Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Bandung Conference Series: Mining Engineering

Kajian Peningkatan Produksi pada Kegiatan Penambangan Pasir di PT Fajar Parahiyanan Desa Kandangmukti, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat Ibnu Sucipto; Dudi Nasrudin Usman; Sri Widayati
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.366 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1063

Abstract

Abstract. The development of the west java in the last 10 years has continued to increase, especially physical development. The increase in development activities requires mining companies to continue increase their porduction, to meet the needs of contstruction materials in the current and future development proceess.In order to meet the need for raw materials for construction activities, this research is designed in such a way that it can increase production in mining activities at PT Fajar Parahiyangan, taking into account the factors that influence production activities so as to maximize production activities. The actual production at the mining site for the Sumitomo SH-210 digging equipment is 12,717.063 tons/month, while for the Mitsubishi Fuso HD-125 conveying equipment it is 12,689.534 tons/month. After optimizing the loading of transportation equipment, the production of digging-loading equipment is 13.390.929 tons/month and the production of transportation equipment is 13.617.064 tons/month. As a result of improving work efficiency, the production of digging-loading equipment is 18,318,471 tons/month and for transportation equipment of 18,302,460 tons/month. Abstrak. Pembangunan wilayah Jawa Barat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terus meningkat, khususnya pembangunan secara fisik. Meningkatnya kegiatan pembangunan tersebut menuntut perusahaan-perusahaan tambang terus meningkatkan produksinya, untuk memenuhi kebutuhan material konstruksi pada proses pembangunan saat ini dan masa yang akan datang. Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan bahan baku kegiatan konstruksi tersebut, maka penelitian ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan produksi pada kegiatan penambangan di PT Fajar Parahiyangan, dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam kegiatan produksi sehingga dapat memaksimalkan kegiatan produksi. Produksi aktual di lokasi penambangan untuk alat gali-muat Sumitomo SH-210 adalah sebesar12.717,063 ton/bulan, sedangkan untuk alat angkut Mitsubishi Fuso HD-125 adalah sebesar 12.689,534 ton/bulan. Setelah dilakukan optimalisasi pada pengisian alat angkut didapatkan produksi alat gali-muat sebesar 13.390,929 ton/bulan dan produksi alat angkut sebesar 13.617,064 ton/bulan. Untuk hasil dari perbaikan efisiensi kerja didapatkan produksi alat gali-muat sebesar 18.318,471 ton/bulan dan untuk alat angkut sebesar 18.302,460 ton/bulan.
Kajian Rencana Teknis dan Rencana Biaya Reklamasi Penambangan Batuan Andesit di PT Radian Delta Wijaya Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat Muhammad Ariffin; Dudi Nasrudin Usman; Sriyanti
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.153 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1572

Abstract

Abstract. The existence and availability of mineral resources in West Java is quite large, one of which is andesite rock in Bandung Regency. Andesite rock has a role in the physical development process, but by paying attention to environmental aspects in carrying out its exploitation, every mining company is required to have Good Mining Practice rules in carrying out mining operations. This research was conducted with the aim of repairing or managing disturbed land as a result of the mining business activities carried out, as well as providing added value to the ex-mining area which can become an object of utility for the surrounding community and the wider community in general. Providing added value includes aspects of appropriate environmental empowerment, economic empowerment resulting from the reclamation activity itself. This study discusses the study of reclamation plans, land surface arrangement, revegetation, reclamation and post-mining costs. Based on the results of the study, the reclamation area was 2,969 ha with the time needed for land management using mechanical tools if the total was 5 years, namely 349.3 days. The time for making the drainage system is 6 days. And the time required for revegetation for 5 years is 155 days. Meanwhile, the direct cost of the reclamation activity plan for the production operation period (2021–2025) is Rp. 1,073,794,391 where the percentage of reclamation planning costs is 8.7% - 10% and supervision costs are between 6.4% - 7%, so that the indirect costs are Rp. 195,240,447. Abstrak. Keberadaan dan keterdapatan sumberdaya bahan tambang di Jawa Barat cukup besar salah satunya batuan andesit di Kabupaten Bandung. Batuan andesit memiliki peran dalam proses pembangunan secara fisik, namun dengan memperhatikan aspek lingkungan didalam melakukan eksploitasinya, yaitu setiap perusahaan tambang wajib memiliki kaidah Good Mining Practice dalam melakukan operasi pertambangan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memperbaiki atau menata lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan, serta memberikan nilai tambah pada area bekas tambang yang dapat menjadi obyek daya guna bagi masyarakat sekitar serta masyarakat luas pada umumnya. Memberikan nilai tambah mencakup pada aspek pemberdayaan lingkungan yang tepat guna, pemberdayaan ekonomi yang dihasilkan dari kegiatan reklamasi itu sendiri. Penelitian ini membahas mengenai kajian rencana reklamasi, penataan permukaan lahan, revegetasi, biaya reklamasi dan pasca tambang. Berdasarkan hasil penelitian, didapat luasan area reklamasi 2.969 ha dengan waktu yang dibutuhkan untuk penataan lahan menggunakan alat-alat mekanis jika ditotal selamat 5 tahun yaitu 349,3 hari. Waktu pembuatan sistem drainase yaitu 6 hari. Dan waktu revegetasi yang dibutuhkan selama pengerjaan 5 tahun yaitu 155 hari. Sedangkan biaya langsung rencana kegiatan reklamasi periode operasi produksi (2021–2025) adalah sebesar Rp. 1.073.794.391 dimana persentase biaya perencanaan reklamasi 8,7 % – 10 % dan biaya supervisi antara 6,4 % – 7 %, sehingga didapat biaya tidak langsungnya sebesar Rp. 195.240.447.
Analisis Karakteristik Batuan Penciri Mineralisasi Au-Ag untuk Penentuan Zona Potensi di PT Bhadra Pinggala Sejahtera Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Sintia Rahayu Agustina; Dudi Nasrudin Usman; Dono Guntoro
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.229 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.1886

Abstract

Abstract. Gold is a metallic mineral that is one of the high-value commodities with relatively less amount and presence in nature compared to other metallic minerals. Gold can be closely related to magmatic processes, where the formation environment in volcanic rocks is often found in various deposits. This exploration activity is a preliminary exploration that aims to identify the characteristics of rock types, structures, and alterations in determining areas that have the potential for epithermal gold deposits. Identification of epithermal gold deposits is carried out by direct and indirect exploration methods, namely geological mapping and remote sensing because in principle direct exploration activities are supported by controlling factors including geological conditions, types of mineralization and alteration and indirect exploration methods, namely sensing Remote sensing to identify zones that have the potential for the presence of epithermal gold deposits based on Landsat images so that these results are identified based on the parameters indicated to have characteristics of the presence of epithermal gold deposits and the results of research in the field. Lithological interpretation was carried out to determine the source rock of the gold deposit, namely rocks containing Au-Ag-carrying minerals such as kaolin, quartz, pyrite, and chlorite minerals accompanied by the presence of carbonates and sericite so that the research area includes zones of argilized mineralization and propolitization. The estimation results of Landsat 8 image interpretation can be proven by the red color which is suspected to be a tmh formation consisting of andesite rock, as well as for hydrothermal alteration minerals identified from the appearance of the light orange color and the highest density density which is considered a mineralized area in the northeastern part. to the southwest of the study area, this is evidenced by the finding of straightness patterns and indications of alteration. Based on the interpretation results that have been obtained, it can then be overlaid on each of these parameters so as to produce a delineation of the potential epithermal gold deposit zone. Abstrak. Emas merupakan mineral logam yang menjadi salah satu komiditi yang bernilai tinggi dengan jumlah dan keberadaannya dialam yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan mineral logam lainnya. Emas dapat berkaitan erat dengan proses magmatik, dimana lingkungan pembentukan yang berada di dalam batuan vulkanik sering ditemukan di berbagai endapan. Kegiatan eksplorasi ini merupakan eksplorasi pendahuluan yang bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik jenis batuan, struktur, dan alterasi dalam penentuan wilayah yang mempunyai potensi keterdapatan cebakan emas epitermal. Identifikasi mengenai endapan emas epitermal yang dilakukan dengan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung yaitu pemetaan geologi dan penginderaan jauh (remote sensing) karena pada prinsipnya dalam kegiatan eksplorasi langsung didukung oleh faktor pengontol diantaranya kondisi geologi, jenis mineralisasi dan alterasi dan metode eksplorasi tidak langsung yaitu Penginderan Jauh (Remote sensing) untuk mengindentifikasi zona yang memiliki potensi keterdapatan endapan emas epitermal yang berdasarkan citra landsat sehingga dari hasil tersebut diidentifikasikan berdasarkan parameter-parameter yang diindikasikan memiliki ciri dari keterdapatan endapan emas epitermal dan hasil penelitian di lapangan. Interpretasi litologi dilakukan untuk mengetahui sumber batuan induk dari cebakan endapan emas yaitu batuan yang memiliki kandungan mineral pembawa Au-Ag seperti mineral kaolin, kuarsa, pirit, dan klorit yang disertai dengan adanya karbonat dan serisit sehingga daerah penelitian termasuk zona mineralisasi argilisasi dan propolitisasi. Adapun pendugaan hasil interpretasi citra landsat 8 yang dilakukan dapat dibuktikan dengan warna merah yang diduga sebagai formasi tmh yang terdiri dari batuan andesit, serta untuk mineral alterasi hidrotermal dikenali dari kenampakan warna oranye muda dan densitas kerapatan tertinggi yang dianggap sebagai daerah mineralisasi berada pada bagian timur laut hingga barat daya daerah penelitian, hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya pola kelurusan dan indikasi alterasi. Berdasarkan hasil interpretasi yang telah didapatkan kemudian dapat dilakukan overlay pada setiap parameter tersebut sehingga menghasilkan deliniasi zona potensi endapan emas epitermal
Rencana Teknis dan Ekonomis untuk Rencana Kegiatan Reklamasi Tambang Batubara di PT Banjarsari Pribumi Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan Willian Wijaya; Dudi Nasrudin Usman; Wahyu Budhikhorniawan
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.94 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.2163

Abstract

Abstract. PT Banjarsari Pribumi is a private mining company engaged in coal mining with an open mining system. The mining location is in East Merapi District, Lahat Regency, South Sumatra Province. With a total area of ​​± 519.84 Ha. One of the mining activities carried out has an impact, in the form of positive and negative impacts on the community around the location. The positive impacts that occur in the form of increasing the economy of the residents around the research location and for the negative impacts that occur around the location are quite complex so that changes in morphology, vegetation, air conditions, and the structure of the soil cover, cause environmental quality to decline. Reclamation activities aim to repair or reorganize disturbed land due to mining activities so that it can function again according to its designation and to know the technical plans for land management, revegetation and maintenance in a former coal mining area. In addition, this activity has the aim of knowing the total cost that will be required for the planned reclamation activity. In land use activities, mechanical equipment will be used in the form of the Sany SY500H Excavator, Sany SKT90S Dump Truck, and Komatsu D85ESS Bulldozer. Meanwhile, in the revegetation activities, the plants used include staple crops such as Johar (Senna Siamea), rubber trees (Hevea Brasiliensis) and cover crops such as legumes (Mucuna Bracteata). Reclamation activities will be carried out in 2022 - 2026 with a total area of ​​173.92 Ha. Technically, reclamation activities are carried out to the stage of plant care and maintenance so that plant growth can grow optimally. The reclamation activity will last for the next 5 years with a total cost that needs to be spent by PT Banjarsari Pribumi of Rp. 12,586.413.402,- Keyword : Reclamation, Land Use, Revegetation, Success Rate Against Technical Plan PT Banjarsari Pribumi merupakan perusahaan tambang swasta yang bergerak dibidang pertambangan batubara dengan sistem penambangan terbuka. Lokasi penambangan berada di Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Dengan luas wilayah keseluruhan ± 519,84 Ha. Salah satu kegiatan penambangan yang dilakukan menimbulkan dampak, berupa dampak positif maupun dampak negatif terhadap masyarakat disekitar lokasi. Dampak positif yang terjadi berupa meningkatnya perekonomian warga disekitar lokasi penelitan dan untuk dampak negatif yang terjadi di sekitar lokasi cukup komplek sehingga merubahan morfologi, vegetasi, kondisi udara, dan struktur tanah penutup, menyebabkan kualitas lingkungan menurun. Kegiatan reklamasi bertujuan untuk memperbaiki atau menata lahan kembali yang terganggu akibat dari aktifitas penambangan agar dapat berfungsi kembali sesuai dengan peruntukannya serta mengetahui rencana teknis penataan lahan, revegetasi dan pemeliharaan yang berada pada suatu area bekas penambangan batubara. Selain itu kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengetahui total biaya yang akan dibutuhkan untuk rencana kegiatan reklamasi. Dalam kegiatan penatagunaan lahan akan menggunakan peralatan mekanis berupa Excavator Sany SY500H, Dump Truck Sany SKT90S, dan Bulldozer Komatsu D85ESS. Sedangkan dalam kegiatan revegetasi tanaman yang digunakan antara lain tanaman pokok berupa tanaman Johar (Senna Siamea), tanaman sisipan berupa pohon karet ( Hevea Brasiliensis ) dan tanaman penutup berupa tanaman Kacang-kacangan (Mucuna Bracteata). Kegiatan reklamasi akan dilakukan pada tahun 2022 - 2026 dengan luas total 173,92 Ha. Secara teknis kegiatan reklamasi dilakukan hingga tahapan perawatan dan pemeliharaan tanaman agar pertumbuhan tanaman dapat tumbuh secara optimal. Kegiatan reklamasi akan berlangsung selama 5 tahun kedepan dengan total biaya yang perlu dikelurkan oleh PT Banjarsari Pribumi sebesar Rp12.586,413.402,- Kata Kunci : Reklamasi, Penatagunaan Lahan , Revegatasi, Tingkat Keberhasilan Terhadap Rencana Teknis
Analisis Kebutuhan Kapur Tohor dalam Menetralkan Air Asam Tambang di PT ABC Kalimantan Timur Wahyu Guntoro; Sri Widayati; Dudi Nasrudin Usman
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5713

Abstract

Abstract. Based on the Decree of the Minister of Environment and Forestry No. 5 of 2022 concerning Wastewater Treatment for Mining Businesses or Activities related to acid mine water treatment, the water must be handled so that the water quality becomes neutral and meets the specified quality standards. The research was conducted by taking some data in the form of quality and discharge of acid mine drainage to be tested in the laboratory in order to obtain the values ​​of pH, TSS, and chemical elements. Analysis of the calculation of the molarity of acid mine drainage and neutralizing agent (quicklime) was carried out to determine the mixing dose, which aims to neutralize acid mine water properly. Analysis results show that the actual neutralization of acid mine drainage requires 0.148 g/liter with an average daily requirement of 10.710,3535 gr or 16,551 kg. The most appropriate treatment is carried out with an active curative approach by direct sprinkling quicklime into the inlet channel so that it can be mixed more evenly when it enters the settling pond. Abstrak. Berdasarkan kepada Keputusan Menteri Lingungan Hidup dan Kehutanan No 5 Tahun 2022 tentang Pengolahan Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pertambangan dengan yang berkaitan dengan pengolahan air asam tambang, maka air tersebut harus dilakukan penanganan agar kualitas air menjadi netral dan memenuhi baku mutu yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan beberapa data berupa kualitas dan debit air asam tambang untuk diuji laboratorium agar mendapatkan nilai pH, TSS, dan unsur kimiawi. Analisis perhitungan molaritas air asam tambang dan agen penetral (kapur tohor) dilakukan untuk mengetahui dosis pencampuran, yang bertujuan agar air asam tambang dapat dinetralkan dengan tepat. Hasil analisis menunjukan bahwa penetralan air asam tambang secara aktual membutuhkan 0,148 gr/liter dengan kebutuhan rata- rata perhari sebesar 169.551,242 gr atau 169,551 kg. Penanggulangan paling tepat dilakukan dengan pendekatan kuratif metode aktif, dengan cara menaburkan langsung kapur tohor ke dalam saluran inlet agar dapat tercampur lebih merata ketika masuk ke kolam pengendapan.
Studi Pendahuluan Efektivitas Penggunaan Fly Ash Dalam Pengolahan Air Asam Tambang Pada Tambang Batubara Di PT XYZ Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur Devi Ulfa Yunita; Sri Widayati; Dudi Nasrudin Usman
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5848

Abstract

Abstract. Based on the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number 5 of 2022 concerning Wastewater Treatment for Mining Businesses and Activities, the resulting coal wastewater must meet the established standard quality standards it is necessary to treat wastewater so that it does not pollute the environment environment and interfere with human health. Management of acid mine drainage can be done by adding chemicals to neutralize the pH of acid mine drainage, one of which is by using fly ash. This research was conducted to determine the effectiveness of the use of fly ash in neutralizing the pH of the water and reducing the levels of Fe and Mn metals in the settling pond using several measurement and testing parameters, namely measuring the degree of acidity and testing the levels of Fe and Mn metals. The test results for 31 days showed that the average incoming water discharge was 614,462 l/day, the average pH value before handling was 5.64, the moderate Fe metal content before handling was 8.58 mg/l, and the average Mn content before handling of 5.60 mg/l. From the test results, it was found that the required amount of fly ash was 16,066 g/day. The effectiveness of increasing the average pH was 20.52%, the effectiveness of reducing Fe metal levels was 46.37%, and the effectiveness of reducing Mn levels was 40.99%. Abstrak. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Pengolahan Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan bahwa air limbah batubara yang dihasilkan harus memenuhi nilai baku mutu standar yang sudah ditetapkan, maka perlu dilakukan pengolahan air limbah agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan mengganggu kesehatan manusia. Pengolahan air asam tambang dapat dilakukan dengan menambahkan bahan kimia untuk menetralkan pH air asam tambang, salah satunya dengan menggunakan fly ash. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan fly ash dalam menetralkan pH air dan menurunkan kadar logam Fe dan Mn di settling pond dengan menggunakan beberapa parameter pengukuran dan pengujian, yaitu pengukuran derajat keasaman dan pengujian kadar logam Fe dan Mn. Hasil pengujian selama 31 hari didapatkan rata – rata debit air yang masuk sebesar 614.462 l/hari, rata – rata nilai pH sebelum penanganan sebesar 5,64, rata – rata kadar logam Fe sebelum penanganan sebesar 8,58 mg/l, dan rata – rata kadar logam Mn sebelum penanganan sebesar 5,60 mg/l. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan jumlah kebutuhan fly ash sebesar 16.066 g/hari. Efektivitas kenaikan pH rata – rata sebesar 20,52%, efektivitas penurunan kadar logam Fe rata – rata sebesar 46,37%, dan efektivitas penurunan kadar logam Mn rata – rata sebesar 40,99%.
Pemodelan Geologi Pasir Besi Menggunakan Metode Penampang Berdasarkan Data Seismik Refleksi di Daerah Kecamatan Loloda Utara, Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara Jivan Akbar; Noor Fauzi Isniarno; Dudi Nasrudin Usman
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6149

Abstract

Abstract. The geological conditions in the area of North Loloda District, North Halmahera Regency, North Maluku Province, one of which is composed of gravel, gravel, sand, and mud rock units which are placer deposits from the Alluvium Formation (Qa) which are indicated to contain iron sand deposits. These deposits are formed due to the weathering process of andesitic to basaltic igneous rocks which experience erosion and are transported to rivers and then continue to be carried to the sea. From this distribution, a geological model of the iron sand layer can be described by carrying out the exploration stage first. iron of which the amount and shape of the geological model are known. To identify iron sand deposits, 2 methods of exploration were carried out, namely direct exploration by drilling to describe the depth of the layer and indirect exploration using a geophysical method based on wave propagation, namely reflection seismic which gets output in the form of seismic wave cross-sections, from seismic cross-sectional data it is interpreted based on drilling data with changes from seismic propagation to the subsurface layers. Geological modeling is obtained from the interpretation of seismic data with correlations from drilling data, the number of interpretations obtained is 315 points from the results of crossings between 2 different seismic paths, the modeling is carried out using the cross-sectional method which obtains the amount of iron sand as much as 245.009.121 Bcm in the second layer. 3, sample testing was also carried out using the magnetic separator method and obtained the value of the magnetic content, namely point 1 93.3% and point 2 94.1%, if the whole iron sand was multiplied by the percentage of magnetism to get the amount of 229.573.546,3 Bcm. Abstrak. Kondisi geologi pada daerah Kecamatan Loloda Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara salah satunya tersusun dari satuan batuan Kerakal, kerikil, pasir, dan lumpur yang merupakan endapan placer dari Formasi Aluvium (Qa) yang di indikasi terdapat adanya endapan pasir besi. Endapan tersebut terbentuk karena proses pelapukan batuan beku andesitik hingga basaltik yang mengalami erosi dan tertransportasi ke sungai lalu terus terbawa ke laut, dari penyebaran tersebut dapat digambarkan model geologi dari lapisan pasir besi dengan melakukan tahap ekslorasi terlebih dahulu, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran material pasir besi yang diketahui jumlah dan bentuk model geologinya. Untuk mengindentifikasi endapan pasir besi dilakukan 2 metode eksplorasi yaitu ekplorasi langsung dengan melakukan pengeboran untuk menggambarkan kedalam lapisan dan ekplorasi tidak langsung menggunakan metode geofisika berdarsarkan rambatan gelombang yaitu seismik refleksi yang mendapatkan output berupa penampang gelombang seismik, dari data penampang seismik di interpretasi berdasarkan data pengeboran dengan perubahan dari rambatan seismik terhadap lapisan dibawah permukaan. Pemodelan geologi didapatkan dari hasil interpretasi data seismik dengan korelasi dari data pengeboran, didapatkan jumlah interpretasi sebanyak 315 titik dari hasil persilangan antara 2 arah jalur seismik yang berbeda, pemodelan dilakukan menggunakan metode penampang yang mendapatkan jumlah pasir besi sebanyak 245.009.121 Bcm pada lapisan yang ke 3, pengujian sampel juga dilakukan menggunakan metode magnetik separator dan mendapatkan nilai kadar kemagnetan yaitu titik 1 93,3% dan titik 2 94,1%, apabila kesuluruhan pasir besi dikalikan dengan persen kemagnetan mendapatkan jumlah 229.573.546,3 Bcm.
Pengaruh Geometri Jalan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Penambangan Batubara PT Bima Nusa Internasional Site PT Kideco Jaya Agung di Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur Bagas Ghozi Adiwiyuga; Dudi Nasrudin Usman; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6773

Abstract

Abstract. PT Bima Nusa Internasional is a contractor company engaged in the coal mining business which is located at the PT Kideco Jaya Agung site. Mining activities are carried out with an open pit mining system using a strip mining type. The use of diesel as a fuel has a significant effect on mining operational costs. There are several factors that can affect the use of fuel in mechanical devices, one of which is the road geometry. Therefore this research was conducted to increase the productivity of the dig-load and transport equipment with more efficient fuel consumption. Based on actual conditions in the field, there are still several road segments whose grade are not in accordance with the AASHTO standard is above 12%, so that the rimpull that must be overcome by the mechanical device is getting bigger, with the use of greater rimpull will make fuel consumption even greater which will have an impact on mining operational costs, so the company must evaluate the use of fuel in each work unit to reduce operational costs. Based on the results of observations and calculations in field observations, the actual production of conveyances equipment is 220,33 BCM/hour with an average fuel consumption conveyances equipment 14,82 liters/hour. The actual value of the fuel ratio in research activities for conveyances equipment means is 0,27 liters/BCM, and the fuel cost is Rp. 51.766.012 /month/tool. After conducting a study on road geometry, the production value increased to 257,64 BCM/hour/tool with a fuel ratio of 0,23 liter/BCM, and fuel cost to Rp. 44.273.822 /month/tool, so that after repairs decreased costs of Rp. 7.492.190 /month/tool. Improvements in road conditions greatly affect equipment production, fuel consumption, fuel ratio, and fuel cost so as to reduce operational costs in mining. Abstrak. PT Bima Nusa Internasional merupakan perusahaan kontraktor bergerak di bidang usaha pertambangan batubara yang berlokasi di site PT Kideco Jaya Agung. Penambangan dilakukan dengan Sistem Tambang Terbuka menggunakan jenis Strip Mining. Penggunaan solar sebagai bahan bakar memberikan pengaruh biaya operasional penambangan yang cukup besar. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan bahan bakar pada alat mekanis, diantaranya kondisi geometri jalan. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas alat gali-muat dan angkut dengan penggunaan bahan bakar yang lebih efisien. Berdasarkan keadaan aktual di lapangan masih terdapat beberapa segmen jalan yang kemiringannya tidak sesuai dengan standar AASHTO yaitu di atas 12%, sehingga Rimpull yang harus diatasi oleh alat mekanis tersebut semakin besar, dengan penggunaan rimpull yang besar akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi semakin besar yang akan berdampak pada biaya operasional penambangan, sehingga perusahaan harus mengevaluasi penggunaan bahan bakar di setiap unit kerja untuk menekan biaya operasional. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan pada kegiatan lapangan, produksi alat angkut aktual adalah 220,33 BCM/jam dengan rata-rata konsumsi bahan bakar alat 14,82 liter/jam. Nilai Fuel Ratio secara aktual pada kegiatan penelitian untuk alat angkut adalah 0,27 liter/BCM, serta Fuel Cost sebesar Rp. 51.766.012 /bulan/alat. Setelah dilakukan kajian pada geometri jalan, nilai produktivitas naik menjadi 257,64 BCM/jam dengan Fuel Ratio 0,23 liter/BCM, serta Fuel Cost menjadi Rp. 44.273.822 /bulan/alat, sehingga setelah perbaikan mengalami penurunan biaya sebesar Rp. 7.492.190 /bulan/alat. Perbaikan pada kondisi jalan berpengaruh terhadap produksi, konsumsi bahan bakar, Fuel Ratio, dan Fuel Cost sehingga dapat mengurangi biaya operasional pada penambangan.
EVALUASI TARGET PRODUKSI PENAMBANGAN PT.TIMAH TBK DENGAN OPTIMALISASI RECOVERY PADA PAN AMERICAN JIG UNTUK KAPAL ISAP PRODUKSI TIMAH 12 DI LAUT AIR KANTUNG, KABUPATEN BANGKA, KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 10070119055, Ricky Candra; Linda Pulungan; Dudi Nasrudin Usman
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 5 No. 2 (2025): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v5i2.21460

Abstract

Abstract. The formation of the Tin Path in Indonesia from the Riau Islands to the Bangka Belitung Islands cannot be separated from the tectonic order of Southeast Asia, especially Myanmar, Thailand and Malaysia, this is because these areas were formed through the same geological process and period of tectonism. The formation of the Indonesian tin route was caused by the collision (collision) between the Sibumasu Plate and the Indochina Plate. During this collision process, tin enrichment occurred. Initially, before the collision, the position of the Sibumasu Plate and the Indochina Plate was separated by the Paleo-Tethys (oceanic plate). Production Suction Vessel is a modernization of tin mining that uses Cutter as its main excavation tool and is a digging or earthmoving tool used to excavate underwater soil layers, where underwater, where mechanical and mechanical equipment and material processing material processing rests on a pontoon a pontoon. Selanjutnya material from the excavation is transferred to the temporary processing section. Abstrak. Pembentukan Jalur Timah di Indonesia mulai daerah Kepulauan Riau hingga Kepulauan Bangka Belitung tidak dapat dipisahkan dari tatanan tektonik Asia Tenggara khususnya Myanmar, Thailand dan Malaysia, hal ini dikarenakan daerah-daerah tersebut terbentuk melalui proses geologi dan periode tektonisme yang sama. Terbentuknya jalur timah Indonesia disebabkan oleh tumbukan (kolisi) antara Lempeng Sibumasu dengan Lempeng Indochina. Selama proses tumbukan inilah terjadinya pengkayaan timah. mula-mula sebelum terjadinya tumbukan, posisi Lempeng Sibumasu dan Lempeng Indochina dipisahkan oleh Paleo-Tethys (lempeng samudera). Kapal Isap Produksi adalah modernisasi penambangan timah yang menggunakan Cutter sebagai alat penggalian utamanya dan merupakan suatu alat gali atau pemindahan tanah yang dipergunakan untuk menggali lapisan tanah bawah air, dimana bawah air, dimana peralatan peralatan mekanis dan mekanis dan pengolahan materialnya pengolahan materialnya bertumpu pada bertumpu pada sebuah ponton sebuah ponton. Selan utnya material hasil material hasil penggalian tersebut galian tersebut dipindahkan ke bagian pengolahan sementara.