Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analysis of The Heavy Metal Content (Cd and Zn) in Water, Sediment, Roots, and Leafs of Sonnetaria sp. in Badung River Estuary Area Gayatri, Ni Nyoman Puspa; Zulfa, Rozifatul; Parwayoni, Ni Made Susun; As-syakur, Abd. Rahman; Wijana, I Made Sara
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 24 No 2 (2024)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843//blje.2024.v24.i02.p03

Abstract

The estuary area of the Tukad Badung river has the potential to experience heavy metal pollution because of its location for various domestic and industrial wastes also has dense shipping activities around it. This study aims to identify the heavy metal content of Cd and Zn in water, sediment, root, and leaf samples of Sonnetaria sp. that grows in the area. The results obtained from the analysis of the heavy metal content of Cd and Zn in water samples were 0.006 mg/L and 0.014 mg/L. The results of the analysis of heavy metal content of Cd and Zn in sediment samples were 0.406 mg/kg and 15.462 mg/kg, respectively. This shows that water and sediment samples are still below the applicable quality standards. The Bioaccumulation Factor (BCF) value shows that the roots and leaves of Sonnetaria sp. can accumulate heavy metal Cd by 0.034483 and 0.041872 and accumulate heavy metal Zn by 0.011059 and 0.016751. The calculation of Translocation Factor (TF) of Cd metal of 1.214286 and Zn of 1.51462 shows that Sonnetaria sp. belongs to the category of phytoextraction (TF>1). Based on the Igeo index, the estuary area of the Tukad Badung river is classified as unpolluted to moderately polluted by heavy metals Cd (Igeo: 0.436517) and not contaminated with Zn metals (Igeo: -2.76359).
Estimasi Biaya dan Manfaat Ekonomi Sampah di Kota Denpasar (Studi Kasus di: TPS 3R Sekar Tanjung Desa Sanur Kauh, TPS 3R Kesiman, dan TPS 3R Bung Tomo Premananda, I Wayan Hari; Wijana, I Made Sara; As-syakur, Abd. Rahman; Sudarma, I Made; Indriyanti, Komang Dessica; Dewi, I Gusti Ayu Istri Pradnyandari; Andiani, Anak Agung Eka; Novanda, I Gede Agus; Premananda, Made Goura; Primajana, Dewa Jati
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 24 No 1 (2024)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/blje.2024.v24.i01.p04

Abstract

Timbulan sampah yang masih belum dapat ditangani menjadi permasalahan di Kota Denpasar. Menurut Arfani dan Lestari (2021) kendala utama dari pengelolaan sampah adalah mengenai pendanaan untuk sarana dan prasarana. Untuk mengurangi beban yang timbul dari biaya pengelolaan sampah, pemerintah harus merencanakan pengelolaan yang efektif. Objek penelitian ini adalah timbulan sampah di Kota Denpasar di TPS 3 R Sekar Tanjung, TPS 3 R Kesiman Kertalangu, dan TPS 3 R Bung Tomo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, yaitu dengan menghitung kapasitas pengelolaan sampah di TPS 3 R dan membandingkan antara biaya dengan manfaat pengelolaan sampah di TPS 3 R. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan yaitu: Pengelolaan sampah pada TPS 3R Kesiman Kertalangu memiliki tingkat efisiensi yang paling tinggi yaitu 82,7%. Hal tersebut sejalan dengan jumlah mesin dan peralatan yang digunakan. TPS 3R Kesiman Kertalangu menggunakan total 9 mesin dan peralatan pada tahap pengolahan. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak diantara TPS 3R lainnya. Dari tiga lokasi penelitian, satu lokasi yaitu TPS 3 R Bung Tomo belum melakukan kegiatan pemilahan dari sumbernya, sedangkan dua lokasi lainnya telah melakukan kegiatan pemilahan dari sumbernya. Pada tiga TPS 3 R di Kota Denpasar, dua diantaranya memiliki B/C Ratio >1 yaitu TPS 3 R Sekar Tanjung dan TPS 3 R Kesiman Kertalangu yang mengindikasikan kegiatan pengelolaan sampah layak secara ekonomi dan TPS 3 R Bung Tomo memiliki B/C Ratio <1 yang mengindikasikan kegiatan pengelolaan sampah belum layak secara ekonomi.
KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN GONAD DAN PEMIJAHAN IKAN TONGKOL KOMO BETINA (EUTHYNNUS AFFINIS (CANTOR, 1849)) YANG DIDARATKAN DI KEDONGANAN- BALI arnenda, gussasta levi; Wiratmini, Ngurah Intan; Wijana, I Made Sara
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 15, No 3 (2023): (DESEMBER) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.15.3.2023.132-146

Abstract

Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia di Samudera Hindia dengan kode WPP-RI 572 dan 573 kaya akan potensi sumber daya ikan yang didominasi oleh ikan Tongkol Komo (Euthynnus affinis (Cantor, 1849). Pemanfaatan ikan Tongkol Komo telah melampaui batas optimal dengan tekanan penangkapan yang tinggi. Biologi reproduksi Tongkol Komo perlu diketahui untuk memastikan keberadaannya di alam. Tujuan dari penelitian ini adalah Tahap Kematangan Gonad (TKG) dan pemijahan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari, April, Juni hingga Desember 2020. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kedonganan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive stratified sampling. Analisis histologi di Laboratorium Penelitian Perikanan Tuna, Denpasar. Hasil yang diperoleh bahwa pola pertumbuhan tuna komo didominasi oleh pola alometrik positif dengan sebaran panjang 20-65cmFL. Ukuran pertama kali matang gonad (Lm) untuk betina 44,07 cmFL. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) pada klasifikasi makroskopis dan mikroskopis perkembangan gonad didominasi oleh ikan yang belum matang gonad. Musim pemijahan pada bulan Agustus dan Desember.
Utilization of banana waste biochar to reduce heavy metal contamination in soil and maize plants Wedayani, Ni Made; Rai, I Nyoman; Mahardika, I Gede; Wijana, I Made Sara
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2024.112.5475

Abstract

There are indications of heavy metal contamination in soil and agricultural products on paddy fields in Subak Kerdung, Bali. Soil amendments are needed to reduce heavy metal content in contaminated soil to minimize heavy metals in plants. Biochar that contains high organic carbon material and is highly resistant to decomposition is claimed to inhibit and reduce the content of heavy metals in soil and plants. Banana wastes containing cellulose and lignin are considered good as biochar raw materials. This research that aimed to observe the ability of banana waste biochar to reduce heavy metals in soil taken from Subak Kerdung, Bali, was conducted in a greenhouse using maize plants as control plants. The treatments tested consisted of two factors. The first factor was the type of banana waste as biochar-making material consisting of banana stem biochar, banana peel biochar, banana fruit bunch biochar, and mixed biochar (banana stem + banana peel + banana fruit bunch). The second factor was the biochar dosage, which consists of four contents, namely 0 t/ha, 5 t/ha, 10 t/ha, and 15 t/ha. All treatment combinations were arranged in a two-factor, randomized block design with three replications. The results showed that mixed biochar (banana stem + banana peel + banana fruit bunch) effectively reduced Pb and Cu in maize plants. In contrast, banana peel biochar could optimally reduce Cd content in soil and its content in plants. Based on the dose, 15 t/ha of mixed biochar reduced Pb and Cd contents, while 10 t/ha of mixed biochar reduced Cu content.