Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ)

Identifikasi Skor Indeks Nausea, Vomitus, Retiching (INVR) Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Emesis Gravidarum Di Puskesmas Muara Harus Fitriani, Helda; Sismeri Dona; Yayuk Puji Lestari; Laurensia Yuniita
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.310

Abstract

Latar Belakang: Tingginya prevalensi NFP, dan belum maksimalnya penanganan yang diberikan sehingga perlu dikaji tingkat keparahan dengan menggunakan Indeks Nausea Vomiting and Reacting (INVR). Tujuan: Mengidentifikasi tingkat keparahan mual muntah pada ibu hamil emesis gravidarum menggunakan skor Indeks Nausea Vomiting and Reacting. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif, dengan populasi ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum. Sampel yang digunakan total sampling sebanyak 30 orang. Data dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil: Dari 30 Sampel Ibu hamil dengan emesis gravidarum, tingkatan mual muntah yang dialami ibu yang terbanyak yaitu tingakat sedang sebanyak 66,7%, namun masih ada tingkat buruk sebanyak 3,3%. Simpulan: Tingkat keparahan mual muntah yang dialami ibu hamil yang terbanyak dalam kategori sedang, yang terendah dalam kategori tidak ada mual muntah, namun tingkatan mual muntah yang dialami ibu dalam kategori buruk
Identifikasi Indikasi SC (Sectio Caesarea) Di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh Buntok Hariyati Sapitri; Lisda Handayani; Fadhiyah Noor Anisa; Sismeri Dona
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.311

Abstract

Latar Belakang: Persalinan Sectio Caesarea (SC) merupakan proses pembedahan untuk melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut dan dinding rahim. Persalinan dengan metode SC dilakukan atas dasar indikasi medis baik dari sisi ibu dan janin, seperti placenta previa, presentasi atau letak abnormal pada janin, serta indikasi lainnya yang dapat membahayakan nyawa ibu maupun janin Tujuan: Mengidentifikasikan Angka kejadian persalinan sectio caesarea berdasarkan indikasi di RSUD Jaraga Sasameh Buntok Metode : Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional Instrumen pengambilan data berupa ceklist. Populasi adalah semua ibu yang bersalin section secaria pada bulan Februari 2024 di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh Buntok dengan teknik total sampling sebanyak 40 ibu. Teknik analisa data dengan univariate. Hasil: Indikasi persalinan sectio caesarea didapat terbanyak KPD sebesar 14 responden (35%) dan paling sedikit pada inpartus kala II lama, Inpartus kala 1 fase aktif memanjang, letak lintang, plasenta letak rendah, riwayat SC, Suspec Fetal Kongenital Anomali (Onfalokel) sebesar masing-masing 1 responden (2,5%). Penyebab persalinan sectio caesarea terbanyak pada primigravida sebesar 23 responden (57,5%), paritas tidak aman sebesar 23 responden (57,5%), umur ibu beresiko sebesar 23 responden (57,5%) dan umur kehamilan 10 bulan sebesar 25 responden (62,5%) Simpulan: KPD merupakan indikasi terbanyak untuk persalinan sectio caesarea. Faktor risiko terbanyak untuk persalinan sectio caesarea adalah primigravida, paritas tidak aman, umur ibu beresiko, dan umur kehamilan 10 bulan.  
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Perawatan Luka Perineum Di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Meiliani Raganatha; Sarkiah; Istiqamah; Sismeri Dona
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.410

Abstract

Latar belakang: Luka perineum adalah robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik secara spontan maupun dengan menggunakan alat atau tindakan. Robekan perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat. Tujuan: Melaksanakan asuhan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum dengan menggunakan manajemen varney serta pendokumentasian secara metode SOAP. Metode: Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan tekhnik pengumpulan data secara primer meliputi wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi serta data sekunder. Hasil: Ibu nifas dengan perawatan luka perineum dilakukan perawatan kurang lebih 7 hari di RSUD dr. H. Moch Ansari Saleh, meliputi manajemen dengan mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital, perdarahan, dan perawatan luka jahitan. Setelah dilakukan evaluasi didapatkan hasil ibu tidak ada keluhan, keadaan umum ibu baik, luka jahitan sudah mengering. Kasus ibu nifas dengan perawatan luka perineum dapat ditangani dengan tepat. Simpulan: Berdasarkan hasil asuhan Ny. I post partum hari ke-7 didapatkan hasil robekan perineum area jahitan mengering, tidak kemerahan, tidak ada pembengkakan dan jaringan mulai menyatu.