Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pengaruh Konsentrasi 6-Benzyl Amino Purine (BAP) dan Media Murashige and Skoog (MS) terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Subkultur ANGGREK Dendrobium sp. Woo Leng secara In Vitro Erisa, Rimala; Nurliana, Steffanie; Satriawan, Dedi; Astuti, R. R. Sri; Marlin, M
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2022: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbanyakan anggrek Dendrobium sp. Woo Leng secara konvensional menghasilkan bibit terbatas sehingga perlu diperbanyak dengan teknik kultur jaringan dengan penambahan ZPT BAP dan media MS pada media kultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi BAP dan media MS terhadap pertumbuhan dan perkembangan subkultur anggrek Dendrobium sp. Woo Leng secara in vitro. Eksplan berasal dari Laboratorium Bioteknologi Hortikultura, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan ditanam 3 buah eksplan dalam 1 botol media lalu dipelihara dalam ruang kultur dan diamati 1 kali dalam 1 mingu selama 16 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dari 2 faktor perlakuan, yaitu zat pengatur tumbuh BAP dengan konsentrasi 0, 0,5, 1, 1,5, 2 ppm dan media MS dengan konsentrasi ½ MS dan MS full. Jumlah perlakuan yang digunakan adalah 10 perlakuan dengan 3 ulangan. Data yang didapat dianalisis dengan analisis varians (ANOVA), jika terdapat pengaruh yang nyata (FHitung>FTabel) maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil uji DMRT taraf 5% menunjukkan bahwa konsentrasi MS full merupakan konsentrasi yang lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan panjang akar (2,38 cm) dibanding dengan konsentrasi media ½ MS (1,36 cm), jumlah akar (7,02 akar) lebih baik dibanding dengan konsentrasi ½ MS (6,19 akar), tinggi planlet (4,01 cm) lebih baik dibanding dengan konsentrasi ½ MS (3,56 cm) dan jumlah daun (7,16 helai) lebih baik dibanding dengan konsentrasi ½ MS (6,04 helai). Rentang konsentrasi 1 sampai 2 ppm BAP (2,1 sampai 2,33 cm) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibanding konsentrasi 0 ppm BAP (1,08 cm) pada variabel panjang akar, konsentrasi 2 ppm BAP (8,06 akar) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan konsentrasi 0 (5,11 akar), 0,5 (5,78 akar) dan 1 ppm (6,78 akar) pada variabel jumlah akar, konsentrasi 0 ppm BAP (5,29 cm) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan konsentrasi lainnya pada variabel tinggi planlet, konsentrasi 0 ppm BAP (7,95 helai) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan konsentrasi lainnya pada variabel jumlah daun, rentang konsentrasi 1,5 dan 2 ppm BAP (2,22 dan 2,50 tunas) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan konsentrasi lainnya pada variabel jumlah tunas.
Pengaruh Konsentrasi 6-Benzyl Amino Purine (BAP) dan Sukrosa terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Subkultur Anggrek Dendrobium Sp. Woo Leng secara In Vitro Rahmawidowati, Fetri; Nurliana, Steffanie; Satriawan, Dedi; Astuti, R. R. Sri; Marlin, M
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2022: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi BAP dan sukrosa terhadap pertumbuhan dan perkembangan subkultur anggrek Dendrobium sp. Woo Leng secara in vitro. Bibit berasal dari Laboratorium Bioteknologi Hortikultura, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Penelitian ini RAL faktorial terdiri dari 2 faktor, yaitu BAP 0, 1, 2 ppm dan sukrosa 10, 20, 30, 40 g/L. Data dianalisis dengan analisis varian (ANOVA) dan jika terdapat data yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang perlakuan BAP 0 ppm (2,08 akar) dan BAP 1 ppm (2,66 akar) merupakan perlakuan yang lebih baik dibandingkan BAP 2 ppm (0,97 akar) pada jumlah akar, rentang perlakuan BAP 0 ppm (1,22 cm) dan BAP 1 ppm (1,73 cm) merupakan perlakuan yang lebih baik dibandingkan BAP 2 ppm (0,97 cm) pada panjang akar, rentang perlakuan BAP 1 ppm 7,94 daun) dan BAP 2 ppm (8,17 daun) merupakan perlakuan yang lebih baik dibandingkan BAP 0 ppm (7,22 daun) pada jumlah daun, perlakuan BAP 1 ppm (1,63 tunas) merupkan perlakuan terbaik pada jumlah tunas. Perlakuan sukrosa 40 g/L (2,66 akar) merupakan perlakuan terbaik pada jumlah akar, sukrosa 40 g/L (1,77 cm) merupakan perlakuan terbaik pada panjang akar. Interaksi BAP dan sukrosa pada rentang perlakuan BAP 1 ppm dan sukrosa 30 g/L (8,88 daun), BAP 2 ppm dan sukrosa 10 g/L (8,44 daun), BAP 0 ppm dan sukrosa 40 g/L (8,22 daun), BAP 1 ppm dan sukrosa 40 g/L (8,22 daun), BAP 2 ppm dan sukrosa 30 g/L (8,22 daun), BAP 2 ppm dan sukrosa 20 g/L (8,00 daun), daun), BAP 1 ppm dan sukrosa 20 g/L (7,56 daun), BAP 2 ppm dan sukrosa 40 g/L (7,56 daun) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada jumlah daun Dendrobium sp. Woo Leng.
Penerapan Komunikasi Bisnis Islam pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dedi Satriawan
Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen Perbankan Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen Perbankan
Publisher : Madiha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia bisnis di masa depan dihadapkan pada persaingan yang ketat, perusahaan yang memiliki pengelolaan yang matang akan lebih unggul dan dapat bertahan lama. Pada dasarnya bagi umat Islam ketika berbisnis bukan hanya untuk mendapatkan profit berlimpah. Tetapi juga mendapatkan keberkahan akan setiap transaksi yang ada. Oleh karena itu perlu adanya etika dalam berkomunikasi di dalam bisnis. Yang mana etika ini adalah cerminan integritas pelaku bisnis dalam menentukan sikap dan perilaku untuk berinteraksi dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan komunikasi bisnis Islami pada UMKM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis data-data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, artikel, dan sumber lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi bisnis Islami dapat diterapkan pada UMKM melalui beberapa aspek, seperti transparan, jujur, bertanggung jawab, dan mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam berbisnis. Penerapan komunikasi bisnis Islami pada UMKM ini dapat memberikan manfaat bagi keberlangsungan usaha, seperti membangun kepercayaan pelanggan, meningkatkan citra perusahaan, dan menciptakan hubungan bisnis yang berkelanjutan.