Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PERINEAL HYGIENE DENGAN PERILAKU PERINEAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI Alkarima, Natasha; Roza Adila, Dian; Utami, Agnita; Roslita, Riau; Yovinna Tobing, Vella
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 13 No 2 (2024): Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v13i2.2823

Abstract

Kurangnya pemahaman remaja putri mengenai kebersihan organ reproduksi dapat memengaruhi sikap individu terhadap penerapan perawatan area perineum dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dampak yang bisa muncul akibat kebersihan yang tidak terjaga adalah terjadinya infeksi pada area kewanitaan yang disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap kebersihan individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja mengenai perineal hygiene dan perilaku mereka terkait kebersihan perineum selama menstruasi di SMPN 8 Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel ditentukan menggunakan rumus slovin dengan jumlah sampel 109 orang, melalui teknik proportional random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji pearson chi-square untuk analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memperoleh informasi mengenai perineal hygiene dari orang tua, yakni sebanyak 81 orang (74,3%), dan mayoritas orang tua responden memiliki pendidikan terakhir SMA/SMK/MA, yaitu 49 orang (45,0%). Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup, yaitu 50 orang (45,9%), dan mayoritas juga menunjukkan perilaku yang cukup, yaitu 89 orang (81,7%). Hasil analisis bivariat dengan nilai p sebesar 0,001 (< 0,05) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja mengenai perineal hygiene dengan perilaku mereka selama menstruasi. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada pihak sekolah untuk lebih mendukung upaya peningkatan pengetahuan dan perilaku remaja putri terkait kebersihan perineum selama menstruasi guna mencapai kesehatan reproduksi yang optimal 
Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Mempersipakan Pembelajaran Tatap Muka Di Masa Transisi Pandemi Covid-19: Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Mempersipakan Pembelajaran Tatap Muka Di Masa Transisi Pandemi Covid-19 Roslita, Riau; Utami, Agnita
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 12 No 1 (2023): Al-Asalmiya Nurshing: jurnal ilmu keperawatan (journal of nurshing sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v12i1.2414

Abstract

Face-to-face learning (PTM) during the transition period of the COVID-19 pandemic is the right time for parents to prepare their children to avoid preventing and transmitting the COVID-19 virus in the school environment. Parents must understand and know the importance of obeying health protocols and cultivating a Clean and Healthy Lifestyle (PHBS) in the context of preventing and controlling COVID-19 during the transition period of the COVID-19 pandemic. This study aims to identify a description of the knowledge and attitudes of parents in preparing face-to-face learning for school-age children during the transition period of the COVID-19 pandemic at SD Negeri 37 Pekanbaru City. This research is a quantitative research with a descriptive design. The population in this study were 107 grade 1 parents at SD Negeri 37 Pekanbaru City, with the sampling technique used was proportional random sampling. The analysis used in this study is univariate. Based on the characteristics of the age of the respondents in the age range of 18-40 years, the gender of the respondents is female, the average with the last education is high school, the average occupation of the parents is Housewives (IRT). Based on the level of knowledge, it was obtained that 56 respondents (52.3%) had sufficient knowledge, 35 respondents (32.7%) had good knowledge and 16 respondents (15.0%) had less knowledge. Based on the attitude obtained negative attitude as many as 62 respondents (57.9%) and have a positive attitude as many as 45 respondents (42.1%). Suggestions for respondents are expected to increase knowledge and attitudes towards the prevention of the COVID-19 virus in order to prepare children for face-to-face learning during the transition period of the COVD-19 pandemic and to prevent transmission of the COVID-19 virus in the school environment.    
GAMBARAN TINDAKAN ORANG TUA DALAM MENGATASI EFEK SAMPING KEMOTERAPI PADA ANAK KANKER Nabilla, Hanaa; Utami, Agnita; Roza Adila, Dian
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 12 No 1 (2023): Al-Asalmiya Nurshing: jurnal ilmu keperawatan (journal of nurshing sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v12i1.2416

Abstract

Orang tua merupakan pemberi perawatan dan dukungan pada anak kanker untuk memenuhi seluruh kebutuhan pasien termasuk mengatasi efek samping kemoterapi yang dirasakan pasien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tindakan yang dilakukan orang tua dalam mengatasi efek samping kemoterapi pada anak dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan responden 30 orang tua anak kanker. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan tindakan yang dilakukan orang tua untuk mengatasi mual muntah mayoritas adalah pemberian obat (61.1%). Tindakan mengatasi kerontokan rambut dengan menggunakan minyak kelapa/ kemiri ke kepala pasien (38.8%). Untuk mengatasi sariawan, mulut kering dan sakit tenggorokan banyak diberikan kumur-kumur mulut 3-4 kali sehari (57.1%). Untuk masalah diare orang tua memberikan minum air putih 8-10 gelas perhari (66.6%). Untuk masalah gangguan saraf otot diberikan obat mengatasi nyeri (33,3%). Tindakan mengatasi kelelahan dianjurkan istirahat atau tidur ketika merasa lelah (44.4%). Tindakan mengatasi risiko infeksi (demam, batuk, flu) banyak diberikan minum air putih dan konsumsi makanan sehat (78.5%). Tindakan mengatasi anemia orang tua memberikan makanan yang mengandung zat besi pada anak (77.7%). Masalah kulit banyak diatasi dengan mengoleskan handbody lotion (60.0%). Masalah konstipasi diatasi orang tua dengan memberi anak minum air putih (63.6%). Tindakan mengatasi efek samping penurunan nafsu makan paling banyak dilakukan orang tua menemani anak dalam setiap makannya dan memberikan minuman sehat (70.5%). Diharapkan petugas YKAKI dapat membimbing orang tua terhadap tindakan yang dapat diberikan orang tua terkait efek samping kemoterapi anak agar tidak menimbulkan komplikasi kedepannya.
PENGETAHUAN SUAMI DALAM MENGENALI TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMASREJOSARI Ismawati; Adila, Dian Roza; Roslita, Riau; Tobing, Vella Yovinna; Utami, Agnita
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 13 No 1 (2024): Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v13i1.2638

Abstract

Kondisi berbahaya yang dapat dialami selama masa kehamilan memiliki potensi mengancam nyawa ibu hamil. Tanda-tanda bahaya ini mungkin muncul selama trimester pertama, kedua, maupun ketiga masa kehamilan. Upaya mencegah Angka Kematian Ibu (AKI), melibatkan suami dalam mengenali tanda bahaya kehamilan sangat penting, sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat dan cepat dalam mencari pelayanan kesehatan jika istri mengalami gejala tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tingkat pemahaman yang dimiliki para suami dalam mengidentifikasi gejala-gejala berbahaya yang dapat dialami oleh istri mereka yang sedang hamil di wilayah cakupan Puskesmas Rejosari. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan deskriptif. Analisis univariat dilakukan terhadap variabel usia, pendidikan, jumlah kehamilan, pekerjaan, pendapatan, dan pengetahuan suami dalam mengenali tanda bahaya kehamilan. Data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Teknik yang digunakan adalah accidental sampling sebanyak 60 responden dengan penyebaran kuesioner di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari. Hasil penelitian didapatkan mayoritas suami memiliki pengetahuan kurang dalam mengenali tanda bahaya kehamilan berdasarkan usia, pendidikan. gravida, pekerjaan dan pendapatan. Mayoritas suami hanya mengetahui perdarahan pada kehamilan tua atau muda (80,0%), pecah air ketuban sebelum waktu persalinan (71,7%), janin dirasakan kurang bergerak dari sebelumnya (61,7%), dan demam tinggi (58,3%)  sebagai tanda bahaya kehamilan. Mayoritas suami tidak mengetahui mual muntah dan tidak mau makan (78,3%) dan bengkak pada kaki tangan dan wajah (63,3%) sebagai tanda bahaya kehamilan. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas pengetahuan suami dalam mengenali tanda bahaya kehamilan masih kurang (60,0%). Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada suami sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran suami terhadap tanda bahaya kehamilan