Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Flyer Terhadap Pengetahuan Ibu Mengenai Penanganan Kejang Demam Balita Usia 1-5 Tahun Di RSUD Pademangan Jakarta Mariyani Mariyani; Lasma Sinurat
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 4 (2022): Volume 4 Nomor 4 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.52 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i4.5994

Abstract

ABSTRACT UNICEF estimates that approximately 12 million children die each year from febrile seizures. The long-term impact of febrile seizures itself can result in physical disabilities in children, mental disabilities, behavioral disorders, and even death. Some errors related to the handling of febrile seizures were made by mothers due to lack of knowledge about the management of febrile seizures. A preliminary study conducted on 10 people found that 80% said they did not know how to deal with seizures in children, and 20% said they knew how to deal with febrile seizures in children because they often paid attention to education at the posyandu. Knowing the effect of flyer education on mother's knowledge about handling febrile seizures in toddlers. Quasy experimental with Case Control research type. The sample in this study were all mothers who had children with febrile seizures aged 1-5 years as many as 40 people (20 as cases and 20 people as controls), the sampling technique was total sampling. Based on the characteristics of the respondents, most of them are 20-35 years old, have secondary education and are housewives. The existence of flyer education has an effect on mother's knowledge about handling febrile seizures in children under five (p value < 0.05). The existence of flyer education has an effect on mother's knowledge about handling febrile seizures in toddlers. Keywords : Flyer Education, Knowledge, Febrile seizure ABSTRAK UNICEF memperkirakan kurang lebih 12 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena kejang demam. Dampak jangka panjang dari kejang demam itu sendiri dapat mengakibatkan cacat fisik pada anak, cacat mental, gangguan perilaku, bahkan bisa sampai meninggal. Beberapa kesalahan terkait penanganan kejang demam yang dilakukan oleh ibu karena kurangnya pengetahuan mengenai penanganan kejang demam. Studi pendahuluan yang telah dilakukan terhadap 10 orang didapatkan 80% mengatakan kurang tahu cara mengatasi kejang-kejang pada anak, dan 20% mengatakan tahu cara mengatasi kejang demam pada anak karena sering memperhatikan edukasi di posyandu. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi flyer terhadap pengetahuan  ibu mengenai penanganan kejang demam balita. Quasy eksperimental dengan jenis penelitian Case Control. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak dengan kejang demam usia 1-5 tahun sebanyak 40 orang (20 orang sebagai kasus dan 20 orang sebagai kontrol), teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Berdasarkan karakteristik responden sebagian besar umur 20-35 tahun, pendidikan menengah dan ibu rumah tangga. Adanya berpengaruh edukasi flyer tehadap pengetahuan ibu tentang penanganan kejang demam pada Balita (p. value < 0,05). Adanya berpengaruh edukasi flyer tehadap  pengetahuan ibu tentang penanganan kejang demam pada Balita. Kata kunci: Edukasi Flyer, Pengetahuan, Kejang demam 
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERTUMBUHAN JANIN Elfira Sri Futriani; Feva Tridiyawati; Mariyani
JURNAL ANTARA ABDIMAS KEPERAWATAN Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Antara Abdimas Keperawatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.368 KB) | DOI: 10.37063/abdimaskep.v3i1.568

Abstract

Pendahuluan: Salah satu penyebab masih rendahnya pengetahuan ibu pada saat kehamilan adalah kurangnya pemberian konseling, informasi, dan edukasi. Pregnancy card adalah merupakan kartu kecil yang terdiri dari beberapa lembar kertas yang sudah dijilid dan yang berisi tentang pengetahuan pertumbuhan janin mulai dari 4 minggu sampai 40 minggu. Metode: Tahap pelaksanaan yaitu menghadirkan ibu hamil diberikan penyuluhan dan diskusi tentang pertumbuhan janin. Kegiatan ini sebelumnya diberikan pre test dan post tes setelah kegiatan selesai. Hasil: Pada saat monev (Post Test) peserta diberikan kuesioner yang isinya sama pada saat Pre Test. Dari hasil post test didapatkan nilai antara 75 – 85, jadi ada peningkatan yang signifikan dibandikan saat Pre test yang nilai tertinggi hanya 65, akan tetapi masih ada beberapa ibu hamil yang masih kurang paham dengan pengetahuan tentang pertumbuhan janin, sehingga masih perlu dilakukan penyuluhan lagi agar ibu hamil bisa paham tentang pertumbuhan janin. Kesimpulan:. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabmas terlaksana dengan baik, dibuktikan ada kenaikan dari pre ke post test, dan ibu hamil jadi tahu tentang pertumbuhan janin pada ibu hamil.
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Akademik Anak Usia 5-6 Tahun di Era Pandemi Covid 19 Asmanih Suherni; Mariyani Mariyani
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 12, No 3 (2022): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v12i3.2235

Abstract

Perilaku anak dalam mencapai tujuan yang diinginkan dipengaruhi bagaimana cara orang tua dalam mendidik, mengajar,dan mengembangkan perilakuanak.Pola asuh yang baik akan menjadikan anak memiliki pribadi yang baik, semangat dalam belajar dan memiliki prestasi yang cemerlang. mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan  ingkat kecerdasan akademik anak usia 5-6 tahun. penelitian ini menggunakan rancangan penelitian asosiatif. Sampel yang digunakan sebanyak 68 anak TK. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis melalui uji Chi-Square. Jumlahanak dengan pola asuh baik adalah sebanyak 40 orang (56%) dan anak dengan pola asuh kurang baik sebanyak 28 orang (41%). Jumlah anak dengan kecerdasan akademik kategori berkembang adalah sebanyak 39 orang (57%) dan jumlah anak dengan kategori kurang berkembang sebanyak 29 orang (43%). Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kecerdasan akademik anak usia 5-6 tahun, dimana Hasil uji Chi-Square (X2) menunjukkan nilai p (0,000) < 0,05. Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kecerdasan akademik anak usia 5-6 tahun. Kata kunci: pola asuh, kecerdasan akademik
Pengaruh Kombinasi Pijat Bayi dengan Boreh Beras Kencur terhadap Kualitas Tidur Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kec. Duren Sawit Mariyani Mariyani; Jihan Ingkha Putri
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 9 (2022): Volume 4 Nomor 9 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i9.6954

Abstract

ABSTRACT One of the factors that influence a baby's growth is the fulfillment of sleep needs. In 2013 it was noted that every year more than 200 million children experience growth and development disorders. In Indonesia, quite a lot of babies have sleep problems, which is around 44.2% of babies experience sleep disorders such as frequently waking up at night. Various therapies have been developed, both pharmacological and non-pharmacological therapies. Ancestors have a very diverse way, ranging from massage, giving various herbs to drink, smeared, for external use. Rice kencur boreh is made from rice and kencur which has many benefits in providing warmth and comfort when applied to the body. The people of Bima and Sumbawa usually use boreh rice kencur to maintain the health of their babies and make babies sleep more soundly.The purpose of this study was to determine the effect of the combination of baby massage with boreh nasi kencur on the quality of infant sleep. This research is a quantitative research using cross sectional method. The independent variable is a combination of baby massage with boreh and the dependent variable is sleep quality. The population in this study were children aged 3-6 months who were in the working area of the Duren Sawit District Health Center and used Child Health services at the Duren Sawit District Health Center. Sampling in this study used a purposive sampling technique with a total sample of 30 respondents. Data were collected by distributing questionnaires before the combination of baby massage with rice kencur boreh and after the combination of baby massage with kencur rice boreh was carried out. The analytical method used is univariate and bivariate (Chi-Square) analysis. The results of this study showed that from 9 children (60%) to 12 children (80%) who experienced good sleep quality after the boreh massage, and from 11 children (73.3%) to 12 children ( 80%) experienced good sleep quality after massage with VCO. The results of the Chi-Square p-value test are 0.033 for Boreh and 0.047 for Vco. Keywords: Boreh Rice Kencur, Baby Massage, Sleep Quality  ABSTRAK Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bayi adalah terpenuhinya kebutuhan tidur. Pada tahun 2013 tercatat bahwa setiap tahun lebih dari 200 juta anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di Indonesia cukup banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Berbagai terapi telah dikembangkan, baik terapi farmakologis maupun non farmakologis. Nenek moyang memiliki cara yang sangat beragam, mulai dari pemijatan, pemberian berbagai ramuan untuk diminum, dioleskan, untuk pemakaian luar. Boreh beras kencur yang terbuat dari beras dan kencur yang banyak memiliki manfaaat dalam memberikan kehangatan serta kenyamanan jika dibalurkan pada badan. Masyarakat Bima dan Sumbawa biasa menggunakan boreh beras kencur untuk menjaga kesehatan bayinya dan membuat bayi tidur lebih nyenyak (Ellyzabeth Sukmawati, 2020). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi pijat bayi dengan boreh beras kencur terhadap kualitas tidur bayi. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Cross sectional. Variabel independenya adalah kombinasi pijat bayi dengan boreh dan variabel dependenya adalah kualitas tidur. populasi pada penelitian ini adalah anak berumur 3-6 bulan yang ada di wialayah kerja Puskesmas Kecamatan Duren Sawit dan mengguanakan layanan Kesehatan Anak di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sempel sebanyak 30 responden (Bruce, 2013).  Data dikumpulkan dengan membagikan kuisioner Sebelum dilakukan kombinasi pijat bayi dengan boreh beras kencur dan sesudah dilakukan kombinasi pijat bayi dengan boreh beras kencur (Mariana & Sopiatun, 2019). Metode Analisis yang di gunakan adalah analisis univariat dan bivariat (Chi-Square). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 9 orang anak (60%) menjadi 12 orang anak (80%) yang mengalami kualiatas tidur baik setelah di lakukan pijat boreh, dan dari 11 orang anak (73,3%) menjadi 12 orang anak (80%) mengalami kualitas tidur baik setelah di lakukan pijat dengan vco. Adapun hasil uji Chi-Square p-value 0,033 untuk Boreh dan 0,047 pada Vco. Kata Kunci : Boreh Beras Kencur, Pijat Bayi, Kualitas Tidur. 
PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL DI SMK JAYA CIMUNING BEKASI Nofa Anggraini; Maimunah; Mariyani
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.433 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v1i1.392

Abstract

Pendahuluan: Menurut WHO penderita IMS pada tahun 2015 sebanyak 250 juta. Menurut profil kesehatan Jawa Barat penderita IMS pada tahun 2017 menempati urutan ke3 sebanyak 5.466 kasus. Angka kejadian IMS pada remaja ditemukan 9% dari berbagai usia diantaranya mulai dari umur 15-29 tahun.. Bekasi menempati urutan kedua se-Jawa Barat setelah Kota Bandung yaitu sebanyak 23.301 kasus selama periode < 2004 – 2016 (Profil Kesehatan Jawa Barat, 2016). Tingginya IMS ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Informasi yang salah tentang seks dapat mengakibatkan pengetahuan dan persepsi seseorang mengenai seluk beluk seks itu sendiri menjadi salah. dan berbahaya Metode: Pengabdian masyarakat ini dilakukan menggunakan metode promosi kesehatan peningkatan pengetahuan tentang infeksi seksual menular Hasil: Kegiatan promosi kesehatan ini penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan tentang infeksi seksual menular Kesimpulan: Perlu dilakukanya promosi kesehatan tentang infeksi seksual menular di kalangan remaja.
EDUKASI KESEHATAN PHBS DAN PELATIHAN DOKTER KECIL PADA SISWA SEKOLAH DI SD MUSTIKAJAYA Mariyani; Resi Galaupa; Feva Tridiyawati; Lucy Amelia
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.774 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v2i1.476

Abstract

Pendahuluan: Program kesehatan bagi anak sekolah dilakukan melalui Upaya Kesehatan Sekolah (UKS).Melalui Program Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) diharapkan terbentuknya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi siswa, terciptanya lingkungan sekolah yang sehat, terhindarnya siswa dari gangguan ataupun masalah kesehatan. Metode: Metode kegiatan yang dilakukan adalah untuk dokter kecil adalah pelatihan dengan 5 sesi pertemuan ( 4 kali ceramah dan 1kali demonstrasi P3K ) dan untuk seluruh siswa sebanyak 60 orang dilakukan 2 kali penyuluhan kesehatan tentang PHBS sekolah (1kali ceramah dan 1 kali demonstrasi gosok gigi dan cucitangan). Hasil: setelah kegiatan pelatihan dan penyuluhan di SDN di Mustikajaya ini adalah pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, adanya dukungan yang besar dari pihak SDN di Mustikajaya, adanya antusiasme dan siswa dan dokter kecil dalam kegiatan, terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dokter kecil tentang UKS dan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan seluruh siswa tentang PHBS khusunsya mencuci tangan dan mengosok gigi. Kesimpulan: Program pengabdian ini berjalan dengan baik dan lancar dan dapat meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi siswa di SDN di Mustikajaya.
PENINGKATAN PENGETAHUAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TENTANG PENDIDIKAN SEKS USIA PUBERTAS MELALUI METODE SOSIODRAMA DI BEKASI SELATAN Tuty Yanuarti; Mariyani; Rahayu Khairiyah; Budi Ermanto
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.094 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v2i1.478

Abstract

Pendahuluan: Pendidikan seks bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sangat penting diberikan secara dini. Anak berkebutuhan khusus memiliki perkembangan dorongan seksual yang sama dengan anak lainnya, dan mereka justru mudah dimanipulasi. Pelecehan seksual, khususnya yang melibatkan individu anak berkebutuhan khusus (ABK) kerap masih terjadi di masyarakat. Mayoritas anak berkebutuhan khusus yang menjadi korban seksual, pelakunya justru orang-orang yang telah dikenal atau dipercaya. Menurut KPAI (2019) selama tahun 2019 terdapat 21 kasus kekerasan seksual dengan jumlah korban mencapai 123 anak yang terjadi di institusi pendidikan terdiri atas 71 anak perempuan dan 52 anak laki-laki. Metode: Metode sosiodrama (bermain peran) mengenai pubertas, sasarannya adalah seluruh ABK Kelas VII-IX yang hadir pada saat kegiatan berlangsung. Hasil: Sebelum dilakukan intervensi dari 30 sampel yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 3 orang (10%), dan kurang sebanyak 27 orang (90%), setelah mendapatkan intervensi terdapat 10 orang (33,3%) yang memiliki pengetahuan baik, cukup 4 orang (13,3%) dan kurang 16 orang (53,4). Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan tentang pendidikan seks pada ABK.
EDUKASI ANEMIA DAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BEKASI Rahayu Khairiyah; Mariyani; Tuty Yanuarti; Nur Sitiyaroh
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.523 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v2i2.480

Abstract

Pendahuluan: Anemia merupakan suatu keadaan di mana terjadinya penurunan kadar hemoglobin atau penurunan jumlah sel darah merah yang beredar dalam tubuh dibandingkan nilai normal berdasarkan usia, jenis kelamin dan fisiologis. Anemia dapat disebabkan karena masalah gizi, yaitu defisiensi satu atau beberapa zat gizi esensial, dan masalah non-gizi, seperti kehilangan darah yang berlebih. Salah satu faktor penyebab anemia adalah stunting. Metode: Metode yang digunakan ada tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Hasil: Setelah memberikan Edukasi anemia kepada siswa terlihat antusiasme dan tanya jawab siswa tentang anemia dan hasil pemeriksaan hemoglobin siswa didapatkan kadar rata-rata hemoglobin adalah 10,80 gr/dl Kesimpulan: Dari hasil pemeriksaan Hemoglobin kurang dari 11 gr/dl termasuk kategori anemia defisiensi zat besi.
PENYULUHAN ASUPAN GIZI UNTUK MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DI POSYANDU PONDOK MELATI Resi Galaupa; Feva Tridiyawati; Mariyani
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.453 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v2i2.483

Abstract

Pendahuluan: Peningkatan Status gizi pada balita di Posyandu Pondok Melati menjadi target program kerja PKK untuk mengurangi gizi buruk hingga 20% sesuai penetapan WHO. PKK merupakan salah satu wadah organisasi perempuan dengan latar belakang pendidikan ibu-ibu PKK tersebut beragam yaitu SMP, SMA, perguruan tinggi sebagian besar adalah ibu rumah tangga. Metode: Metode pelaksanaan kegiatan meliputi Pengukuran Berat Badan, Penyuluhan tentang asupan gizi yang benar pada balita dan hal-hal yang meningkatkan status gizi, Evaluasi hasil kegiatan. Hasil: Hasil analisis kuesioner pengetahuan responden dari balita menunjukkan bahwa rata-rata hasil pengetahuan sebelum penyuluhan menunjukkan hasil sebesar 42,7% dan termasuk kategori kurang. Setelah diberikan penyuluhan meningkat menjadi 98,6 % dengan kategori baik, Kesimpulan: Adanya hubungan yang signifikan antara pemberian penyuluhan tentang asupan gizi yang benar pada balita dengan peningkatan status gizi pada balita dilihat dari hasil kenaikan berat badan balita.
EDUKASI IBU MENYUSUI DENGAN ASI EKSKLUSIF MELALUI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI WILAYAH PONDOKGEDE Mariyani; Novita; Lili Farlikhatun; Megawati Iriana; Niken Ayu Sekarwaty
Jurnal Antara Abdimas Kebidanan Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Antara Abdimas Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.687 KB) | DOI: 10.37063/pengmas.v3i2.485

Abstract

Pendahuluan: Permasalahan pada ibu-ibu menyusui (busui) setelah melahirkan adalah mengalami ketidaklancaran pengeluaran ASI; tidak adanya produksi ASI, produksi ASI (payudaranya) penuh, namun ejeksi ASI tidak lancar, puting susu yang kurang menonjol, dan lain-lain sehingga masih banyak bayi yang diberikan Pengganti Air Susu Ibu (PASI), padahal makanan yang terbaik untuk bayi adalah ASI. Salah satu penyebab hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga. Pengetahuan ibu menyusui dan keluarganya terkait ASI eksklusif sangat penting untuk memaksimalkan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Selain itu ibu menyusui harus terhindar dari stress, cemas, ketidaknyamanan, ketidaktenangan atau ibu harus selalu bahagia. Metode: Health teaching dan demontstrasi pada 12 busui dengan komunikasi interpersonal di Pondokgede pada tahun 2020. Hasil: Setelah diberikan health teaching adalah pengetahuan mereka meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan. Kesimpulan:. Health teaching bisa meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif. Disarankan health teaching segera dilakukan setelah melahirkan pada ibu menyusui walaupun semasa hamil sudah pernah diberikan.