Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Aktivitas Ekstrak Temu Kunci (Boersenbergia pandurata Roxb. Schlecht.) terhadap Jamur Penyebab Pitiriasis Versikolor (Malassezia sp. Malassezia globosa & Malassezia furfur) Wahyu Widayat; Nisa Naspiah; Arsyik Ibrahim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.712 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.58

Abstract

Malassezia merupakan jamur dimorfik lipofilik salah satu penyebab penyakit Pitiriasis Versikolor. Boesenbergia pandurata Roxb. Schlecht. merupakan salah satu suku jahe-jahean (Zingiberaceae) yang ditemukan di Asia Tenggara. Di Indonesia, tanaman ini dikenal sebagai "temu kunci". Secara etnobotani tanaman ini telah banyak dimanfaatkan, salah satunya sebagai pengobatan terhadap infeksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai KHM dan KBM ekstrak etanol temu kunci, serta golongan senyawa yang memberikan aktivitas antijamur terhadap Malassezia sp., yaitu Malassezia globosa dan Malassezia furfur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode difusi agar (Disk diffusion), dilusi cair (Broth Dilution), dan KLT Bioautografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol B. pandurata memiliki nilai KHM pada konsentrasi 1% dan KBM pada konsentrasi 10%. Profil kromatogram menunjukan spot senyawa yang memberikan aktivitas, masing-masing berada pada rf 0.11-0.64, yang ditandai dengan zona bening pada rf tersebut. Senyawa kimia yang memberikan aktivitas tersebut merupakan golongan senyawa flavonoid, kalkon dan turunannya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa B. pandurata sangat berpotensi sebagai antijamur penyebab Pitiriasis Versikolor.
Aktivitas Ekstrak Bawang Tiwai (Eleutherine Americana (Aubl.) Merr.) Terhadap Bakteri Salmonella thyposa Wahyu Widayat; Nisa Naspiah; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.90

Abstract

Demam tifoid merupakan salah satu penyakit endemik yang terdapat di Kalimantan Timur, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella thyposa. Suku dayak yang menghuni daerah Kutai Barat (Barong Tongkok) telah memanfaatkan bawang tiwai (Eleutherine Americana (Aubl.) Merr.) sebagai pengobatan demam tifoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan kadar hambat minimum (KHM) ekstrak bawang tiwai menggunakan metode difusi agar dan dilusi cair, serta mengidentifikasi metabolit skunder yang memberikan aktivitas terhadap bakteri Salmonella thyposa menggunakan metode KLT bioautografi. Hasil perhitungan ANAVA yang dilanjutkan uji BNT (LSD) p <0.05, ekstrak etanol larut air memiliki aktivitas terhadap bakteri Salmonella thyposa pada masing-masing konsentrasi dengan konsentasi terbaik 12 %. Nilai KHM terdapat pada konsentrasi 2 % (zona hambat 13,14 mm). Berdasarkan hasil uji KLT bioautografi, metabolit skunder yang menunjukan aktivitas terhadap bakteri salmonella thyposa, diduga merupakan golongan kuinon.
Isolasi Jamur Endofit Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia pandurata) dan Uji Aktivitas Antioksidan Deya Apriliana; Wahyu Widayat; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.506 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.163

Abstract

Temu kunci (Boesenbergia pandurata) merupakan tanaman dari suku Zingiberaceae) yang memiliki aktivitas biologis salah satunya adalah antioksidan. Jamur endofit merupakan jamur yang terdapat di dalam sistem jaringan tumbuhan seperti daun, bunga, cortex dan akar. Jamur endofit mampu yang menghasilkan metabolit sekunder seperti inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi jamur endofit pada rimpang temu kunci yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Metode isolasi yang digunakan menggunakan teknik sterilisasi permukaan dan penanaman eksplan pada permukaan media Yeast Extract Agar Chloramphenicol (YEAC) kemudian dilakukan pemurnian, karakterisasi, fermentasi dan uji antioksidan dengan metode autografi DPPH. Hasil penelitian diperoleh 2 isolat jamur endofit yang tumbuh pada rimpang temu kunci yaitu genus Aspergilus sp dan Fusarium sp. Ekstrak isolat jamur endofit tersebut memiliki aktivitas antioksidan.
Isolasi Jamur Endofit Rimpang Kunyit Hitam (Curcuma caesia Roxb.) Hidayat, G.A Hidayat, G.A; Wahyu Widayat; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.513 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.173

Abstract

Jamur endofit merupakan mikroorganisme yang terdapat di dalam suatu sistem jaringan tumbuhan seperti biji, daun, bunga, ranting, batang dan akar. Berbagai senyawa fungsional dapat dihasilkan oleh jamur endofit. Kunyit Hitam (Curcuma caesia Roxb.) merupakan herba hijau yang berasal dari India, termasuk dalam kategori rempah dan tersebar di kawasan tropika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengetahui ciri secara makroskopik dan mikroskopik jamur endofit yang terdapat pada rimpang kunyit hitam. Penelitian dilakukan dengan mengisolasi jamur endofit dari rimpang kunyit hitam menggunakan medium Potato Dextrose Agar Chloramphenicol (PDAC) dan Yeast Extract Agar Chloramphenicol (YEAC) kemudian dilakukan pemurnian pada jamur endofit serta mengkarakterisasi isolat jamur endofit. Hasil penelitian adalah diperoleh lima isolat jamur endofit yang tumbuh pada rimpang kunyit hitam, yaitu isolat jamur endofit hijau 2, isolat jamur endofit putih 2, dan isolat jamur endofit coklat.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Akar Tumbuhan Merung (Coptosapelta tomentosa) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Rullah Hermanda; Wahyu Widayat; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.919 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.200

Abstract

Infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme prokariotik patogen. Tumbuhan merung (Coptosapelta tomentosa) merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur dengan populasi terbanyak pada terdapat pada kecamatan Tenggarong. Masyarakat Kutai menggunakanakar tumbuhan merung untuk mengobati penyakit infeksi dan penyakit bebrapa degeneratif seperti radang sendi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak metanol akar tumbuhan merung terhadap bakteri gram negatif Escherichia coli dan gram positif Staphylococcus aureus dan mengidentifikasi kandungan metabolit sekundernya. Akar tumbuhan merung diektrasksi menggunakan pelarut metanol dengan metode maserasi kemudian dipekatkan dengan alat rotary evaporator. Identifikasi metabolit sekunder dilakukan secara kualitatif. Aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode cakram difusi dengan konsentrasi uji (10, 20, 100, 200, 2000, 10000) µg/disc.Hasil identifikasi golongan metabolit sekunder terdapat senyawa alkaloid, flavanoid, fenol, tanin, dan saponin. Aktivitas antibakteri ekstrak metanol akar tumbuhan merung dimulai pada konsentrasi 100 µg/disc.
Jamur Endofit Dari Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia Merr.) Vendryca Reckow; Wahyu Widayat; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.793 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.208

Abstract

Bawang dayak (Eleutherine palmifolia Merr.) merupakan salah satu tumbuhan endemik Kalimantan, yang secara empiris bagian umbinya telah digunakan dalam pengobatan degeneratif. Jamur endofit memainkan peran dalam produksi metabolit sekunder. Jamur endofit merupakan jamur yang dapat hidup pada bagian daun, batang maupun akar pada tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi jamur endofit yang terdapat pada umbi bawang dayak dan mengetahui karakteristiknya secara mikroskopik dan makroskopik. Isolasi jamur endofit dilakukan pada medium Yeast Extract Agar (YEA) dan Malt Extract Agar (MEA) dengan teknik sterilisasi permukaan menggunakan alkohol 70% dan NaOCl 1%. Hasil isolasi jamur endofit pada medium MEA diperoleh 1 isolat berwana putih yang bergenus Geotrichum sp. dan pada medium YEA diperoleh 2 isolat berwarna hitam yang bergenus Aspergillus sp. dan berwarna putih.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Akar Tumbuhan Merung (Coptosapelta flavescens Korth.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Nurul Musdalifah Aprilia; Wahyu Widayat; Adam M Ramadhan
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 6 (2017): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.933 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v6i1.277

Abstract

Streptococcus mutans merupakan salah satu bakteri gram positif penyebab utama infeksi pada mulut yaitu karies gigi. Akibat tingginya prevalensi karies pada anak sehingga diperlukan alternatif dan pencarian kandidat senyawa antibakteri baru. Tumbuhan merung (Coptosapelta flavescens Korth.) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai antibakteri yang terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Secara empiris akar tumbuhan merung dimanfaatkan oleh masyarakat Kutai untuk mengobati beberapa penyakit infeksi seperti diare, bisul, dan keputihan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol akar tumbuhan merung terhadap bakteri Streptococcus mutans. Akar tumbuhan merung diekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut metanol. Pengujian antibakteri ekstrak metanol akar tumbuhan merung dilakukan menggunakan metode difusi kertas cakram Kirby-Bauer dengan konsentrasi uji (0.01, 0.02, 0.1, 0.2, 2, 10) mg/disc. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukan bahwa ekstrak metanol akar tumbuhan merung memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 0.02-10 mg/disc yang ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening disekitar kertas cakram. Aktivitas antibakteri ekstrak metanol akar tumbuhan merung dimulai pada konsentrasi 0.02 mg/disc (7.61 mm) dan dengan zona bening terbesar ditunjukkan pada konsentrasi 10 mg/disc (20.60 mm). Hasil identifikasi golongan metabolit sekunder menunjukkan bahwa ekstrak metanol akar tumbuhan merung terdapat golongan metabolit sekunder flavonoid, fenol, tanin, dan antrakuinon. Senyawa turunan fenolik tersebut telah banyak dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antibakteri
Kajian Efektivitas Jenis Terapi Obat Hipertensi Pada Pasien Yang Mengalami Komplikasi Di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra Faisal Riyanda; Wahyu Widayat; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 10 (2019): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.192 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v10i1.360

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang meningkat beberapa tahun terakhir (Hasil Riskesdas menunjukkan kenaikan dari 25,8% pada tahun 2013 menjadi 34,1% pada tahun 2018), dan menjadi penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis pada saat kematiannya mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan mengumpulkan data secara retrospektif berdasarkan rekam medis pasien pada bulan Januari-Agustus 2019. Hasil penelitian yang menunjukkan pasien hipertensi yang terkait dengan kontribusi hipertensi ditingkat Prehipertensi mencapai 4%, ditingkat tahap 1 mencapai 28% dan ditingkat tahap 2 mencapai 68%. Terapi yang diberikan berdasarkan kode penelitian untuk kode K 1(Kombinasi ARB dan CCB) dengan presentase 44%. Sedangkan untuk terapi mencapai 80%, dan terapi mencapai 20%.
Gambaran Hasil Aktivitas Antioksidan Berberapa Perlakuan Teknik Preparasi Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Kulit Buah Nanas (Ananas comosus L.Merr) Menggunakan Senyawa DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) syarifah maryam alaydrus; Wahyu Widayat; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 10 (2019): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.05 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v10i1.365

Abstract

Pineapple skin (Ananas comosus L.Merr) has been known to have a category of strong antioxidant activity against reducing DPPH compounds (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). However, references to the preparation process of extract concentration making and the treatment of DPPH compounds to extracts are not much elaborated, so that it can cause errors in inferring the category of antioxidant activity. The purpose of this study was to determine the results of antioxidant activity through the treatment of preparation techniques for the concentration of pineapple peel extract concentration. Pineapple peel extract (Ananas comosus L. Merr) was prepared by maceration method using 70% ethanol solvent. Testing of antioxidant activity was carried out using the UV-Vis spectrophotometric method at a wavelength of 516.4 nm. The extract concentration to be tested was 500 ?g/mL, 250 ?g/mL, 125 ?g/mL, 62.5 ?g/mL and 31.25 ?g/mL and the concentration of DPPH compounds (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) was 45 ?g/mL. Treat the extract making concentration divided into 3 namely P1 (multilevel dilution with a volume ratio of 1: 1) P2 (normal dilution with a volume ratio of 1: 1) and P3 (DPPH solution is used to suffice the volume of the extracted test extract). The results of percent inhibitors from each treatment of making concentrations showed P1 <P2, P1 <P3, P2 <P3, and IC50 of each treatment were P1 268.07 ?g/mL, P2 was 231.28 ?g/mL, P3 was 78.403 ?g/mL. Based on the results of IC50 P3 gives the category of antioxidant activity that is 78,403.Keywords: pineapple fruit skin (Ananas comosus L. Merr), antioxidants, dpph (1,1-diphenyl-2- picrylhydrazyl), dilution.
Isolasi Bakteri Termofilik dari Tanah Hutan Mangrove Fidhia Rara Lande; Wahyu Widayat; Yurika Sastyarina
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 10 (2019): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.314 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v10i1.383

Abstract

Mangrove forest soil is a habitat and source of diversity of microorganisms, including thermophilic bacteria. The utilization of thermophilic bacteria has been carried out in the pharmaceutical field, especially as a source of raw materials for pharmaceutical products. This study aims to provide an overview of the population of thermophilic bacteria found in mangrove forest soils. Soil samples were obtained by random stratification with a depth of 5-10 cm at 9 points from 3 strata. The isolation media used were Starch Casein Agar (SCA), and the groups of bacteria determined by using the Gram staining method. The selected thermophilic bacteria from mangrove forest soil totaling 64 isolates consisted of Gram-negative that divides into 20 bacilli, 9 cocci, 6 vibrios, and Gram-positive consisted of 26 bacilli, 3 cocci. The highest population of thermophilic bacteria from mangrove forest soils was Gram-negative as many as 35 isolates.