Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Indonesian-English Code-Mixing in Just Alvin Show at Metro TV Enggar Mulyajati
Journal of English Language and Culture Vol 7, No 2 (2017): Journal of English Language and Culture
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.159 KB) | DOI: 10.30813/jelc.v7i2.1024

Abstract

Globalization requires Indonesian people to master international language, English. At first Indonesian bilingual speakers speak vernacular and Indonesian language yet nowadays they speak Indonesian language and English. The use of English occurs not only in formal situation but also informal situation. Bilingual speakers used to mix their English to Indonesia language in informal conversation, which is called code-mixing. The symptom of code-mixing in informal situation is found in Just Alvin talkshow at Metro TV. This research is aimed at discovering the types of code-mixing and syntactic units are mixed in the speeches. The data of this qualitative research is conversation transcriptions. The result shows that there are three types of code-mixing and three syntactic units found. The types of code-mixing are insertion, alternation, and congruent lexicalization. While the syntactic units mixed in the conversation involve words, phrases, and clauses. Keywords:  bilingualism, code-mixing, Just Alvin
Persepsi Siswa Terhadap Soft Skills Bagi Pendidikan Dan Karir Di Era Industri 4.0 Enggar Mulyajati; Rizkia Winama
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita Vol. 1 No. 01 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bakti Parahita
Publisher : Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/jpmbp.v1i01.132

Abstract

Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi menciptakan revolusi industri 4.0 yang ditandai oleh penggunaan internet. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda di Indonesia. Generasi muda seperti siswa SMK merupakan generasi yang siap kerja. Kurikulum pendidikan yang lebih menekankan keterampilan teknis (hard skills) membuat keterampilan nonteknis (soft skills) belum optimal ditanamkan. Padahal seperti keterampilan teknis, keterampilan nonteknis penting untuk dipahami dan dikuasai siswa. Terlebih, soft skills pun berperan penting bagi siswa agar sukses di bidang pendidikan dan di dunia kerja. Oleh sebab itu, edukasi mengenai pentingnya soft skills bagi siswa SMK dihadirkan dalam sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat(PKM). Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya soft skills bagi pendidikan dan karir di masa depan. Kegiatan ini berupa acara tayang bincang bagi siswa-siswi kelas XII SMK. Metode yang digunakan adalah teknik survei denganmenyebarkan angket persepsi ke seluruh siswa setelah mengikuti kegiatan tersebut. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas siswa memahami dan menyadari pentingnya soft skills bagi pendidikan dan karir mereka di dunia kerja. Selain itu, siswa memahami soft skills yang telah mereka miliki dan kuasai juga soft skills apa saja yang ingin ditingkatkan untuk menghadapi dunia kerja. Dengan adanya kegiatan ini, wawasan dan pengetahuan siswa semakin bertambah dan siswa dapat meningkatkan soft skills mereka agar siap menghadapi dunia kerja di era revolusi industri keempat.
Peningkatan Keterampilan Penulisan Persuasif Buku Panduan “Museum Multatuli” Bagi Masyarakat di Sekitar Lebak-Banten Widyasari; Agus Rianto; Hilma Erfiani Baroroh; Enggar Mulyajati; Ardik Ardianto; Afriliani
Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol. 7 No. 1 (2024): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v7i1.15312

Abstract

Saat ini museum yang merupakan lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat mendapatkan perhatian positif dari pemerintah. Salah satu museum yang terkenal di Indonesia yang letaknya di Lebak, Banten adalah Museum Multatuli yang telah berdiri sejak 18 Februari 2018. Pengunjung museum dari tahun 2020 ke 2021 mengalami penurunan sehingga berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan minat kunjungan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan minat literasi dan menulis kembali buku panduan Museum Multatuli secara persuasif. Buku panduan yang persuasif dapat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sejarah dan kebudayaan serta dapat mengajak atau mendorong masyarakat untuk terlibat dalam upaya pelestariannya. Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan cara meningkatkan keterampilan penulisan persuasif pada buku panduan Museum Multatuli bagi masyarakat di sekitar Lebak, Banten sangat penting dilaksanakan. Kegiatan ini hadir melalui lokakarya penjelasan materi, diskusi, dan praktek langsung penulisan persuasif. Hasil yang didapat berdampak positif bagi kehidupan masayarakat dari segi sosial, ekonomi, dan pendidikan. Kegiatan ini telah mencapai target sesuai dengan tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, yaitu mengedukasi masyarakat di bidang literasi dan menghasilkan buku panduan Museum Multatuli yang lebih menarik, persuasif, dan mudah dipahami. Harapannya kegiatan ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pengunjung museum Multatuli, sehingga perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di sekitar museum Multatuli lebih sejahtera. Kata kunci: Museum Multatuli, Penulisan Persuasif, Generasi Muda, Lebak Banten.
EVALUATING UI/UX OF PHONETICS AUGMENTED REALITY Afriliani; Riyanto, Agus; Efendi, Yudi; Meri Dewi Pendit, Ni Putu; Widyasari; Mulyajati, Enggar; Ardianto, Ardik
Journal of Research and Innovation In Open and Distance Learning Vol. 3 No. 1 (2024): June
Publisher : Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jriodl.v3i1.9376

Abstract

This study aimed to evaluate augmented reality of phoneme. This study followed an observation-discussion process in which the researcher provided applications and checklists to the participants. Participants were asked to operate the application and fill out a checklist where the researcher discussed the use of the application. The research results show that participants are satisfied with the UI display and want minor improvements so that the display is better and equipped with more complete information. while for UX, participants agreed that the application was easy to use and helped the learning process. From the trial, the researcher summarized several things that needed to be corrected and errors that had not been detected before, such as speech errors. The author presents follow-up results from the last part of AR application development. The results of this trial are the final stage which answers whether this application is feasible to be launched.
The Indonesian-English Code-Mixing on Deddy Corbuzier’s YouTube Channel Mulyajati, Enggar
Interference: Journal of Language, Literature, and Linguistics Vol 4, No 2 (2023): INTERFERENCE
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/interference.v4i2.42626

Abstract

Abstract. Nowadays, it is common that bilingual speech occurs conversation, in this case Indonesian-English. The process of mixing languages is called code-mixing. The phenomena of code-mixing occured on Deddy Corbuzier's YouTube channel named Close the Door. This channel invites speakers with diverse educational, social, economic, and cultural backgrounds that cause the speakers mix languages in their speech. Thus, it is interesting to analyze the types of code-mixing and the reasons the speakers do code-mixing. This study aims to analyze and explain the types of code-mixing and the reasons for speakers to code-mix the utterances in the conversations in the podcast. This research uses descriptive qualitative method by analyzing the transcription of conversations on the podcast. Data was determined using purposive sampling technique. The results show that there are three types of code mix and five reasons for bilingual speakers to mix codes in their speech. Based on the results of this study, even though bilingual speakers speak spontaneously, it turns out that they have certain reasons when mixing speech in conversations. Keywords: English, Code-Mixing, YouTube, Deddy Corbuzier, Bilingualisme
Penguatan Peran Ibu Sebagai Penggerak Literasi Keluarga Melalui Pembuatan Buku Cerita Bergambar Digital di Desa Pengasinan Bogor Erfiani Baroroh, Hilma; Widyasari; Ananta Kusuma, Vica; Mulyajati, Enggar; Ardianto, Ardik; Riyanto, Agus; Afriani
Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol. 7 No. 2 (2024): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wdk.v7i2.17227

Abstract

Literasi keluarga merupakan faktor penting dalam membentuk generasi yang cerdas dan berdaya saing. Di Desa Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, peran ibu sebagai penggerak literasi keluarga sangat krusial dalam meningkatkan kemampuan literasi anak-anak di keluarga. Meski sebagian besar ibu di desa ini memiliki pendidikan yang cukup baik, pemahaman tentang literasi keluarga, mencakup baca-tulis, numerasi, digital, dan budaya masih terbatas. Hal ini memengaruhi kualitas literasi anak-anak di desa tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan penguatan peran ibu sebagai penggerak literasi keluarga. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan kepada ibu-ibu PKK di Desa Pengasinan mengenai pentingnya literasi keluarga dan cara mengajarkan literasi kepada anak melalui aktivitas sehari-hari yang menyenangkan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode interaktif dan aplikatif, seperti pembuatan buku dongeng interaktif. Dampak dari kegiatan pemberdayaan ini terlihat dari beberapa segi, yaitu: (1) aspek sosial, terjalinnya hubungan yang lebih erat antara ibu-ibu kader PKK dan masyarakat; (2) aspek ekonomi, berupa peningkatan kualitas pendidikan anak yang mendukung potensi ekonomi keluarga; dan (3) aspek pendidikan, berupa pengetahuan dan keterampilan baru bagi ibu-ibu dalam mendidik anak. Hasil signifikan dari kegiatan ini adalah terciptanya buku kumpulan cerita bergambar yang menarik dibaca oleh anak-anak.
Translation of English Future Tense in the Novel And Then There Were None Mahasari Braga; Vica Ananta Kusuma; Enggar Mulyajati
Loquēla (Journal of Linguistics, Literature, and Education) Vol. 2 No. 1 (2024): Loquēla (Journal of Linguistics, Literature, and Education)
Publisher : Smart Edu Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61276/loqula.v2i1.46

Abstract

To be a good translator, having linguistic competence is a must. One of the linguistic competencies is the mastery of tenses, for instance future tenses in both the source language (SL) and target languages (TL). The aim of this research is to understand the similarities and differences in forms of future expression in English and Indonesian. The data source was obtained from dialogue or utterances in the novel And Then There Were None and the translated novel entitled Lalu Semuanya Lenyap. In addition, the author will also analyze various translation strategies used by translators in transferring future concepts of SL into TL. This research is descriptive research with qualitative methods. The research results show that English and Indonesian tend to express the future lexically. In the source text, future forms of expression are formed with the auxiliary words "will", "be going to", "be about to", and present progressive tense, while in the target text, future forms of expression are expressed with intentional modality, epistomic modality, and dynamic modality. Meanwhile, the translation strategies used are modulation translation procedures, reduction, transposition, and literal translation methods
STRATEGI PENERJEMAHAN IDIOM DALAM NOVEL WHERE THE CRAWDADS SING KARYA DELIA OWENS Tiara Anisawangi Yamusa; Vica Ananta Kusuma; Enggar Mulyajati; Binti Muflikah
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 10: Mei 2025
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Idiom merupakan satu kesatuan kalimat atau sekelompok kata yang memiliki makna menyimpang atau tidak sesuai dengan makna leksikal dan gramatikal yang telah membentuknya, serta biasanya digunakan dalam percakapan oleh sekelompok masyarakat tertentu. Dengan demikian, dibutuhkan suatu strategi dalam menerjemahkan idiom. Penelitian ini dilakukan guna membahas persamaan dan perbedaan bentuk idiom yang terdapat dalam novel Where the Crawdads Sing karya Delia Owens dan novel terjemahannya yang berjudul “Rahasia yang Terkubur Di Balik Realitas” yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Debby Hendrawan berdasarkan strategi penerjemahan Baker. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan membandingkan teks sumber (TSu) dan teks sasaran (TSa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi translating by paraphrase merupakan strategi yang paling banyak digunakan dengan total 379 (92%) data dari total 411 data yang dianalisis. Sebaliknya, strategi yang paling sedikit digunakan yakni strategi yang menggunakan similar meaning disimilar form dengan jumlah data hanya sebesar 1% atau sebanyak 4 data dari keseluruhan data yang ada. Hasil tersebut menunjukkan bahwa strategi penerjemahan menggunakan parafrase paling banyak digunakan sebab menemukan idiom yang sama dalam bahasa sasaran merupakan hal yang sangat sulit. Strategi tersebut perlu diterapkan agar makna yang terkandung dalam idiom bahasa sumber dapat disampaikan dengan baik dalam bahasa sasaran.
Optimising Digital Public Relations in the Transformation of Smart and Sustainable City Communication: A Case Study of Jakarta and Bandung Yulia, Irla; Fajrini, Nurkhalila; Mulyajati, Enggar
Communica : Journal of Communication Vol. 3 No. 4 (2025): October 2025
Publisher : Indonesian Scientific Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61978/communica.v3i4.844

Abstract

The present study analyses the strategic role of digital public relations (PR) in supporting the transformation of public communication towards Smart Sustainable Cities (SSCs) in Jakarta and Bandung. Using a qualitative case study approach, data were collected through interviews, digital media observation, and analysis of official smart city platforms. Thematic analysis was used to identify key patterns. Findings reveal that both cities use super-apps and social media to improve efficiency, transparency, and digital engagement. Challenges include human resource limitations, low digital literacy among certain groups, one-way communication dominance, and suboptimal system integration. Opportunities arise from the strong digital infrastructure and widespread social media. The study concludes that strengthening human capacity, targeted literacy programs, and interactive communication strategies are essential for effective digital PR in SSCs.