Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

EDUKASI ANEMIA DAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BEKASI Rahayu Khairiyah; Mariyani; Tuty Yanuarti; Nur Sitiyaroh
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.523 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v2i2.480

Abstract

Pendahuluan: Anemia merupakan suatu keadaan di mana terjadinya penurunan kadar hemoglobin atau penurunan jumlah sel darah merah yang beredar dalam tubuh dibandingkan nilai normal berdasarkan usia, jenis kelamin dan fisiologis. Anemia dapat disebabkan karena masalah gizi, yaitu defisiensi satu atau beberapa zat gizi esensial, dan masalah non-gizi, seperti kehilangan darah yang berlebih. Salah satu faktor penyebab anemia adalah stunting. Metode: Metode yang digunakan ada tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Hasil: Setelah memberikan Edukasi anemia kepada siswa terlihat antusiasme dan tanya jawab siswa tentang anemia dan hasil pemeriksaan hemoglobin siswa didapatkan kadar rata-rata hemoglobin adalah 10,80 gr/dl Kesimpulan: Dari hasil pemeriksaan Hemoglobin kurang dari 11 gr/dl termasuk kategori anemia defisiensi zat besi.
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI KLIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KABUPATEN BEKASI Nofa Anggraini; Rahayu Khairiyah; Lia Idealistina; Rahmadiyanti
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.263 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v2i2.484

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Mellitus adalah gangguan kronis yang dapat menimbulkan komplikasi serius yaitu hiperglikemia. Klien diabetesi sering tidak menyadari penyakitnya pada saat diagnosis ditegakkan dan sudah menderita komplikasi mikrovaskular. Permasalahan yang ditemukan, klien diabetisi memliki pengetahuan yang rendah dan tidak patuh terhadap upaya pengelolaan diabetes yang meliputi: kepatuhan diet, penggunaan farmakologi, dan olah raga. Metode: Tahapan kegiatan ini meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil: Menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan diri pasien diabetes, menunjukkan sikap mendukung untuk melakukan perawatan diri dan meningkatnya kemampuan melakukan tindakan perawatan diri pada diabetes. Kesimpulan: Hasil kegiatan tersebut dapat mencapai target dan luaran yang dihasilkan yaitu meningkatnya pengetahuan peserta mengenai cara perawatan diri pasien DM dan meningkatnya dukungan dalam merubah cara perawatan diri pasien DM. Kata Kunci: Klien diabetes mellitus, Perawatan diri
UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DENGAN“GOTONGROYONG JAGA TETANGGA” DI RW VIII KECAMATAN JATIASIH Rahayu Khairiyah; mariyati; Niken Ayu; Pitri Gea
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.85 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v3i2.487

Abstract

Pendahuluan: Penambahan dan penyebaran kasus Covid-19 secara global berlangsung cukup cepat. Pada tanggal 28 Maret 2020 WHO memasukkannya dalam kategori Very High risk assessment dimana pada saat itu telah dilaporkan total temuan kasus infeksi sebesar 571.678 kasus dengan total 26.494 kematian. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian dan pencegahan penularan penyakit Covid-19 di RW VIII Kecamatan Jatiasih. Metode: Tahap pelaksanaan yang meliputi edukasi masyarakat, pengorganisasian, pelatihan pemuda dan kader kesehatan, pendampingan pemantauan isolasi mandiri dengan diakhiri tahap evaluasi kegiatan. Hasil: Masyarakat Indonesia yang tidak mematuhi himbauan pemerintah untuk menanggulangi pandemik virus corana ini yang diakibatakan oleh bias kognitif dan masyarakat tidak patuh protokol pandemic Covid-19 karena masyarakat kurang memiliki pemahaman risiko tertular Covid-19 Kesimpulan:. Kegiatan ini diterima masyarakat dengan baik. Kader dan masyarakat saling membantu dalam memantau pencegahan penualaran Covid-19
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TERKAIT PEMBATASAN KONSUMSI GULA, GARAM, DAN LEMAK MELALUI KEGIATAN KONSELING GIZI DI WILAYAH PUSKESMAS MARGA JAYA Lia Idealistina; Nova Anggraini; Rahayu Khairiah; Ita Herawati; Nur Sitiyaroh
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.82 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v4i1.546

Abstract

Pendahuluan: Pola konsumsi salah dan berisiko menjadi penyebab 1 dari 5 kematian di seluruh dunia. Rata-rata orang di berbagai tempat di dunia mengkonsumsi minuman mengandung gula 10 kali lebih banyak dan 86 % orang mengonsumsi sodium diatas dari jumlah konsumsi yang disarankan. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa konseling gizi yang dilaksanakan di wilayah Puskesmas Marga Jaya dengan sasaran adalah masyarakat berisiko yang memiliki IMT tinggi, kadar gula darah dan nilai tekanan darah tinggi. Metode: Metode menggunakan tahap tujuan persiapan, tahap pelaksanaan, dan evaluasi Hasil: Sebanyak 61% responden telah mengurangi asupan gula dalam sehari (<50 gr/hari) yang ditandai dengan mengurangi kebiasaan konsumsi manis seperti teh manis dan menggantinya dengan konsumsi air putih. Sebanyak 52% responden telah mengurangi konsumsi garam (<5 gr/hari) dan konsumsi minyak atau lemak sebesar 64% responden dengan mengurangi kebiasaan makan makanan yang digoreng dan menggantinya dengan makanan yang direbus. Kesimpulan: Melakukan pembatasan asupan gula, garam, dan lemak tetapi belum mampu menerapkan pola konsumsi sesuai dengan anjuran piringku dalam tiap kali makan.
PADA WANITA USIA SUBUR DI RW 02 KELURAHAN JATIBENING PONDOK GEDE BEKASI "INSPEKSI VISUAL ASETAT" Nofa Anggraini; Rahayu Khairiyah; Lia Idealistiana; Jihan Ingkha; Sofia Nastiti
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.462 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v3i1.573

Abstract

Pendahuluan: Kanker rahim di Indonesia menduduki peringkat pertama, 65%. Kondisi pasiennya dalam stadium lanjut. Pada penelitian di tiga belas laboratorium patologi anatomi didapatkan jumlah penderita kanker serviks sekitar 18,5%. Ditemukan sejak umur 25-34 tahun dengan puncaknya terbanyak berada pada umur 45-54 tahun. Data di RS.H.Adam Malik Medan tahun 2011 ditemukan jumlah pasien kanker serviks sebanyak 367 orang. Keluhan utama yang paling banyak dialami penderita adalah perdarahan pervaginam (77,9%), sedangkan stadium terbanyak adalah IIIb (39,5%). Metode: Metode pendekatan yang dilaksanakan menggunakan komunikasi informasi edukasi (KIE) dan pemeriksaan serviks dengan metode IVA test. Metode analisis data menggunakan dependent t test. Hasil: Hasil kegiatan diperoleh data hasil IVA Test WUS adalah negatif (80%),radang (17,5 %) dan positif (2.5%);pengetahuan WUS sebelum diberi Komunikasi Edukasi Informasi (KIE) tentang kanker serviks dan IVA Test rata –rata = 13.58,SD =3.012 dan sesudah diberi KIE rata –rata= 14.30, SD = 3.275 Kesimpulan: Hasil uji statistik diperoleh beda mean = 0.725 dan nilai P=0,016,maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan KIE terhadap pengetahuan WUS tentang kanker serviks dan IVA Test.
PEMBERDAYAAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENCEGAHAN COVID-19 DI MASYARAKAT JATIBENING Rahayu Khairiya; Tuty Yanuarti; Mariyani; Mery Andriani; Varas Devita
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.641 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v3i1.574

Abstract

Pendahuluan: Wabah Covid 19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, penyebarannya sangat cepat hingga ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Penularan yang sangat mudah dan penyebaran yang cepat maka Covid 19 harus diputus mata rantai penularannya. Salah satu program dalam memutus penularan Covid 19 yaitu dengan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak sosial serta sebaik mungkin untuk menetap di rumah jika tidak ada keperluan yang penting atau di sebut dengan Work From Home (WFH). Dalam WFH Keluarga memiliki peran penting dalam upaya pencegahan penyakit Covid 19 yaitu dengan memberikan dukungan keluarga berupa dukungan infomasional, dukungan instrumental, dukungan emosional dan dukungan penghargaan. Metode: Metode dalam pengabdian masyarakat ini menggunakan deskriptif observasional dengan sampel 30 keluarga binaan di masyarakat jatibening. Hasil: Dari hasil evaluasi pre dan post tersebut didapatkan adanya peningkatan pemahaman peserta dari nilai pre test ratarata 65 menjadi nilai post test rata-rata 85 Kesimpulan: Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dalam pemberdayaan dukungan keluarga unuk mencegah penyakit Covid 19 berhasil dilakukan dengan antusiasme audiens dalam mendiskusikan materi melalui sistem daring.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN DALAM KESIAPAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU HAMIL GUNA MENCEGAH STUNTING DENGAN MELIBATKAN SUPPORT SYSTEM KELUARGA DI PUSKESMAS PULOGADUNG Rahayu Khairiah; Ita Herawati; Nofa Anggraini
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.315 KB) | DOI: 10.37063/abdimaskeb.v5i1.769

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6% per tahun dari 27,7% tahun 2019 menjadi 24,4% tahun 2021. Upaya untuk mencegah stunting salah satunya adalah dengan pemberian asi eksklusif. Persiapan ASI eksklusif merupakan upaya yang dilakukan ibu dan keluarga untuk menunjang keberhasilan menyusui. Dalam penatalaksanaannya dapat dimulai pada masa kehamilan, segera setelah persalinan dan pada menyusui. Dalam menyelesaikan masalah pemberian ASI, salah satu yang berperan yaitu Kader Posyandu. Kader mempunyai peran besar dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan kader kesehatan dalam kesiapan pemberian ASI eksklusif pada ibu hamil guna mencegah stunting dengan melibatkan support system keluarga. Metode: Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan, meliputi penyuluhan kesehatan mengenai ASI eksklusif, gizi ibu hamil, tumbuh kembang pada balita, dan support system keluarga, serta dilakukan pendampingan Kader untuk melakukan penyuluhan kesehatan pada ibu hamil, mengajarkan tehnik menyusui yang benar, cara memotivasi keluarga sebagai support system ibu hamil. Hasil: Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan dan kemampuan Kader dalam melakukan penyuluhan Kesehatan kepada ibu hamil dengan melibatkan support system keluarga. Kesimpulan: Kegiatan pendidikan kesehatan dan pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan peran aktif kader dalam mendeteksi tumbuh kembang balita menggunakan Aplikasi SDIDTK guna menurunkan angka kejadian stunting pada balita.
Efektivitas Pijat Bayi Usia 3 - 12 Bulan dengan AromaTerapi Lavender Terhadap Kualitas Tidur Bayidi BPM Ina Musrsinah Cikupa -Tangerang Rahayu Khairiah; Fitriani Fitriani
Wellness And Healthy Magazine Vol 4, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.238422022

Abstract

Background : A preliminary study conducted by researchers in the work area of BPM Ina Mursinah on June 20, 2021, found that 42 babies often woke up and cried at night. Among them, 21 babies (50%) showed a reaction that they often woke up and cried even though they had been given milk and dry diapers. Meanwhile, 11 babies (26.2%) did not show a reaction to crying but often woke up and 10 (23.8%) babies rarely woke up and cried at night. Objective :knowing the effect of baby massage with lavender aromatherapy on the sleep quality of babies aged 3 -12 months at BPM Ina Mursinah. Methods : : The research design used in this study was a posttest only, nonequivalent control group design. The population in this study were 42 infants and all of them were infants aged 3-12 months in the working area of BPM Ina Mursinah, SST. M. Case. The number of samples in this study were 39 infants. This research instrument uses a check list. Data analysis used the average comparison test through the Mann-Whitney U test. Result: The results of the Mann-Whitney U test showed a p value of 0.002 or less than 0.05, so the decision taken was to accept Ha. This means that there is an influence between baby massage and lavender aromatherapy on the quality of baby's sleep at the Independent Practice Midwife Ina Mursinah Cikupa Tangerang. Where the average score of sleep quality in the group of infants who were massaged with lavender aromatherapy (control group) was 3.87 or higher than the average score of sleep quality in the group of infants who were not massaged (control group). Conclusions and Suggestions: There is an influence between baby massage with lavender aromatherapy on the quality of baby's sleep at the Independent Practice Midwife Ina Mursinah Cikupa Tangerang. It is hoped that mothers who have babies aged 3-12 to learn baby massage techniques properly and correctly based on references to overcome sleep problems for babies. Abstrack :  Latar Belakang : Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di wilayah kerja BPM Ina Mursinah 20 Juni 2021 didapatkan 42 orang bayi sering terbangun dan menangis di malam hari. Diantaranya 21 bayi (50%) menunjukkan reaksi sering terbangun dan menangis walau sudah diberikan susu dan pampers dalam kondisi kering. Sedangkan 11 bayi (26,2%) tidak menunjukkan reaksi menangis tetapi sering terbangun dan 10 (23,8%) bayi jarang terbangun dan menangis di malam hari. Tujuan Penelitian: mengetahui pengaruh pijat bayi dengan aromaterapi lavender terhadap  kualitas tidur bayi usia 3 -12 bulan di BPM Ina Mursinah. Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest only, nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 42 orang bayi dan seluruhnya merupakan bayi dalam rentan usia 3 – 12 bulan yang berada di wilayah  kerja BPM Ina Mursinah, SST. M.Kes. Jumah sampel dalam penelitian ini adalah 39 orang bayi. Instrumen penelitian ini menggunakan daftar check list.  Analisis data menggunakan uji perbandingan rata-rata melalui uji U Mann-Whitney. Hasil Penelitian : Hasil uji U Mann-Whitney menunjukkan nilai p sebesar 0,002 atau kurang dari 0,05, sehingga keputusan yang diambil adalah menerima Ha. Artinya ada pengaruh antara pijat bayi dengan aroma terapi lavender terhadap kualitas tidur bayi di Bidan Praktek Mandiri Ina Mursinah Cikupa Tangerang. Dimana skor rata-rata kualitas tidur pada kelompok bayi yang dilakukan pijat dengan aroma terapi lavender (kelompok kontrol) adalah 3,87 atau lebih tinggi dibandingkan skor rata-rata kualitas tidur pada kelompok bayi yang tidak dipijat (kelompok kontrol). Kesimpulan dan Saran : Ada pengaruh antara pijat bayi dengan aroma terapi lavender terhadap kualitas tidur bayi di Bidan Praktek Mandiri Ina Mursinah Cikupa Tangerang. Diharapkan agar ibu-ibu yang memiliki bayi usia 3-12 untuk mempelajari teknik-teknik pijat bayi dengan baik dan benar berdasarkan referensi yang untuk mengatasi permasalahan tidur bagi bayi
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Durasi Menyusu pada Bayi Usia 0–6 Bulan Di Klinik Wanasari Medika Karawang Natalia Natalia; Rahayu Khairiah
Wellness And Healthy Magazine Vol 4, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.261422022

Abstract

Background: The duration of breastfeeding that is less than optimal will cause malnutrition which causes the baby to be thin or even malnourished. The prevalence of nutritional status based on the weight index for age (W/U) in under-fives from the 2016 Indonesia Health Profile data, obtained the percentage of bad nutrition is 3.4%, malnutrition is 14.4%. In 2017 also did not differ much from 2016 with the percentage of malnutrition in children under five in Indonesia was 3.8%, undernutrition was 14%. Data from the results of the Basic Health Research (RISKESDAS) in 2018, there are 3.9% of malnutrition and 13.8% of malnutrition. Objective: This study aims to determine the effect of baby massage on the duration of breastfeeding in infantsaged 0-6 months. Methods: This study uses a time design with a comparison group. Data were collected using a checklist sheet. The research sample used was 50 people. The data analysis technique used independent sample t-test. Result: The resultsofthe t-testindicate that t-statvalueof 6.934 with a p-value (0.000) lessthan 0.05, so the decision taken was to accept Ha. This means that baby massage has an effect on the duration of breastfeeding at the Wanasari Medika Clinic, Karawang. The average in crease in breastfeeding duration in the group of infants who were not given massage was 1.48 minutes. While the group of infants who were given massage had anaverage in crease of 4.84 minutes. Conclusions and Suggestions: there is effect of baby massage on the duration of breastfeeding in infants aged 0-6 months. Socialization or campaigns about baby massage need to be carried out by them aternity clinic in order to improve the quality of breastfeeding in infants considering the benefits of massage in increasing the duration of breastfeeding in infants. Abstrack:  Latar Belakang: Durasi menyusui yang kurang optimal akan mengalami kekurangan gizi yang menyebabkan bayi kurus atau bahkan gizi buruk. Prevalensi status gizi berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) pada balita dari data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016, didapatkan persentase gizi buruk sebesar 3,4%, gizi kurang sebesar 14,4%.  Pada tahun 2017 juga tidak berbeda jauh dari tahun 2016 dengan persentase gizi buruk pada balita di Indonesia adalah 3,8%, gizi kurang adalah 14%. Data dari hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, terdapat 3,9% gizi buruk dan 13,8% gizi kurang. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusui pada bayi usia 0-6 bulan. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan waktu dengan kelompok pembanding. Data dikumpulkan menggunakan lembar checklist. Sampel penelitian yang digunakan adalah 50 orang. Teknik analisis data menggunakan uji t independent sample. Hasil:  Hasil uji t menunjukkan nilai t-hitung 6,934 dengan nilai p (0,000) kurang dari 0,05, sehingga keputusan yang diambil adalah menerima Ha. Artinya pijat bayi berpengaruh terhadap durasi menyusu di Klinik Wanasari Medika Karawang. Rata-rata peningkatan durasi menyusui kelompok bayi yang tidak diberikan pijat 1,48 menit. Sedangkan kelompok bayi yang diberikan pijat memiliki rata-rata peningkatan sebesar 4,84 menit. Kesimpulan dan Saran: pijat bayi berpengaruh terhadap durasi menyusu di Klinik Wanasari Medika Karawang. Sosialisasi atau kampanye tentang pijat bayi perlu dilakukan oleh pihak klinik bersalin dalam rangka meningkatkan kualitas menyusu pada bayi meningat adanya manfaat pijat dalam meningkatkan durasi menyusu pada bayi.
Pengaruh Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Ibu Hamil Terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil Dayang Septi Wisudawati; Rahayu Khairiah
Wellness And Healthy Magazine Vol 4, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.241422022

Abstract

The Ministry of Health explained that more than 80% of pregnant women in Indonesia experience excessive nausea and vomiting. The Banten Provincial Health Office reports that it is estimated that 15-20% of pregnant women will experience obstetric complications. The preliminary survey was conducted at Bpm Hj. Ulfah Sawiah in 2022 regarding the effect of knowledge and behavior of pregnant women on the incidence of hyperemesis gravidarum in 20 pregnant women, 11 people (55%) knew well about hyperemesis gravidarum and handled it with good behavior and 9 people (45%) did not know about hyperemesis gravidarum and its handling is not good. Objective to assess effect of pregnant mothers’ knowledge and attitude on hiperemesis gravidarum in BPM HJ. Ulfah sawiah 2022. The type of research used is descriptive research. The population of this study were all pregnant women totaling 1160 people, the number of samples was 93 people with the Accidental Sampling sampling technique. The data source of this research is primary data. Result of the study indicated that there are still 27 pregnant women with Hyperemesis Gravidarum (29%), 25 pregnant women with less knowledge (27%) and 14 pregnant women with negative behavior (15%).Research indicated that the percentage of mothers who behave negatively is smaller in mothers who experience Hyperemesis Gravidarum (5%) and mothers who have less knowledge have a smaller percentage of mothers who experience Hyperemesis Gravidarum (6%). Therefore, it is recommended for health workers to continue to improve the quality of midwifery services for pregnant women, especially for pregnant women who experience hyperemesis gravidarum. Abstrack: Kemenkes menjelaskan bahwa lebih dari 80% ibu hamil di Indonesia mengalami mual dan muntah yang berlebihan. Laporan Dinkes Provinsi Banten diperkirakan 15-20% ibu hamil akan mengalami komplikasi kebidanan. Survei pendahuluan dilakukan di Bpm Hj. Ulfah Sawiah Tahun 2022 mengenai pengaruh pengetahuan dan perilaku ibu hamil terhadap kejadian hiperemesis gravidarum pada 20 ibu hamil didapatkan 11 orang (55%) telah mengetahui dengan baik tentang hiperemesis gravidarum dan menanganinya dengan perilaku yang baik dan 9 orang (45%) tidak mengetahui tentang hiperemesis gravidarum serta penanganannya kurang baik.Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan perilaku ibu terhadap kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di Bpm Hj. Ulfah Sawiah Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berjumlah 1160 orang, banyaknya sampel berjumlah 93 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling. Sumber data dari penelitian ini berupa data primer. Hasil Penelitian menunjukkan masih ditemukan ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum yaitu sebanyak 27 responden (29%), ibu hamil  yang berpengetahuan kurang sebanyak 25 orang (27%) dan ibu hamil yang berperilaku negatif sebanyak 14 orang (15%). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang berperilaku negatif presentasenya lebih kecil pada ibu yang mengalami Hiperemesis Gravidarum (5%) danibu yang berpengetahuan kurang presentasenya lebih kecil pada ibu yang mengalami Hiperemesis Gravidarum (6%). Oleh sebab itu disarankan kepada petugas kesehatan agar tetap meningkatkan mutu pelayanan kebidanan kepada ibu hamil khususnya bagi ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum.