Proyek konstruksi merupakan proyek yang berisiko dengan kompleksitas tinggi, menimbulkan ketidakpastian, dan pada akhirnya menimbulkan berbagai risiko. Tidak teridentifikasi dan tertanganinya faktor - faktor risiko dalam pelaksanaan proyek tersebut dapat mengakibatkan kendala dalam pencapaian tujuan proyek dibidang waktu (time), biaya (cost) dan kualitas (quality). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko penyebab keterlambatan yang dihadapi oleh pelaku konstruksi gedung di Kabupaten Sijunjung, melakukan penilaian tingkat risiko dan merencanakan respon risiko. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan identifikasi risiko yang dilakukan adalah melakukan studi literatur, penilaian frekuensi/probabilitas risiko dan penilaian dampak risiko menggunakan Severity Index dan Probability Impact Matrix. Sedangkan untuk merencanakan respon risiko dilakukan dengan melakukan studi literatur dan meminta pendapat ahli. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 3 risiko dengan kategori risiko tinggi yaitu: 1. ketersediaan keuangan selama pelaksanaan/ penyediaan aliran kas yang cukup; 2. Tidak adanya dukungan keuangan dari bank untuk penambahan modal kerja; dan 3. Gangguan keamanan di lokasi proyek. Rencana respon yang didapat adalah dengan strategi mengurangi (mitigate), menghindari (avoid) dan mengalihkan (transfer) dan terdapat 7 rencana tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari keterlambatan sebagai dampak negatif dari risiko.