Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

FENOMENA NIKAH SIRRI DITENGAH MASYARAKAT: STUDI KASUS DI DESA SEKOTONG TENGAH KECAMATAN SEKOTONG LOMBOK BARAT Sulsi Suparwadin Anwar; Ahmad Subekti; Humaidi Adi Kahari
Jurnal Hikmatina Vol 3, No 3 (2021): Jurnal Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah)
Publisher : Prodi Ahwal syakhshiyyah Fakultas Agama Islam UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.293 KB)

Abstract

Sirri marriage is a legally valid marriage because it fulfills the pillars and conditions of marriage. However, because there is no written evidence in the form of a marriage certificate, it is still illegal under state law. The implementation of sirri marriages will have an impact in the future in their marital affairs in the form of child custody, property rights in the event of divorce in the future. Covering the area that the author will examine, the middle Sekotong village, Sekotong sub-district, West Lombok, there are still many marriages that are carried out in a sirri. The actions taken by the people of the village of Sekotong Tengah, Sekotong sub-district, West Lombok, must be based on the factors that cause them to carry out sirri marriages. The results of the study show that: (1) The implementation of sirri marriage is carried out according to the customs that apply in sekotong Tengah. Some of the Facts and Reasons for Sirri Marriage in Indonesian people's lives, are reality, the reasons ranging from the high cost of registering marriages to personal reasons that must be kept secret. The wedding will be held as usual, inviting many people from relatives to neighbors. The event is carried out the same as a wedding in general, except that it is not registered with the KUA. (2) The factors that cause unregistered marriages, there are many reasons why the marriage was carried out, namely: Because it was an application. To save costs and avoid administrative procedures that are considered cumbersome. Because the future wife is already pregnant out of wedlock. One of the bride and groom is not old enough to get married through KUA. (3) the impact of sirri marriage is: for the wife, it is not legal in the eyes of the law, automatically will not be able to get an inheritance from her husband and cannot also sue her husband because he is not given a living. For his son, his father's name could not be written on the birth certificate, and others would doubt if he had a real father. As for her husband, he will feel free in the eyes of the law, because there are no dependents on his wife and children.
ANALISIS KOMPARATIF METODOLOGI KH. HASYIM ASY’ARI DENGAN SYAIKH YUSUF AL-QARDHAWI TERHADAP INTERPRETASI HADIS DAN RELEVANSINYA DI ERA 4.0 Zulfikar Rodafi; Humaidi Humaidi; Fitrah Sugiarto
istinbath Vol. 21 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/ijhi.v21i1.489

Abstract

Munculnya berbagai interpretasi terlebih dalam ilmu Hadis tentunya menyebabkan kita sebagai umat Islam perlu mengerti keilmuan, asbabul wurud, dan histori dari sebuah riwayat. Dalam kajian ini penulis membahas Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari sebagai Tokoh Pejuang Indonesia dalam kemerdekaan Negeri pada tahun 1945. Dan juga membahas tentang metodologi interpretasinya Syaikh Yusuf AlQardhawi dalam hadis Nabi, yang mana Syeikh Yusuf Al-Qardhawi ini juga merupakan salah satu ulama kontemporer yang telah diakui akan penguasaannya dalam bidang hadis dan terhadap metodologis hukum Islam baik klasik maupun kontemporer yang begitu mendalam. Penulisan penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan teori-teori Hadlratus Syaikh KH. Hasyim As’ary dalam mendalami serta mengkaji isi kandungan hadis-hadis Rasulullah SAW kemudian mengkomparasikannya dengan metodologi Syaikh Yusuf Al-Qardhawi sebagai ulama kontemporer yang memiliki kapasitas yang sama, dan kemudian mencari relevansinya di era 4.0 ini. Kesimpulannya, Metode interpretasi hadis Hadlratus Syaikh KH. Hasyim As’ari ini banyak sekali relevansinya apalagi pada era millennial 4.0 sekarang ini baik dalam ranah akidah, fikih, etika dan pendidikan dari sinilah perlu adanya khittah dan penyegaran pemahaman islam untuk mengembalikan pada ajaran dan interpretasi hadis dengan benar. Begitu juga dengan metode interpretasi hadis Syaikh Yusuf Al Qardhawi yang penekanan metodelogi ilmiahnya dalam memahami hadis ini menunjukkan konteks masa kehidupan yang sesuai dengan era milenial atau era 4.0 ini, dimana ilmu pengetahuan positivistik begitu berkembang yang menuntut standar ilmiah. Metodelogi Syaikh Yusuf Al-Qardhawi inilah merupakan tawaran dan arahan yang tepat untuk memahami hadis dengan benar di era 4.0 yang sangat banyak hadishadis yang bertebaran dengan sumber yang tidak jelas di media sosial dan lainnya.
OPTIMALISASI FUNGSI SENTRAL MASJID DALAM MEMBANGUN DAN MEMBINA GENERASI MUDA BERPENDIDIKAN AL-QUR’AN Humaidi Kaha; Retno Agus Winanti; Putri Nailatul Iqna’ah; Rani Maysaputri; Farhana Farhana
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2021
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Generasi muda yang tangguh dan berkarakter merupakan harapan bersama yang konstruktif, hal tersebut sebagai bentuk upaya perhatian dan pemberdayaan masyarakat di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu melalui program pendampingan pendidikan berbasis masjid merupakan layanan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan. Masjid Utsmaniyyah tepatnya yang berlokasi di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu tidak hanya sebagai tempa ibadah umum namun difungsikan juga sebagai kegiatan sosial dan kegiatan pendidikan bagi warga sekitar mengingat mayoritas adalah masyarakat muslim. Bentuk-bentuk program pendampingan antara lain: (1) program mengajar ngaji anak-anak, (2) program kajian remaja, (3) program pengajian bapak-bapak, (4) program Tebar Al-Qur’an. Dengan demikian, keberadaan masjid Utsmaniyyah berfungsi sebagai sentral pusat aspirasi kaum muslimin. Masjid ini berlokasi di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu melalui peran Dewan Kemakmuran Masjidnya (DKM) telah mampu menanamkan Pendidikan Islam bagi semua usia, meningkatkan kesehjateraan dan kesehatan Masyarakat sekitarnya, memunculkan kecintaan dalam pentingnya pendidikan al-Qur’an dan berjiwa Qur’ani. Pemberdayaan Mayarakat di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu melalui program pendampingan pendidikan berbasis masjid telah melahirkan perubahan perilaku positif pada penerima manfaat dan berimplikasi terhadap meningkatnya kesehjateraan dan kesehatan warga di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu, hal ini yang kemudian dilakukan follow up oleh mahasiswa/i praktek Kandidat Sarjana mengabdi kampus Unisma Malang melalui program pengabdian dan pengembangan