Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Prostate Specific Antigen (PSA) Inisial ? 100 ng/ml Menggambarkan Stadium Lanjut dan Rendahnya Survival Kanker Prostat Santoso, Rahmat; Umbas, Rainy; Mochtar, Chaidir Arif
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.426 KB)

Abstract

Prostate Specific Antigen (PSA) merupakan marker yang penting dalam diagnosis, follow up, dan menentukan prognosis kanker prostat. Penggunaan PSA sebagai skrining telah menurunkan kejadian kanker prostat stadium lanjut saat terdiagnosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara PSA inisial dengan stadium dansurvival pada semua pasien kanker prostat yang berobat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Kanker "Dharmais" (RSKD) pada periode 1995-2007. Pada penelitian ini kami membagi PSA inisial menjadi dua kelompok: kelompok 1, PSA inisial 0-99 ng/ml; dan kelompok 2, PSA inisial > 100 ng/ml.Selama periode Januari sampai Desember 2007, terdapat 610 kasus kanker prostat, rerata PSA inisial adalah 387,48 ng/ml. Sebagian besar pasien dengan PSA inisial 0-99 ng/ml (53,4%). Kejadian stadium IV pada kelompok PSA inisial > 100 ng/ml lebih tinggi dibandingkan kelompok PSA insial 0-99 ng/ml (p<0,05). Demikian juga terhadapsurvival, rerata survival pada kelompok 2 lebih rendah dibandingkan kelompok 1 (p<0,05). Pada stadium IV reratasurvival lebih rendah pada kelompok PSA inisial > 100 ng/ml, namun perbedaan itu tidak bermakna secara statistik (p>0,05).Kesimpulan: Semakin tinggi PSA inisial semakin tinggi stadium dan semakin rendah survival kanker prostat, sedangkan pada stadium lanjut (stadium IV) tidak terdapat hubungan yang bermakna antara PSA inisial dengansurvival.Kata kunci: Insiden, petanda tumor
FORMULASI MASKER EMULGEL PEEL-OFF EKSTRAK RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) SEBAGAI ANTI JERAWAT Sari, Nimas Ayu; Santoso, Rahmat; Mardhiani, Yanni Dhiani
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.789 KB)

Abstract

Jerawat merupakan penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan pada kelenjar polisebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul pada tempat predileksi. Penyebab jerawat adalah faktor hormonal, hipersekresi kelenjar sebasea, dan infeksi bakteri. Beberapa bakteri penyebab jerawat adalah Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Rimpang jahe merah merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai antijerawat. memformulasikan ekstrak rimpang jahe merah dalam bentuk sediaan masker emulgel peel-off dan menguji aktivitas antijerawat terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. tiga formula terpilih berdasarkan hasil karakterisasi basis. Pengujian antijerawat dengan metode difusi cakram kertas. Hasil evaluasi sediaan dianalisis dengan metode One-Way ANOVA. berdasarkan hasil optimasi plasticizer didapatkan tiga formula terpilih yaitu FTa (PVA 7,5%), FTb (PVA 10%), dan FTc (PVA 12,5%). Ketiga formula tersebut ditambahkan ekstrak dengan komsentrasi 5% dan dievaluasi meliputi pemeriksaan organoleptik, homogenitas, daya sebar dan waktu mengering, pengukuran pH dan viskositas pada suhu ruang dan uji stabilitas dipercepat meliputi freeze and thaw dan sentrifugasi. Berdasarkan hasil evaluasi FTc (PVA 12,5%) merupakan formula terbaik yang memiliki zona hambat 21,14 mm pada P.acne dan 14,69 mm pada S.epidermidis. formulasi masker emugel peel-off dengan penambahan esktrak rimpang jahe merah menghasilkan efektivitas sebagai antijerawat yang optimal.
PENYIMPANAN & DISTRIBUSI SEDIAAN VAKSIN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT Santoso, Rahmat; Anggriani, Ani; Suryaman, Aman
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2 (2020): IKRAITH-HUMANIORA VOL 4 NO 2 Bulan Juli 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.852 KB)

Abstract

Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan,masih utuh atau bagiannya yang telah diolah berupa toksin mikroorganisme yang telah diolahmenjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkankekebalan yang spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu. Dinas kesehatan secaraumum bertanggung jawab terhadap terlaksananya penyimpanan dan pendistribusian vaksin yangmerata dan teratur secara tepat waktu sampai kepada unit pelayanan kesehatan dasar, yang sangatrentan terhadap berbagai masalah dan kendala. Untuk mempertahankan kualitas vaksin makadiperlukan rencana aksi dalam melakukan pengelolaan vaksin yakni penyimpanan danpendistribusian yang efektif dan efisien sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangandalam penyimpanan maupun pendistribusian vaksin, agar potensi vaksin tetap terjaga hingga saatakan digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil penyimpanan danpendistribusian vaksin di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dengan berdasarkan 3 kategoripenilaian yaitu sarana dan prasarana serta implementasi pedoman pengelolaan vaksin. Penelitianini bertujuan untuk mengevalusi penyimpanan dan pendistribusian vaksin dari Dinas KesehatanProvinsi Jawa Barat ke Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dengan menggunakan metodeobservasional yang bersifat deskriptif dan evaluasi dengan teknik pengumpulan data denganpengamatan langsung menggunakan lembar observasi, kemudian dilakukan pengolahan data,dihitung dan dinyatakan dalam persentase. Dari hasil penelitian yang dilakukan, kategoripenyimpanan dan pendistribusian vaksin, relatif baik. Hal ini dapat dilihat dari perolehanpersentase ketiga kategori penyimpanan vaksin yaitu Sarana dengan persentase 79%, Prasaranadengan persentase 77% dan Implementasi pedoman pengelolaan vaksin dengan persentase 80%.Kesimpulan yang diperolah dari profil penyimpanan dan disrtibusi vaksin dinyatakan relatifbaik, namun perlu ditingkatkan, agar sesuai dengan pedoman pengelolaan rantai dingin (coldchain) dalam hal penyimpanan dan pendistribusian vaksin yang terlihat dari kurangnyaprasarana: Alat pengukur suhu digital, freeze tag, genset, kamar dingin (cold room), tempatpenyimpanan vaksin (refrigerator) dan kotak dingin cair selama pendistribusian.
Gambaran Sosialisasi GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) di Kelurahan Cipadung Wetan, Kota Bandung Santoso, Rahmat; Priyadi, Akhmad
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 3 No 2 (2020): IKRAITH-ABDIMAS VOL 3 NO 2 BULAN JULI 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1348.432 KB)

Abstract

Pengetahuan tentang GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) dikalangan masyarakat, masih banyak yang belum mengetahui. Gerakan ini tujuannya untukmemberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam penggunaan obat yang rasional. Pengetahuanmasyarakat tentang pengobatan sendiri (swamedikasi) yang rasional masih sangat kurang.GeMa CerMat agar masyarakat dapat melakukan swamedikasi secara benar, mendapatkan obatdan informasi dengan benar, mengetahui penggunaan obat dengan benar, menyimpan obatsendiri dengan benar dan membuang obat dengan benar. Tujuan dari kegiatan ini untukmeningkatkan pengetahuan terhadap PKK Kelurahan Cipadung Wetan dengan memberikanpelatihan keterampilan memilih obat untuk swamedikasi, sehingga menjadi penggerakmengenai penggunaan obat rasional sebagai wujud dari Program Gema Cermat. Metode yangakan digunakan dalam meningkatkan pengetahuan adalah model pemberdayaan masyarakatpartisipatif, yaitu keterlibatan masyarakat dirasakan sangat penting untuk menyelesaikanmasalah dengan metode pembekalan dan simulasi Cara Belajar Insan Aktif (CBIA). Hasil dariprogram kemitraan universitas, adalah meningkatnya pengetahuan PKK Cipadung Wetan,tentang penggolongan obat & bentuk sediaan obat, cara mendapatkan obat, cara penggunaanobat, cara menyimpan dan cara membuang obat yang sudah tidak dipakai agar tidakmencemari lingkungan, serta mampu menerapkan dan mendampingi masyarakat terutamatentang bagaimana Mendapatkan, Menggunakan, Menyimpan dan Membuang Obat (DaGuSiBu) serta 5O (Obat ini apa nama & kandungannya, Obat ini apa khasiat/indikasinya, Obat iniberapa dosisnya, Obat ini bagaimana cara menggunakaannya, Obat ini apa efek sampingnya),dengan baik dan benar
Formulasi dan Evaluasi Mikrokapsul Salut Enterik Lansoprazol Menggunakan Acryl-Eze® & Sureteric dengan Metode Ekstrusi dan Sferonisasi pada Era Jaminan Kesehatan Nasional Santoso, Rahmat; Ziska, Rahmah; Muzdalifah, Diana
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v5i2.10169

Abstract

Ekstrusi dan sferonisasi merupakan kombinasi metode mikroenkapsulasi yang dapat menghasilkan mikrokapsul yang baik. Mikrokapsul dapat digunakan untuk mengontrol pelepasan obat seperti pelepasan enterik. Salah satu obat yang memerlukan pelepasan enterik adalah lansoprazol, karena telah terbukti secara signifikan dapat mengiritasi lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan alat sederhana sebagai ekstruder dan sferoniser, menghindari penggunaan pelarut organik yang toksik serta mendapatkan pelepasan enterik yang baik. Tahap awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah ekstrusi 5 formula kemudian dilakukan evaluasi organoleptik dan kadar airnya. Selanjutnya, dilakukan sferonisasi dan evaluasi organoleptik, kadar air, sudut istirahat, laju alir, distribusi ukuran partikel, efisiensi penjeratan zat aktif dan  perolehan kembali. Dari 5 formula yang disferonisasi dipilih F5 yang memenuhi persyaratan uji serta dilanjutkan dengan penyalutan enterik menggunakan panci penyalut konvensional yang tidak diperforasi. Penyalut enterik yang digunakan adalah Acryl-eze & Sureteric. Suspensi penyalutan di variasikan dimana F1, F2 dan F3 secara berturut-turut konsentrasi solidnya adalah 15 %, 20 % dan 25 %. Mikrokapsul yang dihasilkan dievaluasi organoleptis, kadar air, kenaikan bobot dan disolusi. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, F1, F2 dan F3 menunjukkan hasil profil disolusi mikrokapsul seluruh formula berbeda signifikan (p<0,05). Berdasarkan hasil dapat disimpulkan sebagai polimer penyalut acryl-eze & sureteric dan teknologi rancang bangun sederhana sferonisasi dapat digunakan dalam memformulasi mikrokapsul salut enterik lansoprazol dengan pelepasan tertunda.Kata kunci: lansoprazol, ekstrusi, sferonisasi, mikrokapsul
FORMULASI DAN EVALUASI TABLET SALUT LAPIS TIPIS ASAM ASETILSALISILAT MENGGUNAKAN PENYALUT OPADRY AMB II Santoso, Rahmat
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang :Asam Asetilsalisilat merupakan zat aktif obat yang tidak stabil terhadap suhu yang lembab. OPADRY AMB II merupakan bahan penyalut lapis tipis untuk tablet, yang memiliki keunggulan yaitu dapat memproteksi zat aktif yang sensitif terhadap kelembaban.Tujuan penelitian : mengetahui pengaruh penyalut lapis tipis OPADRY AMB II terhadap profil disolusi dan stabilitas tablet Asam Asetilsalisilat. Metode :Pertama dilakukan optimasi tablet inti dengan menggunakan metode kempa langsung, lalu dipilih tablet inti terbaik berdasarkan hasil evaluasi tablet. Kemudian dilakukan penyalutan tablet inti terpilih menggunakan penyalut OPADRY AMB II dan Polivinil Alkohol (pembanding) dengan konsentrasi masing – masing 4%, 6%, 8%, kemudian dilakukan evaluasi terhadap tablet salut : uji kenaikan bobot, waktu hancur, friabilitas, kekerasan, keseragaman bobot, keragaman ukuran, disolusi dan kadar air. Hasil : Penyalutan dengan menggunakan penyalut OPADRY AMB II memenuhi syarat %Q disolusi pada menit ke 30 tidak kurang dari 80% dan uji kadar air menunjukan formula F6B dengan konsentrasi penyalut OPADRY AMB II 6% paling kecil kenaikan kadar airnya setelah 2 minggu penyimpanan pada suhu ruang. Kesimpulan :Penyalut OPADRY AMB II dengan konsentrasi 6% (F6B) paling rendah kenaikan kadar airnya. Hasil uji statistika One Way Anova terdapat perbedaan yang signifikan (sig = 0,00) pada F6B dibandingkan dengan formula lain. Persen disolusi dengan penyalut OPADRY AMB II memenuhi persyaratan dengan F6B sebagai formula terbaik. Kata kunci :Tablet Salut Lapis Tipis Asam Asetilsalisilat, OPADRY AMB II, Disolusi, Stabilitas
FORMULASI DAN EVALUASI MIKROKAPSUL SALUT ENTERIK ASETOSAL MENGGUNAKAN PENYALUT ACRYL-EZE®93O DENGAN METODE EKSTRUSI DAN SFERONISASI Santoso, Rahmat; Ziska, Rahma; Putra, Asri Dwinita
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam asetilsalisilat atau asetosal merupakan obat yang sering digunakan sebagai analgesik, antipiretik, antiinflamasi dan antiplatelet. Asetosal memiliki efek mengiritasi lambung. Enkapsulasi dengan penyalutan enterik merupakan salah satu metode untuk mengurangi efek merugikan yaitu dengan mengendalikan pelepasan asetosal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghindari penggunaan pelarut organik yang cenderung toksik, mengimplementasikan rancang bangun sederhana dan mendapatkan pelepasan lepas tunda. Pada penelitian ini dilakukan metode enkapsulasi sederhana yaitu ekstrusi dan sferonisasi dengan bahan penyalut larut air Acryl- eze®93O. Ekstrusi dan sferonisasi dilakukan dengan membuat variasi konsentrasi pada pengikat Avicel®PH 101 sebesar 55%, 60%, 65%, 70% dan 75%, Evaluasi yang dilakukan yaitu uji organoleptik dan kadar air untuk ekstrudat, evaluasi sferoids meliputi uji organoleptik, kadar air, sudut diam, laju alir, distribusi ukuran partikel, penetapan efisiensi penerapan zat aktif dan penetapan nilai perolehan kembali. Hasil evaluasi menunjukan F5 sebagai formula terbaik dan dilanjutkan proses penyalutan. Penyalutan dibuat beberapa variasi konsentrasi padatan yaitu 15%, 20% dan 25%. Evaluasi mikrokapsul meliputi uji organoleptik, kadar air dan disolusi. Profil disolusi mikrokapsul menunjukan bahwa seluruh formula menghasilkan perbedaan yang signifikan (p<0,05). Berdasarkan hasil dapat disimpulkan Acryl-eze®93O dan teknologi rancang bangun sederhana dapat digunakan dalam memproduksi mikrokapsul salut enterik asetosal namun belum memenuhi persyaratan pelepasan lepas tunda yang tertera padamonografi.
KAJIAN PUSTAKA FORMULASI DAN EVALUASI MIKROKAPSUL SALUT ENTERIK MENGGUNAKAN ACRYL-EZE® & SURETERIC DENGAN METODE PENGGABUNGAN MIKROENKAPSULASI DENGAN EKSTRUSI-SFERONISASI Santoso, Rahmat; Aliudin, Fiqi
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 2 No 3 (2020): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v2i3.89

Abstract

Microcapsules were prepared by means of microencapsulation modified by the extrusion-spheronization method. The extrusion-spheronization method is used to cover the shortcomings of the microencapsulation method. The results showed that Acryl-eze and Sureterik can be used in coatings in producing microcapsules. The results of research evaluating the formulation of enteric acetosal coated microcapsules have not resulted in delayed release system that is in accordance with monographic requirements and dissolution profile testing has not shown the elimination stage. The results of the evaluation of the delayed release release system enteric coated microcapsule formulation met the requirements of monograph and dissolution profile test results, except for F3 in buffering conditions. The purpose of this literature review is to examine the enteric-coated microcapsule formulation using Acryl-eze® & Sureteric by combining microencapsulation and spheronization extrusion methods.
Formulasi dan Evaluasi Granul Instan Ekstrak Etanol Daun Kenikir (Cosmos caudatus) sebagai Antioksidan Pratama, Reza; Pahlevi, Muhamad Reza; Santoso, Rahmat; Rafli, Tri Muhamad
Majalah Farmasetika Vol 9, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i3.53782

Abstract

Meningkatnya polusi udara dapat menyebabkan masyarakat rentan akan terpaparnya penyakit yang diakibatkan oleh paparan dari radikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa elektron atau atom yang tidak memiliki pasangan, oleh sebab itu diperlukan senyawa yang bisa menangkal radikal bebas yaitu antioksidan. Antioksidan adalah senyawa inhibitor yang berfungsi salah satunya yaitu melindungi sel dari serangan radikal bebas dengan cara mendonorkan atau menerima salah satu elektron dari radikal bebas. Daun kenikir adalah tumbuhan yang secara empiris sering digunakan sebagai sayuran yang berpotensi memiliki khasiat antioksidan. Penelitian ini ingin menghasilkan suatu formula pada sediaan granul instan menggunakan ekstrak etanol pada daun kenikir dengan yang memenuhi syarat fisik dan memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan memformulasikan ekstrak dengan eksipien pengikat, pengisi, peningkat kelarutan dan pemanis. Penelitian ini dilakukan di lab farmasetik Universitas Bhakti Kencana. Hasil dari evaluasi sediaan granul instan dari ekstrak daun kenikir menunjukan semua formula memenuhi syarat uji fisik granul. Hasil pada uji kualitatif menggunakan plat KLT menunjukan hasil positif antioksidan pada ekstrak dan sediaan granul instan dengan timbulnya bercak kuning setelah di semprot DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazy). Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak daun kenikir dengan nilai IC50 yaitu 50,98 μg/mL, sediaan granul dengan pengikat PVP sebesar 58,54 μg/mL dan sediaan granul dengan pengikat CMC sebesar 59,59 μg/mL. Dimana hasil tersebut termasuk kedalam nilai IC50 dengan kategori kuat. 
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. CARDOXINDO INTERBUANA Hutasoit, SE., MSi., MSE, Posma Sariguna Johnson Kennedy; Santoso, Rahmat
Fundamental Management Journal Vol. 1 No. 02 (2016): FUNDAMENTAL management journal PISSN/EISSN 2540 -9220/2540-9816
Publisher : Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/fjm.v1i02.223

Abstract

Leadership is an important element in a company, because in the absence of leadership from a leader so the company will suffer at set back. Basically of every leader has a different behavior in the lead. Or offen call of leadership. Leadership which is run by a leader in infiuencing the behavior of other in accordance with his wishes was fiuenced by the nature of the leader. Leaders with the good leadership will create high motivation within each subordinate, so that with motivation will a rise morale can improve the performance of subordinates.The purpose of this study is to know the relationship of leadership and motivation with employee perfomance on PT. Cardoxindo Interbuana. This research is descriptive – korelasional with up to to 30 people/responden and data were analyzed using analysis Rank Spearman and analysis multivariat Pearson Product Moment.The results showed that (1) There is a significant relationship between the leadership employee performance PT. Cardoxindo Interbuana with Rank Spearman correlation coeffcient of 0,831 which means the relationship between the two variabels is quite strong and is positive. (2) There is a significant relationship between motivation and employee performance PT. Cardoxindo Interbuana with Rank Spearman correlation coefficient of 0,845 so that is better the motivation that is created also increase the performance of employees, which means the relationship between the two variable is strong and positive value. (3) There is a significant relationship between the leadership and motivation of employee performance PT. Cardoxindo Interbuana with Pearson Product Moment correlation coeffcient of 0,877. The third variable which means the relationship is strong and positive. The analysis showed that leadership have a positive relationship to employee performance. The motivation was positively related to employee performance. With three variable that have a positive relation.Keywords: leadership, motivation and employees performance.