Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

INVENTARISASI PREDATOR HAMA Helopeltis spp. (HEMIPTERA: MIRIDAE) PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI Panggalo, Nova Alvianita; Yunus, Moh.; Khasanah, Nur
AGROTEKBIS Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis predator hama Helopeltis spp. pada tanaman kakao (Theobroma cacao). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2013, pada perkebunan kakao rakyat di Desa Sejahtera Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Metode penilitian dilakukan dengan survei dan dua cara yakni, dilakukan secara langsung di lokasi survei, dengan mengamati predator yang ditemukan sedang memangsa hama Helopeltis spp., pengamatan dilakukan terhadap perilaku dan kemampuan dalam menanggapi mangsanya, dan juga secara sengaja diberikan mangsanya pada jaring jenis laba-laba. Pengamatan selanjutnya dilakukan dengan menggumpulkan predator dari lokasi penelitian dengan menggunakan plastik bening dan kuas. Sampel yang terkumpul dibawa ke Laboratorium Untad untuk dilakukan pengamatan perilaku dan kemampuan dalam menanggapi mangsanya dan selanjutnya predator tersebut diidentifikasi berdasarkan ciri morfologinya dengan menggunakan mikroskop binokuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pengamatan berlangsung (4kali pengamatan), didapatkan 5 spesies predator hama Helopeltis spp. pada pertanaman kakao, yakni Oecophylla smaragdina, Gastercantha spp., Leucauge venusta, Cycloneda spp., dan Forticula auricularia. Dari kelima spesies tersebut yang paling berpotensi dalam menangani mangsanya yakni Oecophylla smaragdina dan disusul spesies predator lainnya. Kelima spesies predator tersebut memiliki perilaku dan kemampuan yang berbeda dalam menanggapi mangsanya.
POTENSI Trichoderma sp. DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (Oncobasidium theobroma) PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao) H., Herman; Lakani, Irwan; Yunus, Moh.
AGROTEKBIS Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan antagonis Trichoderma sp. dalam mengendalikan Oncobasidium theobromae penyebab penyakit VSD  (Vascular Streak dieback)  pada tanaman kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan  Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Pada bulan  Oktober - Desember 2013. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan diulang sebanyak 6 kali sehingga terdapat 18 unit percobaan.  Pada perlakuan ini digunakan 3 isolat Trichoderma sp. yaitu,isolat Astra A, Isolat Astra B berasal dari PT Astra dan isolat Untad dari laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.  Variabel yangdiamati adalah pertumbuhan koloni jamur O. theobromae dan Trichoderma sp., setiap 2 hari selama 8 hari. Pengukuran dilakukan terhadap: a. Jari-jari koloni O. theobromae yang tumbuh menjauhi Trichoderma sp (R1) dan yang mendekati jamur Trichoderma sp. (R2). b. Daya hambat jamur Trichoderma sp. Data yang diperoleh jari-jari hifa O.theobromae tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan Trichoderma.sp. Daya hambat  ketiga  spesies Trichoderma menunjukkan pengaruh yang nyata selanjutnya dianalisis dengan Uji  BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jamur Trichoderma isolat Untad lebih efektif untuk menekan pertumbuhan O.theobromae dengan persentase 85,78% disusul Trichoderma isolat Astra A dan Isolat Astra B dengan persentase 45,66% dan 30,58%.
PENGARUH DAYA TARIK WARNA PERANGKAP TERHADAP HAMA LALAT BUAH (Diptera:Tephritidae) PADA PERTANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) Iklima, Ilma; Yunus, Moh.; Nasir, Burhanuddin
AGROTEKBIS Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Of 19 types of vegetables, tomato was the one that produced the largest in 2014.  The production was 10,731 tons harvested from an area of 2,137 ha.  However, it is a decrease from the production in 2011 which was 65,120 tons from an area of 5,745 (BPS, 2015). The decline in yields and productivity of tomatoes is caused by Bactocera sp. fruit fly infestation. The purpose of this study was to determine the ability of various traps having different colors to capture fruit fly in tomato plants (Solanum lycopersicum L.). This research was done in Sidera village, Sigi Biromaru sub district, Sigi regency of Central Sulawesi province, from June to August 2016. This study used a Randomized Block design (RAK) consisting of five treatments with five replicates.  The yellow trap caught most fruit flies ranging from 9.60 to 48.00 flies leading to low intensity attacks of 14% to 18% with the tomato production of 0.58-0.95 tons/ha.  The lowest number of fruit flies caught was by the transparent trap ranging  from 3.40 to 15.60flies indicating a higher intensity attacks of 20% to 36% and resulting in lower tomato production of 0.46 to 0.60 tons/ha.
POTENSI Trichoderma sp. DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (Oncobasidium theobroma) PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao) H., Herman; Lakani, Irwan; Yunus, Moh.
AGROTEKBIS Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan antagonis Trichoderma sp. dalam mengendalikan Oncobasidium theobromae penyebab penyakit VSD  (Vascular Streak dieback)  pada tanaman kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan  Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Pada bulan  Oktober - Desember 2013. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan diulang sebanyak 6 kali sehingga terdapat 18 unit percobaan.  Pada perlakuan ini digunakan 3 isolat Trichoderma sp. yaitu,isolat Astra A, Isolat Astra B berasal dari PT Astra dan isolat Untad dari laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.  Variabel yangdiamati adalah pertumbuhan koloni jamur O. theobromae dan Trichoderma sp., setiap 2 hari selama 8 hari. Pengukuran dilakukan terhadap: a. Jari-jari koloni O. theobromae yang tumbuh menjauhi Trichoderma sp (R1) dan yang mendekati jamur Trichoderma sp. (R2). b. Daya hambat jamur Trichoderma sp. Data yang diperoleh jari-jari hifa O.theobromae tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan Trichoderma.sp. Daya hambat  ketiga  spesies Trichoderma menunjukkan pengaruh yang nyata selanjutnya dianalisis dengan Uji  BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jamur Trichoderma isolat Untad lebih efektif untuk menekan pertumbuhan O.theobromae dengan persentase 85,78% disusul Trichoderma isolat Astra A dan Isolat Astra B dengan persentase 45,66% dan 30,58%.
INVENTARISASI PREDATOR HAMA Helopeltis spp. (HEMIPTERA: MIRIDAE) PADA TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI Panggalo, Nova Alvianita; Yunus, Moh.; Khasanah, Nur
AGROTEKBIS Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis predator hama Helopeltis spp. pada tanaman kakao (Theobroma cacao). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2013, pada perkebunan kakao rakyat di Desa Sejahtera Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Metode penilitian dilakukan dengan survei dan dua cara yakni, dilakukan secara langsung di lokasi survei, dengan mengamati predator yang ditemukan sedang memangsa hama Helopeltis spp., pengamatan dilakukan terhadap perilaku dan kemampuan dalam menanggapi mangsanya, dan juga secara sengaja diberikan mangsanya pada jaring jenis laba-laba. Pengamatan selanjutnya dilakukan dengan menggumpulkan predator dari lokasi penelitian dengan menggunakan plastik bening dan kuas. Sampel yang terkumpul dibawa ke Laboratorium Untad untuk dilakukan pengamatan perilaku dan kemampuan dalam menanggapi mangsanya dan selanjutnya predator tersebut diidentifikasi berdasarkan ciri morfologinya dengan menggunakan mikroskop binokuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pengamatan berlangsung (4kali pengamatan), didapatkan 5 spesies predator hama Helopeltis spp. pada pertanaman kakao, yakni Oecophylla smaragdina, Gastercantha spp., Leucauge venusta, Cycloneda spp., dan Forticula auricularia. Dari kelima spesies tersebut yang paling berpotensi dalam menangani mangsanya yakni Oecophylla smaragdina dan disusul spesies predator lainnya. Kelima spesies predator tersebut memiliki perilaku dan kemampuan yang berbeda dalam menanggapi mangsanya.
ANALYSES OF RESPONSE FOR PRODUCTIVITY OF SMALLHOLDER COCOA PLANTATION IN CENTRAL SULAWESI INDONESIA: AN AGROECOSYSTEM APRROACH Yantu, M. R.; Yunus, Moh.; Sisfahyuni, Sisfahyuni; Bustami, Mirni Ulfa
Journal of Agroecology Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Journal of Agroecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Central Sulawesi is the first rank of cocoa beans supplier in Indonesia. Almost 99% of cocoa plantations in this province are smallholder. Unfortunately, farmers have been converted their cocoa plantation to others plantation such as oil palm and coffee plantations. It was caused by continuous decreasing of productivity of the plantation since attack of pest and disease. Thus, productivity of cocoa plantation needs important intention. However, productivity is constrained by the environment capacities. The aim of this study is to analyze response of productivity for smallholders cocoa plantation based on the agro-ecosystem criteria, particularly productivity. Analyses method is descriptive and econometric model. Data were time series data from 2000 to 2011. The secondary data included production of cocoa beans, size area of cocoa plantation, price of cocoa and coffee beans, averages of fertilizers price, averages of pesticides price, and wages for agricultural labor in rural area. The study shows all of independent variables, except pesticide price significantly influence the dependent variable. Thus, all production factors prices, except pesticide price significantly influence the productivity. It means that the productivity of smallholder cocoa plantation is possibly to be elevated. The study recommends (i) tightening in controlling for policy of ceiling price of production factors; (ii) developing program of extensification for cocoa plantation; (iii) continuation of study in estimating for efficiency of production factors from an organic and organic; and (iv) analyzing for the other criteria of agro-ecosystem in performing of cocoa plantation.
RESPON GLUKOSA DARAH DAN HEMOGLOBIN IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) TERHADAP MEDIA PEMELIHARAAN BERSALINITAS 0, 3, 6, DAN 9 PPT Moh. Yunus; Muarif Muarif; Nunak Nafiqoh
JURNAL MINA SAINS Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Mina Sains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jmss.v6i2.3299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas berbeda terhadap benih ikan gurame (Osphronemus gouramy) dengan mengukur kadar hemoglobin dan glukosa darah. Ikan yang diuji adalah ikan gurame dengan bobot 50± 10 gram/ekor. Pemeliharaan dilakuakn selama 30 hari dengan pemberian pakan 2 kali sehari secara at satiation. Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah perlakuan A salinitas 3 ppt, B salinitas 6 ppt, C salinitas 9 ppt dan salinitas 0 ppt sebagai kontrol. Parameter yang diamati adalah kadar glukosa darah, hemoglobin dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan salinitas memberi pengaruh yang berbeda (p<0,05) terhadap glukosa darah dan hemoglobin ikan, dengan nilai tertinggi pada perlakuan C salinitas 9 ppt pada hari ke-6 dengan kadar glukosa  87,17 mg/l dan hemoglobin 8,40 g%. Hasil ini menunjukan bahwa kenaikan kadar glukosa dan hemoglobin berbanding lurus dengan kenaikan salinitas serta salinitas 9 ppt masih berada pada kisaran optimum untuk pemeliharaan gurame.
KEMAMPUAN MEMANGSA DOLICHODERUS THORACICUS SMITH (HYMENOPTERA : FORMICIDAE) PADA BERBAGAI STADIUM PERKEMBANGAN SERANGGA PENGGEREK BUAH KAKAO, CONOPOMORPHA CRAMERELLA (SNELLEN) Edy Edy; Alam Anshary; Moh. Yunus
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 15, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.3 KB)

Abstract

This  research  aim  to  know  the  ability  imago  D.  thoracicus  to  prey  C.  cramerella  at  various  growth  stadium.          This research in executing at April, 2007 up to August, 2007 in  Pest Laboratory and Entomological Faculty Of Agriculture of University  Tadulako.  Research  designed  in  Complete  Random  Device  (RAL),  consisted  of  by  four  treatment  and  three replication.  As  for  treatment  is  gift  prey  the  :  P1  (  egg  C.  cramerella),  P2  (final  larva  instars  C.  cramerella),  P3  (Pupa               C. cramerella), P4 (egg mixture, larva, pupa C. cramerella). Result of research indicate that the ability prey D. thoracicus to prey  C.  cramerella  larva  stadium  is  highest  comparing  treatment  of  egg  and  pupa,  same  thing  became  of  by  the  mixture treatment (egg, larva, pupa). Along of amount which is prey by D. thoracicus highest at larva treatment that is 2.33 - 8.33 so that big possibility of larva stadium is appropriate prey for D. thoracicus.
RELIGIUSITAS MEDIA MASSA DALAM PERSPEKTIF TEOANTROPOSENTRIS ISLAM Mujiati, Nanik; Yunus, Moh.
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v6i2.7863

Abstract

This article examines about Islamic Theoantropocentric, a new paradigm of integration between the source of knowledge from Allah in the form of the Qur’an and human science. Islamic theoantroposentric phenomena that exist in the mass media space or called mass media religiosity. This form of religiosity is in the form of morals which is sourced from the revelation of Allah contained in the Qur’an and hadith. While the mass media itself is in the form of human knowledge such as print media, electronics and new media. The existence of integration between mass media and religion is complementary and become a unified whole. The use of mass media must be accompanied by the morals or ethics of the mass media. Mass media as public media must present religious content or that does not deviate from the teachings of Islam to meet the needs of the audience, especially Muslims themselves. So that the mass media with morals can create good communication and bring benefit to mankind, even the mass media can be a means of minimizing conflict.Keywords: Theoantropocentric, Islamic, and Mass Media.
KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN PENGAPLIKASIAN INSEKTISIDA BOTANI DAN TANPA PENGAPLIKASIAN INSEKTISIDA BOTANI Patabang, Nina K; Yunus, Moh.; Nasir, Burhanuddin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i2.2109

Abstract

Arthropods, the largest taxon in the animal kingdom, serve as indicators of ecosystem balance. This study aimed to assess the diversity, evenness, and dominance of arthropods in corn (Zea mays L.) with and without botanical insecticide application. The research was conducted in Oloboju Village, Sigi Biromaru District, Central Sulawesi, from September to November 2022. The study utilized pitfall traps, light traps, and sweep nets to observe arthropods. The results indicated higher arthropod diversity without insecticide application: 4 classes, 14 orders, 44 families, 57 species, and 1,112 individuals, compared to 4 classes, 14 orders, 39 families, 49 species, and 891 individuals with insecticide. The diversity index and evenness index were higher without insecticide (3.04 and 0.75) than with insecticide (2.81 and 0.72). Both treatments had low dominance index values (0.10 and 0.12), suggesting no single species was dominant.