Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

RANCANG BANGUN ELECTRIC TOWING TRACTOR DI PABRIK PT INTI GANDA PERDANA Ardyan Prayoga Halim; Paryanto Paryanto; Rusnaldy Rusnaldy
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 3 (2022): VOLUME 10, NOMOR 3, JULI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Inti Ganda Perdana merupakan perusahaan manufaktur rear axle dan propeller shaft untuk mobil penggerak belakang yang berlokasi di kota Jakarta. Dalam proses manufaktur di pabrik PT Inti Ganda Perdana, diperlukan tingkat mobilisasi yang tinggi dalam proses pemindahan pasokan antar lane di dalam pabrik. Oleh karena itu, dibutuhukannya kendaraan towing tractor untuk menarik kereta atau trolley pasokan untuk proses supply pasokan antar lane di dalam pabrik. Dalam prosesnya selama ini, PT Inti Ganda Perdana menyewa electric towing tractor merk Toyota untuk mendukung mobilisasi pasokan dalam pabrik. Namun, untuk mengurangi biaya pengeluaran atau demi mencapai cost reduction dari PT Inti Ganda Perdana, penulis melakukan riset rancang bangun electric towing tractor sendiri atau pribadi untuk menggantikan electric towing tractor sewaan dari pihak Toyota. Oleh karena itu, penulis merancang seluruh proses manufaktur khususnya manufaktur dengan proses pemesinan untuk merancang electric towing tractor pribadi yang menggunakan bahan material dan komponen yang dimiliki oleh PT Inti Ganda Perdana. Proses rancang bangun yang dilakukan penulis dibatasi oleh komponen mekanikal yang mana nantinya komponen elektrikal akan dibantu oleh pihak PT Inti Ganda Perdana agar selaras dan produk dapat berfungsi menggantikan electric towing tractor sewaan merk Toyota.
RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN DEFLEKSI CRANKSHAFT DENGAN PERANGKAT APLIKASI PENAMPIL POLA DEFLEKSI Raka Maulana Putera; Susilo Adi Widyanto; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 3 (2022): VOLUME 10, NOMOR 3, JULI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidak sempurnaan dimensi dari crankshaft dapat mempengaruhi kinerja dari mesin diesel secara langsung. Bila defleksi terus berlanjut, kesejajaran crankshaft akan ikut terdeviasi yang pada akhirnya akan memicu kegagalan yang bersifat katastropik. Untuk mencegah hal tersebut, pengukuran defleksi crankshaft dapat dijadikan sebagai pola preventive maintenance (time-based maintenance). Metode pengukuran defleksi crankshaft yang sudah ada ialah menggunakan alat ukur dial indicator mekanis, dimana metode ini memiliki keterbatasan yaitu pembacaan akurat yang sulit diperoleh karena crankshaft tidak dilepas dari engine serta lingkungan kerja kotor dan sempit yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Penelitian ini membahas tentang pembuatan wireless measurement dari digital dial indicator yang dimodifikasi agar hasil pengukuran dapat diambil dan dikirim secara nirkabel. Data pengukuran yang diperoleh dari digital dial indicator dikirim secara nirkabel menggunakan Wi-Fi pada mikrokontroler ESP8266 secara real-time dapat disimpan menggunakan perangkat control panel maupun menggunakan web browser. Data pengukuran dapat diexport dalam bentuk tabel dengan format file excel. Selanjutnya data tersebut dapat langsung dianalisa menggunakan perangkat aplikasi penampil pola defleksi crankshaft yang menampilkan data pengukuran, hasil perhitungan, validitas pengukuran serta grafik pola defleksi vertikal dan horizontal dari crankshaft yang diukur. Kalibrasi yang dilakukan pada wireless measurement menghasilkan nilai ketidakpastian sebesar 0,0046 mm pada pada tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan k =1,97. Nilai ketidakpastian dapat mempengaruhi hasil pengukuran defleksi crankshaft ketika dibandingkan antara alat ukur standar dial indicator mekanis dengan wireless measurement.
PENGUJIAN SISTEM MONITORING KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN DENGAN MEMPERHATIKAN KONSUMSI DAYA DAN JARAK PENGIRIMAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN WAHANA BUOY Hanif Muhammad Rakha; Joga Dharma Setiawan; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 1 (2022): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara geografis terletak di sekitar garis khatulistiwa. Tiga perempat wilayah Indonesia adalah wilayah perairan. Kekayaan laut Indonesia di wilayah pesisir berupa sumber daya hayati seperti mangrove, terumbu karang, dan padang lamun. Laut Indonesia terkenal mempunyai keanekaragaman hayati dan keindahan pantai yang dapat menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Keindahan laut Indonesia terkenal sampai ke mancanegara. Oleh karena itu, pengamatan tentang kondisi lingkungan laut Indonesia sangat penting untuk dilakukan. Marine heatwaves dapat menyebabkan dampak buruk bagi kehidupan laut. Marine heatwaves, yang dapat disebabkan oleh kombinasi proses atmosfer dan oseanografi, memiliki pengaruh yang kuat terhadap struktur dan fungsi ekosistem laut. Sebagai contohnya yaitu pada musim panas boreal pada tahun 2003 gelombang panas yang ada di atmosfer yang berada di Eropa menyebabkan peniingkatan laju fluks udara-udara menuju laut Mediternaia Utara, yang dikombinasikan dengan angin lemah sehingga menyebabkan stratifikasi termal skala regional dan anomaly pemanasan 2-3oC di permukaan air. Adapun salah satu peralatan dari sistem informasi kelautan ini adalah sistem buoy. Pada dasarnya buoy adalah wahana yang dilengkapi berbagai macam sensor yang menghasilkan data berupa parameter-parameter kelautan. Buoy pada prinsipnya addalah sebuah alat yang mengapung diatas permukaan air yang kemudian diikat pada sebuah jangkar. Umumnya buoy tertambat terdiri dari dua bagian utama, di atas dan di bawah permukaan air. Bagian atas yang mengapung di permukaan berfungsi sebagai tempat komponen elektronika. Sedangkan bagian bawah permukaan buoy terdapat rantai yang mengikat buoy ke jangkar di dasar perairan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin membuat sebuah sistem monitoring lingkungan dengan teknologi LoRa pada prototype model buoy yang berfungsi untuk memantau kondisi perairan. Selanjutnya dilakukan pula pengujian jarak jangkauan dan konsumsi daya sistem monitoring dengan menggunakan teknologi LoRa dan teknologi GSM.
Effect of Using Coolant on the Formation of Microcracks, Burr and Delamination in Bone Drilling Process Rusnaldy Rusnaldy; Pratama Eka Putra Sijabat; Paryanto Paryanto; Toni Prahasto
Journal of Biomedical Science and Bioengineering Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Center for Biomechanics, Biomaterials, Biomechantronics and Biosignal Processing (CBOIM3S)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.313 KB) | DOI: 10.14710/jbiomes.2021.v1i1.17-26

Abstract

Direct approach for bone fracture treatment usually involves restoring the fractured parts to their initial position and immobilizing them with plates, screws and wires. This approach needs a bone surgery drilling to produce hole for screw insertion. But this drilling process causes mechanical damages, i.e microcracks, burr formation and delamination, that can reduce the stability of the fixation. One of the ways to minimize it is by using coolant. Moreover, it is noted that bone has anisotropic microstucture. The object of this study is to understand the effect of coolant on mechanical damages that occur in bone drilling and to understand the effect of microstructure difference on microcracks that occur in the drilled walls holes. Adult bovine bones and adult goat bones were used in this study as the specimens to represent differences in cortical bone microstructure. Five consecutive holes from the distal to the proximal in each specimen were generated using manual hand-drill (spindle speed (n) = 1000 rpm; drill bit (d) = 4 mm diameter) with the use of coolant as variation. The drilling holes then stained and observed using a microscope. As the result, it was found that the use of coolant can significantly reduce the drilling temperature. Microcracks, burr formation and delamination were found to be quite large in the drilling holes without coolant. However, there is no microcrack found in the drilling holes with coolant, there is only a small number of burr formation was found. In addition, it was found that the differences in bone microstructure affect the number and length of microcracks that occur in the wall of the hole. It can be concluded from this study that the application of coolant is very effective to reduce the drilling temperature and enhancing the quality of the hole generated by bone drilling and the higher the density of osteon in cortical bone, the easier the microcrack to initiate and propagate.
ANALISIS ESTIMASI STATE OF CHARGE BATERAI LI-ION BERBASIS OPEN CIRCUIT VOLTAGE DAN COULOMB COUNTING PADA OTOPED Bonifasius Aditya Bayuprakoso; Munadi Munadi; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 3 (2021): VOLUME 9, NOMOR 3, JULI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan pada baterai seringkali ada pada proses charging yang berlebih (overcharging) karena baterai tidak terdapat sistem pemantau kapasitas baterai yang baik. Dalam penelitian ini berfokus pada proses monitoring baterai terhadap pengoperasian kendaraan Otoped listrik yaitu dengan cara merancang sistem estimasi SOC (State of Charge). Pada proses perancangan SOC dan ini menggunakan Sensor ACS712 dan Voltage Divider, dan Arduino Nano Atmega238 sebagai mikrokontroler. Metode estimasi syang digunakan pada perhitungan state of charge ini dilakukan secara langsung berdasarkan metode Open Circuit Voltage dan Coulomb Counting. Hasil validasi sensor ACS712 menunjukan error relatif rata-rata arus sebesar 1,19% dan hasil validasi pembagi tegangan menunjukan error rata-rata 0,45%. Hasil pengujian idle selama 60 detik pada otoped menunjukan nilai SOC tetap sedangkan pengujian discharging menggunakan mode ECO turun dari 70,3% ke 70,29% dan mode Drive dari 70,29% ke 70,25%. Hasil pengujian charging pada otoped menunjukan kenaikan SOC dari 72,75% menjadi 73,07%. Nilai SOC, tegangan, dan arus dapat dilihat pada LCD 16x2 serta board keseluruhan sistem berhasil dipasang pada otoped listik.
REVERSE ENGINEERING PADA KOMPONEN OTOMOTIF DENGAN METODE PHOTOGRAMMETRY Luqman Hakim; Rusnaldy Rusnaldy; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 1 (2023): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reverse engineering atau rekayasa mundur dalam sebuah proses dalam bidang manufacturing memiliki tujuan untuk mereproduksi atau membuat ulang model yang sudah ada baik komponen, sub asemmbly, atau produk tanpa menggunakan data – data dokumen design atau gambar kerja yang sudah ada. Pada penilitian tugas akhir ini, penulis mencoba menggunakan metode photogrammetry dalam proses 3D modeling sebagai pengganti proses scanning dengan laser 3D scanner. Photogrammetry sendiri adalah seni dan ilmu untuk mendapatkan pengukuran yang tepat secara matematis dan data tiga dimensi (3D) dari dua atau lebih hasil foto. Hasil permodelan 3D dengan metode photogrammetry menghasilkan desain 3D connecting rod dan desain 3D tromol dengan jumlah gambar 82 yang mengahasilkan faces format .igs dan .SLDPRT serta gambar 2D connecting rod dan tromol. Hasil pengukuran dimensi pada connecting rod dan tromol menghasilkan ukuran dimensi bagian small end, big end, dan beam pada connecting rod didapatkan hasil error tertinggi adalah 4,99 % dan terendah adalah 0,37 %. Dan hasil ukuran dimensi bagian brake drum dan backing plate pada tromol didapatkan hasil error tertinggi adalah 3,66 % dan terendah adalah 0,05 %.
PEMANTAUAN PRODUK CACAT PADA PROSES PRODUKSI COLLAPSIBLE TUBE DI PT EXTRUPACK SOLO Yoga Setyawan; Susilo Adi Widyanto; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 2 (2023): VOLUME 11, NOMOR 2, APRIL 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Extrupack Solo merupakan salah satu perusahaan manufaktur packaging yang memproduksi kemasan berupa tabung alumunium dengan jenis collapsible tube. Namun dalam setiap proses produksi collapsible tube tersebut tidak dapat terlepas dari kegagalan berupa produk cacat (defect) dalam proses produksi. Produk cacat hampir ditemukan pada setiap tahapan proses produksi collapsible tube. Penulisan bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis produk cacat dominan yang terjadi pada proses produksi collapsible tube, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab cacat, dan menyusun rekomendasi teknis untuk mengatasi timbulnya produk cacat tersebut. Metode penelitian yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah diagram Pareto, peta kendali p, Fault Tree Analysis (FTA), dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil observasi diperoleh jenis-jenis defect yang terjadi pada produk collapsible tube antara lain defect cacat visual printing, cacat visual base coating, gagal input akumulator, tube ekor mengerut, tube terjepit gear konveyor, dan lain sebagainya. Dari hasil pengolahan data dengan diagram Pareto dapat diketahui dua jenis defect dominan yaitu cacat visual printing dengan bobot sebesar 33% dan gagal input akumulator dengan persentase sebesar 20.1%. Oleh sebab itu, prioritas perbaikan difokuskan pada kedua jenis cacat yang terjadi. Hasil analisis dengan metode FTA diperoleh penyebab utama dari cacat dominan disebabkan oleh faktor man, method, dan machine. Adapun usulan rekomendasi teknis yang dapat diaplikasikan berdasarkan nilai RPN tertinggi dari hasil analisis FMEA adalah melakukan preventive maintenance secara khusus di bagian bearing roll setiap memulai shift baru untuk cacat visual hasil printing. Sedangkan usulan rekomendasi teknis untuk defect gagal input akumulator yaitu setting sinkronisasi timing sumber-sumber gerak antara akumulator dan konveyor.
PENGEMBANGAN MODEL DAN SMULASI UAV (UNMANNED AREA VEHICLE) ANTENA PENJEJAK DRONE PADA PALTFORM BERGERAK Majenta Hendi Pratama; Mohammad Tauviqirrahman; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 2 (2023): VOLUME 11, NOMOR 2, APRIL 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi angkasa yang sangat cepat dan dinamis sehingga membuat berbagai negara berlomba-lomba untuk membuat teknologi kendaraan luar angkasa (Spacecraft. Teknologi satelit merupakan teknologi yang sangat penting, karena begitu banyaknya fungsi satelit yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi manusia seperti satelit penginderaan jarak jauh, satelit pemantau cuaca pemanatau cuaca, satelit komunikasi, satelit komunikasi, satelit navigasi, dan satelit militer. Satelit buatan berdasarkan ketinggian atau altitude dapat dibedakan menjadi satelit GEO (geostasionery Earth Orbit) dengan altitude kurang lebih 36.000 km, MEO (Medium Earh Orbit) dengan altitude 3.000 – 35.000 km, dan LEO (Low Earth Orbit) dengan ketinggian kurang dari 3.000 km dan dapat mengelilingi bumi sebanyak 12-16 kali dalam sehari.Dengan demikian kita bisa memanfaatkan teknologi satelit yang sudah mengorbit dengan cara mentracking dengan harapan bisa mengambil data dar staelit yang ditracking. Dalam penelitian ini kami membuat alat demo kit yang bisa menjejak satelit otomatis dengan system inputan berupa posisi GPS GCS, NORAD ID satelit dengan data tersebut kita sudah bisa mentrackng satelit yang melintas di atas kita mulai dari AOS time hingga LOS time. Dalam proses perancangannya kami instalasi demo kit dari pembuatan skema wiring porese perangkaian perkabelan. Setelah system demo kit jadi kami melakukan uji coba padad alat demo kit dengan uji statis pada platform dengan mentracking satelit LAPAN A-2, untuk mereprenstasikan satelit yang kita tuju kami menggunakan dua konfigurasi sudut azimuth dan sudut elevasi. Pada kenyataan uji di lapangan pada alat demo kit terdapat error pada Gerakan azimuth sebesar 5 derajat dan elevasi maksimal sebesar 3 derajat
DESAIN JELLYFISH NET UNTUK MELINDUNGI SISTEM INTAKE PLTU TANJUNGJATI B UNIT 5 & 6 Nanda Ilham Amin; Susilo Adi Widyanto; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era modern ini kebutuhan listrik semakin lama semakin meningkat. Indonesia merupakan salah satu negara yang penggunaaan listriknya terus meningkat setiap tahunnya sehingga,  pembangkit dituntut untuk selalu dalam kondisi yang stabil agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Badan Statistik Ketenagalistrikan konsumsi tenaga listrik di Indonesia selama 5 tahun terakhir selalu meningkat. Pada tahun 2016 konsumsi tenaga listrik perkapita 956,36 GWH hingga tahun 2020 mencapai  konsumsi tenaga listrik perkapita 1088,51 GWH. Jellyfish  merupakan salah satu hewan yang bertanggung jawab atas terjadinya gangguan pada untake. Potensi jellyfish di Indonesia cukup besar karena Negara ini adalah Negara maritim. Teripang merupakan hewan berduri yang dapat ditemukan di sela sela karang di laut dalam. Teripang tersebar luas di lingkungan laut dan hampir diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai dilaut dalam terutama dilautan India dan lautan Pasifik Barat. Adanya teripang dan jellyfish maka proses pendinginan pada PLTU sangat terganggu. Dengan adanya Jellyfish Net maka jellyfish dan teripang tidak dapat masuk ke head intake. Pada desain Jellyfish Net metode yang digunakan meliputi Exploring, Redfining, Prototyping, dan Evaluating. Sebelum melakukan desain pentingnya mentukan jenis, spesifikasi dan dimesi kontruksinya tujuannya untuk menghitung beban dan ketahanan kontruksi Jellyfish Net. Kontruksi yang digunakan pada desain Jellyfish Net terdiri dari jaring, pelampung, pemberat, wire rope, clamp wire rope, cable ties dan lampu navigasi. Pada perhitungan kontruksi dihasilkan beban total 13,442 kg. Pada ketahanan kontruksi terhadap arus angin sebesar 15.53 m/s, ketahanan terhadap arus permukaan 0,72 m/s , ketahanan terhadap arus dalam sebesar 0,252 m/s, dan ketahanan pada kondisi kritis pelampung tenggelam 276 mm dimana bibir jaring masih diatas permukaan air 24 mm. Beban pemberat yang dihasilkan sebesar 188 di dalam air. Dengan hasil penentuan kontruksi, perhitungan bobot kontruksi dan ketahanan kontruksi maka desain Jellyfish Net dapat didesain sesuai dengan kontruksi yang di tentukan.
Analisis Penyebab Cacat Produk Aluminium Collapsible Tube Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis dan Fault Tree Analysis Sidiq Nur Adi; Susilo Adi Widyanto; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 3 (2023): VOLUME 11, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Extrupack Solo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengemasan dengan produk berupa aluminium collapsible tube. Dalam satu lini produksi proses pembuatan aluminium collapsible tube melibatkan berbagai proses yang menggunakan berbagai mesin dengan fungsi masing-masing. Mesin-mesin tersebut memiliki peluang terjadinya kegagalan yang menyebabkan produk cacat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi penyebab produk cacat dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi penyebab produk cacat tersebut. Pengolahan data penelitian menggunakan Diagram Pareto dan metode yang digunakan yaitu Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA). Pada penelitian ini terdapat 13 jenis dengan 3 jenis produk cacat tertinggi yang menjadi fokus utama yaitu cacat di output internal coating, tertabrak tabung semprot internal coating, potongan tidak sempurna trimming, Dari jenis-jenis produk cacat tersebut didapatkan rekomendasi perbaikan yaitu meningkatkan frekuensi dan efektivitas pembersihan lubang holder untuk jenis produk cacat berupa cacat di output internal coating, melakukan inspeksi dan perbaikan kelurusan pada tabung semprot untuk jenis produk cacat berupa tertabrak tabung semprot, dan memberikan standar posisi pisau potong yang tepat dan pelatihan terhadap operator untuk jenis produk cacat berupa potongan tidak sempurna.