Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PERAN PEMBELAJARAN ONLINE DALAM PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR PADA KINERJA MAHASISWA DALAM PENYELESAIAN STUDI TEPAT WAKTU DI UNIVERSITAS PANDANARAN TAHUN AJARAN 2019/2020 Rekno Sulandjari; Leonardo Budi Hasiholan
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 5, No 10 (2020): Majalah Inspiratif Vol.5 No.10 Juli 2020
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.325 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan keberadaan pembelajaran melaluiproses daring khususnya dalam pembimbingan Tugas Akhir (TA) yangdiimplementasikan di Universitas Pandanaran sejak diberlakukannya awal Maret2020 yang lalu. Hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi rendahnya interaksisecara luring (tatap muka) dan atau pelayanan dosen kepada mahasiswabimbingannya, sehingga sedikit banyak juga mempengaruhi kepuasan mahasiswadalam mendapatkan bimbingan dari dosen dalam menyelesaikan TA. Sehinggadiprediksikan kinerja dalam penyelesaian TA sedikit banyak terganggu. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis peranapembelajaran On-Line dalam pembimbingan Tugas Akhir pada kinerjapenyelesaian studi tepat waktu dengan responden semua mahasiswa yangmengambil mata kuliah TA pada KRS Maret 2020 sebanyak 11 orang khususnyadi Program Studi Hubungan Masyarakat Tahun Ajaran 2019/2020. Dari hasil penelitian yang dilakukan saat ini pemahaman materi pada prosespembelajaran on-line (daring) dalam proses pembimbingan yang dilakukan dosenpembimbing ditunjukkan dengan nilai sebanyak 7 responden (63,6%) menyatakantinggi. Dan sisanya sebanyak 4 responden (36,4%) menyatakan sangat tinggi. Hasil penelitian mengenai kinerja penyelesaian studi tepat waktu di Prodi (D3)Hubungan Masyarakat sebanyak 6 responden (54%) menyatakan tinggi.Sebanyak 5 responden (46%) menyatakan sangat tinggi. Berdasarkan hasilpenelitian mengenai proses pembelajaran daring dalam proses pembimbinganyang telah dilakukan, proses transfer ilmu dalam bimbingan dari dosen sangatmudah dipahami para mahasiswanya sehingga memungkinkan mahasiswamelakukan penyelesaian TA yang secara mayoritas sesuai dengan target waktupenyelesaian yang sudah ditentukan.Kata Kunci : pembelajaran, pembimbingan, daring, tugas akhir, tepat waktu
Literasi Media Sebagai Pengantisipasi Pelecehan Seksual Pada Anak dan Remaja (Studi Kasus di Kelurahan Pudakpayung Kecamatan Banyumanik Kotamadia Semarang ) Rekno Sulandjari
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 2, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.861 KB)

Abstract

Akhir-akhir ini kian merajalela tren korban dan pelaku pelecehan seksual tak hanya pada korban orang dewasa namun sudah menjangkit pada usia belia. Tidak hanya menimpa orang dewasa, anak-anakpun berpotensi menjadi korban dan pelaku pelecehan seksual. Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi atau mengarah kepada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatif seperti malu, marah, benci, tersinggung, dan sebagainya pada diri individu yang menjadi korban pelecehan tersebut. Rentang pelecehan seksual ini sangat luas, yakni meliputi: main mata, siulan nakal, komentar berkonotasi seks atau gender, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu, gerakan tertentu atau isyarat yang bersifat seksual, ajakan berkencan dengan iming-iming atau ancaman, ajakan melakukan hubungan seksual hingga perkosaan (Rivai, dkk. 2012:7).Melalui literasi media dan pola asuh yang tepat diharapkan mampu meminimalisir pelecehan seksual pada anak dan remaja ini. Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan literasi media pada antisipasi pelecehan seksual pada anak dan remaja maka diperoleh temuan bahwa literasi media orang tua mayoritas masuk kategori tinggi yaitu sebesar yaitu sebesar 51 %  dan sebesar 53,39% responden mampu mengantisipasi pelecehan seksual yang terjadi pada dirinya, yaitu dengan membatasi pemakaian media massa (baik internet, gadget, TV dan lain sebagainya) serta melakukan tindakan dengan melawan dan atau berteriak (ketika orang asing meraba/menyentuh baian mulut, dada, pantat dan kelamin) serta tak segan-segan menceritakan apa yang dialaminya sehari-hari dengan orang tuanya. Key Words : Literasi, Media, Pelecehan, Seksual
Literasi Media Massa Dalam Press Release Sebagai Media Mengenalkan Bisnis Baru Home Industri Olahan Kuliner Belimbing Segar Bermanfaat Bagi Kesehatan Rekno Sulandjari; Sinta Petri Lestari
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 4, No 8 (2019): Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 4 No. 8 Juli 2019
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.827 KB)

Abstract

Desa Karangsari merupakan salah satu Desa di Kabupaten Demak yang masihbanyak memiliki warga miskin. Potensi yang akan diangkat dari Desa Karangsariadalah budidaya olahan kuliner belimbing yang bermanfaat bagi kesehatan. Dimanabelimbing merupakan salah satu ikon yang ada di Demak dalam kurun 10 tahunterakhir. Dengan harapan lebih lanjut mampu meningkatkan taraf hidup masyarakatKarangsari melalui usaha pembuatan berbagai makanan kudapan, meningkatkanjumlah produksi dan pemasarannya melalui media press release. Diharapkan denganadanya sarana ini akan mampu menjadikan Desa Karangsari sebagai sentrapenghasil makanan kudapan berbahan dasar buah belimbing yang dikenal seanteroprovinsi Jawa Tengah khususnya dan Indonesia pada umumnya.Tujuan lain yang ingin dicapai adalah adanya keahlian yang dimiliki paraentrepreneur kudapan tersebut dalam membuat press release, sehingga sewaktuwaktu bisa dimanfaatkan untuk dipublikasikan di media massa. Terkait dengankegiatan yang dialami oleh para entrepenur ketika memproduksi kudapan dari bahandasar buah belimbing. Berdasarkan hasil penelitian hubungan literasi media massadalam press release sebagai media mengenalkan bisnis baru home industri olahankuliner belimbing segar bermanfaat bagi kesehatan di Kelurahan KarangsariKecamatan Karangtengah Kabupaten Demak menghasilksn hubungan yang possitifdengan hasil sebesar 58%. Pemanfaatan gadged, media on line dan elektronik pararesponden sudah sangat terencana, selain dimaksudkan penghematan secara materidalam hal kategori penggunaan pulsa/Wi-fi juga penghematan listrik sesuai kapasitaskemampuan masing-masing responden sudah cukup baik.Selain itu juga keterbatasan waktu yang dimiliki untuk mengakses media massasehari-hari. Sehingga kategorisasi pemahaman akan literasi media warga desaKarangsari dapat disimpulkan memiliki kategori tinggi yaitu sebesar yaitu 53 % .Sedangkan 52,39% responden mampu menyiapkan press release secara baik sesuainews value yang dimiliki potensi desa Karangsari dalam hal ini adalah kelebihanproduksi home industri baru berbahan baku belimbing khas Demak, baik dalam sisikemasan produknya, jenis keanekaragam produksi produk kudapannya maupunwarna kudapan yang menarik dan beragam.Key Words : Literasi, Media Massa, Press Relese, Entrepreneur, Bisnis Baru,Belimbing
ANALYSIS OF DECISION MAKING FACTORS FOR ORDERING OUTDOOR ADVERTISING PRODUCT SERVICES THROUGH MARKETPLACE AT CV CANDIKARYA SEMARANG Rita Andini; Rekno Sulandjari; Sri Praptono
Jurnal Ekonomi Vol. 11 No. 03 (2022): Jurnal Ekonomi, 2022 Periode Desember
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Along with the increasing growth in the world of advertising in Indonesia, consumer awareness of guarantees from advertising agencies or partner companies to produce advertising media that producers want is also increasing. This phenomenon has caused orders for outdoor advertising product services in Indonesia to also increase. This study analyzes the decision factors for ordering outdoor advertising product services on the Facebook platform in the marketplace feature to get products easily without going to a location, so that the negotiation process is more effective and efficient. Finally, make a decision to order the outdoor advertising product services. With the development of internet technology, the ways of communicating and negotiating in the business field have changed. The process of communication and negotiation by utilizing internet media, one of which is by using E-commerce. E-commerce is the process of buying and selling through internet media that is able to streamline time, making it relatively easier. The role of e-commerce has a positive impact, one of which is ordering outdoor advertising products to CV Candi Karya to get cheaper prices. In the beginning, as a means of communication, Facebook is starting to upgrade by adding features to its application, namely the marketplace, where users can communicate as well as order the desired outdoor advertising product. The purpose of this research is to: (1) identify the characteristics of respondents, (2) analyze the decision process for ordering outdoor advertising products, and (3) analyze the decision factors for ordering outdoor advertising products through marketplaces. The sampling method used is total sampling with snowball sampling technique. Analysis was carried out by descriptive analysis, factor analysis, crosstab analysis, and Net Promoter Score (NPS). Based on the results of the study, three groups of new factors formed the decision to order outdoor advertising products through the marketplace, namely individual factors, self-concept and socio-culture. The NPS value for outdoor advertising at CV Candi Karya was obtained by 45%, which means that there are more respondents who recommend it to the community than respondents who do not want to recommend it.
LITERASI MEDIA MENUJU GENERASI EMAS BEBAS STUNTING DESA MENUR KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Adi Sasmito; Rekno Sulandjari; Leonardo Budi Hasiholan; Sri Praptono
Jurnal Egaliter Vol 7, No 12 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Didorong dengan adanya target tahun 2024 angka stunting secara nasional bisa turun hingga 14 persen. Maka dari itu, banyak program yang diimplementasikan guna mencapai penurunan kasus stanting di 12 provinsi yang diprioritaskan. Saat ini angka stunting nasional masih tinggi yaitu sekitar 24,4% atau kira-kira 5,33 juta balita mengalami stunting.Namun demikian fenomena stanting di desa Menur hampir tidak ditemui. Oleh karenanya untuk preventif fenomena stunting ini, perlu digiatkan berbagai program yang mendukung pemahaman warga akan gejala dan karakteristik stanting itu sendiri. Dari program yang dijalankan, didsapatkan hasil bahwa masyarakat Desa Menur yang memiliki anak balita sebanyak 33 orang dan 4 orang ibu yang sedang hamil sangat memahami dan antusias dalam menerima sosialisasi media menuju generasi emas bebas stunting di lingkungannya. Ditemukan juga adanya fenomena stanting yang semakin dipahami sebagai salah satu bentuk keperdulian orang tua dalam mengasuh, membesarkan anak-anaknya dan anggota keluarga yang lain dengan memaksimalkan asupan gizi dari semenjak ibu hamil hingga bayi terlahir perlu ASI dan makanan pendamping ASI jika bayi telah mencukupi usianya yaitu minimal 6 bulan.Hasil dari kegiatan ini terlihat ada peningkatan adanya pemahaman jenis-jenis indikator dan ciri-ciri serta karakteristik penderita stanting bukan hanya indikator berat, namun indikator ringan juga sudah mulai dipahami. Sehingga antisipasi dan pemulihannya lebih cepat. Capaian fenomena stanting sampai di angka zero bukan mustahil jika terdapat kesadaran bersama antara warga setempat dan aparat terkait. Harapan ke depan tak ada balita yang mengalami stanting dan mencetak generasi emas bukan lagi sebuah masalah yang sulit. Kata Kunci: Literasi, Media, Stanting Encouraged by the 2024 target, the national stunting rate can drop to 14 percent. Therefore, many programs have been implemented to achieve a reduction in stunting cases in the 12 priority provinces. Currently, the national stunting rate is still high, namely around 24.4% or approximately 5.33 million children under five are stunted.However, the phenomenon of stunting in Menur village is almost non-existent. Therefore, to prevent the phenomenon of stunting, it is necessary to activate various programs that support people's understanding of the symptoms and characteristics of stunting itself. From the program implemented, it was found that the people of Menur Village, who have 33 toddlers and 4 pregnant mothers, are very understanding and enthusiastic about receiving media socialization towards a golden generation free of stunting in their environment. It was also found that there is a phenomenon of stunting which is increasingly understood as a form of parental concern in caring for, raising their children and other family members by maximizing nutritional intake from the time a pregnant woman is born until the baby is born. minimum 6 months.The results of this activity show that there is an increase in understanding of the types of indicators and the characteristics and characteristics of stunting sufferers, not only indicators of severe, but light indicators have also begun to be understood. So that anticipation and recovery are faster. The achievement of the stunting phenomenon to zero is not impossible if there is shared awareness among local residents and related officials. The hope is that in the future no toddlers will experience stunting and creating a golden generation will no longer be a difficult problem.Key Words: Literacy, Media, Stunting
EFEKTIFITAS KOMUNIKASI MEDIA SOSIAL DALAM MEMAHAMI PERAN ELSIMIL UNTUK MENEKAN ANGKA STUNTING DI INDONESIA Rekno Sulandjari; Heru Sri Wulan; Dheasey Amboningtyas; Leonardo Budi Hasiholan
Jurnal Egaliter Vol 7, No 12 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena penggunaan media sosial sebagai media edukasi stunting  di masyarakat secara umum, khususnya juga bagi pasangan yang siap menikah, atau hanya sekedar informasi bagi kalangan remaja, baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini sangat ditunjang dengan perkembangan kemajuan teknologi digital dalam hal ini media sosial. Seiring dengan kemudahan dalam mendapatkan jaringan internet di berbagai daerah dan lokasi di seluruh wilayah Indonesia. Sebelumnya banyak kalangan pasangan muda yang sudah menikah, maupun warga yang belum berkeinginan menikah karena belum menemukan pasangan yang sesuai, memiliki pemahaman stunting dari informasi orang-orang terdekatnya atau bahkan dari opinion leader di lingkungannya. Bisa juga diperoleh dari pengalamanya sendiri ketika diasuh dan dicukupi kebutuhan gizinya oleh orang tuanya. Namun sekarang sudah mulai bisa mendapatkan informasi tentang edukasi stunting melalui platform online.Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik terhadap komentar para netizen (warga net) yang secara sengaja memberikan komentarnya pada pemberitaan yang terkait dengan Elsimil pada media Instagram (IG). Dalam rangkaian narasi komentar netizen tersebut peran bahasa menjadi penting. Bahasa menjadi medium yang mengartikan atau mempresentasikan makna yang ingin dikomunikasikan oleh pelakunya.Meskipun masyarakat mayoritas sangat mendukung program Elsimil sebagai salah satu syarat yang harus diterapkan dalam prosedur pernikahan, namun belum bisa mendapatkan hasil secara signifikan untuk efektivitasnya dalam mencegah stunting. Selain program elsimil dalam pencegahan stunting ini baru disosialisasikan di pertengahan tahun 2022 dan diimplementasikan di beberapa kota besar di akhir tahun lalu, meskipun prediksi keberhasilan dalam penvegahan stunting sangat memungkinkan.Kata Kunci: Efektivitas, Media Sosial, Fisimil, Stunting The phenomenon of using social media as a medium for stunting education in society in general, especially for couples who are ready to marry, or just information for teenagers, both men and women. This is greatly supported by the development of advances in digital technology, in this case, social media. Along with the ease of getting internet networks in various regions and locations throughout Indonesia.Previously, many young married couples, as well as residents who did not wish to get married because they had not found a suitable partner, had an understanding of stunting from information from those closest to them or even from opinion leaders in their environment. It can also be obtained from his own experience when he was raised and fulfilled his nutritional needs by his parents. However, now we are starting to be able to get information about stunting education through online platforms.This study uses a semiotic analysis method for the comments of netizens (net citizens) who deliberately comment on news related to Elsimil on Instagram (IG) media. In this series of narrative comments by netizens, the role of language is important. Language becomes a medium that interprets or represents the meaning that the actor wants to communicate.Even though the majority community strongly supports the Elsimil program as one of the conditions that must be applied in the marriage procedure, they have not been able to obtain significant results for its effectiveness in preventing stunting. In addition to the ELSIMIL program in preventing stunting, it was only socialized in the middle of 2022 and implemented in several big cities at the end of last year, even though the prediction of success in preventing stunting is very possible.Keywords: Effectiveness, Social Media, Elsimil, Stunting
HUBUNGAN KESIAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI TERHADAP KUALITAS PRODUK GARMENT DI PT. SEMARANG GARMENT Sri Praptono; Rekno Sulandjari; Vernanda Ekaputri; Dina Damayanti; Leonardo Budi Hasiholan
Jurnal Egaliter Vol 7, No 13 (2023): Jurnal Egaliter Oktober 2023
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan kesiapan teknologi produksi terhadap kualitas hasil produksi di PT. Semarang Garment. Penjelasan di atas dapat menjadi hal menarik untuk dikaji oleh penulis tentang hubungan teknologi produksi terhadap kualitas produk. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian di PT. Semarang Garment.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi dan sampel sebanyak 70 karyawan departemen Quality Control, dengan istilah lain sampel jenuh atau sensus. Penelitian ini menggunakan kuesioner melalui Google Form dan dianalisa menggunakan tabulasi silang.Hasil penelitian mengenai kesiapan teknologi terhadap kualitas hasil produksi di PT. Semarang Garment, maka kesiapan teknologi sangat baik sebanyak 7,1%, kesiapan teknologi dipersiapkan dengan baik sebanyak 78,6%, dan kesiapan teknologi yang kurang dipersiapkan dengan baik sebanyak 14,3%. Sedangkan untuk kualitas hasil produksi di PT. Semarang Garment, sebanyak 7,1% menyatakan kualitas produksi tinggi, dan sebanyak 92,9% menyatakan kualitas produksi tinggi. Maka, dengan demikian dapat disimpulkan semakin tinggi kesiapan teknologi maka semakin tinggi pula kualitas hasil produksi di PT. Semarang Garment.Kata Kunci : kesiapan, teknologi, produksi, kualitas, hasil produksi 
SOSIALISASI KUALITAS HIDUP DAN PELAKSANAAN SKRINING KESEHATAN SEBAGAI UPAYA MENCEGAH PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA USIA PRODUKTIF DAN LANSIA DI KAMPUS UNIVERSITAS PANDANARAN KELURAHAN PEDALANGAN KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG Adi Sasmito; Rekno Sulandjari; Sri Praptono; Dina Damayanti
Jurnal Egaliter Vol 7, No 13 (2023): Jurnal Egaliter Oktober 2023
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meminimalisir jumlah penderita PTM. Usaha pencegahan ini dikarenakan dengan banyaknya kejadian penyakit tidak menular (PTM) menyebabkan perlu adanya pelaksanaan kegiatan skrining kesehatan penyakit tidak menular (PTM) pada masyarakat di sekitar kampus Universitas Pandanaran usia produktif dan usia lanjut.  Sasaran dari kegiatan ini adalah 30 orang Masyarakat di sekitar kampus Universitas Pandanaran dengan  rentang usia 30 hingga 70 tahun.Bertempat di ruangan poliklinik dan bekerja sama dengan Kimia Farma Semarang kegiatan ini dilaksanakan melalui metode yang digunakan melalui pelaksanaan skrining dan pemberian edukasi terkait penyakit tidak menular (PTM) pada masyarakat sekitar kampus Universitas Pandanaran. Tahapan yang dilakukan selama kegiatan meliputi: perencanaan dan persiapan, pemeriksaan kesehatan, serta pemberian edukasi. Dari hasil kegiatan skrining didapatkan rata-rata partisipan dengan usia di atas 50 tahun memiliki kecenderungan penurunan daya ingat dan ketidaknormalan dalam tekanan darah yang memiliki kecenderungan hipertensi, diabetes, asam urat , serta kolesterol. Tambahan temuan adalah kecenderungan ketidaknormalan fungsi jantung, pangkras, empedu, hati dan ginjal.  Sehingga sangatlah penting kiranya dibutuhkan  edukasi kepada masyarakat komunitas di sekitar Universitas Pandanaran tentang perubahan gaya hidup untuk mencegah terjadinya peningkatan jumlah penyakit tidak menular.Kata Kunci : penyakit tidak menular, pencegahan, sosialisasi, asupan kalori  
Hubungan Literasi Digital Perempuan Dalam Media Online Untuk Antisipasi Fenomena Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Kdrt) Rekno Sulandjari; Retno Djohar Juliani; Agustien Zulaidah; Fitri Darayani
MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang Vol. 20 No. 1 (2023): April : Jurnal MIMBAR ADMINISTRASI
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/mia.v20i1.680

Abstract

The era of media convergence makes life easier with the adoption of knowledge through online media. In addition to obtaining various information, online media also has a significant contribution in changing the behavior of its users in responding to a phenomenon in everyday life. Especially women whose roles in this era of media convergence are increasingly complex. He not only acts as the head of the household, but sometimes his role is also as the head of the family to make a basic living or just as a breadwinner to support household life. In addition, responding to the phenomenon of domestic violence that is often found in the news, makes women try to also contribute to maintaining the integrity of their household by minimizing this phenomenon in their family. Various efforts have been made, one of which is to increase understanding of domestic violence itself. Through digital literacy, it is hoped that apart from having their own understanding of domestic violence, they can also share this information with their own environment and family. So you can anticipate it if it hasn't happened yet, and minimize it if it does happen without realizing it.The phenomenon of women in the category of always doing digital literacy in using online media is 66.93%. This is almost entirely dominated by women empowerment activists in RW XIII Pucang Gading Housing. Where besides having activities outside the home as an employee, educator, NGO member, businessman, doctor and so on, they are also very responsive to the importance of gender equality in running a household life. While the results of research to adopt knowledge and understanding of digital literacy regarding steps that can be anticipated to minimize the phenomenon of domestic violence obtained results of 61.66%. One of them is that women must also be economically independent and have positive activities in order to increase welfare for the family. Thus, respect arises from the partner to put more effort into efforts to achieve in activities to seek economic sufficiency for the needs of the family which is increasing from time to time. In this study, the final results showed that there was a positive relationship between online digital media literacy and the phenomenon of domestic violence by 58.12% of respondents who had high digital literacy in online media also had a household life that was quite harmonious, far from the various categories that caused the phenomenon of domestic violence.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI MARKETPLACE DAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEUANGAN PADA AGROBISNIS JAMBU KRISTAL DI DESA CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG Sulandjari, Rekno; Firmansyah, Firmansyah; Ulfa, Firda Nisa Fera Ulfa Nisa Fera; Oktarina, Sintya
Majalah Ilmiah Inspiratif Vol 10, No 2 (2024): Majalah Inspiratif, Volume 10 Nomor 2, Juli 2024
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan UMKM di Indonesia, kesadaran konsumen akan jaminan produsen dalam hal ini pengelola perkebunan jambu kristal yang dikehendaki produsen juga meningkat. Fenomena tersebut menyebabkan pemesanan dan pembelian jambu kristal juga meningkat. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor keputusan pembelian pada platfrom facebook di fitur marketplace untuk mendapatkan produk dengan mudah tanpa pergi ke lokasi, sehingga proses negosiasi lebih efektif dan efisien. Dengan berkembangnya teknologi internet, cara berkomunikasi dan negosiasi dalam bidang bisnis mengalami perubahan. Proses komunikasi dan negosiasi dengan memanfaatkan media internet salah satunya dengan menggunakan E-commerce. E-commerce adalah proses jual beli melalui media internet yang mampu mengefisienkan waktu, sehingga relatif lebih mudah. Peran e-commerce memiliki dampak positif, salah satunya pembelian jambu kristal bisa mendapatkan harga yang lebih murah. Facebook pada awalnya sebagai sarana komunikasi kini mulai mengupgrade dengan menambahkan fitur pada aplikasinya, yaitu marketplace, yang penggunanya dapat berkomunikasi sekaligus order produk jambu kristal yang diinginkan. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik responden, (2) menganalisis proses keputusan pemesanan produk jambu kristal, dan (3) menganalisis Pengelolaan Administrasi Keuangan Pada Agrobisnis Jambu Kristal Di Desa Cepoko (4) menganalisis faktor-faktor keputusan pembelian jambu kristal melalui marketplace. Sampel penelitian menggunakan total sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis faktor, analisis crosstab, dan Net Promoter Score (NPS). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tiga kelompok faktor baru yang membentuk keputusan pembelian jambu kristal melalui marketplace yaitu faktor individu, konsep diri dan sosial-budaya. Didapatkan nilai NPS terhadap jambu kristal pada Argobisnis Desa Cepoko sebesar 38 %, yang berarti lebih banyak responden yang merekomendasikan kepada komunitasnya dibandingkan responden yang tidak mau merekomendasikan. Kata Kunci: analisis faktor, keputusan pembelian, marketplace, administrasi keuangan