Rainy Umbas
Sub Bagian Urologi/Bagian Bedah, FK Universitas Indonesia/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Karakteristik dan Faktor-faktor Prediktif pada Tumor Testis Dewasa di Jakarta Suprabawati, Tri Endah; Umbas, Rainy
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 3 (2007): Jul - Sep 2007
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan faktor-faktor prediktif tumor testis dewasa di JakartaData dikumpulkan dari status khusus di departemen urologi RSCM dan RS kanker Dharmais. Data yang dikumpulkan adalah usia, tumor marker yaitu AFP, LDH, HCG, jenis operasi, jenis tumor, jenis terapi, dan stadium. Dilakukan analisa terhadap usia dengan stadium, Undescended Testicle (UDT) dengan stadium, tumor marker dengan stadium pada semua kasus, dan hubungan AFP dengan jenis nonseminoma dengan stadium menggunakan ANOVA pada SPSS 11,5 .Selama 10 tahun terdapat 149 kasus tumor testis, 129 kasus diantaranya adalah dewasa. Rentang usia yaitu 18-72 tahun, dengan usia rata-rata 33,03 tahun. Jenis tumor diantaranya seminoma 67 (51,9 %) pasien, nonseminoma 50 (38,8 %) pasien, non germinal 6 (4,7 %) pasien, tidak diketahui jenis tumornya 6 (4,7 %) pasien. Delapan puluh tujuh pasien (67,4 %) dilakukan orkhidektomi ligasi tinggi, 23 (17,8 %) pasien dilakukan orkhidektomi transscrotal. Insidens UDT terdapat pada 13 (10,1 %) pasien. Seminoma paling banyak ditemukan pada stadium 2c (36,9 %), dan non -seminoma pada stadium 3c (48,9 %). Kemoterapi dilakukan terhadap 51 (39,5 %) pasien, radioterapi pada 24 (18,6 %) pasien, dan 27 (20,9 %) pasien menolak dilakukan tindakan, dan 18 (14,0 %) pasien meninggal karena keadaan umum yang buruk. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan bermakna antara usia dengan stadium. Tujuh puluh tujuh persen pasien dengan UDT ditemukan pada stadium lanjut, dibandingkan dengan 66,7 % pada pasien non-UDT, tetapi secara statistik tidak bermakna. Angka rata-rata LDH 1785,35 dan nilai LDH meningkat sesuai dengan stadium, tetapi tidak bermakna untuk memprediksi stadium. Angka rata-rata AFP pada pasien non-seminoma adalah 6421,13 dan mempunyai hubungan yang bermakna dengan stadium (p: 0,009).Jenis tumor yang paling banyak ditemukan di Jakarta adalah seminoma. Pada penelitian ini usia dan LDH tidak dapat memprediksi stadium tumor, tetapi AFP mempunyai hubungan yang bermakna dengan stadium pada penderita kanker testis non-seminoma.Kata kunci: tumor testis, undescended testicle, faktor prediktif ABSTRACTThe aim of this research is to determine characteristics and predictive factors in adult testicular tumor in JakartaAnalyzed the data were collected from urology departemen at Cipto Mangunkusumo hospital and Dharmais hospital medical records. The collected data were age, AFP, LDH, HCG, type of operation, type of tumor, type of therapy and staging and reviewed retrospectively. Data were analyzed by using ANOVA in SPSS 11.5 for correlation between age and stage, undescended testicle (UDT) and stage, serum marker in all cases as well as and stage, and correlation between AFP in non-seminomatous patients with stage.During 10 years, 149 testicular tumors patients were registered, among these cases, 129 cases are adult patients and the range of age was 18-72 years old with mean of age was 33.03 years old. Type of tumors were seminoma 67 (51,9 %) patients, non-seminoma 50 (38.8 %) patients, non germinal 6(4,7 %) patients, unidentified 6 (4,7 %) patients. Eighty seven patients (67,4 %) underwent high ligation orchidectomy ivhile 23 (17,8 %) patients underwent transcrotal orchidectomy. Incidence of UDT patients was 13 (10,1%) patients. Most of the seminoma patients were diagnosed as stage 2c (36,9 %), and in non-seminoma was 3c (48.9 %). Chemotherapy was performed in 51 (39,5 %) patients, radiotherapy 24 (18,6 %) patients and 27 (20,9 %) patients refused to be treated, and 18 (14,0 %) patients were died before treatment due to poor condition. In this study, there was no significant correlation between age and stage. Seventy seven percent patient with UDT had advance stage compare to 66,7 % in non-UDT patients, however this was not statistically significant. Mean for LDH was 1785,35, and the LDH
Laporan Kasus Leydig Cell Tumor Manuputty, Egi Edward; Umbas, Rainy; Himawan, Sutisna
Indonesian Journal of Cancer Vol 2, No 1 (2008): Jan - Mar 2008
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1161.763 KB)

Abstract

Leydig cell tumor (LCT) merupakan neoplasma testis yang jarang. Tumor ini meliputi 1-3% dari 2,5 kasus insidens tumor testis per 100.000 orang/tahun. Leydig cell tumor dapat terjadi pada orang dewasa dengan 10% di antaranya berpotensi maligna dan pada usia prapubertas (25%). Berikut ini kami laporkan dua kasus LCT yaitu seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dengan pembesaran testis kiri tanpa nyeri selama tiga bulan, disertai pertumbuhan kumis dan ginekomastia. Pemeriksaan testis kiri tampak membesar, keras, permukaan rata, dan tidak terdapat nyeri tekan maupun transiluminasi. AFP l,25ng/ml, (5-hCG <2mIU/, dan testosteron 599,2ng/dl. Tidak tampak metastasis pada foto toraks dan CT scan abdomen. Dilakukan orkidektomi ligasi tinggi melalui inguinal, histopatologi sesuai dengan LCT. Testosteron pascaoperasi lllng/dl. Pasien kedua laki-laki berusia 63 tahun dengan keluhan pembesaran testis kanan selama 1,5 bulan dan riwayat scrotal violation. Pemeriksaan testis kanan teraba massa padat berukuran 4x4cm, berbatas tegas dan tidak terdapat nyeri tekan. AFP 3 ng/mL. CT scan menunjukkan metastasis hati dan pembesaran limfe paraaorta kanan sampai dengan pelvis. Review slide histopatologi sesuai LCT, pasien menolak tindakan lebih lanjut dan meninggal dunia 6 bulan kemudian. Sepengetahuan kami, kedua kasus LCT tersebut merupakan laporan pertama di Indonesia.Kata kunci: leydig, cell, tumor
Luaran Klinis Orkhidektomi Bilateral pada Kanker Prostat Metastasis: Pengalaman Indonesia Bakri, Syarif; Umbas, Rainy; Mochtar, Chaidir Arif
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.65 KB)

Abstract

Kanker prostat merupakan kanker yang lebih banyak ditemukan di negara Barat dibandingkan Asia. Berbagai faktor prognostik telah diteliti untuk memprediksi angka kesintasan pasien yang diterapi hormonal. Pada penelitian ini dievaluasi peranan usia, PSA, jumlah lesi metastasis, skor Karnofsky, hemoglobin, dan kreatinin sebagai faktor prognostik untuk menilai angka kesintasan pada kanker prostat metastasis di Indonesia yang dilakukan kastrasi dengan orkhidektomi. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan mengumpulkan data rekam medik penderita kanker prostat dengan metastasis yang dilakukan orkhidektomi subkapsular dan belum mengalami hormone resistance prostate cancer (HRPC) di Klinik Khusus Urologi RSCM dan RS Kanker “Dharmais” Jakarta, periode Januari 1995- Desember 2008 dengan follow-up 24 bulan. Selama periode penelitian, terdapat 194 pasien yang memenuhi kriteria dan 99 pasien di antaranya memiliki data lengkap untuk dianalisis. Dari analisis multivariat didapat kekuatan hubungan dari yang terbesar sampai yang terkecil, yaitu jumlah lesi (HR=8,56), kreatinin (HR=3,24), hemoglobin (HR=0,94), dan skor Karnofsky (HR=0,28). Disimpulkan bahwa jumlah lesi dan kreatinin secara statistik signifikan mempengaruhi kesintasan.Kata kunci: jumlah lesi, kanker prostat, kesintasan, kreatinin, metastasis
Penanganan Terkini Metastasis Kelenjar Getah Bening pada Karsinoma Sel Skuamus (KSS) Penis RAKHMAN, MOCHAMMAD REZA ARIEF; UMBAS, RAINY
Indonesian Journal of Cancer Vol 8, No 1 (2014): Jan - Mar 2014
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.11 KB)

Abstract

Recently, the incidence of penile cancer were increased. Two tertier hospital in Jakarta reporting an escalation in the average penile cancer patients from 1,8 to 6,2 per year in the last 16 years (1988-2005). The incidence of regional lymph node metastases was affected by the tumour grading. Only 2 out of 47 cases (4%) in Tis or Ta, 5 out of 73 cases in pT1 (G1/G1-2) and 9 out of 24 cases (38%) in pT1 (G2). 59% inguinal metastase was discovered in pT2. 5 years survival rate was 95% in negative lymphatic nodes, 76% in positive lymphatic node and 0% when pelvic metastatic was found.This study provides information about recent treatments for lymph node metastase in penile squamus cell carcinoma (SCC). Treatment for regional lymph node metastase by NCCN guidelines depends on tumour grade, palpability, nodul size, mobility, unilateral or bilateral. The treatment itself can be surgical (ILND,PLND), radiotherapy and chemotherapy
Penanganan Kanker Prostat Stadium II pada Penderita Berusia 70 Tahun atau Lebih: Pengalaman Dua Rumah Sakit Tersier di Jakarta Umbas, Rainy
Indonesian Journal of Cancer Vol 3, No 4 (2009): Oct - Dec 2009
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.164 KB)

Abstract

Saat ini, terdapat beberapa cara pengobatan kanker prostat dan usia penderita merupakan salah satu faktor untuk menentukan pilihan pengobatan selain derajat dan stadium penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara dan hasil pengobatan penderita kanker prostat stadium II yang berusia 70 tahun atau lebih di rumah sakit “Cipto Mangunkusumo” dan rumah sakit kanker “Dharmais”, Jakarta. Selama periode Januari 1995 sampai dengan Desember 2007, terdapat 74 penderita kanker prostat sesuai tujuan penelitian ini di kedua rumah sakit tersebut. Terdapat 40,5% penderita yang mendapat radioterapi dengan rerata survival 54,3 bulan dan 47,3% menerima pengobatan hormonal dengan rerata survival 55,2 bulan. Sekitar 60% pengobatan hormonal dilakukan dengan pemberian suntikan GnRH agonis. Angka survival 5 tahun penderita yang mendapat radioterapi lebih besar dibanding penderita yang mendapat pengobatan hormonal, yaitu masing-masing 69,3% dan 63,6% namun secara statistik tidak berbeda bermakna. Sebagai kesimpulan, penderita kanker prostat stadium II berusia lanjut lebih banyak yang mendapat pengobatan hormonal. Angka survival 5 tahun pada penderita yang mendapat radioterapi lebih baik daripada penderita yang diobati dengan cara lain walaupun tidak berbeda bermakna.Kata kunci: radioterapi, prostatektomi radikal, terapi hormonal, pengobatan berlebihan, pengobatan yang kurang. 
Karsinoma Pelvis Renis dan Ureter di Jakarta: Karakteristik dan Faktor Risiko ZULFIKAR, YEVRI; UMBAS, RAINY; MOCHTAR, CHAIDIR A
Indonesian Journal of Cancer Vol 4, No 2 (2010): Apr - Jun 2010
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To study the characteristics,diagnosis and role of upper urinary tract stone as risk factors of renal pelvis and ureter malignancy. Data were collected from medical record of Urology Clinic Ciptomangunkusumo Hospital and Dharmais Cancer Hospital, Jakarta during the period between January 1995 and December 2009. The clinical factors which were studied are age, gender, symptoms, history of stone disease, imaging, histopathology , primary lesions of the tumor, and stage. There were 42 renal pelvis and ureter carcinoma patients during 15 years period. With mean age of 53.5 years (range 33 – 74). There were 54.8% cases associated with stone disease. The most common histopatology was Transitional Cell Carcinoma (TCC) (47.6%). Ninety two point nine percent cases with Squamous Cell Carcinoma (SCC) are associated with stone or history of operation for stone removal. Symptom of flank tumor occurred in 61.0 % patients, flank pain 58.5 %, and hematuria 53.7 %. Only 71.4 % of cases were detected pre operatively. Pre operative imaging detection were 89.3%, 53.8%, 20.7% for CT Scan USG and IVU respectively . Fifty two point five percents of patients were found on Stage IV and 47.8 % of these patients were associated with stone disease. Most of patients with renal pelvis and ureter carcinoma were associated with stone disease, especially in patients with SCC tumors. There are still some problems in detecting these tumors especially in early stage.
Tingkat Kesintasan dan Faktor Prognostik Pasien Karsinoma Sel Ginjal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Kanker “Dharmais” SENO, DODDY HAMI; SANTOSO, RACHMAT BUDI; MOCHTAR, CHAIDIR; UMBAS, RAINY
Indonesian Journal of Cancer Vol 6, No 1 (2012): Jan - Mar 2012
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.115 KB)

Abstract

Karsinoma sel ginjal (KSG) mencakup 2-3% dari seluruh kasus kanker di seluruh dunia. Walaupun insidennya kecil, KSG mempunyai angka mortalitas yang besar. Berbagai studi mengenai faktor prognostik kesintasan pasien KSG menunjukkan hasil yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesintasan KSG di Indonesia dan faktor prognostik yang berpengaruh terhadap kesintasan pasien KSG.Metode: penelitian ini dilakukan dengan menelusuri data registrasi pasien KSG yang telah menjalani operasi/biopsi pada Januari 1995 hingga Desember 2008 di Bagian Urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Kanker “Dharmais”, Jakarta. Analisis kesintasan dilakukan dengan metode Kaplan-Meier dan analisis multivariat dilakukan dengan uji Cox proportional hazard regression.Hasil: sebanyak 81 pasien menjadi subjek penelitian. Median usia subjek 52 tahun (kisaran 6-83 tahun). Perbandingan laki-laki dan perempuan sebesar 3,2 : 1. Overall survival (OS) 5 tahun sebesar 22,2% dan rerata OS sebesar 64,3 bulan. Bila dikelompokkan berdasarkan Fuhrman grade, rerata disease-specific survival pada grade 1-2 adalah 84,9 bulan dan grade 3-4 adalah 37,8 bulan. Sedangkan bila dikelompokkan berdasarkan TNM staging, rerata disease-specific survival pada stage 1-2 (KSG lokal) 91,4 bulan; stage 3 (KSG lokal lanjut) 59,5 bulan; dan stage 4 (KSG metastatik) 29,7 bulan. Pada pasien KSG metastatik, overall survival 5 tahun sebesar 9,5%. Pada analisis multivariat, terdapat tiga faktor yang berhubungan dengan kesintasan, yaitu TNM staging (p=0,000), Fuhrman grade (p=0,040), dan hitung trombosit (p=0,034).Kesimpulan: overall survival pada kelompok pasien kami lebih rendah dibandingkan dengan negara lain karena sebagian besar subjek datang terlambat dan dengan ukuran tumor yang besar. Pada penelitian ini, terdapat tiga faktor yang berhubungan dengan kesintasan, yaitu TNM staging, Fuhrman grade, dan hitung trombosit. Kewaspadaan dan pengetahuan masyarakat mengenai KSG perlu ditingkatkan.Kata kunci: Fuhrman grade, sel jernih, trombositosis.
Evaluasi Hasil Onkologi Radikal Retropubik Prostatektomi -, Johan; Mochtar, Chaidir Arif; Umbas, Rainy
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.538 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan melaporkan hasil Retropubik Radikal Prostatektomi (RRP) oleh Tim Urologi FKUI/RSCM, mengevaluasi hasil onkologi pasca-operasi, serta menganalisis hubungan antara data klinis sebelum operasi dan data onkologi setelah operasi dengan biochemical failure satu tahun pasca-RRP.Materi dan metode: antara Januari 1995 sampai Juli 2009 dikumpulkan 41 pasien pasca-RRP yang telah memenuhi kriteria inklusi. Data pre-operasi meliputi: usia pasien, Prostate Specific Antigen (PSA) pre-operasi, volume prostat,staging tumor secara klinis, Gleason Score (GS), dan riwayat Trans Urethral Resection of Prostate (TURP) pre-operasi. Data pasca-operasi meliputi: lama pemasangan kateter, lama rawat pasca-operasi, hasil onkologi pasca-operasi (invasi vesikula seminalis, batas sayatan, staging tumor, keterlibatan kelenjar getah bening pasca-RRP menurut klasifikasi TNM 2002, dan Gleason Score pasca-RRP), migrasi staging, migrasi Gleason Score danbiochemical failure satu tahun pasca- RRP. Dilakukan analisis hubungan antara data pre-operasi dan data onkologi terhadap biochemical failure satu tahun pasca-RRP.Hasil: rerata usia pasien adalah 62,44 tahun; rerata volume prostat 41,16 cc; median PSA pre-operasi 15,9 ng/ml; 61% cT1 dan 39% cT2 atau lebih. Setelah dilakukan RRP, pasien dengan staging klinis cT1 dan cT2 didapatkan 45% memiliki staging patologis ? pT3.Kesimpulan: dari data onkologi pasca-operasi kita dapat memprediksi kemungkinan akan terjadinya biochemical failure pada tahun pertama pasca-RRP, namun dari data pre-operasi kita belum bisa memprediksi kemungkinan tersebut.Kata kunci: radikal retropubik prostatektomi, oncologycal result, biochemical failure
Pemeriksaan Rapid Urinary Bladder Cancer Antigen untuk Deteksi Karsinoma Sel Transisional Buli pada Populasi Indonesia (Penelitian Awal) Tiera, Hery; Umbas, Rainy
Indonesian Journal of Cancer Vol 7, No 2 (2013): Apr - Jun 2013
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.785 KB)

Abstract

Pemeriksaan Urinary Bladder Cancer Antigen (UBC) merupakan salah satu pemeriksaan non-invasif terbaru dalam mendeteksi karsinoma buli dengan mengidentifikasi ekspresi sitokeratin 8 dan 18 di dalam urin. Tujuan penelitian ini adalah uji diagnostik dari pemeriksaan Rapid UBC pada populasi Indonesia dengan kecurigaan klinis tumor buli.Penelitian ini mengevaluasi 21 pasien secara prospektif di rumah sakit pusat rujukan nasional Indonesia pada 2011- 2012. Sebagai kriteria inklusi adalah pasien usia di atas 18 tahun dengan gross hematuria dan hasil pemeriksaan imajing menunjukkan adanya tumor buli, atau pasien Karsinoma Sel Transisional (KST) buli dengan riwayat reseksi tumor buli habis yang menjalani follow up sistoskopi rutin. Kriteria eksklusi meliputi pasien dengan infeksi saluran kemih atau dengan hasil pemeriksaan bakteri tahan asam di urin positif. Pemeriksaan Rapid UBC dilakukan sebelum sistoskopi dilakukan. Hasil pemeriksaan selanjutnya dibandingkan dengan hasil sistoskopi dan histopatologi. Analisis statistik dilakukan dengan perbandingan bivariat menggunakan SPSS v.17.0.Mayoritas subjek penelitian adalah laki-laki (71,4%). Nilai rerata usia adalah 56,1 ± 15,4 tahun. Lima belas pasien (71,4%) memiliki hasil UBC positif, dan 6 pasien (28,6%) memiliki hasil UBC negatif. Di antara pasien dengan hasil positif tersebut, 93,3% memiliki penemuan sistoskopi positif tumor buli dengan hasil histopatologi menunjukkan positif kasinoma sel transisional buli, dan 1 pasien memiliki hasil sistoskopi dan histopatologi negatif. Di antara pasien dengan hasil UBC negatif, 83,3% memiliki hasil sistoskopi positif menunjukkan adanya tumor buli dan hasil histopatologi karsinoma sel transisional buli. Satu pasien memiliki hasil sistoskopi dan histopatologi negatif. Nilaipositif predictive value pemeriksaan rapid UBC dalam mendeteksi KST buli adalah 93,3% dan nilai negative predictive value adalah 16,7%. Sensitivitas rapid UBC dalam penelitian ini sebesar 73,7% dan spesifisitas 50%, p=0,5.Sebagai kesimpulan, pemeriksaan rapid UBC memberikan nilai PPV yang cukup tinggi terkait temuan sistoskopi tumor buli dan hasil histopatologi karsinoma sel transisional buli. Pada penelitian awal ini, pemeriksaan Rapid UBC dapat menjadi pemeriksaan penunjang yang menjanjikan dan berguna untuk evaluasi cepat pada kasus dengan dugaan tumor buli. Dibutuhkan studi lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk mengevaluasi nilai diagnostik pemeriksaan Rapid UBC.Kata kunci: karsinoma buli, transisional sel; diagnosis; marker tumor; UBC
Prostate Specific Antigen (PSA) Inisial ? 100 ng/ml Menggambarkan Stadium Lanjut dan Rendahnya Survival Kanker Prostat Santoso, Rahmat; Umbas, Rainy; Mochtar, Chaidir Arif
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.426 KB)

Abstract

Prostate Specific Antigen (PSA) merupakan marker yang penting dalam diagnosis, follow up, dan menentukan prognosis kanker prostat. Penggunaan PSA sebagai skrining telah menurunkan kejadian kanker prostat stadium lanjut saat terdiagnosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara PSA inisial dengan stadium dansurvival pada semua pasien kanker prostat yang berobat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Kanker "Dharmais" (RSKD) pada periode 1995-2007. Pada penelitian ini kami membagi PSA inisial menjadi dua kelompok: kelompok 1, PSA inisial 0-99 ng/ml; dan kelompok 2, PSA inisial > 100 ng/ml.Selama periode Januari sampai Desember 2007, terdapat 610 kasus kanker prostat, rerata PSA inisial adalah 387,48 ng/ml. Sebagian besar pasien dengan PSA inisial 0-99 ng/ml (53,4%). Kejadian stadium IV pada kelompok PSA inisial > 100 ng/ml lebih tinggi dibandingkan kelompok PSA insial 0-99 ng/ml (p<0,05). Demikian juga terhadapsurvival, rerata survival pada kelompok 2 lebih rendah dibandingkan kelompok 1 (p<0,05). Pada stadium IV reratasurvival lebih rendah pada kelompok PSA inisial > 100 ng/ml, namun perbedaan itu tidak bermakna secara statistik (p>0,05).Kesimpulan: Semakin tinggi PSA inisial semakin tinggi stadium dan semakin rendah survival kanker prostat, sedangkan pada stadium lanjut (stadium IV) tidak terdapat hubungan yang bermakna antara PSA inisial dengansurvival.Kata kunci: Insiden, petanda tumor