Latar Belakang:Salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian bayi yaitu bayi dengan berat lahir rendah atau berat badan lahir rendah (BBLR). Berdasarkan Riskesdas 2007 bahwa komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak pada bayi yaitu asfiksia, berat bayi lahir rendah (BBLR) serta infeksi pada bayi. Data World Health Organization (WHO) memperlihatkan sekitar 20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahunnya yang dapat disebabkan oleh kelahiran sebelum waktunya (prematur) maupun perkembangan janin terhambat saat dalam kandungan. Prevalensi BBLR di Indonesia berkisar antara 2 hingga 17,2% dan menyumbang 29,2% AKN.Tujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan pada ibu pasca bersalin dengan BBLR terhadap peningkatan berat bada bayi dan keterampila ibu dalam melakukan Perawatan Metode Kanguru setelah kelas perawatan metode kanguru di Rumah Sakit Haji Medan.Metode: Quasi eksperiment, non equivalent control design, menggunakan responden ibu pasca bersalin dengan BBLR (dismature), sampel sejumlah 38 orang berdasarkan minimal sampel eksperimen. Penentuan sampel di masing-masing lokasi ditentukan berdasarkan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan adalan SOP PMK. Data yang di peroleh kemudian di analisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan uji Mann Whitney dengan taraf signifikan 0,05.Hasil: menunjukkan terdapat perbedaan bermakna peningkatan keterampilan ibu pasca bersalin dengan BBLR (dismature) dalam melakukan PMK di rumah antara kelompok pendampingan dan tanpa pendampingan (p-value 0,000).Simpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan atau bermakna selisih antara kelompok pendampingan dan tanpa pendampingan pada ibu pasca bersalin dengan BBLR (dismature) di rumah setelah kelas perawatan metode kanguruKata kunci : Keterampilan, pendampingan, ibu pasca bersalin, BBLR, PMKAbstractBackground: One of the main causes of morbidity and mortality is infants with low birth weight or low birth weight (LBW). Based on Riskesdas 2007, the complications that cause the most death in infants are asphyxia, low birth weight (LBW) and infections in infants. Data from the World Health Organization (WHO) shows that around 20 million low birth weight (LBW) babies are born each year which can be caused by premature births or stunted fetal development while in the womb. The prevalence of LBW in Indonesia ranges from 2 to 17.2% and accounts for 29.2% of the AKN.The aim was to determine the effect of postpartum assistance with LBW mothers on the increase in baby weight and maternal skills in performing Kangaroo Method care after kangaroo method care class at Haji Hospital Medan.Methods: Quasi-experimental, non-equivalent control design, using respondents from postpartum mothers with LBW (dismature), a sample of 38 people based on a minimum experimental sample. The samples at each location were determined based on consecutive sampling. The instrument used to determine the improvement of skills was the PMK SOP. The data obtained were then analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test and the Mann Whitney test with a significant level of 0.05.Results: showed that there was a significant difference in improving the skills of postpartum mothers with low birth weight (dismature) in doing PMK at home between the mentored and unaccompanied groups (p-value 0,000).Conclusion: There is a significant or significant difference between the assisted and unattended groups of postpartum mothers with LBW (dismature) at home after the kangaroo care classKeywords: skills, mentoring, postpartum mothers, low birth weight, PMK