Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN UNTUK PENGEMBANGAN RUMAH PANGAN DAN BUDIDAYA IKAN DALAM KOLAM TERPAL Idham Idham; Madinawati Madinawati; Burhanuddin Haji Nasir; Asgar Taiyeb
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.125 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.2846

Abstract

Abstrak:  Program PKM bertujuan untuk membantu masyarakat sasaran dalam mengembangkan rumah pangan dan budidaya ikan dalam kolam terpal di lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat khususnya bagi yang terkena dampak gempa bumi dan likuifaksi. Melalui program ini warga masyarakat sasaran ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal khususnya dalam  mengelola lahan pekarangan secara intensif.. Metode yang digunakan adalah pendidikan masyarakat dengan pendekatan participatory rural appraisal (PRA) dengan kegiatan berupa pelatihan  (training), sekolah lapang, demonstrasi dan demplot percontohan. Pada kegiatan pelatihan dan demonstrasi demplot  peserta dilatih untuk menata dan memilih tanaman yang sesuai untuk ditanam di halaman rumah serta dilatih untuk memelihara ikan dengan membuat kolan terpal, sedangkan pada kegiatan sekolah lapang, peserta didampingi dalam pengembangan teknologi rumah pangan, kebun bibit desa dan budidaya ikan dalam kolam terpal. Hasil pelaksanaan PKM menunjukkan bahwa pelaksanaan pelatihan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat. Demplot RPL dan budidaya ikan lele dalam kolam terpal  dapat membantu masyarakat mendapatkan sumber pangan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat memperoleh sumber penghasilan untuk menopan kebutuhan keluarga. Abstract: Yard is a potential resource for the development of food houses. The community partnership program aims to assist the community in developing food houses and fish farming in tarpaulin pools. The method used is community education with a participatory rural appraisal (PRA) approach with activities in the form of training, field schools, and demonstration plots. In training activities and demonstration plots, participants are trained to arrange and select suitable plants to be planted in the yard of the house and are trained to raise fish by making tarpaulin tubs, while in field school activities, participants are assisted in developing food house technology, village nurseries and fish farming in a tarp pool. The results of the activities indicated that the training increased community knowledge and skills. Demonstration plots of food houses and catfish farming in tarpaulin ponds can help people get food sources needed in their daily life and get a source of income to support family members’ needs
KKN-PPM PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI KONSERVASI TERPADU PADA DAERAH RAWAN LONGSOR UNTUK PENGEMBANGAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN SIGI Burhanuddin Haji Nasir; Irwan Lakani; Anthon Monde
Jurnal Abditani Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.254 KB) | DOI: 10.31970/abditani.v1i0.9

Abstract

Usahatani konservasi merupakan suatu paket teknologi usahatani yang bertujuan meningkatkan produksi dan pendapatan petani, serta melestarikan sumberdaya tanah dan air pada lahan kritis, akan tetapi penyerapan teknologi tersebut masih relatif lambat disebabkan antaralain besarnya modal yang diperlukan untuk penerapannya, kurangnya tenaga penyuluh untuk mengkomunikasikan teknologi tersebut kepada masyarakat, lemahnya kemampuan pemahaman petani untuk menerapkan teknologi usahatani konservasi sesuai yang diintroduksikan, keragaman komoditas yang diusahakan di lahan kritis, dan terbatasnya sarana/prasarana pendukung dalam penerapan teknologi usaha tani konservasi. Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa teknologi usahatani konservasi yang ada sekarang ini masih belum memadai sehingga perlu dicari teknologi yang lebih sesuai kondisi agrofisik dan sosial ekonomi wilayah setempat.Program KKN-PPM ini bertujuan untuk membantu masyarakat sasaran dalam mengembangkan usahatani konservasi terpadu untuk pengembangan pertanian berkelanjutan khususnya pada daerah rawan longsordi sekitar kawasan Taman Nasional Lore Lindu berbasis pendayagunaan potensi lokal untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. target khusus program KKN-PPM ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilannyamasyarakat dalam memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal dengan mengelola hutan rakyat dan kebun rakyat secara intensif berbasis agroforestri.Metode yang diterapkan adalah pemberdayaan masyarakatbagi kelompok sasaran dengan kegiatan meliputi: (a) sosialisasi program KKN-PPM, (b) penyuluhan tentang manfaat teknik konservasi pada lahan kritis dan rawan longsor, (c) pelatihan partisipatif untuk peningkatan keterampilan kelompok sasaran, (d) pelatihan teknik konservasi dan agroforestri (e) pendampingan dalam pengelolaan hutan rakyat dan kebun rakyat secara intensif dan dilaksanakan secara partisipatif untuk peningkatan pendapatan dan mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor.Hasil pelaksanaan program KKN-PPM di Kecamatan Gumbasa tahun 2018 adalah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat berupa pengembangan pupuk organik dan penanaman MPTS. Pengembangan pupuk organik diawali dengan pembuatan bak pengomposan permanen di masing-masing desa, dan penanaman MPTS di Desa Simoro dengan menanam sebanyak 150 pohon, di Desa Omu sebanyak 200 pohon dan di Desa Tuva dengan 200 pohon MPTS
PROGRAM DESA MITRA: PENERAPAN ZERO WASTE AGRICULTURE MELALUI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOKULTUR DAN BIOURIN Nur Hayati; Haerani Maksum; Usman Made; Sitti Rahmawati; Sulaeman; Burhanuddin Nasir
Jurnal Abditani Vol. 3 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v3i2.54

Abstract

Limbah pertanian dan peternakan termasuk sumberdaya petani yang belum termanfaatkan dengan baik, bahkan bila tidak dikelola dapat menjadi sumber pencamaran lingkungan. Limbah pertanian seperti jerami banyak digunakan sebagai pakan ternak tetapi belum melalui teknologi pengolahan pakan, sedangkan limbah ternak berupa feses digunakan sebagai pupuk tanpa proses pengolahan serta urin hanya dibuang. Dengan demikian diperlukan konsep integrasi pertanian dan peternakan dalam rangka pelaksanaan zero waste farming. Program desa mitra ini bertujuan untuk mendampingi masyarakat tani dalam pembuatan pupuk organik cair biokultur dan biourin menggunakan feses dan urin sapi dalam mewujudkan zero waste farming system. Metode yang diterapkan dalam PPDM adalah community development dengan bentuk kegiatan berupa penyuluhan, pelatihan, difusi ipteks dan pendampingan masyarakat, dengan mitra kegiatan ini adalah anggota kelompok tani “Singgani” dan “Belota Singgani” Desa Pombewe Kecamatan Sigi Biromaru. Dalam program desa mitra ini petani dilatih membuat pupuk organik cair dari limbah ternak berupa feses dan urin sapi segar untuk dibuat menjadi POC biokultur dan biourin. Hasil pelaksanaan program desa mitra menunjukkan bahwa peserta sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan, serta dapat membuat dan mengembangkan pupuk organik cair bioukultur dan biourin.
PENDAMPINGAN PETANI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN LEISA (LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE) DI KECAMATAN PALOLO Dance Tangkesalu; Valentino Valentino; Burhanuddin Haji Nasir; Mohammad Yunus; Nur Khasanah; Salapu Pagiu; Asgar Taiyeb; Riskayanti; Zulfitri
Jurnal Abditani Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v5i1.100

Abstract

Kelompok tani “Idaman Rakyat” Desa Uenuni Kecamatan Palolo termasuk salah satu kelompok tani yang aktif dalam melaksanakan budidaya padi sawah. Permasalahan dalam pengembangan usaha tani padi adalah ketersediaan pupuk organik yang masih terbatas, rendahnya produktivitas padi yang dihasilkan oleh petani, adanya serangan hama dan penyakit yang selalu menyerang tanaman padi, dan manajemen organisasi kelompok tani yang masih kurang berkembang. Program pengabdian BLU bertujuan untuk mendampingi masyarakat dalam mengembangkan teknologi budidaya padi sistem LEISA agar dapat menyediakan pangan yang sehat bagi masyarakat dan keberlanjutan usaha tani. Metode yang digunakan adalah: pelatihan, praktek dan demonstrasi paket teknologi, demplot percontohan, pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara partisipatif. Hasil pelaksanaan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok tani mitra setelah mengikuti pelatihan dan demonstrasi pembuatan kompos, pestisida rasional dan budidaya padi organik. Pelaksanaan demplot budidaya padi sistem LEISA dilakukan dengan terlebih dahulu mengaplikasikan pupuk organik yang telah dikembangkan sebelumnya sebagai pupuk dasar, kemudian dilakukan penanaman bibit padi yang sesuai good agriculture practise (GAP). Kegiatan demplot tersebut merupakan sarana bagi peserta kegiatan untuk mengadopsi teknologi yang dikembangkan selama pelaksanaan program pengabdian masyarakat
Efektivitas Ekstrak Daun Nerium oleander L. terhadap Populasi dan Intensitas Serangan Spodoptera exigua (Hubner.) dan Pengaruhnya pada Produksi Bawang Merah Burhanuddin Nasir; Moh. Hibban Toana; FNU Idham; Sri Anjar Lasmini
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2021): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v5i1.404

Abstract

Penggunaan insektisida dalam pengendalian hama telah menimbulkan berbagai dampak negatif terutama terjadinya kerusakan ekosistem pertanaman. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan insektisida kimia sintetis adalah dengan memanfaatkan bahan tanaman yang berpotensi sebagai pestisida nabati. Tumbuhan bunga mentega (Nerium oleander Linn.) memiliki potensi sebagai insektisida nabati karena mengandung zat oleandrin yang dapat bekerja sebagai racun perut dan penghambat daya makan larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak daun bunga mentega N. oleander pada pertanaman bawang merah verietas Lembah Palu Allium cepa var. aggregatum terhadap padat populasi dan intensitas serangan hama ulat bawang Spodoptera exigua dan hasil produksi bawang merah di lahan kering. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2018 sampai bulan Februari 2019. di Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan yaitu K0: tanpa ekstrak, K1: ekstrak N. oleander 2,69 g/L, K2: ekstrak N. oleander 5,38 g/L, K3: ekstrak N. oleander 10,75 g/L, K4: ekstrak N. oleander 21,5 g/L, dan K5: ekstrak N. oleander 43,0 g/L. Variabel pengamatan meliputi padat populasi dan intensitas serangan ulat bawang S. exigua dan produksi bawang merah. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varians yang dilanjutkan dengan uji BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 43,0 g/L menekan populasi dan intensitas serangan larva S. exigua masing-masing sebesar 1,58 ekor menjadi 0,71 ekor dan 2,79% menjadi 0,71%. Produksi yang dicapai meningkat pada perlakuan K5 yakni dari 4,97 t/ha menjadi 8,67 t/ha.
Development of Integrated Farming Businesses Based on Zero Waste Agriculture in Parigi Moutong Regency Burhanuddin Nasir; Irwan Lakani; Najamudin Najamudin; Sitti Sabariyah; Sri Anjar Lasmini; Moh. Syahrul Asdar; I Putu Suci Astawa; Ilham Akbar; I Kadek Duis Tiana
Journal of Community Practice and Social Welfare Vol. 1 No. 2 (2021): Journal of Community Practice and Social Welfare
Publisher : LPPM Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/jacips.2021.1.2.28-39

Abstract

Zero waste agriculture is an agricultural concept oriented around the decomposition cycle of organic materials which integrates agricultural and livestock systems to reprocess waste material. Agricultural waste is used as animal feed while livestock waste/excrement is reprocessed into organic fertilizers. The Regional Partnership Service Program (PKW) aims to assist farmers in developing integrated farming businesses based around zero waste agriculture. PKW was held between May and July 2021 in Tindaki Village, South Parigi District, Parigi Moutong Regency. The implementation of this regional partnership program was carried out through a Participatory Action Programs approach, where partners are directly involved in the adoption and application of the various skills that had been developed. The procedure for activity implementation was carried out through several stages, namely: (a) counseling on zero waste agriculture, (b) training in and application of zero waste agriculture technology in the form of demonstration plots for the application of technological products, (c) coaching and mentoring, and (d) the utilization stage of technology product. The findings from the implementation concluded that the agricultural development training based on zero waste agriculture was a success, and the technology had been adopted by the community, marked by the ability to make and develop compost and liquid organic bio-urine fertilizers. Both types of organic fertilizers had been applied in the demonstration plots to assess their effectiveness in reducing the use of inorganic fertilizers. Rice production is equivalent to 5.6 tons/ha and 6 tons/ha in conventional land. These results show potential benefits for farmers, particularly regarding lower production costs compared to the usage of conventional land. Zero waste agriculture is a method of farming and livestock raising that utilizes their waste products for energy production.
Analysis services administration staffing agencies offices in the areas of Majene Burhanuddin Burhanuddin
Indonesia Prime Vol 2 No 1 (2017): Indonesia Prime
Publisher : Indonesia Prime

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.086 KB) | DOI: 10.29209/id.v2i1.21

Abstract

Standard service will need to have a clear benchmark that can use as a reference for action on every State Government organizers. Good service is how to implement the legislation as efficiently as possible, scientifically, and politically neutral. Checkout process administration promoted generally give answers that the apparatus is in running its job quite well, but in settlement of any administration is not clear. one of the factors affecting the obscurity that, because Agencies Staffing offices do not yet have an operational service standard in providing service.
Pengaruh dekomposisi Trichoderma virens pada berbagai jenis kompos kotoran ternak untuk menekan penyakit busuk pangkal batang bawang merah Rosmini Rosmini; Nur Hayati; Burhanuddin Nasir; Flora Pasaru; Sri Anjar Lasmini

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.194 KB) | DOI: 10.35891/agx.v11i2.2081

Abstract

Palu Valley shallot production is still very low namely 5.31 tonnes/ha when compared to national production which reaches 9.7 tonnes/ha, this is due to the attack of the base stem rot disease caused by Fusarium oxsyporum f.sp. cepae. This study aims to determine the effect of various types of organic fertilizer decomposed by Trichoderma virens on the incidence of stem rot disease and shallot yields. The research was conducted at the Laboratory of Pests and Plant Diseases, Faculty of Agriculture, Tadulako University, and shallot planting in Oloboju Village, Sigi Biromaru District, Sigi Regency, Central Sulawesi Province and lasted from March 2018 to August 2018. This research used a Randomized Block Design (RBD) with five treatments consisting of, without organic fertilizer (B0), cow manure 10 tons/ha + Trichoderma virens 100g/L (B1), chicken manure 10 tons/ha + T. virens 100g/L (B2), goat manure 10 tons/ha + T. virens 100g/L (B3), and petrogenic 5 tons/ha+ T. virens 100g/L (B4). The results showed that the use of 10 tons/ha cow manure decomposed by T. virens (B1) can reduce the intensity of stem rot disease on the Palu Valley shallot which is 5.61% to be 1.88% (3rd week) and 2.89% to be 0.98% (7th week), and increase shallot yield from 4.09 tons/ha to be 7.48 tons/ ha.
Diseminasi Teknologi Usahatani Konservasi Terpadu untuk Peningkatan Produktivitas dan Mencegah Degradasi Lahan Asgar Taiyeb; Hendra Pribadi; Anthon Monde; Neni Sri Wahyuni Nasir; Burhanuddin Haji Nasir
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v5i3.8045

Abstract

Kelompok tani yang menjadi mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah Bina Tani. Permasalahan yang dihadapi adalah seringnya terjadi longsor di areal hutanrakyat dan kebun rakyat yang menyebabkan produktivitas lahan semakin berkurang serta kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menerapkan teknik konservasi terpadu pada hutan dan kebun rakyat. Program kemitraan masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk melakukan diseminasi teknologi usahatani konservasi lahan terpadu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Metode yang diterapkan adalah pelatihan, pelaksanaan demplot pertanian konservasi, pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara partisipatif. Pada kegiatan pelatihan dan demplot diberikan materi mengenai teknik konservasi tanah seperti pembuatan kontur, teras, penggunaan pupuk yang teratur, pembuatan dan pengelolaan drainase, penanaman dalam strip, tanaman penutup tanah dan pemilihan pergiliran tanah yang cocok. Hasil pelaksanaan PKM menunjukkan bahwa pelaksanaan  diseminasi  sangat dirasakan  manfaatnya oleh masyarakat karena meningkatkan pengetahuan dalam mengurangi risiko bencana (mitigasi) khususnya bagi yang bermukim di kawasan rawan longsor.
Budidaya Padi Organik untuk Penyediaan Pangan yang Sehat dan Keberlanjutan Produktivitas Lahan Pertanian Dance Tangkesalu; Flora Pasaru; Burhanuddin Haji Nasir; Abdul Syakur; Yohanis Tambing; Valentino Valentino
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v5i3.8052

Abstract

Kelompok Tani “Anggosari” Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong merupakan salah satu kelompok tani yang aktif dalam budidaya padi sawah. Masalah yang dihadapi dalam budidaya padi adalah:  (1) kurang tersedianya pupuk organik, (2) rendahnya produktivitas padi yang dihasilkan, (3) serangan hama dan penyakit, dan (4) manajemen organisasi kelompok masih lemah. Program Kemitraan Masyarakat bertujuan untuk membantu petani menerapkan teknik menanam padi sawah organik, mengembangkan input dan bahan produksi untuk mengendalikan hama dan penyakit secara ekologis, dan menyediakan makanan sehat bagi masyarakat. Metode pelaksanaannya meliputi: pembinaan dan pelatihan, praktek teknis dan demonstrasi, pertanaman percontohan serta pembinaan partisipatif. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan peserta meningkat. Pada pelaksanaan demplot budidaya padi sawah organik terlebih dahulu diaplikasikan pupuk organik yang telah dikembangkan sebelumnya ke lahan yang akan ditanami sebagai pupuk dasar, kemudian dilakukan penanaman bibit padi yang sesuai dengan prinsip good agriculture practise. Pelaksanaan demplot tersebut adalah dalam rangka  mendukung program pemerintah daerah yaitu Kabupaten Parigi Moutong sebagai daerah beras di Sulawesi Tengah.