Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Food Technology and Halal Science Journal

Penghambatan Penurunan Mutu Cookies Substitusi Tepung Oat Dengan Jenis Kemasan Plastik Berbeda Terhadap Karakteristik Fisikokimia Dan Organoleptik Selama Penyimpanan Dharlyansyah, Risky; Sukardi, Sukardi; Utomo, Joko Susilo
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 6 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v6i1.28309

Abstract

Soft cookies merupakan salah satu jenis cookies dengan tekstur renyah diluar dan lembut (chewy) di dalam karena bagian tengah adonan tersebut masih lunak. Produk makanan yang cenderung basah hingga kering mudah mengalami perubahan mutu jika disimpan dalam waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan dan lama penyimpanan terhadap karakteristik oat cookies, serta untuk mengetahui pendugaan umur simpan oat cookies. Penelitian ini menggunakan Rancangan Tersarang (Nested) yang terdiri dari dua faktor. Faktor dari rancangan ini lama penyimpanan dan jenis kemasan plastik berbeda. Parameter yang diamati meliputi analisa proksimat, kadar serat kasar, aktivitas air (Aw), kekerasan, dan organoleptik meliput aroma, tekstur, rasa, dan keberterimaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jenis kemasan berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air, Aw, dan kekerasan pada oat cookies. Kadar serat kasar juga menunjukkan dipengaruhi oleh dua faktor tersebut yaitu jenis kemasan berbeda dan lama penyimpanan. Kadar abu, protein, lemak, dan karbohidrat tidak menunjukkan pengaruh signifikan dari jenis kemasan dan lama penyimpanan, tetapi terdapat aktivitas kimia dan biologis yang terjadi pada oat cookies. Uji organoleptik oat cookies menghasilkan aroma yang sudah hilang aroma mentega, rasa yang manis dan sedikit getir, tekstur yang agak keras, dan keberterimaan yang netral dengan perkiraan dapat diterima minggu ke-3. Pendugaan umur simpan menggunakan metode ESS dengan titik kritis kadar air dihasilkan kemasan PP 13 hari, PS 19 hari, dan OPP 18 hari serta diperoleh kemasan OPP merupakan jenis kemasan yang dapat mempertahankan mutu oat cookies lebih baik.
EKSTRAK ANTIOKSIDAN KULIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) GUNA MENGHAMBAT OKSIDASI MINYAK KACANG TANAH Nursahila, Belgis Alfia; Harini, Noor; Utomo, Joko Susilo
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 6 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v6i2.28334

Abstract

Minyak kacang tanah merupakan salah satu minyak nabati yang dihasilkan dari ekstraski biji minyak kacang tanah. Minyak kacang tanah mengandung 76-82% asam lemak tidak jenuh yang terdiri dari 40-45% asam oleat dan 30-35% asam linoleat. Penggunaan minyak yang berulang dapat memicu reaksi yang dapat menyebabkan minyak goreng menjadi tengik. Kulit bawang merah dapat menjadi antioksidan alami karena mengandung senyawa flavonol, polifenol, saponin, dan alkaloid yang mampu mengais radikal bebas. Penambahan antioksidan pada minyak kacang tanah diketahui dapat menghambat oksidasi minyak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuipengaruh penambahan antioksidan pada minyak kacang tanah guna menghambat oksidasi pada minyak. Penelitian ini terdiri atas 2 tahap. Tahap pertama yaitu maserasi kulit bawang merah, sedangkan tahap kedua pengaplikasian ekstrak antioksidan kulit bawang merah terhadap minyak kacang tanah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri level yaitu 0%, 3%, 6%, 9%, 12%. Pengamatan ini meliputi uji bilangan peroksida, asam lemak bebas, p-Anisidin, total oksidasi, dan intensitas warna. Hasil penelitian membuktikan, bahwa penambahan ekstrak antioksidan kulit bawang merah berpengaruh nyata terhadap bilangan peroksdia, asam lemak bebas, dan total oksidasi. Penambahan ekstrak antioksidan 3% merupakan perlakuan terbaik diantara 5 perlakuan lainya. Sehingga didapatkan penambahan ekstrak antioksidan kulit bawang merah digunakan sebagai antioksidan alami untuk menjaga kestabilan minyak kacang tanah terhadap panas.
Pengaruh Konsentrasi Starter Acetobacter xylinum Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Nata de Mango (Mangifer indica L) Melindasari, Febi; Wahyudi, Vritta Amroini; Husna, Afifa; Utomo, Joko Susilo; Elianarni, Dahlia
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 8 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v8i1.35966

Abstract

Produk nata yang umum diketahui berbahan dasar dari kelapa yang sering disebut dengan nata de coco. Perkembangan inovasi pada produk nata memunculkan penggunaan bahan baku lain, salah satunya buah mangga. Mangga merupakan media yang baik bagi pertumbuhan Acetobacter xylinum karena mengandung karbohidrat yang terdiri dari sukrosa, glukosa, dan fruktosa sehingga cocok digunakan untuk pengganti substrat selain kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi starter Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de mango terhadap karakteristik fisikokimia yang meliputi kadar air, kadar serat, pH, ketebalan, tekstur hardness serta organoleptiknya yang meliputi warna, aroma, rasa, tekstur, dan kesukaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan konsentrasi Acetobacter xylinum yaitu 4%, 6%, 8%, 10%, dan 12%. Analisa statistik dengan SPSS menggunakan ANOVA α= 5% dan uji lanjut DMRT. Penentuan hasil perlakuan terbaik dilakukan dengan cara membandingkan data antar perlakuan di setiap uji. Perlakuan yang memperoleh hasil tertinggi di setiap uji maka disimpulkan bahwa perlakuan tersebut adalah yang terbaik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar air pada nata de mango dengan hasil tertinggi pada MM5 (Starter 12%) yaitu 98,16% dan hasil terendah pada MM4 (Starter 10%) 96.81%. Kadar serat tertinggi yaitu pada MM5 (Starter 12%) dengan nilai 9,47%. Nata dengan ketebalan terbaik diperoleh MM5 (Starter 12%) yaitu setebal 0,73 cm. Hasil penelitian dibandingkan dengan SNI belum sesuai SNI pada kadar serat maksimal 4,5% dan ketebalan nata berkisar 1-1,5 cm Uji pH memperoleh rata rata 5,91-6,19. Uji tekstur hardness menunjukkan hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan MM5 sebesar 78,69 dan hasil terendah pada MM2 sebesar 23,85. Uji organoleptik yang dilakukan menunjukkan hasil terbaik diperoleh MM5 dengan nilai rata rata aroma 4,2 (Agak harum mangga); warna 3,3 (Netral); rasa 3,9 (Netral); tekstur 3,9 (Netral) dan kesukaan 3,8 (Netral).