Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

THE EFFECTIVENESS OF USING WARM COMPRESSES AND BIRTHING BALLS ON THE ANXIETY LEVEL OF THE ACTIVE PHASE OF THE FIRST STAGE OF LABOR Adriana Palimbo; Fadhiyah Noor Anisa; Lisda Handayani; Uswatun Hasanah
HEALTH SCIENCES International Journal Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Ananda - Health & Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Labor accompanied by pain reaches 90% of events; however, in developed countries, around 7-14% give birth without pain. Several attempts were made through non-pharmacological methods, including warm compresses and a birthing ball, to reduce anxiety into the active phase of the first stage of labor. Objective: This study aims to analyse the effectiveness of warm compresses and birthing balls on the anxiety scale of women in labor during the active phase I. Methods: This quasi-experimental study involved 30 primiparous women and multiparas with a gestational age of 36-40 weeks in the third trimester. Maternity mothers were divided into two groups. The first group obtained warm compresses, while the second group received warm compresses and birthing balls. The Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) was used before and after the intervention to measure labor pain. Results: The independent t-test showed that warm compresses combined with the birthing ball were more effective in reducing anxiety levels than just warm compresses (p-value 0.030<0.05). The average score of respondents' anxiety after being given a warm compress was 48.60, and the average score of respondents' anxiety after being given a warm compress and birthing ball was 42.87. Conclusion: The non-pharmacological method of using warm compresses with the birthing ball considerably reduces women's anxiety level in labor in the first active phase compared to only the single method of wUsarm compresses.
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Suntik Sebagai Kb Pasca Salin Di Puskesmas Terminal Banjarmasin Pratama Putri, Nanda; Nur Lathifah; Fadhiyah Noor Anisa
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 1 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v2i1.253

Abstract

Pendahuluan: Di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 57,4%. Berdasarkan distribusi provinsi, angka prevalensi pemakaian KB tertinggi adalah Kalimantan selatan yaitu sebesar 67,9%. Berbagai macam faktor yang mempengaruhi ibu pasca salin dalam memilih kontrasepsi yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Tujuan: Menganalisis dan mengidentifikasi faktor apa saja yang berhubungan dengan pemilihan Kontrasepsi Suntik sebagai KB Pasca Salin di Puskesmas Terminal Banjarmasin. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Cross Sectional. Dengan menggunakan teknik simple random sampling dalam pengambilan sampel didapatkan jumlah sampel 224 orang ibu pasca salin. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Didapatkan hasil penelitian yang memilih KB Suntik jauh lebih banyak yaitu 198 orang (88,39 %) dibandingkan yang memilih KB Non Suntik yaitu 26 orang (11,61 %). Hasil uji chi square terhadap umur yaitu didapatkan ada 25 % sel yang nilai expected < 5 sehingga, yang digunakan uji fisher exact dengan p-value 0,279. Hasil uji chi square terhadap pendidikan didapatkan p-value dengan nilai 0,615. Dan Hasil uji chi square terhadap paritas didapatkan p-value dengan nilai 0,005. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara paritas dengan pemilihan kontrasepsi suntik sebagai KB Pasca salin, sedangkan faktor lain seperti umur dan pendidikan tidak terdapat hubungan dengan pemilihan kontrasepsi suntik sebagai KB Pasca Salin di Puskesmas Terminal Banjarmasin.
“KATAMIAˮ (Kader Tangani Anemia) dalam Upaya Penanganan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Dirgahayu Satsiwi Wahyu Widi Handayani; Rena Herlena; Fadhiyah Noor Anisa; Istiqamah Istiqamah
Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan
Publisher : PPNI UNIMMAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/jpbidkes.v2i2.53

Abstract

Prevention of anemia in pregnant women can be done with appropriate health behavior. Health behaviors such as maintaining a diet high in iron, regularly consuming iron tablets, and carrying out ANC during early pregnancy can reduce the prevalence of anemia in pregnant women. Diet is an important factor that pregnant women must pay attention to. Poster media is one media that has a lot of information about the diversity of foods that are useful for preventing anemia and can be used to help carry out health education. Create "KATAMIA" (Cadres Handle Anemia) so that anemia in pregnant women becomes a global problem that has an impact on the mother and fetus. Community service activities through cadres by providing education to cadres about Fe tablet information which is carried out in the form of health education and providing "KATAMIA" (Cadres Handle Anemia) Posters to Pregnant Women in the Gunung Sari Village Area. As a result of the activity, the "KATAMIA" innovation has been implemented as an effort to reduce the incidence of anemia in pregnant women in Gunung Sari Village. "KATAMIA" which is carried out by female students is expected to be able to contribute to the cadres as an effort to increase compliance in taking Blood Additive Tablets among pregnant women and can also increase the motivation of pregnant women to take Fe Tablets according to their achievements
Media Informasi Tentang Komplementer Pada Masa Kehamilan Di Desa Sigam Kotabaru Norani Norani; Ika Friscila; Fadhiyah Noor Anisa; Aida Fitriani; Hartinah Hartinah
Compromise Journal Community Proffesional Service Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Compromise Journal : Community Proffesional Service Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/compromisejournal.v2i2.245

Abstract

Complementary therapy is known as traditional therapy combined in modern medicine. Complementary is the use of traditional therapy into modern medicine. When pregnancy occurs, the entire genetic system will experience fundamental changes so that it can support the development and growth of the fetus in the womb. Based on the analysis carried out by the service team, the community in Sigam Village knows that there is traditional medicine to deal with complaints during pregnancy, but not all mothers know the truth of this information in terms of medical science. This causes people to hesitate to choose complementary therapies. The information media created is a poster containing information about complaints during pregnancy and complementary solutions. This is very well received by the public because the media is interesting and easy to understand.
Deteksi Dini Depresi Postpartum Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Zahratunnufus Dhea Karenina; Putri Yuliantie; Novalia Widya Ningrum; Fadhiyah Noor Anisa
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.275

Abstract

Latar Belakang: Secara global, kejadian depresi postpartum mencapai 300 juta orang wanita dan negara-negara di Asia dengan angka kejadian yang masih tinggi, berkisar antara 28% - 85%. Di Indonesia, angka kejadian depresi postpartum mencapai sekitar 18,37%. Angka kejadian ini mungkin dapat meningkat seiring dengan isu gangguan kesehatan mental yang semakin banyak terjadi di era ini. Mendeteksi kejadian depresi postpartum dapat dilakukan menggunakan kuisioner EPDS yang interpretasinya terbagi menjadi 4 kategori; tidak depresi (skor 1-3), depresi ringan (skor 4-9), depresi sedang (skor 10-12) dan kategori berat (>13). (Cox, 1987 dalam Alesandro et al, 2022). Tujuan: Mengetahui kejadian depresi postpartum pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Pekauman. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pengambilan sampel menggunakan total sampling pada 40 orang ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Pekauman. Tekhnik pengumpulan data menggunakan kuisioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) yang telah teruji validitas secara internasional dan nasional, dan hasil penelitian menggunakan metode analisis data univariat. Hasil: Penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Pekauman dengan mengggunakan kuisioner EPDS yang terdiri dari 10 pertanyaan, mayoritas ibu postpartum mengalami depresi ringan 18 orang (45%), dan terdapat 6 orang ibu postpartum dengan tingkat depresi berat (15%). Simpulan: Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pekauman, dengan mayoritas ibu postpartum mengalami depresi ringan dan terdapat beberapa ibu postpartum mengalami depresi berat yang direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan bidan untuk dilakukan deteksi dini depresi postpartum dan jika bidan menemukan gejala depresi postpartum, maka bidan dapat melakukan rujukan ke layanan kesehatan jiwa atau dokter spesialis kejiwaan untuk perawatan depresi dan perencanaan pengobatan yang tepat.
Gambaran Pengetahuan Remaja Terhadap Penanganan Nyeri Saat Menstruasi Di SMK Bina Banua Banjarmasin Hapizah Amalia; Ika Avrilina Haryono; Frani Mariana; Fadhiyah Noor Anisa
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.289

Abstract

Nyeri saat menstruasi normalnya terjadi pada hari 1-3 saat menstruasi. WHO 2013 kejadian disminorea sebanyak 1.769.425 jiwa, di Indonesia menurut Kemenkes RI 2016 64,26%, di Kalimantan Selatan 70,9%. Dari hasil studi pendahuluan  10 responden di SMK Bina Banua Banjarmasin 8 mengalami dismenorea. Dampak yang dapat terjadi terganggunya kosentrasi dalam belajar. Penanganan nyeri saat menstruasi dapat dilakukan dengan cara farmakologi menggunakan obat analgetik dan non farmakologi menggunakan kompres air hangat, posisi knee chest, Teknik relaksasi. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja terhadap penanganan nyeri saat menstruasi Metode deskritif analitik dengan rancangan coss sectional dengan sampel 67 responden menggunakan total sampling, jenis data primer dan sekunder. Penelitian dengan 67 responden didapatkan pengetahuan terhadap penanganan nyeri saat menstruasi kurang sebanyak 28 responden (42%). Karakteristik umur remaja pertengahan sebanyak 53 responden (79%), karakteristik menarche normal sebanyak 67 (100%) responden dan karakteristik nyeri saat menstruasi sebanyak 64 responden (95%) yang mengalami nyeri saat menstruasi. Pengetahuan tentang penanganan dismenorea sangat berpengaruh terhadap penanganan pertama saat dismenorea. Diharapkan pihak sekolah SMK Bina Banua Banjarmasin meningkatkan pengetahuan siswi dengan memberikan informasi tentang menstruasi tentunya pada penanganan nyeri saat menstruasi bagi remaja putri misalnya melalui majalah dinding, buku-buku, atau majalah Kesehatan.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum di Puskesmas Pekauman Banjarmasin Aulia Fitri Denawanti; Fadhiyah Noor Anisa; Setia Budi
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.296

Abstract

Luka perineum memerlukan perawatan yang optimal untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Cara perawatan luka perineum yang benar masih belum banyak yang mengerti sehingga banyak orang yang salah dalam perawatannya. Puskesmas Pekauman Banjarmasin terdata memiliki ibu nifas terbanyak se-Banjarmasin. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang perawatan luka perineum di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan rancangan survei analitik dan pendekatan cross sectional ini dilakukan pada 30 ibu nifas dengan luka perineum di Puskesmas Pekauman dengan teknik purposive sampling dan dianalisa dengan uji korelasi Kolmogorov Smirnov Z sebagai alternatif uji chi square pada tabel 2x3. Responden terbanyak memiliki pengetahuan baik dengan jumlah 21 orang (70%), dan memiliki sikap positif dengan jumlah 17 dari 30 orang (56,7%). Analisa uji hipotesis secara bivariat menunjukkan nilai p = 0,021 yang artinya ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang perawatan luka perineum. Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang perawatan luka perineum di Puskesmas Pekauman Banjarmasin.
Manfaat Massage Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi 0-12 Bulan DI TPMB WM Salsabila Arifa Febria; Fadhiyah Noor Anisa; Nurul Hidayah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.300

Abstract

Masa bayi adalah periode penting pertumbuhan dan perkembangan optimal, yang sangat dipengaruhi oleh kualitas tidur. Tidur yang baik mendukung perkembangan otak dan produksi hormon pertumbuhan, yang penting bagi kesehatan bayi. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kualitas tidur bayi adalah melalui pijatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manfaat dari massage bayi terhadap kualitas tidur bayi 0-12 bulan di TPMB WM. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan deskritif dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Instrumen pengambilan data menggunakan ceklist. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20 bayi (52,6%) mengalami peningkatan kualitas tidur yang baik setelah dipijat, 10 bayi (26,3%) merasakan manfaat yang cukup, dan 8 bayi (21,1%) menunjukkan peningkatan yang kurang. dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pijatan bayi yang diajarkan oleh bidan WM dan dilakukan di rumah memiliki dampak positif terhadap kualitas tidur bayi. Bayi-bayi ini cenderung tidur lebih lama setelah dipijat, yang diduga disebabkan oleh rangsangan pada saraf vagus yang meningkatkan pelepasan hormon serotonin. Hormon ini berperan dalam menginduksi rasa kantuk dan memberikan ketenangan pada bayi. Penelitian ini menegaskan pentingnya pijatan sebagai intervensi sederhana namun efektif untuk meningkatkan kualitas tidur bayi
Gambaran Pengatahuan Ibu Nifas Tentang Baby Blues Syndrome Terhadap Perawatan Bayi di Puskesmas Pekauman Banjarmasin Mirna Wati; Fadhiyah Noor Anisa; Putri Yuliantie
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.301

Abstract

Masalah kesehatan mental pada ibu nifas dapat menghambat fungsi dan peran ibu untuk merawat bayinya. Baby blues syndrome terjadi pada 50-70% ibu nifas di Indonesia. Di Puskesmas Pekauman ditemukan ibu nifas dengan indikasi baby blues, tidak ingin merawat anaknya namun tidak mengetahui kondisi yang dialaminya. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang baby blues syndrome terhadap perawatan bayi di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Penelitian kuantitatif, rancangan deskriptif dan pendekatan cross sectional ini dilakukan pada 36 ibu nifas di Puskesmas Pekauman dengan teknik accidental sampling dan dianalisa secara deskriptif tanpa uji statistik. Sebagian besar responden berpengetahuan baik sebanyak 16 orang (44,4%), dan melakukan perawatan bayi tidak sesuai SOP sebanyak 19 dari 36 orang (47,2%). Tabel silang deskriptif menunjukkan semua responden berpengetahuan kurang, melakukan perawatan bayi tidak sesuai SOP sebanyak 5 dari 5 respoden (100%), sebagian besar responden berpengetahuan cukup, melakukan perawatan bayi tidak sesuai SOP sebanyak 11 dari 15 responden (73,3%), dan sebagian besar responden berpengetahuan baik, melakukan perawatan bayi sesuai dengan SOP sebanyak 13 dari 16 responden (81,3%). Semakin baik pengetahuan ibu nifas tentang baby blues syndrome, semakin sesuai perawatan bayi yang dilakukannya dengan standar operasional prosedur.
Identifikasi Indikasi SC (Sectio Caesarea) Di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh Buntok Hariyati Sapitri; Lisda Handayani; Fadhiyah Noor Anisa; Sismeri Dona
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.311

Abstract

Latar Belakang: Persalinan Sectio Caesarea (SC) merupakan proses pembedahan untuk melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut dan dinding rahim. Persalinan dengan metode SC dilakukan atas dasar indikasi medis baik dari sisi ibu dan janin, seperti placenta previa, presentasi atau letak abnormal pada janin, serta indikasi lainnya yang dapat membahayakan nyawa ibu maupun janin Tujuan: Mengidentifikasikan Angka kejadian persalinan sectio caesarea berdasarkan indikasi di RSUD Jaraga Sasameh Buntok Metode : Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional Instrumen pengambilan data berupa ceklist. Populasi adalah semua ibu yang bersalin section secaria pada bulan Februari 2024 di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh Buntok dengan teknik total sampling sebanyak 40 ibu. Teknik analisa data dengan univariate. Hasil: Indikasi persalinan sectio caesarea didapat terbanyak KPD sebesar 14 responden (35%) dan paling sedikit pada inpartus kala II lama, Inpartus kala 1 fase aktif memanjang, letak lintang, plasenta letak rendah, riwayat SC, Suspec Fetal Kongenital Anomali (Onfalokel) sebesar masing-masing 1 responden (2,5%). Penyebab persalinan sectio caesarea terbanyak pada primigravida sebesar 23 responden (57,5%), paritas tidak aman sebesar 23 responden (57,5%), umur ibu beresiko sebesar 23 responden (57,5%) dan umur kehamilan 10 bulan sebesar 25 responden (62,5%) Simpulan: KPD merupakan indikasi terbanyak untuk persalinan sectio caesarea. Faktor risiko terbanyak untuk persalinan sectio caesarea adalah primigravida, paritas tidak aman, umur ibu beresiko, dan umur kehamilan 10 bulan.