dan nilai p>0,05 untuk hubungan antara faktor risiko paritas, pendidikan, jumlah ANC dengan kejadian preeklampsia berat. Simpulan penelitian ini ialah  terdapat hubungan bermakna antara faktor risiko usia, riwayat preeklampsia, dan riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsia berat namun tidak terdapat hubungan bermakna antara faktor risiko paritas, pendidikan, jumlah antenatal care dengan kejadian preeklampsia berat di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado periode 2021–2022. Kata kunci: preeklampsia berat; faktor risiko  
Hubungan Faktor-Faktor Risiko dengan Persalinan Prematur di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 2021–2022 Lontaan, Gregorya I. A.; Wagey, Freddy W.; Tendean, Hermie M. M.
e-CliniC Vol. 13 No. 1 (2025): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v13i1.60616

Abstract

Abstract: Preterm labor is still a global health challenge worldwide. The causes of preterm labor are multifactorial including age, parity, the amount of ANC, PROM, antepartum hemorrhage, and PEB. This study aimed to determine the relationship between risk factors (age, parity, number of ANC, history of preterm labor, PROM, antepartum hemorrhage, and severe preeclampsia) with the incidence of preterm labor at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. This was a retrospective and analytical study with a cross-sectional design using medical records of all deliveries at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from 2021 to 2022. Samples were childbirths during the mentioned period, including preterm labor that met the inclusion and exclusion criteria. The results showed that the most common preterm labor category was moderate to late preterm (32 - <37 weeks) as many as 135 out of 199 cases of preterm labors. There was no significant relationship between age, parity, and PROM with preterm labor (p>0.05). Meanwhile, there was a significant relationship between the number of ANC, history of preterm labor, antepartum hemorrhage, and severe preeclampsia with preterm labor (p<0.05). In conclusion, there was a significant relationship between total ANC, history of preterm labor, antepartum hemorrhage, severe preeclampsia, and preterm labor. However, there was no significant association between age, parity, PROM, and preterm labor. Keywords: risk factors; preterm labor    Abstrak: Sampai saat ini persalinan prematur masih menjadi tantangan kesehatan global. Penyebab terjadinya persalinan prematur ialah multifaktorial, meliputi faktor usia, paritas, jumlah ANC, KPD, perdarahan antepartum, dan PEB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor risiko (usia, paritas, jumlah ANC, riwayat partus preterm, KPD, perdarahan antepartum, dan PEB) dengan kejadian persalinan prematur di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jenis penelitian ialah analitik retrospektif dengan desain potong lintang. Data yang digunakan ialah rekam medik seluruh persalinan di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado periode 2021–2022. Sampel meliputi semua persalinan tahun 2021-2022 termasuk persalinan prematur yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian memperlihatkan distribusi persalinan prematur terbanyak terdapat pada kategori moderate to late preterm (32 - <37 minggu) sebanyak 135 dari 199 kasus persalinan prematur. Terdapat hubungan tidak bermakna antara usia, paritas, dan KPD dengan persalinan prematur (p>0,05). Terdapat hubungan bermakna antara jumlah ANC, riwayat partus preterm, perdarahan antepartum dan PEB dengan persalinan prematur (p<0,05). Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan bermakna antara jumlah ANC, riwayat partus preterm, perdarahan antepartum dan PEB dengan persalinan prematur namun tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, paritas, dan KPD dengan persalinan prematur. Kata kunci: faktor-faktor risiko; persalinan prematur