Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PUPUK ORGANIK CAIR PENYANGGA PEREKONOMIAN DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG Priyono Kusumo; Mega Kasmiyatun; Retno Ambarwati; Agustien Zulaidah; Ardine Athalia Christian
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 9, No 16 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat desa Susukan di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang hampir sebagian besar penduduknya mendapat dampak negatif dari pandemik Covid-19 yang cukup besar, tidak sedikit masyarakat mendapat PHK sehingga tingkat perekonomian didaerah tersebut mengalami penurunan yang menyebabkan penurunan kesejahteraan masyarakat setempat. Salah satu solusi yang ditawarkan dengan meilhat peluang dan mudah dilakukan yaitu kewirausahaan pembuatan pupuk organik cair oleh masyarakat baik secara individual maupun secara kelompok dengan sasaran pasar baik dalam wilayah maupun luar wilayah desa Susukan. Keefektifitas dalam kewirausahaan pupuk organik cair ini diharapakan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih, kreatif dalam memajukan desa dengan dimilikinya ikon baru yang dikenal oleh wilayah lain. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat desa Susukan tentang bahan baku dan langkah cara pembuatan pupuk organik cair. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah Participatory Action Research (PAR) dengan melakukan penyuluhan dan menunjukan praktik langsung pembuatan pupuk organik cair. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah Masyarakat menjadi paham dan mengerti dari kegunaan bahan baku serta cara pembuatan pupuk organik air yang ekonomis untuk kewirausahaan di dan setelah masa pandemik covid-19, bertumbuhnya kreatifitas kemampuan masyarakat dalam menangani permasalahan perekonomian. Kesimpulannya masyarakat desa Susukan Sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Rekomendasi yang diberikan yaitu perlu diadakan kegiatan yang berkelanjutan mengenai “Praktik Langsung Oleh Warga dan Penjelasan Perhitungan Ekonomi”di Desa Susukan supaya masyarakat lebih memiliki persiapan yang matang menuju dunia pasar. Kata kunci: pupuk organik cair, kebersihan, peluang, pandemic, Susukan
OPTIMASI WAKTU EVAPORASI PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU DENGAN MEMBRAN ULTRAFILTRASI agnes anggi simanjuntak; Mega Kasmiyatun; Sri Mulyaningsih
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 3, No 2 (2022): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/cjce.v3i2.3098

Abstract

Tahu merupakan makanan tradisional sebagian besar masyarakat di Indonesia.Kegiatan industri tahu di Indonesia didominasi oleh usaha-usaha skala kecil dengan modal yang terbatas, sehingga sebagian besar industri tahu tidak memiliki pengolahan limbah, dimana limbah cair langsung dibuang keselokan, sungai atau badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengakibatkan kadar oksigen dalam air menurun tajam. Limbah industri cair tahu mengandung zat tersuspensi sehingga mengakibatkan air menjadi kotor atau keruh,oleh karena itu teknologi pemisahan membran dapat menjadi alternatif dalam pengolahannya.Tujuan dari penelitian ini adalah mengoptimasi membran pada proses pengolahan limbah cair tahu.Langkah awal adalah preparasi membran dengan bahan yang digunakan adalah polisulfon, dimetil formamid dan aquadest. Polislfon dan dimetil formamid dicampurkan guna mendapatkan larutan dope 15%.Kemudian dilakukan debubbling pada temperatur 50C selama 24 jam. Lalu dilakukan waktu evaporasi dengan variasi waktu 2,5; 5; 7,5 menit dan dicelupkan kedalam bak koagulasi yang berisi aquadest.Membran yang dihasilkan kemudian dianalisa struktur morfologi dengan Scanning Elecron Microscopy (SEM) serta uji kinerjanya menggunakan membran Ultrafiltrasi. Kondisi operasi optimum yang diperoleh dari pengolahan limbah cair tahu dengan membran PSfDMF15% 7,5 menit terdapat pada P = 20 psia dengan nilai fluks (Jv) = 0,76 x 10-3 cm3/cm2.det, permeabilitas (Lp) = 0,0366 cm3/cm2.det.psia, dan rejeksi (R) = 96,80%. Sedangkan kondisi permeat yang dihasilkan pada pengolahan limbah cair tahu dengan membran PSfDMF15% 7,5 menit, yakni pada P = 20 psia dengan pH = 7,5; TSS = 74 mg/L, BOD= 90 mg/L, dan COD = 156 mg/L. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini cukup efektif, karena secara umum hasilnya sesuai dengan standar baku mutu limbah cair tahu.Kata kunci : Limbah Cair Tahu, Membran Ultrafiltrasi, Polisulfon, Waktu Evaporasi
PENENTUAN PARAMETER KINETIKA PERTUMBUHAN MIKROBA DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN REAKTOR HYBRID UPFLOW ANAEROBIC SLUDGE BLANKET (HUASB) sandi kurniawan; Mega Kasmiyatun; Priyono Kusumo
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 3, No 2 (2022): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/cjce.v3i2.3185

Abstract

Limbah cair tahu mengandung beban organik yang tinggi hal ini dikarenakan limbah cair tahu mengandung senyawa organik seperti karbohidrat, protein dan lemak Salah satu pengolahan yang tepat dengan menggunakan Reaktor Hybrid Uplow Anaerobic Sludge Blanket (HUASB). Reaktor ini memiliki kelebihan dalam mempertahankan konsentrasi biomassa, laju beban yang tinggi  pada operasinya, kemampuan mengendap yang baik, dan pemisahan padat-cair yang baik. Model Monod diaplikasikan untuk mengetahui nilai parameter kinetika dalam mendesain dan mengoperasikan bioreaktor sehingga menghasilkan konsentrasi effluent yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi konsentrasi  (25, 50, 75 dan 100 %) terhadap nilai parameter kinetika. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai parameter kinetika yang baik pada konsentrasi 75% yaitu konstanta pemanfaatan substrat (k) 2.0876 g l-1 d-1, Konstanta setengah jenuh (Ks) 2.58559 g l-1, yield coefficient (Y) 3.3475 g TSS/g COD,  decay constant (kd)  0.5159 d-, dan laju pertumbuhan maksimum (µm) 6.9882 g/L dengan nilai koefisien regresi (R2) mencapai 0.94.Kata Kunci: limbah cair tahu, kinetik parameter, HUASB
PENGARUH KONSENTRASI NaHSO3 DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN SURFAKTAN SODIUM LIGNOSULFONAT (NaLS) DARI JERAMI PADI Ahmad Shobib; Mega Kasmiyatun; Evi Kristiany Silaban
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i2.8738

Abstract

Pelatihan Keterampilan Dari Limbah Kemasan Air Mineral di Desa Sambongsari,Weleri Kabupaten Kendal Fatarina Purwaningtyas, Ery; Mega Kasmiyatun; Ahmad Shobib; Sri Mulyaningsih, MF
Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Juni: Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/perigel.v3i2.1686

Abstract

Mineral water packaging waste which is not managed properly, causing environmental pollution. The focus of this service is to provide skills training to the community to process this waste into economically valuable products. The aim of this activity is to increase community awareness and skills in recycling mineral water packaging waste into handicraft items, to reduce environmental pollution and increase community income. Using a participatory approach, with direct training methods involving demonstrations and practice. The strategies used are: 1) Socialization regarding the impact of plastic waste, 2) Technical training on making craft products from mineral water packaging waste. The results of this activity are expected to make people more aware of the importance of managing plastic waste and have new skills in making craft products. The result is products such as bags, wallets and home decorations made from mineral water packaging waste, which can be sold to increase income. Apart from that, there is a reduction in plastic waste in the surrounding environment.
PEMBUATAN ECO ENZYME DARI LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI RW V PEDURUNGAN TENGAH, KOTA SEMARANG Mulyaningsih, MF Sri; Shobib, Ahmad; Kasmiyatun, Mega; Muryanto, St; Zulaidah, Agustien; Tariojanah, I’ie
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 10, No 1 (2024): Majalah Ilmiah Inspiratif Januari 2024
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat RW V Kekancan Mukti Pedurungan Tengah, Kota Semarang, menghadapi permasalahan serius dalam pengelolaan sampah rumah tangga, dimana limbah tersebut seringkali dibuang sembarangan. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah yang baik. Umumnya, warga masih menerapkan sistem pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) tradisional. Situasi ini berdampak pada lingkungan yang tidak sehat dan menciptakan pencemaran udara akibat bau tak sedap. Salah satu solusi untuk mengelola limbah organik adalah melalui produksi eco enzyme. Eco enzyme, yang pertama kali ditemukan di Thailand oleh Dr. Rosukan Poompanvong, telah menjadi solusi yang banyak digunakan di negara-negara berkembang untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah. Selain manfaatnya dalam pengolahan sampah, eco enzyme juga memiliki kemampuan sebagai desinfektan, penyubur tanah, dan berbagai aplikasi lainnya. Oleh karena itu, kami mengajukan proposal pengabdian kepada masyarakat dengan tema "Pembuatan Eco Enzyme dari Limbah Rumah Tangga." Tujuan dari proposal ini adalah untuk mengedukasi warga masyarakat tentang cara mengubah limbah rumah tangga menjadi produk yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Kata Kunci: Sampah organik, Eco Enzyme, Go green
Optimasi Waktu Reaksi dan pH terhadap Peningkatan Yield Eco Enzyme Teodora Dasilva; Syntia Nabila; Mega Kasmiyatun; Ery Fatarina Purwaningtyas; Priyono Kusumo
Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 2 (2024): Desember : Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/saintek.v3i2.672

Abstract

Eco enzyme is a biocatalyst obtained from a fermentation process involving microorganisms, and has the potential to be applied in various environmental and industrial fields. This research aims to determine the optimum conditions for the volume of eco enzyme, determine the most influential variables between time and pH used during the eco enzyme fermentation process and the chemical characteristics of the eco enzyme product which was fermented for three months. Optimization method using the Central Composite Design – Response Surface Methodology (RSM) method. The comparison made in eco enzyme fermentation is water: organic waste: molasses = 10: 3: 1 = 5000 ml: 1500 gr: 500 gr. Fermentation for 3 months resulted in optimum conditions for making eco enzyme found at a reaction time of 96.213 and a pH of 5.207, with a maximum % yield of 10.24. The most influential variable in this research is pH. FTIR test results show the strongest absorption in the -OH (hydroxyl) group with alcohol properties at a wavelength of 3307.99 cm⁻¹, with a low transmittance of 48.2%. This group has antimicrobial properties that support the growth of good bacteria and other microbes.
PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH BURUNG PUYUH SECARA ANAEROB Shobib, Ahmad; Kasmiyatun, Mega; Romadhoni, Tri Suci Ahmad
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v7i1.6550

Abstract

Kelangkaan bahan bakar merupakan masalah penting saat ini, sehingga diperlukan berbagai alternatif pemecahan masalah. Salah satunya dengan sistem biodigester anaerob, limbah peternakan burung puyuh dapat menghasilkan biogas, sebagai sumber energi terbarukan (renewable energy). Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh waktu dan perbandingan antara volume pelarut dengan berat kotoran burung puyuh terhadap pembuatan biogas dari limbah burung puyuh. (2) Untuk mengetahui waktu optimum dan perbandingan optimum antara volume pelarut dengan berat kotoran burung puyuh. Metodelogi Penelitian yang digunakan adalah analisa varian dua sisi, dengan variable pertama waktu pembentukan biogas dan variable kedua adalah perbandingan volume pelarut dengan berat kotoran burung puyuh. Penelitian dilakukan dengan membuat pengenceran volume pelarut berupa air dan berat kotoran burung puyuh dengan perbandingan: 3:1, 3:2, 3:3, 3:4 sebanyak 4 buah dengan perbedaan waktu 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu, 5 minggu. Hasil dari produksi biogas yang terbaik direkomendasikan pada penelitian perbandingan rasio 3:2 dengan waktu 5 minggu yang mampu menghasilkan biogas paling besar yaitu sebesar 130ml. Parameter pengamatan meliputi pH, massa, volume biogas yang terbentukdi digester secara anaerob. Produksi biogas tertinggi diperoleh dari sampel rasio 3:2 waktu 5 minggu, yang terdiri dari 150ml air, 100gram kotoran burung puyuh, dengan waktu 5 minggu mampu menghasilkan 130ml biogas atau sekitar 65% dari volume awalnya.Kata kunci : Biogas, Limbah kotoran burung puyuh, Limbah Organik
PEMODELAN KINETIKA PADA PEMBUATAN YOGHURT POWDER DENGAN METODE PENGERINGAN BUSA (FOAM MAT DRYING) MENURUT MODEL KINETIKA PAGE, LEWIS, HENDERSON-PABIS DAN LOGARITMIC Farikha Maharani; Indah Hartati; Fatnawati Nur Hidayah; Mega Kasmiyatun
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v9i2.12419

Abstract

Yoghurt sangat diminati oleh masyarakat menjadikan konsumsi yoghurt setiap tahunnya mengalami peningkatan. Saat ini yoghurt lebih banyak diproduksi dalam bentuk cair sehingga mempunyai umur simpan yang relative singkat. Oleh karena itu, perlu dilakukan cara untuk mengubah bentuk yoghurt dari bentuk cair menjadi bentuk bubuk yang akan meningkatkan umur simpannya dan mempermudah dalam proses pendistribusian. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode pengeriangan busa atau foam mat drying. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kinetika pengeringan busa yoghurt menggunakan model kinetika Page, Lewis, Henderson-Pabis dan Logaritmic. Penelitian ini focus pada analisis data eksperimental untuk mengindentifikasi model kinetika yang paling sesuai untuk menggambarkan fenomena pengeringan busa. Selain itu penelitian ini juga dapat berkontribusi dalam penghematan energi dan pengurangan waktu proses yang penting dalam industri pengolahan pangan. Metode penelitian dengan pengeringan busa memiliki variabel berubah susu skim 10%, 15%, 20%, 25% serta variabel tetap maltodekstrin 10% dan tween 80. Hasil penelitian memperlihatkan nilai SSE model kinetika Page, Lewis, Henderson-Pabis dan Logaritmic dengan penambahan susu skim 25% secara berurutan yaitu 0,00532; 0,01236; 0,03919 dan 0,00759. Nilai SSE digunakan untuk mengevaluasi keakuratan model dimana nilai SSE yang kecil menunjukkan bahwa model kinetika yang digunakan bisa memprediksi data pengeringan busa dengan tingkat akurasi yang tinggi. Hasil diatas terlihat bahwa nilai SSE model kinetika Page lebih kecil dari model kinetika lainnya sehingga model kinetika Page yang memiliki tingkat kesesuaian yang lebih tinggi.
EKSTRAKSI KULIT KAYU MAHONI SEBAGAI PEWARNA ALAMI INDUSTRI TEKSTIL Oktavia, Vica; Kasmiyatun, Mega; Firyanto, Rudi
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 3, No 2 (2022): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/cjce.v3i2.3105

Abstract

Zat warna banyak digunakan pada berbagai macam industri termasuk industri tekstil. Zat warna tekstil terdiri dari zat warna alami dan zat warna sintetis. Bahan pewarna sintetis lebih banyak digunakan karena mudah diperoleh dan penggunaannya praktis tetapi penggunaan pewarna sintetis ini dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan zat warna alami. Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pewarna alami adalah kulit kayu mahoni. Kayu mahoni menghasilkan warna kuning-cokelat yang dihasilkan dari pigmen Tanin. Penelitian ini dilakukan dengan mengekstraksi kulit kayu mahoni dengan teknik ekstraksi maserasi menggunakan pelarut aquadest. Proses pewarnaan dilakukan secara pre-mordanting dan tanpa mordan. Senyawa yang digunakan untuk mordan yaitu tawas. Pada proses pencelupan kain dilakukan variasi lama waktu perendaman yaitu 12, 18 dan 24 jam. Selanjutnya diuji tahan luntur terhadap pencucian, penodaan dan gosokan. Dari table diatas dapat dilihat bahwa lama perendaman dan pre-mordanting serta tanpa mordan tidak berpengaruh terhadap hasil warna ekstraksi kulit kayu mahoni pada kain katun, tetapi untuk uji ketahanan luntur warna terhadap gosokan mempunyai nilai 4-5 dimana tahan lunturnya adalah baik, sedangkan untuk uji tahan luntur terhadap pencucian 40°C memiliki nilai 1-2 dimana tahan lunturnya adalah jelek. Pre-mordanting dan tanpa mordan berpengaruh terhadap warna yang dihasilkan yaitu untuk kain yang dimordan berwarna coklat kemerahan dan tanpa mordan berwarna coklat pudar.