Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Digitalization and Product Development of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Tonjong Village as a Means of Empowering the Community Toward Prosperous Hilma Erfiani Baroroh; Widyasari; Yudi Efendi; Afriani
Journal of Community Practice and Social Welfare Vol. 3 No. 1 (2023): Journal of Community Practice and Social Welfare
Publisher : LPPM Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/jacips.2023.3.1.13-27

Abstract

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) represent a prioritized program within the framework of the Indonesian government's initiatives, bearing substantial potential to enhance a self-reliant and prosperous Indonesian economy. The village of Tonjong in the Bogor Regency, West Java, exhibits significant potential as a locus for MSME activities. This is evident from the occupational pursuits of the Tonjong village community, ranking third in frequency, engaged as MSME operators. In the era of globalization, marked by the advent of highly sophisticated technologies, a considerable number of MSME practitioners in the Tonjong village remain inadequately acquainted with proficient strategies for digital marketing. Consequently, this circumstance has culminated in diminished sales or revenues for the MSME practitioners producing a diverse array of items such as handicrafts and cassava crackers, among others. This predicament underscores the impetus behind community empowerment efforts, realized through the dissemination of insights pertaining to digital product marketing and innovative diversification of cassava cracker flavours within the Tonjong village. The overarching objective centers on amplifying market appeal and garnering broader public interest in these products. The execution of this exposition is meticulously orchestrated to maximize its allure, facilitating the populace's seamless assimilation of diverse knowledge. The didactic approach extends beyond didactic lectures to encompass practical engagements, exemplified by the direct involvement with a digital product marketing application and the multifaceted cassava cracker production process incorporating an array of flavour innovations. The ramifications of this exposition-induced community empowerment yield multifarious outcomes. Notable among these are (1) on the social front, heightened community collaboration for collective advancement; (2) on the economic axis, the community exhibits elevated determination to ameliorate the socio-economic landscape toward public welfare; (3) concerning the educational facet, the community gains fresh insights into the digitalization product of MSME products and acquires novel knowledge regarding innovative cassava cracker flavour profiles.
Analisis Kontrastif Penanda Kala Pada Verba Bahasa Arab Fushā Dan Bahasa Arab ‘Ammiyyah Dialek Mesir Hilma Erfiani Baroroh
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 1 No. 8 (2023): Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v1i8.63

Abstract

Bahasa Arab Fushā adalah bahasa standar, sedangkan bahasa Arab 'Āmmiyyah adalah bahasa non-standar atau bahasa sehari-hari (digunakan secara informal dalam percakapan sehari-hari). Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan perbedaan penanda kala (tenses) pada verba Arab Fushā dan bahasa Arab 'Āmmiyyah dialek Mesir. Comrie (1985) merumuskan tiga bentuk kala mutlak: sekarang (present tense), masa lalu (past tense), dan masa depan (future tense). Data diambil menggunakan teknik deskriptif sinkronik (descriptive synchronic), yang dikumpulkan sebagaimana adanya dan dijelaskan sesuai dengan karakteristik alami teks (Djajasudarman, 1993). Pengumpulan data dilakukan dengan mencari sumber data menggunakan dialek Arab 'Āmmiyyah Mesir (buku dan percakapan sehari-hari orang Mesir). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanda kala dalam bahasa Arab Fushā dan bahasa Arab 'Āmmiyyah dialek Mesir terjadi pada waktu sekarang (present tense) dan waktu yang akan datang (future tense) yang ditandai dengan perbedaan huruf di awal verbanya. Dalam bahasa Arab Fushā untuk kala sekarang (present tense) ditandai dengan adanya harf mudhoro'ah yaitu ي [ya] pada verba yang disesuaikan dengan subjeknya, sedangkan dalam bahasa Arab ‘Āmmiyyah dialek Mesir ditandai dengan menambahkan huruf "ب" [ba] di awal sebelum verba. Selanjutnya untuk kala mendatang (future tense), dalam bahasa Arab Fushā ditandai dengan adanya huruf س [sa] atau juga yang biasa dipakai سوف [saufa] yang kemudian diikuti oleh verbanya, sedangkan untuk bahasa Arab ‘Āmmiyyah ditandai dengan meletakkan huruf هـ [ha] di awal sebelum verba.
Peningkatan Keterampilan Penulisan Persuasif Buku Panduan “Museum Multatuli” Bagi Masyarakat di Sekitar Lebak-Banten Widyasari; Agus Rianto; Hilma Erfiani Baroroh; Enggar Mulyajati; Ardik Ardianto; Afriliani
Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol. 7 No. 1 (2024): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v7i1.15312

Abstract

Saat ini museum yang merupakan lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat mendapatkan perhatian positif dari pemerintah. Salah satu museum yang terkenal di Indonesia yang letaknya di Lebak, Banten adalah Museum Multatuli yang telah berdiri sejak 18 Februari 2018. Pengunjung museum dari tahun 2020 ke 2021 mengalami penurunan sehingga berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan minat kunjungan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan minat literasi dan menulis kembali buku panduan Museum Multatuli secara persuasif. Buku panduan yang persuasif dapat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sejarah dan kebudayaan serta dapat mengajak atau mendorong masyarakat untuk terlibat dalam upaya pelestariannya. Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan cara meningkatkan keterampilan penulisan persuasif pada buku panduan Museum Multatuli bagi masyarakat di sekitar Lebak, Banten sangat penting dilaksanakan. Kegiatan ini hadir melalui lokakarya penjelasan materi, diskusi, dan praktek langsung penulisan persuasif. Hasil yang didapat berdampak positif bagi kehidupan masayarakat dari segi sosial, ekonomi, dan pendidikan. Kegiatan ini telah mencapai target sesuai dengan tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, yaitu mengedukasi masyarakat di bidang literasi dan menghasilkan buku panduan Museum Multatuli yang lebih menarik, persuasif, dan mudah dipahami. Harapannya kegiatan ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pengunjung museum Multatuli, sehingga perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di sekitar museum Multatuli lebih sejahtera. Kata kunci: Museum Multatuli, Penulisan Persuasif, Generasi Muda, Lebak Banten.
Analisis Tekstual dalam Wacana Berita “21 Kucing Mati di Sunter” pada Media Online CNN Indonesia Arnelita, Vani; Baroroh, Hilma Erfiani
Narasi: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 2 No. 1 (2024): April
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/narasi.v2i1.2625

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tekstual dalam wacana berita “21 kucing mati di Sunter” pada media online CNN Indonesia. Objek penelitian ini adalah berita dari media massa CNN Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan menggunakan pendekatan analisis wacana Fairclough, dapat dipahami lebih dalam tentang bagaimana wacana mencerminkan struktur sosial dan kekuasaan dalam masyarakat. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan (1) dimensi teks, (2) dimensi praktik sosial dan (3) dimensi relasi kekuasaan. Dapat disimpulkan berdasarkan analisis wacana Norman Fairclough, representasi, relasi, dan identitas dalam berita tentang kematian mendadak puluhan kucing di Sunter pada tanggal 13 Juli.
ANALISIS SISTEM FONOLOGI BAHASA TOLAKI DIALEK KONAWE RAGAM BIASA Baroroh, Hilma Erfiani
Pujangga : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 9 No. 2 (2023): Volume 9 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/pujangga.v9i2.2791

Abstract

This study aims to analyze the phonological system of Tolaki language in Konawi dialect of ordinary variety. The research technique was conducted by collecting data through informant interviews from Konawi, Kendari, Southeast Sulawesi. The initial data for the interview material were 200 basic Swadesh vocabularies, which later in the interview process developed into 238 vocabularies. The data was collected using note-taking and recording techniques. The results showed that the Tolaki language in the Konawe dialect has 28 letter sounds consisting of 12 vowel phonemes and 16 consonant phonemes. However, the letters are not phonemic. After going through the minimal pairing process, 9 vowel phonemes were found, namely /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /O/, /a:/, /i: /, and /u:/, and 15 consonant phonemes, namely /b/, /d/, /g/, /h/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /N/, and /Ɂ/. In terms of phonemes, the language lacks allophones and diphthongs (vowel clusters). In addition, the Konawe dialect of Tolaki has relatively more vowel phoneme sequences than consonant phoneme sequences. The syllable patterns formed are V, KV, KVK, KKV, and VK. Keywords: The phonological system, the Tolaki language, the Konawi dialect.
Penguatan Peran Ibu Sebagai Penggerak Literasi Keluarga Melalui Pembuatan Buku Cerita Bergambar Digital di Desa Pengasinan Bogor Erfiani Baroroh, Hilma; Widyasari; Ananta Kusuma, Vica; Mulyajati, Enggar; Ardianto, Ardik; Riyanto, Agus; Afriani
Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol. 7 No. 2 (2024): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wdk.v7i2.17227

Abstract

Literasi keluarga merupakan faktor penting dalam membentuk generasi yang cerdas dan berdaya saing. Di Desa Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, peran ibu sebagai penggerak literasi keluarga sangat krusial dalam meningkatkan kemampuan literasi anak-anak di keluarga. Meski sebagian besar ibu di desa ini memiliki pendidikan yang cukup baik, pemahaman tentang literasi keluarga, mencakup baca-tulis, numerasi, digital, dan budaya masih terbatas. Hal ini memengaruhi kualitas literasi anak-anak di desa tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan penguatan peran ibu sebagai penggerak literasi keluarga. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan kepada ibu-ibu PKK di Desa Pengasinan mengenai pentingnya literasi keluarga dan cara mengajarkan literasi kepada anak melalui aktivitas sehari-hari yang menyenangkan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode interaktif dan aplikatif, seperti pembuatan buku dongeng interaktif. Dampak dari kegiatan pemberdayaan ini terlihat dari beberapa segi, yaitu: (1) aspek sosial, terjalinnya hubungan yang lebih erat antara ibu-ibu kader PKK dan masyarakat; (2) aspek ekonomi, berupa peningkatan kualitas pendidikan anak yang mendukung potensi ekonomi keluarga; dan (3) aspek pendidikan, berupa pengetahuan dan keterampilan baru bagi ibu-ibu dalam mendidik anak. Hasil signifikan dari kegiatan ini adalah terciptanya buku kumpulan cerita bergambar yang menarik dibaca oleh anak-anak.
Analisis Diftong Bahasa pada Masyarakat Penduduk Asli Flores Manggarai Aldo, Albinus Halu; Baroroh, Hilma Erfiani
Ruang Kata Vol 4 No 02 (2024): RUANG KATA: Journal of Language and Literature Studies
Publisher : Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53863/jrk.v4i02.1286

Abstract

The Flores Manggarai language is the first language used by the people of Flores Manggarai as their mother tongue. The Flores Manggarai language is also used as a language of daily communication both within the family and in the surrounding community. In West Flores there are three districts that use almost the same variety of language, namely West Manggarai, Central Manggarai and East Manggarai districts. These three districts have one language variety with several dialect variations. The Flores Manggarai language has unique grammatical characteristics that need to be studied, one of which is the use of diphthongs in the Flores Manggarai language. Diphthongs are two vowels that coincide and are read as one unit. Manggarai language is a language that generally often uses four diphthongs, namely /ai/, /au/, /ei/ and /oe/. The research location is located in Munting Village, South Lembor subdistrict, West Manggarai Regency. The data sources are oral and written data. Based on the research results, the word classes that contain diphthongs in the Manggarai language are verbs, nouns, adjectives, adverbs and task words.
Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Debat Kelima Calon Presiden 2024: Kajian Pragmatik Lubis, Certika Novianty; Erfiani Baroroh, Hilma
Lingue : Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Language and Literature Studies
Publisher : LP2M IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/lingue.v6i2.7754

Abstract

This research is undermined by the importance of understanding the language chaos applied in the context of political debate. The aim of this study is to describe the principle of linguistic chaos and to analyze the chaos of the presidential candidates in the fifth debate in 2024 using the theory of chaos principle. The methods used in this research are qualitative descriptive with data reduction techniques, data classification, and analysis of linguistic fluency. Based on the data analysis, it can be concluded that in the debate of the fifth presidential candidate in 2024 there was more compliance with Leech's principle of compliance because of 51 data, there were 42 data matching compliance of language compliance at 82.3% with indicators 5 maxims of wisdom; 10 maxims of charity; 8 maxims of appreciation; 9 maxims of simplicity; 7 maxims permufaction; and 3 maxims sympathy. Out of the six categories, the author also found some violations in the maxims, such as 3 maxims of wisdom, 4 maxims for charity, and 2 maxims permufaction. Keywords: Debate, maxim, pragmatics, presidential candidate, election
Analisis Tekstual dalam Wacana Berita “21 Kucing Mati di Sunter” pada Media Online CNN Indonesia Arnelita, Vani; Baroroh, Hilma Erfiani
Narasi: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 2 No. 1 (2024): April
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/narasi.v2i1.2625

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tekstual dalam wacana berita “21 kucing mati di Sunter” pada media online CNN Indonesia. Objek penelitian ini adalah berita dari media massa CNN Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan menggunakan pendekatan analisis wacana Fairclough, dapat dipahami lebih dalam tentang bagaimana wacana mencerminkan struktur sosial dan kekuasaan dalam masyarakat. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan (1) dimensi teks, (2) dimensi praktik sosial dan (3) dimensi relasi kekuasaan. Dapat disimpulkan berdasarkan analisis wacana Norman Fairclough, representasi, relasi, dan identitas dalam berita tentang kematian mendadak puluhan kucing di Sunter pada tanggal 13 Juli.
ANALISIS WACANA KRITIS MEDIA ONLINE “NIA GADIS PENJUAL GORENGAN” Ayesha Nazara Prameswari; Hilma Erfiani Baroroh
SEBASA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 8 No 1 (2025): SeBaSa
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sbs.v8i1.29334

Abstract

This study aims to analyze the text structure, social cognition, and social context in online media about Nia, a girl selling fried food who was a victim of rape and murder. The main focus of this study is to reveal how the media constructs and conveys information about the incident using a critical discourse analysis approach, especially Teun A. Van Dijk's theory. The method used is descriptive qualitative with data collection techniques through reading and recording news from two online media sites, namely detik.com and tvonenews.com, which contain the chronology of events. The results of the study show that although both news stories have the same theme regarding the development of the rape and murder case, there are differences in the content of the two news stories. The discourse structure in the news stories reveals how the media constructs narratives with the aim of shaping readers' perceptions, especially in highlighting the role of the police and describing the perpetrator's crimes. In addition, this analysis identifies discourse elements that reflect the dynamics of power underlying the news.