Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TITRASI ASAM BASA Sulistiowati, Nanik; Yuanita, Leny; Wasis, Wasis
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p191-197

Abstract

The research was an experimental study to identify differences on process skills and student’s achievement by using real and virtual laboratories in acid base titration. The subject was students of 11st science class at Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo High School. The research used 4 classes with real laboratory learning class as a control class while 3 classes given by the virtual laboratory as an experimental classes. Design of research was Control Group pre-test-post-test design. The result was a feasibility lesson plans on using real laboratory showed similar results with learning using virtual laboratory were categorized very wel l, student activity during the learning process using real and virtual  laboratory showed the same result were an increase in inquiry activities. The average value of the process skills of students used real laboratory on control class is 79,12 and virtual laboratory on experiment class 1, 2, and 3 were 80,18; 79,88; and 81,16 respectively.  The average value the results of student’s  achievement  used real laboratory on control class is 78,25 and virtual laboratory on experiment class 1, 2, and 3 were 79,48; 79,63; and 80,26 respectively. Process skills showed correlation with student’s achievement in use real and virtual laboratories. The conclusion was there are no differences in the skills process and student’s achievement by using real and virtual laboratories in acid base titration therefore virtual laboratory could be used as simulation media in schools with computing facilities before students learn using real laboratory. The virtual laboratory were not a competitor and didn’t function to replace the real laboratory.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual materi titrasi asam basa. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo. Uji coba penelitian menggunakan 4 kelas dengan pembagian 1 kelas diberikan pembelajaran dengan laboratorium real sebagai kelas kontrol sedangkan 3 kelas diberikan pembelajaran dengan laboratorium virtual sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Control Group pre-test-post-test Design. Hasil dari penelitian ini adalah keterlaksanaan RPP pada pembelajaran menggunakan laboratorium real menunjukkan hasil yang sama dengan pembelajaran menggunakan laboratorium virtual yaitu berkategori sangat baik, aktivitas siswa selama pros es pembelajaran menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual menunjukkan hasil yang sama yaitu mengalami peningkatan dalam kegiatan inkuiri. Nilai rata-rata keterampilan proses siswa yang menggunakan laboratorium real pada kelas kontrol sebesar 79,12 dan menggunakan laboratorium virtual pada kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 80,18; 79,88; dan 81,16. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan laboratorium real pada kontrol sebesar 78,25 dan menggunakan laboratorium virtual pada kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 79,48; 79,63; dan 80,26. Keterampilan proses menunjukkan adanya korelasi dengan hasil belajar produk pada pembelajaran yang menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual. Simpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan pada keterampilan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual materi titrasi asam basa sehingga laboratorium virtual dapat digunakan sebagai media simulasi pada sekolah yang memiliki fasilitas komputasi sebelum siswa belajar menggunakan laboratorium real. Laboratorium virtual bukanlah kompetitor dan tidak difungsikan untuk menggantikan laboratorium real.
Evaluation of the Effectiveness of Authentic Assessment on Students’ Attitudes Sabtiawan, Sabtiawan; Yuanita, Leny; Rahayu, Yuni Sri
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n1.p282-285

Abstract

This study aimed to evaluate the effectiveness of using the authentic assessment on students’ attitudes involving interest and enjoyment when they learned Atomic Absorption Spectroscopy Topic. Selected sample of this research was 37 students of chemistry who enrolled in the Spectroscopic Methods of Analysis Subject, Mathematics and Natural Sciences Faculty, The State University of Surabaya. This research was conducted by using case study research. The data were gained through two techniques, namely, observation and interview, and were analyzed using descriptive qualitative. The findings informed that the students showed positive feelings toward the topic after and during learning constructed by using authentic assessment dimensions with embedded cooperative learning syntax, especially student’s interest and enjoyment. They felt interested to the topic because of three reasons, that are, learning the theory through practice, discussion intensively, and activity like the real workplace. Moreover, they enjoyed during the learning because of four reasons also, that are, discussion without reluctance, no forcing all concept at once, synchronizing between  theory  and  practice  occurring  well,  and  learning  in  a  team.  In  conclusion,  the  learning constructed through the authentic assessment dimensions was effective to foster students’ attitudes.belajar mahasiswa meliputi aspek student’s interest dan enjoyment pada Mata Kuliah Metode Spektroskopi Analisis (Analitik III). Subjek penelitian ini adalah 37 mahasiswa kimia yang memprogram Mata Kuliah Analitik III di FMIPA-UNESA. Penelitian  ini  dilakukan  menggunakan desain  studi  kasus  yang  mana  teknik  pengambilan data dilakukan melalui observasi dan interview. Data yang diperoleh menunjukkan respon positif selama pembelajaran (pembelajaran yang dirancang menggunakan dimensi-dimensi penilaian otentik) pada mata kuliah ini. Mereka merasa tertarik (student’s interest) belajar pada topik yang mereka pelajari karena tiga alasan yaitu belajar teori melalui praktik, diskusi secara intensif dan aktifitas seperti seorang profesional. Kesenangan belajar (student’s enjoyment) timbul karena empat hal, antara lain adanya diskusi, tidak dipaksa memahami semua konsep pada satu kali pertemuan, adanya integrasi yang baik antara teori dan praktek dan belajar dalam kelompok. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian otentik efektif untuk menimbulkan dan mendorong sikap belajar mahasiwa.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Pratama, Aditya; Yuanita, Leny; Susantini, Endang
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v5n2.p1023-1031

Abstract

The purpose of this research is produce chemistry teaching material using concept map strategy that valid, practical, and effective to improve understanding of concept and critical thingking ability of student in senior high school. The development of teaching material used to four D Models and was tested to 2 classes in class X of SMAN 1 Muara Bengkal second semester in academic year 2014/2015. Teaching material tested to One-Group Pretest-Posttest Design. Tested of teaching material used to one group pretest and posttest design. The data collection used observation method, test, and quetionnaires. The data analysis techniques used descriptive analysis of quantitative, qualitative and statistic non parametric. The results of this research are: 1) Teaching material developed has a valid category; 2) The practicality of teaching material in terms of a good category in feasibility of lesson plans and the students activities in accordance with steps of direct instruction using concept map strategy; and 3) The teaching material effectiveness in terms of: (a) Improving understanding of concept and critical thingking ability of student by getting the n-gain score from students and  the result of non parametric analysis (b) The students’ responds toward material and implementation of teaching are very positive. It’s conclusion that the teaching material through concept map strategy are valid, practical, and effective to improve understanding of concept and critical thingking ability of student in senior high school. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran Kimia yang berbasis strategi belajar peta konsep yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model 4-D dan diujicobakan pada 2 kelas di kelas X SMA Negeri 1 Muara Bengkal pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Ujicoba perangkat pembelajaran menggunakan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, kualitatif dan uji statistik nonparametrik. Temuan hasil penelitian, yaitu: 1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkategori valid; 2) Kepraktisan perangkat pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan RPP berkategori baik dan aktivitas siswa sesuai dengan tahapan-tahapan pada model pembelajaran langsung yang menerapkan strategi belajar peta konsep; dan 3) Keefektifan perangkat pembelajaran ditinjau dari: (a) Peningkatan Hasil belajar pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa yang  terlihat dari nilai n-gain masing-masing siswa serta hasil analisis data nonparametrik yang telah dilakukan; (b) Respon siswa terhadap perangkat dan pelaksanaan pembelajaran sangat positif. Disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran kimia berbasis strategi belajar peta konsep yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA.
IMPLEMENTASI PETA KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS SEBAGAI COGNITIVE DIAGNOSTIC ASSESSMENT (CDA) Widiastuti, Sussi; Yuanita, Leny; Wasis, Wasis
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p218-223

Abstract

The objective this research is to implement a concept maps as a learning strategy and Cognitive Diagnostic Assessment (CDA) using TPS’ Cooperative Learning Model. The subject of this research were X TITL 1, X TKJ 2, and X TKR 4 of SMK 1 Kediri on the subject of chemical reactions with One Group Pretest-Posttest design. The implementation of lesson plan is well categorized, the most dominant student activity is working in pairs, there is the changing of students’ concept understanding level. The value of the correlation between the score of concept maps and learning outcomes is 0.7, it can be interpreted that the higher score in the concept map, the higher of learning outcomes. It can be concluded that concept maps can implement  using  TPS’ cooperative learning model as a learning strategies and  Cognitive Diagnostic Assessment (CDA).Penelitian ini bertujuan   mengimplementasikan peta konsep menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS sebagai strategi belajar dan Cognitive Diagnostic Assessment (CDA). Subyek penelitian ini adalah kelas X TITL 1, X TKJ 2, dan X TKR 4 SMKN 1 Kediri  pokok  bahasan  Reaksi  Kimia  dengan  rancangan  penelitian  One Group  Pretest-Posttest  design.  Temuan hasil penelitian yakni keterlaksanaan RPP berkategori baik, aktivitas siswa yang dominan ad alah bekerja berpasangan, adanya perubahan tingkat pemahaman konsep siswa. Nilai korelasi antara skor peta konsep dan nilai hasil belajar lebih dari 0,7, dapat  disimpulkan semakin tinggi skor peta konsep semakin tinggi pula nilai hasil belajar.   Disimpulan bahwa peta konsep dapat diimplementasikan menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS Cognitive Diagnostic Assessment (CDA).
DEVELOPING TEACHING MATERIALS USING 5E MODEL OF INSTRUCTION TO INCREASE STUDENTS’ HIGHER ORDER THINKING SKILLS Mutrofin, Lilik; Nur, Mohamad; Yuanita, Leny
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v5n2.p962-967

Abstract

The aims of this study were to develop teaching materials using 5E model of instruction to increase students’ higher order thinking skills and to describe their feasibility. The teaching materials (i.e. lesson plan, student worksheet, and higher order thinking skills test) were developed using 4-D model that was proposed by Thiagarajan, Semmel and Semmel. The subject of this study were the developed teaching materials that were tried out to undergraduate students of Biology Department, University of Muhamadiyah Surabaya (UMS) and undergraduate students of Chemistry Department, State University of Surabaya (UNESA). The developmental testing was designed using the one-group pretest and posttest design with three times replication. Additionally, each replication used about 15 undergraduate students. Data were collected using experts’ appraisal, observation, test, and questionnaire and analyzed quantitatively and descriptive qualitatively. The findings of this study indicated that the developed teaching materials were feasible. They were valid according to experts’ appraisal, and they were practice and effective to be implemented in the classroom. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar menggunakan model pembelajaran 5E untuk meningkatkan keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa serta mendeskripsikan kelayakan bahan ajar tersebut. Bahan ajar dalam penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan  model 4-D yang diusulkan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel. Subyek dalam penelitian ini adalah bahan ajar yang telah dikembangkan dan diuji cobakan kepada mahasiswa tahun pertama angkatan 2014 di Jurusan Biologi, Universitas Muhamadiyah Surabaya (UMS) dan di Jurusan Kimia, Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Desain penelitian yang digunakan ketika uji coba bahan ajar adalah one-group pretest and posttest dengan replikasi sebanyak tiga kali. Selain itu, untuk setiap replikasi menggunakan sekitar 15 mahasiswa. Data dikumpulkan menggunakan penilaian ahli, observasi, tes, dan kuesioner serta dianalisis secara kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Penemuan penelitian ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan, yaitu valid menurut pendapat para ahli, praktis dan efektif ketika diuji cobakan di dalam kelas.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMAKNAAN PADA MATERI TITRASI ASAM BASA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER Penerapan Model Pembelajaran Pemaknaan Pada Materi Titrasi Asam Basa Untuk Mengembangkan Karakter Siswa Kelas XI SMA SISWA KELAS XI SMA Sumarni, Sumarni; Tukiran, Tukiran; Yuanita, Leny
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v1n2.p85-89

Abstract

The research purposed to know the implementation result of the learning model of pemaknaan on the topic of acid base titration could be used to develop on the eleventh grade students’ character of SMAN 1 Krian. In the research, it was used pre-experimental research by the replication of three times using the design of one group pretest and posttest design. This  reseach used the data analysis of qualitative descriptive to apply on lesson plan (RPP). The learning outcome of students’ character was analized by qualitative descriptive and would be continued by Mann-Whitney test for it’s replication. The results were reported that: (1) The lesson plan (RPP) was made based on syntax of the learning model of pemaknaan was conducted very well, (2) The implementation of this model could develop the students’ character. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan model pembelajaran pemaknaan pada materi titrasi asam basa terhadap perkembangan karakter siswa kelas XI SMAN 1 Krian. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen replikasi tiga kali melalui One Group Pretest and Posttest Design. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk keterlaksanaan RPP. Hasil belajar karakter siswa dianalisis dengan deskriptif kualitatif yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk antar hasil replikasi. Hasil penelitian menunjukkan RPP yang disusun sesuai sintaks model pembelajaran pemaknaan berjalan dengan sangat baik, penerapan model pembelajaran pemaknaan dapat mengembangkan karakter siswa.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMAKNAAN PADA PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP PENGEMBANGAN KARAKTER PADA SISWA SMK Yuliani, Nuri Yuliani; Tukiran, Tukiran; Yuanita, Leny
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v1n2.p80-84

Abstract

This research aims to explain learning application using model pembelajaran pemaknaan on chemical bonding topic including  the  student activities, students response and learning outcome of the students’character of honest, discipline and cooperative. The subject are students of the tenth grade at SMKN 3 Buduran Sidoarjo at the second semester in 2011-2012. In research, it was used pre experimental research by the replication of three times using the design of one group pretest and posttest. Based on the data that had been analyzed were obtained some findings a) observation of learning activity conducted was well b) the observation of  students’  characters  during the learning activities  were very good predicate in honest, dicipline and cooperative. Based on experimental result and discussion it can be concluded that the implementation of the model pembelajaran pemaknaan could develop the astudents’ character of an honest, disciplined and cooperative. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskankan  penerapan model pembelajaran pemaknaan pada materi ikatan kimia terhadap keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, respon siswa dan pengembangan karakter jujur, disiplin dan kerjasama siswa. Subyek penelitian adalah siswa kelas X SMKN 3 Buduran Sidoarjo pada semester II tahun ajaran 2011-2012. Jenis penelitian pre eksperimen, menggunakan desain penelitian  one group pretest postest dengan replikasi tiga kali. Berdasarkan analisis data penelitian diperoleh temuan a) pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran berkategori baik b) pengamatan terhadap karakter  jujur, disiplin dan kerjasama selama proses pembelajaran mengalami peningkatan dengan berpredikat baik. Berdasarkan hasil dan diskusi penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran pemaknaan dapat mengembangkan karakter jujur, disiplin dan kerjasama siswa.
PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MEMPREVENSI TERJADINYA MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP REAKSI REDOKS Hono, Agus Sri; Yuanita, Leny; Suyono, Suyono
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n2.p354-360

Abstract

Implementation a model of solution using 7E Learning Cycle to prevent student’s misconceptions in grade X of Senior High School particularly on Redox Reaction concept. Research samples were grade X-2, X-3 and X-4 students of Integrated Model Senior High School in Bojonegoro. This study was pre-experiment study using One Group Pretest-Postest design. It was prevention learning of misconception by implementing 7E Learning Cycle Model (Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluation, Extend). Identification of misconceptions used three-tier diagnostic test.  Respon variables in this research were conception and student’s achievement on Redox Reaction concept. Data analysis technique were descriptive and inferential analysis. Findings of this study show that prevention learning of misconception by implementing 7E Learning Cycle Model increased student’s proportion of ‘knowing concept’ and successfully student’s achievement of Redox Reaction concept. Implementasi sebuah model solutif dengan model belajar Learning Cycle 7E bertujuan untuk memprevensi (mencegah) terjadinya miskonsepsi siswa kelas X SMA khususnya pada konsep reaksi redoks. Subjek penelitian siswa kelas X-2, X-3, dan X-4 SMAN Model Terpadu Bojonegoro. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan one group pretest-postest design dengan tindakan pembelajaran prevensi miskonsepsi dengan menerapkan model Learning Cycle 7E (Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluation, Extend). Identifikasi miskonsepsi menggunakan three tier diagnostic test. Variabel respon dalam penelitian ini adalah konsepsi dan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran prevensi terjadinya miskonsepsi siswa dalam pembelajaran konsep redoks dengan menerapkan model Learning Cycle 7E.  Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran prevensi miskonsepsi dengan menerapkan model Learning Cycle 7E berhasil menambah proporsi siswa tahu konsep dan meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep reaksi redoks.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN PROGRAM SIMULASI PhET UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA Azis, Mohammad; Yuanita, Leny; Rahayu, Yuni Sri
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n2.p410-419

Abstract

This researchaims todevelopinquiry learningmaterials using PhET simulationprogramto facilitatescience process skillsandscienceconceptsunderstanding in the junior grade VIIinSMPNegeri 3SugioLamongan.The development oflearningmaterialsin the researchcarried out using4-D modelofThiagarajan, whichconsistsofstagesof development,namely: define, design, develop, without usingdisseminatestage. The results were obtained:(1) the validity ofthe content ofthe lesson plan, textbook, worksheets, concepts comprehensiontest instrument, and processskillstest instrumentcategorizedwellandfit for use, readability of textbookandworksheets have high level/easy to understand, (2) adherence to thelesson planis very good, students activity is goodin learning, and thestudents' response tothe learningmaterialss developedandperformedverywell, and (3) the effectiveness ofthe learningmaterialssogood, thatindicatedbymasteryof learningoutcomesof science process skillsandscienceconceptsunderstanding are exceeded. Based on the research results, it can be concludedthattheinquiry learningmaterials with PhETsimulationprogramhasfeasibility, enforceabilityandeffectiveness ofthe good category thatcan be appliedinlearning activitiesingrade VII of SMP.Penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran inkuiri berbantuan program simulasi PhET untuk melatihkan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep IPA pada materi asam, basa dan garam di kelas VII SMP Negeri 3 Sugio Lamongan. Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Model 4-D dari Thiagarajan, yang terdiri dari tahap-tahap pengembangan, yaitu: define, design, develop, tanpa menggunakan tahap disseminate. Hasil penelitian menunjukkan: (1) validitas isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Ajar Siswa, Lembar Kegiatan Siswa, instrumen tes pemahaman konsep, dan instrumen tes keterampilan proses berkategori baik dan layak digunakan; tingkat keterbacaan Buku Ajar Siswa dan Lembar Kegiatan Siswa tinggi dan mudah dipahami, (2) keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sangat baik, aktivitas siswa dalam pembelajaran baik, dan respon siswa terhadap perangkat yang dikembangkan dan pembelajaran yang dilakukan sangat baik, dan (3) keefektifan perangkat pembelajaran sangat baik, yang diindikasikan dengan dicapainya ketuntasan hasil belajar keterampilan proses sains dan pemahaman konsep IPA. Berdasarkan temuan penelitian, disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran inkuiri berbantuan program simulasi PhET memiliki kelayakan, kepraktisan dan keefektifan yang baik sehingga dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di SMP kelas VII.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI SISWA SMA Prahani, Binar Kurnia; W.W, Soegimin; Yuanita, Leny
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v4n2.p503-517

Abstract

The purpose of this research is produce physics learning material through guided inquiry model that valid, practical, and effective to try multiple representation ability of student in senior high school. The development of learning material used the Kemp model and was tested in class X of SMAN 19 Surabaya second semester in academic year 2013/2014 with One-Group Pretest-Posttest Design. The data collection used observation method, test, and quetionnaires. The data analysis techniques used descriptive analysis of quantitative, qualitative and statistic non parametric. The results of this research are: 1) Learning material developed has a valid category; 2) Learning material in terms of a practical category in feasibility of lesson plans and the students’ activities in accordance with steps of guided inquiry model; and 3) The learning material effectiveness in terms of: (a) Improving students’ learning achievement seen from the n-gain score with high category; (b) Improving multiple representation ability of student by getting the n-gain score with high category and the analysis results of  statistic non parametric are: 1) nothing different of multiple representation ability of student at each class, 2) different of multiple representation ability of student, and 3) nothing different of improving multiple representation ability of student at each class; and (c) The students’ responds toward material and implementation of learning are very positive. It’s conclusion that the learning material through guided inquiry model are valid, practical, and effective to try multiple representation ability of student in senior high school Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran fisika model inkuiri terbimbing yang valid, praktis, dan efektif untuk melatihkan kemampuan multi representasi siswa SMA. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Kemp dan diujicobakan di kelas X SMAN 19 Surabaya semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan One-Group Pretest-Posttest Design. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, kualitatif dan uji statistik non parametrik. Hasil penelitian ini menunjukkan,: 1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkategori valid; 2) Perangkat pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan RPP berkategori praktis dan aktivitas siswa sesuai dengan tahap-tahap pada model inkuiri terbimbing; dan 3) Keefektifan perangkat pembelajaran ditinjau dari: (a) Peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari n-gain dengan kategori tinggi; (b) Peningkatan penguasaan kemampuan multi representasi siswa terlihat dari n-gain dengan kategori tinggi dan hasil analisis uji statistik non parametrik, yaitu: 1) tidak terdapat perbedaan kemampuan multi representasi awal siswa pada kelas yang satu dengan kelas yang lain, 2) terdapat peningkatan kemampuan multi representasi siswa, dan 3) tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan multi representasi siswa pada kelas yang satu dengan kelas yang lain; dan (c) Respon siswa terhadap perangkat dan pelaksanaan pembelajaran sangat positif. Disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran model inkuiri terbimbing yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif untuk melatihkan kemampuan multi representasi siswa SMA.