Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara

Pengaruh Intervensi Jus Jeruk Terhadap Tekanan Darah Ny. S di Desa Sungai Kitano Kecamatan Martapura Timur Asiah, Nor; Setyowati, Anggi; Rahmayanti, Devi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5273

Abstract

Tekanan darah di atas 140/90 mmHg disebut hipertensi. Beberapa keluhan penderita hipertensi seperti nyeri kepala, pandangan kabur, mual, muntah, serta kadang terjadi pembengkakan akibat tekanan kapiler. Penatalaksanaan hipertensi salah satunya dengan teknik nonfarmakologi berupa pemberian jus jeruk. Pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek pemberian intervensi pada tekanan darah berupa jus jeruk pada pasien hipertensi. Pengabdian ini menggunakan metode studi kasus pada pasien lansia yang mengalami hipertensi di Desa Sungai Kitano yang dipilih secara acak. Intervensi yang diberikan berupa jus jeruk sebanyak 100 ml per 2 hari sekali selama 7 hari serta tekanan darah dilakukan pengukuran menggunakan alat tensimeter sesudah dan sebelum intervensi. Hasil evaluasi menujukkan tekanan darah menjadi menurun. Hari pertama sebelum dilakukan intervensi tekanan darah yaitu 161/95 mmHg dan pada hari terakhir intervensi yaitu 148/87 mmHg. Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh intervensi jus jeruk selama 7 hari terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi
Pemberian Intervensi Jus Sirsak Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat pada Lansia Ny.H di Desa Sungai Kitano Kecamatan Martapura Timur Sari, Nor Laila Sari; Setyowati, Anggi; Rahmayanti, Devi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5276

Abstract

Berdasarkan data dari WHO (2020) prevalensi hiperurisemia mengalami kenaikan sejumlah 1.370 jiwa (33,3%). Ny. H adalah salah satu lansia yang mengalami peningkatan kadar asam urat yang mana saat pengkajian didapatkan kadar asam urat 8,2 mg/dL. Upaya pencegahan hiperurisemia dilakukan dengan menjaga kadar asam urat agar tetap dalam rentang normal, salah satunya melalui pengobatan terapi komplementer nutrisi, seperti mengonsumsi jus sirsak yang mengandung vitamin C. Kandungan vitamin C dalam jus sirsak berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk enggambarkan hasil pemberian intervensi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat tinggi. Penelitian menggunakan metode studi kasus pada Ny. H dengan klien hiperurisemia. Individu diberikan intervensi dengan konsumsi jus sirsak sebanyak 300 ml yang dikonsumsi 2x sehari dalam 7 hari setelah makan dan dilakukan pemeriksaan kadar asam urat setiap hari selama intervensi. Hasil penelitian ini didapatkan terjadi penurunan kadar asam urat pada Ny. H setelah diberikan intervensi jus sirsak selama 7 hari yaitu kadar asam urat dari hari pertama sebelum pemberian 7,8 mg/dL menjadi 6,8 mg/dL setelah 7 hari. Setelah diberikan intervensi jus sirsak selama 7 hari terjadi penurunan kadar asam urat dalam darah pada Ny. H
Pengaruh Intervensi Pemberian Jus Campuran (Semangka dan Mentimun) terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Ny. K di Desa Sungai Kitano Awaliyah, Hafifah Rahmah; Setyowati, Anggi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5320

Abstract

ABSTRAK Salah satu masalah kardiovaskuler yang banyak terjadi di masyarakat global, baik negara maju maupun negara berkembang adalah hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang selalu masuk dalam 10 besar penyakit di Kalimantan Selatan. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius jika tidak segera ditangani. Salah satu pendekatan nonfarmakologis untuk mengatasi hipertensi adalah dengan menjalani terapi nutrisi melalui konsumsi buah dan sayur. Konsumsi buah semangka dan mentimun dapat menurunkan tekanan darah. Mengetahui pengaruh intervensi pemberian jus campuran (semangka dan mentimun) terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada lansia Ny. K di Desa Sungai Kitano, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar. Penelitian ini merupakan penelitian case study dengan desain pre-test dan post-test pada satu klien lansi Klien diberikan intervensi berupa pemberian jus campuran (semangka dan mentimun) sebanyak 200 ml yang dilakukan selama 6 hari berturut-turut dengan frekuensi 1 kali sehari di pagi hari. Setelah dilakukan intervensi pemberian jus campuran (semangka dan mentimun) selama 6 hari dari pengukuran tensimeter untuk tekanan darah saat sebelum dan sesudah intervensi, pasien mengalami penurunan tekanan darah dari hasil ukur 169/103 mmHg (pretest) menjadi 147/85 mmHg (postest). Pemberian jus campuran (semangka dan mentimun sebagai terapi non farmakologi melalui diet nutrisi dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi. Intervensi pemberian jus campuran (semangka dan mentimun) memiliki pengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi.ABSTRACT One of the cardiovascular problems that often occurred in global society, both developed and developing countries, was hypertension. Hypertension was a non-communicable disease that was always included in the top 10 diseases in South Kalimantan. This disease could cause serious complications if not treated immediately. One non-pharmacological approach to treating hypertension was to undergo nutritional therapy through consuming fruit and vegetables. Consuming watermelon and cucumber could lower blood pressure. This consider pointed to look at the impact of blended juice (watermelon and cucumber) on diminishing tall blood weight in an elderly persistent Mrs. K, in Sungai Kitano Village, East Martapura District, Banjar Regency. The research used a case study design with pre-test and post-test measurements. The patient consumed 200 ml of mixed juice daily for six consecutive mornings. Blood pressure was measured before and after the intervention. Results showed a reduction in blood pressure from 169/103 mmHg (pre-test) to 147/85 mmHg (post-test). These findings suggest that mixed juice of watermelon and cucumber can serve as an effective non-pharmacological therapy for managing hypertension through a nutritional approach. This intervention demonstrated a significant effect in lowering blood pressure in elderly individuals with hypertension.
Intervensi Pemberian Jus Pepaya dan Akupresur pada Ny. N dengan Hipertensi Di Desa Sungai Kitano Kecamatan Martapura Timur Rasyidah, Ani; Setyowati, Anggi; Rahmayanti, Devi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5325

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardivaskular yang menjadi penyebab kematian nomor 1 didunia, penyakit jantung koroner dan stroke juga merupakan salah satu faktor penyebab kematian. Hasil pengkajian komunitas di Desa Sungai Kitano Khususnya pada lansia menunjukan bahwa faktor yang mendukung terhadap hipertensi menjadi Penyakit Tidak Menular (PTM) terbanyak yaitu kebiasaan pola hidup yang kurang sehat dan tidak mengkonsumsi obat hipertensi secara rutin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian jus pepaya dan akupresur terhadap tekanan darah pada klien Ny. N. Metode dalam penelitian ini menggunakan studi kasus pada klien Ny. N dengan hipertensi, dan diberikan intervensi jus pepaya dan akupresur selama 7 hari, jumlah pepaya yang diberikan sebanyak 270 gram dan akupresur diberikan pada 6 titik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus pepaya efektif0mampu menurunkan tekanan darah dengan hasil tekanan darah klien menurun dari 161/114 mmHg menjadi 115/69 mmHg serta keluhan nyeri sudah berkurang dari skala 4 dari 10 menjadi skala 2 dari 10 dan pusing yang dirasakan sudah tidak ada. Hypertension is a cardiovascular disease which is the number one cause or death in the world, coronary heart disease and stroke are also faktors causing death. The results of a community assesment in Sungai Kitano Village, especially for the elderly, show that the factors that contribute to hypertension becoming a Non-Communicabl Disease (NCD ) ar unhealthy lifestyle habits and not taking hypertension medication regularly. The aim of this research is to find out the effect of giving papaya juice and acupressure on blood pressure in Mrs. N. the method in this research uses a case study on the client Mrs. N had hypertension, and was given papaya juice and acupresure intervention for 7 days, the amount of papaya given was 270 grams and acupressure was given at 6 points. The research results showed that papaya juice was effective in lowering blood pressure with the result that the client’s blood pressur decreased from 161/114 mmHg to 115/69 mmHg and complaints of pain had reduced from a scale of 4 out of 10 to a scale of 2 out of 10 and the dizziness that was felt was no longer there
Asuhan Keperawatan pada Anak yang Mengalami Gangguan Pola Tidur melalui Intervensi Sleep Hygiene Rachmadani, Aldie; Setyowati, Anggi; Rahmayanti, Devi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5437

Abstract

Permasalahan tidur pada anak sekolah perlu menjadi perhatian. Data menyebutkan sebesar 62,9% anak Indonesia mengalami masalah tidur. Terapi yang dapat dilakukan pada masalah tidur anak adalah sleep hygiene. Tujuan penelitian untuk mengetahui asuhan keperawatan pada gangguan pola tidur anak melalui intervensi sleep hygiene. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan asuhan keperawatan komprehensif pada responden anak. Prosedur penelitian meliputi pengkajian, analisis data, penentuan diagnosis, perencanaan intervensi, implementasi, dan evaluasi. Intervensi menggunakan terapi sleep hygiene dan evaluasi pola tidur menggunakan kuesioner PSQI. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan pola tidur anak dari 18 (rendah) ke 10 (kurang) setelah diintervensi terapi sleep hygiene. Sleep hygiene mampu memperbaiki durasi tidur, kesiapan istirahat siang hari, dan kualitas tidur. Pola tidur anak yang membaik setelah intervensi dikarenakan prosedur yang terdapat pada sleep hygiene mampu meningkatkan kesiapan tidur anak, seperti rutinitas tidur, perilaku dan kebiasaan siang hari, jadwal tidur, dan kualitas lingkungan kamar tidur. Disimpulkan terdapat pengaruh intervensi sleep hygiene untuk mengatasi gangguan pola tidur pada anak.