Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Vulva Hygiene Terhadap Lama Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Enny; Widiya , Novalia; Susanti; Sarkiah
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58550/jka.v10i2.263

Abstract

During the birth process, a mother will experience internal injuries in the birth canal. Vulvar hygiene during the postpartum period must be carried out, because a lot of blood and dirt comes out of the vagina. The vagina is an area close to where you urinate and defecate and is an open organ, making it easier for germs in this area to spread to the uterus, causing infection to occur. The objective of the research was To determine the effect of Vulva Hygiene education on the healing time of perineal wounds in postpartum mothers at Balangan Regional Hospital. This research used a Quasy Experimental Design, Non-Equivalent Control Group. The sampling technique used was purposive sampling with 15 intervention groups and 15 control groups. The research was conducted on 15-22 January 2024 at Balangan Regional Hospital. The instruments used are checklist sheets and observation sheets. Data were analyzed using SPSS. The results showed that mothers who received vulva hygiene education had a fast wound healing process of ≤ 6 days, while mothers who did not receive vulva hygiene education had a slow wound healing process of > 6 days. Based on the chi square test, the results show that the p value is 0.010 or <0.05, which means H0 is rejected and Ha is accepted. There is a relationship between vulva hygiene education and the length of healing of perineal wounds at Balangan Regional Hospital.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar HB Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Pelambuan Nur Linda Susilawati; Ika Avrilina Haryono; Dwi Rahmawati; Sarkiah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.285

Abstract

Latar Belakang: Anemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan penurunan kadar kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau jumlah sel darah merah. WHO 2020 menyatakan prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi berkisar antar 35-75 %, di Asia sebesar 48,2%, di Indonesia tahun 2020 sebesar 48,9%, Kalimantan Selatan 19,60%. Dari hasil studi pendahuluan mendapatkan 10 responden di Puskesmas Pelambuan Banjarmasin dimana dari 10 ada 6 ibu hamil mengalami anemia. Tujuan: Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hb ibu hamil dengan kejadian anemia. Metode: Menggunakan metode analisis kuantitatif dengan rancangan case control dimana dibagi 15 case dan 15 control dengan sampel 30 responden, jenis data primer dan sekunder. Hasil: Berdasarkan dari segi umur ibu yang anemia sebagian besar ibu berusia 20-35 tahun tidak beresiko sebesar 36,6%, untuk kelompok tidak anemia 46,6%, dari status gizi ibu hamil yang anemia sebagian besar IMT tidak beresiko 26,6%, kelompok tidak anemia 40,0%, kepatuhan konsumsi tablet fe ibu yang anemia patuh 9,9%, untuk kelompok tidak anemia patuh sebesar 43,3%. Simpulan: Ada hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah umur dan status gizi pada ibu hamil.
Asuhan Kebidanan Dengan Terapi Pemberian Sari Kacang Hijau Untuk Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar Tiara Sintani; Sarkiah; Susanti Suhartati; Nurul Hidayah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.293

Abstract

Angka kejadian anemia pada ibu nifas di dunia masih cukup tinggi sekitar 38,2 juta jiwa. Di Asia Tenggara angka kejadian anemia pada ibu nifas 11,5 juta. Prevalensi kejadian anemia di Asia yaitu 39,3%. Salah satu upaya untuk meningkatan kadar Hemoglobin yaitu dengan pemberian suplemen atau terapi yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Sari kacang yang dikenal kaya akan zat besi dan nutrisi lainnya dianggap sebagai salah satu alternatif terapi untuk meningkatkan kadar hemoglobin. Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Terapi Pemberian Sari Kacang Hijau Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif. Hasil dari studi kasus ini didapatkan berupa hasil analisa data menunjukkan bahwa diagnosa kebidanan P1A0 post partum 16 hari fisiologis dengan kadar hemoglobin yaitu 13,3 gr/dL dan setelah dilakukan pemantauan selama 7 hari dengan pemberian sari kacang hijau yang rutin diminum setiap hari. Hasil akhir ibu membaik kadar hemoglobin mengalami peningkatan menjadi 14,2 gr/dL. Asuhan yang diberikan pada ibu nifas diberikan selama 7 hari memberikan dampak positif yaitu kadar hemoglobin mengalami peningkatan menjadi 13,3 gr/dL yang sebelumnya 14,2 gr/dL. 
Hubungan Sumber Informasi Dan Sikap Ibu Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kuala Kapuas: Relationship Between Sources of Information and Mother's Attitude Towards The Completeness of Basic Immunization for Toddlers in The Working Area of The Pulau Kupang Kuala Kapuas Health Center Hidayah, Nurul; Desilestia Dwi Salmarini; Sarkiah; Nita Hestiyana
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijec.v6i2.2770

Abstract

Immunization is an effort to actively reduce the number of morbidity, mortality and disability due to Immunization Preventable Diseases (PD3I). The role of parents, especially a mother in the immunization program is very important. Therefore, sources of information and attitudes influence the awareness of mothers to bring their toddlers for immunization. To find out the relationship between information sources and mothers' attitudes towards the completeness of basic immunization for toddlers in the working area of the Pulau Kupang health center. Quantitative research using a cross sectional approach. The research population was toddlers aged 12-24 months using purposive sampling technique. The measuring tool used is a questionnaire whose results are analyzed using the fisher exact test. Respondents with sufficient sources of information and complete immunization were 16 under five, the results of the fisher exact test showed a p value of 0.019. Meanwhile, respondents with a positive attitude who carried out complete immunization were 24 toddlers and 2 toddlers incomplete. fisher exact test results show a p value of 0.010. Sources of information and mother's attitude have an influence on the completeness of basic immunization for toddlers in the work area of Pulau Kupang Kuala Kapuas Public Health Center ABSTRAK Imunisasi adalah upaya untuk menekan jumlah kesakitan, kematian dan kecacatan secara aktif akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Peran orangtua terutama seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting. Oleh karena itu, sumber informasi dan sikap berpengaruh terhadap kesadaran ibu untuk membawa balitanya melakukan imunisasi. Mengetahui hubungan sumber informasi dan sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pulau Kupang. Penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian balita usia 12 - 24 bulan dengan teknik Purposive Sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kueisoner yang hasilnya dianalisis menggunakan uji Fisher Exact. Responden dengan sumber informasi cukup dan imunisasi lengkap sebanyak 16 balita. Hasil uji fisher exact menunjukkan nilai p value sebesar 0,019. Sedangkan responden dengan sikap positif yang melakukan imunisasi lengkap ada 24 balita dan tidak lengkap 2 balita. Hasil uji Fisher Exact menunjukkan nilai p value sebesar 0,010. Sumber informasi dan sikap ibu memiliki pengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pulau Kupang Kuala Kapuas.
Asuhan Kebidanan Dengan Terapi Pemberian Sari Kacang Hijau Untuk Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil di Puskesmas Karang Mekar Putri Nabella; Sarkiah; Eirene Eunike Meidiana Gaghauna; Ika Avrilina Haryono
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.292

Abstract

Latar Belakang : Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi di Indonesia, termasuk di Puskesmas Karang Mekar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi anemia pada ibu hamil adalah dengan memberikan terapi sari kacang hijau. Sari kacang hijau mengandung zat besi yang tinggi, yang dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Tujuan : Memberikan Asuhan Kebidanan Dengan Terapi Pemberian Sari Kacang Hijau Untuk Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Karang Mekar. Metode : Studi kasus ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode penelitian yang memahami suatu masalah dalam kontak secara langsung dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan responden. Ciri data ini adalah dapat diamati dan dicatat. Tipe data ini bersifat non-numerik. Jenis data ini dikumpulkan menggunakan SOAP. Hasil : Hasil dari studi kasus ini didapatkan berupa hasil analisa data menunjukkan bahwa diagnosa kebidanan G1P0A0 UK 30 minggu janin tunggal hidup intrauterine dengan masalah anemia ringan karena kadar hemoglobin ibu yaitu 10,1 gr/dl% dan setelah dilakukan pemantauan selama 7 hari dengan memberikan asuhan sari kacang hijau yang rutin diminum tiap pagi dan sore dibarengi dengan tablet tambah darah diminum sebelum tidur. Hasil akhir Ibu membaik kadar hemoglobinnya mengalami peningkatan yaitu menjadi 11,4 gr/dl%. Kesimpulan : Asuhan yang diberikan pada Ibu Hamil dengan anemia ringan selama 7 hari terbukti meningkatkan kadar hemoglobin pada Ibu Hamil dari kadar hemoglobin 10,1 gr/dl% menjadi 11,4 gr/dl%
Analisis Pengetahuan Remaja Putri Tentang Bahaya Pernikahan Dini Di Universitas Sari Mulia Banjarmasin Dewita Camelia; Sarkiah; Meldawati; Fitri Yuliana
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.329

Abstract

Latar Belakang: Pernikahan dini adalah pernikahan pada remaja dibawah usia 20 tahun yang seharusnya belum siap untuk melaksanakan pernikahan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan didapatkan data remaja putri semester II yang sudah menikah pada usia 18 tahun ada 2 remaja putri dengan alasan karena orang tua dan kemauan sendiri, sedangkan dari semester IV yang sudah menikah di usia 19 tahun ada 2 orang dengan alasan terjadinya hamil diluar nikah dan kemauan sendiri. Tujuan: Menganalisis pengetahuan remaja putri tentang bahaya pernikahan dini di Universitas Sari Mulia Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik deskriptif. Sasaran penelitian remaja putri kategori usia 18-21 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan pruposive sampling dan pengambilan data melalui data primer dengan analisis univariat distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian dari 64 responden didapatkan sebagian besar berpengetahuan cukup 30 orang (46,87%), dengan rata-rata responden banyak menjawab tidak tepat dan tidak memahami pada pernyataan no 4 & no 8 hal ini dibuktikan dengan hanya benar 30 orang (46,87%) pada pernyataan no 4 dan 20 orang (31,25%) menjawab benar pada no 8. Kesimpulan: Pengetahuan remaja tentang pernikahan dini sebagian besar dikategorikan cukup hal ini menunjukkan bahwa informasi didapatkan oleh remaja dari pendidikan, media massa, orang tua dan teman/saudara.
Asuhan Kebidanan Dengan Terapi Pemberian Sari Kacang Hijau Pada Remaja Dengan Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Henni Fitria; Sarkiah; Ika Avrilina Haryono; Nita Hestiyana
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.344

Abstract

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2022, prevalensi anemia pada remaja umur 13-18 tahun adalah 23% sedangkan  pada pria 17%. Berdasarkan data Dinas Provinsi Kalimatan Selatan Kota Banjarmasin tahun 2023 menduduki ke-4 tertinggi mencapai (43,07%). Data Puskesmas Pemurus Dalam Banjarmasin tahun 2022 remaja dengan anemia adalah (57,43%), pada tahun 2023 sebanyak (67,98%). Angka kejadian anemia tertinggi diwilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam yaitu di SMAN 13 Banjarmasin (75.91%). Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Remaja Putri Dengan Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Banjarmasin. Jenis Penelitian ini adalah laporan studi kasus dengan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif. Hasil pengkajian data subjektif Nn. A umur 17 tahun mengatakan pusing seperti berkunang-kunang disertai tidak bertenaga sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian data objektif didapatkan hasil pemeriksaan pada Nn.A tekanan darah 90/70 mmHg, hasil laboratorium: Hb 11,3 gr/dl, hasil dapat disimpulkan diagnosa remaja usia 17 tahun dengan masalah anemia ringan, diberikan penatalaksanaan pemberian terapi minuman sari kacang hijau dikonsumsi pagi dan sore. Observasi dilakukan hari 1-7 hari dengan hasil kadar hemoglobin remaja hari  meningkat menjadi 11,8gr/dl dan tekanan darah 110/70 mmHg, remaja mengatakan sudah tidak pusing. Asuhan yang diberikan pada remaja dengan anemia saat menstruasi selama 7 hari memberikan dampak positif yaitu kadar Hemoglobin mengalami peningkatan menjadi 11,8 gr/dL yang sebelumnya 11,3 gr/dL
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Hipertensi Dengan Pemberian Terapi Rebusan Daun Salam Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Jingah Nur Istiqomah; Sarkiah; Hairiana Kusvitasari; Ika Avrilina Haryono
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.359

Abstract

Latar Belakang: Angka kematian ibu menurut Kemenkes tahun 2020 menunjukkan 4.627 kematian di Indonesia. Salah satu penyebab terbesar kematian ibu yaitu hipertensi, berdasarkan data dari Kemenkes RI pada tahun 2022 terdapat 17,3% ibu hamil dengan hipertensi. Terapi rebusan daun salam merupakan salah satu terapi non farmakologi yang aman untuk ibu hamil hipertensi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada 6 ibu hamil yang ada di Puskesmas Sungai Jingah, hanya 1 orang yang mengetahui terapi non farmakologi rebusan daun salam untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan: Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Hipertensi dengan Terapi Rebusan Daun Salam di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Jingah. Metode: Jenis Penelitian ini adalah laporan studi kasus dengan metode deskriptif. Sasaran dalam studi kasus ini yaitu satu orang ibu hamil hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah serta tidak sedang mengonsumsi obat antihipertensi. Pada saat diberikan asuhan, dilakukan pemantauan tekanan darah setiap hari sejak awal diberikan pada hari ke-1 hingga hari ke-8 setelah pemberian untuk mengetahui pada hari keberapa terjadinya penurunan tekanan darah yang signifikan. Hasil: Dilakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil G4P2A1 usia kehamilan 8 minggu dengan hipertensi kronik dengan pemberian terapi rebusan daun salam. Setelah 1 minggu pemberian, terjadi penurunan tekanan darah yang sebelumnya 150/100 mmHg, menjadi 140/90 mmHg. Penurunan tekanan darah yang signifikan terjadi pada 3 hari terakhir. Simpulan: Asuhan yang diberikan pada ibu hamil hipertensi dengan pemberian terapi rebusan daun salam memberikan dampak positif terhadap penurunan tekanan darah yang sebelumnya 150/100 mmHg menjadi 140/90 mmHg.
Asuhan Kebidanan Dengan Pemberian Makanan Tinggi Protein Pada Ibu Nifas Post SC Di RS. Sultan Suriansyah Banjarmasin Meysella Aisya; Sarkiah; Novalia Widiya Ningrum; Fadhiyah Noor Anisa
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.396

Abstract

Latar Belakang: Tingginya jumlah persalinan dengan metode Sectio Caesarea (SC) baik atas permintaan sendiri maupun indikasi medis, memerlukan perhatian khusus dalam hal pemulihan pasca operasi. Makanan tinggi protein terbukti berperan penting dalam mempercepat proses penyembuhan luka jahitan pasca SC, sehingga penting untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan ibu nifas. Tujuan: Memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan makanan tinggi protein di rumah sakit Sultan Suriansyah Banjarmasin. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus untuk memahami masalah secara mendalam melalui kontak langsung. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode SOAP (Subjektif, Objektif, Asesmen, dan Rencana), yang melibatkan pengumpulan data subjektif dari pasien, observasi objektif kondisi klinis, asesmen terhadap kebutuhan dan perkembangan penyembuhan, serta perencanaan intervensi yang tepat. Hasil: Ibu post SC 1 hari yang lalu, diberikan makanan tinggi protein berupa telur rebus sebanyak 4 butir per hari, baik pada pagi maupun malam, selama periode 14 hari. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa luka jahitan pada ibu nifas sembuh dalam waktu 7 hari, dengan penampilan klinis yang menunjukkan proses penyembuhan yang cepat dan efektif. Simpulan: Asuhan yang diberikan pada Ibu Nifas dengan pemberian makanan tinggi protein selama 14 hari waktu penyembuhan dalam jangka 7 hari
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Perawatan Luka Perineum Di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Meiliani Raganatha; Sarkiah; Istiqamah; Sismeri Dona
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.410

Abstract

Latar belakang: Luka perineum adalah robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik secara spontan maupun dengan menggunakan alat atau tindakan. Robekan perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat. Tujuan: Melaksanakan asuhan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum dengan menggunakan manajemen varney serta pendokumentasian secara metode SOAP. Metode: Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan tekhnik pengumpulan data secara primer meliputi wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi serta data sekunder. Hasil: Ibu nifas dengan perawatan luka perineum dilakukan perawatan kurang lebih 7 hari di RSUD dr. H. Moch Ansari Saleh, meliputi manajemen dengan mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital, perdarahan, dan perawatan luka jahitan. Setelah dilakukan evaluasi didapatkan hasil ibu tidak ada keluhan, keadaan umum ibu baik, luka jahitan sudah mengering. Kasus ibu nifas dengan perawatan luka perineum dapat ditangani dengan tepat. Simpulan: Berdasarkan hasil asuhan Ny. I post partum hari ke-7 didapatkan hasil robekan perineum area jahitan mengering, tidak kemerahan, tidak ada pembengkakan dan jaringan mulai menyatu.