Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EDUKASI DAN APLIKASI TEKNOLOGI PROBIOTIK BERBAHAN BAKU LOKAL BAGI PEMBUDIDAYA IKAN AIR TAWAR EKONOMIS PENTING Fazril Saputra; Yusran Ibrahim; Dini Islama; Zulfadhli Zulfadhli; Mahendra Mahendra; Faliqul Isbah; Anhar Rozi; Samsul Bahri
Marine Kreatif Vol 6, No 1 (2022): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmk.v6i1.5768

Abstract

Beutong District is one of the sub-districts in Nagan Raya Regency with an area of 1,017.32 Km2. The topography of Beutong District supports the cultivation of freshwater fisheries. The purpose of this service activity is to educate and apply the provision of probiotic technology made from local ingredients to increase production performance and the health status of economically important freshwater aquaculture fish. The method used in this activity is an educational method and application of probiotic technology made from local raw materials for economically important freshwater fish. The program begins with educating about the concept of using probiotic technology made from local ingredients, how to make probiotics made from local ingredients, methods of giving probiotics made from local ingredients and ending with training on good fish farming. Monitoring and evaluation will also be carried out to see the level of independence of fish farmers in applying the science and technology that has been taught and the sustainability of the program as well as the obstacles during this program. The result of this service activity is that probiotic technology made from local ingredients is effectively applied to economically important freshwater fish farming.
Pengolahan Limbah Hasil Samping dari UMKM Bandeng Cabut Duri (BADURI) di Kota Tarakan menjadi Produk Tepung dan Minyak Ikan Novi Luthfiyana; Stephanie Bija; Ferica Christianawati Putri; Ricky Febrinaldy Simanjuntak; Diana Maulianawati; Nuraini Nuraini; Elizabet Elizabet; Anhar Rozi
Marine Kreatif Vol 7, No 1 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i1.7950

Abstract

Semakin berkembangnya UMKM produk olahan berbasis ikan bandeng membuat limbah hasil samping yang dihasilkan juga semakin melimpah. Tujuan dari kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan produk tepung dan minyak ikan dari limbah hasil samping BADURI sehingga mampu menerapkan IPTEK, meningkatkan ekonomi mitra dan mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Metode kegiatan PKM ini terdiri dari tiga tahap meliputi penyuluhan/sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, serta evaluasi dan monitoring. Hasil kegiatan PKM ini mitra mampu menerapkan IPTEK terkait pemanfaatan limbah hasil samping bandeng cabut duri (BADURI). Adanya sosialisasi dan pelatihan mampu meningkatkan keterampilan peserta dalam membuat produk tepung ikan dari tulang dan minyak ikan dari jeroan BADURI, sehingga dapat membuka peluang usaha dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pengolahan limbah hasil samping juga mampu mengatasi masalah pencemaran lingkungan. 
Kelompok Usaha Abon Ikan Puput Griya Persemaian Kota Tarakan Ricky Febrinaldy Simanjuntak; Ira Maya Abdiani; Mohammad Fadnan Akhmadi; Stephanie Bija; Rukisah Rukisah; Dhimas Wiharyanto; Anhar Rozi; Randi Wahyu Andila; Siti Hawa; Jabaruddin Jabaruddin; Harinto Harinto
Marine Kreatif Vol 7, No 1 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i1.7952

Abstract

Ikan puput merupakan hasil tangkapan sampingan para nelayan di Perairan Juata Tarakan. Ikan puput yang tertangkap oleh nelayan hanya di banderol dengan harga berkisar Rp. 5.000/kg – Rp. 7.000/kg. Namun, dengan nilai ekonomis yang rendah ternyata Ikan puput memiliki kandungan protein yang tinggi dan cita rasa yang lezat. Melihat kondisi nilai jual harga Ikan puput yang rendah namun memiliki nilai kandungan protein yang tinggi maka, perlu adanya strategi khusus terkait pemanfaatan hasil tangkapan sampingan, yakni hilirisasi/diversifikasi. Hilirisasi/diversifikasi produk pengolahan berbasis bahan baku Ikan puput dengan melibatkan kelompok mitra penyedia bahan baku dan kelompok mitra pengolah bahan baku/produsen yang memanfaatkan bahan baku tersebut. Dimana, calon kelompok mitra target akan diberikan pengembangan tentang olahan produk pangan dalam bentuk abon ikan berbahan baku Ikan puput. Pengembangan olahan produk Abon Ikan puput tersebut akan disertai dengan penyuluhan terkait optimalisasi hasil tangkapan sampingan, aplikasi teknologi proses tepat guna terkait produksi abon kedepan dan analisa kandungan proksimat produk Abon Ikan puput serta nilai promosi dalam bentuk desain kemasan produk akhir Abon Ikan puput. Pengembangan olahan Abon Ikan puput diharapkan mempunyai nilai jual cukup tinggi dan memberikan feedback positif bagi calon mitra penyedia bahan baku dan calon mitra pengolah bahan baku.
PENGARUH PENGGUNAAN EMULSIFIER DAN KECEPATAN PENGADUKAN YANG BERBEDA TERHADAP PEMBUATAN ES KRIM Anhar Rozi
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Perikanan Terpadu
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jupiter.v1i2.795

Abstract

Es krim merupakan sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani atau nabati, gula dan dengan atau tanpa stabilizer. Proses pembuatan es krim tersebut terbentuk sistem emulsi beku, sehingga mutu es krim yang dihasilkan akan sangat dipengaruhi oleh cara pengolahan dan bahan termasuk stabilizer yang digunakan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat pengaruh emulsifier dan kecepatan pengadukan yang berbeda terhadap kualitas es krim.Metode pengujian kualitas es krim meliputi pengujian sensori dengan menggunakan score sheet dan analisis fisika. Perlakuan yang digunakan yaitu penggunaan emulsifier yang berbeda (gum arab, guar gum, agar, gelatin, karagenan, dan alginat) sedangkan perlakuan pengadukan dengan menggunakan mixer (kecepatan 1 dan 3). Hasil pengujian sensori menunjukkan bahwa karagenanmendapatkan nilai terbaik (penampakan: 7,40; tekstur: 7,27; rasa: 7,07; aroma: 6,87; warna: 7,40) dan kecepatan 1 merupakan perlakuan terbaik.Analisis fisika terhadap es krim bahwa karagenan merupakan bahan pengeulsi terbaik dengan nilai viskositas 153,6cP, waktu leleh 7,20 menit dan stabilitas emulsi 100%. Kata kunci: emulsifier, es krim,formulasi, stabilizer,
Pemberdayaan Remaja Desa Melalui Pembuatan Lilin Aroma Terapi Dari Minyak Jelantah Sebagai Produk Kreatif Di Desa Blang Mee Reza Andika; Muhammad Rifal; Zurianti Rahmah; Fitria Ukhra; Nisa Asnawati; Salwa; Dina Agustina Sari; Rizky Rahmadhan; Amelia Indriani; Anhar Rozi
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 9 (2025): Menulis - September
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i9.639

Abstract

Di Desa Blang Mee, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, Program KKN Reguler XXIV Universitas Teuku Umar bertujuan untuk mendorong remaja desa untuk menjadi lebih kreatif dengan mengajar mereka membuat lilin aromaterapi berbasis minyak jelantah. Kegiatan ini dimotivasi oleh rendahnya pemanfaatan minyak jelantah, yang dapat mencemari lingkungan jika dibuang sembarangan, dan kurangnya keterampilan remaja dalam mengembangkan usaha kreatif. Sosialisasi, pelatihan teknis, pendampingan praktik, dan evaluasi adalah teknik yang digunakan. Penyaringan minyak jelantah, pencampuran bahan tambahan seperti stearic acid, krayon, dan minyak penting, dan proses pencetakan lilin aromaterapi adalah semua aktivitas di mana peserta terlibat secara langsung. Observasi, kuesioner, dan penilaian produk digunakan untuk menilai kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa program ini dapat membantu remaja dalam mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah. Hasil evaluasi menunjukkan keberhasilan program rata-rata sebesar 76%, keterlibatan peserta yang tinggi (85%), dan produk memenuhi standar dasar. Kegiatan ini juga membuka peluang untuk wirausaha kecil berbasis produk inovatif sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah ramah lingkungan. Oleh karena itu, program pemberdayaan ini tidak hanya mengurangi limbah minyak jelantah tetapi juga meningkatkan kreativitas, ekonomi, dan kemandirian remaja di desa.