p-Index From 2020 - 2025
5.099
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Lanskap Indonesia Jurnal Pariwisata Pesona Paramita: Historical Studies Journal KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE Jurnal Arsitektur Lansekap Jurnal Hortikultura Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat NALARs Prosiding Semnastek Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Madura Tesa Arsitektur Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research Jurnal Tataloka Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan Journal of Regional and Rural Development Planning IKRA-ITH Teknologi Jurnal Sains dan Teknologi IKRA-ITH Humaniora : Jurnal Sosial dan Humaniora Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah JURNAL PERTANIAN PRESISI (JOURNAL OF PRECISION AGRICULTURE) Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) BUANA SAINS Jurnal Infrastruktur Jurnal Pendidikan dan Keluarga INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Agro Sintesa : Jurnal Ilmu Budidaya Pertanian Journal of Environmental Science Sustainable MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Agricultural Science Asean Journal of Science and Engineering (AJSE) Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya
Claim Missing Document
Check
Articles

Pertumbuhan dan Produksi Pucuk Kenikir pada Beberapa Komposisi Media Tanam dan Interval Pemanenan (The Growth and Shoot Production of Cosmos caudatus with Various Plant Media Composition and Harvesting Interval) Ismail Saleh; Ida Setya Wahyu Atmaja; Ray March Syahadat
Jurnal Hortikultura Vol 30, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v30n2.2020.p107-114

Abstract

Kenikir dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dengan cara mengonsumsi pucuknya. Kenikir banyak dijumpai sebagai tumbuhan liar sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi pucuk kenikir. Produksi pucuk kenikir dapat dioptimalkan dengan melakukan perbaikan teknik budidaya, salah satunya pengaturan komposisi media tanam dan interval panen pucuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh komposisi media tanam dan interval pemanenan terhadap pertumbuhan dan produksi pucuk kenikir. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2019 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UGJ, Cirebon. Percobaan dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi pucuk kenikir pada panen pertama serta pengaruh interaksi antara komposisi media tanam dan interval pemanenan terhadap produksi pucuk pada panen kedua. Rancangan percobaan pada percobaan pertama menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, yaitu komposisi media tanam dengan sembilan ulangan dan rancangan percobaan pada percobaan kedua menggunakan RAK faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah komposisi media tanam dan faktor kedua adalah interval pemanenan dan diulang sebanyak tiga kali. Komposisi media tanam terdiri atas tanah, tanah : pukan (2:1), dan tanah : pukan (1:1). Interval pemanenan yang dicobakan terdiri atas tiga taraf, yaitu 10, 15, dan 20 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam tanah : pukan (1:1) meningkatkan pertumbuhan dan produksi pucuk kenikir baik pada saat panen pertama maupun panen kedua. Interval pemanenan 20 hari menurunkan produksi pucuk total disebabkan interval pemanenan yang terlalu lama menyebabkan banyaknya pucuk kenikir yang berbunga sehingga menjadi tidak layak untuk dipanen.KeywordsInterval pemanenan; Kenikir (Cosmos caudatus); Media tanam; Pertumbuhan; Produksi pucukAbstractCosmos caudatus can be used as vegetable by its shoots. Cosmos are found as wild plant so that efforts are needed to increase shoot production. Shoot production can be optimized by media composition and harvesting interval. This research objective was to investigate planting media composition and harvesting interval effect on growth and shoot production of cosmos. The research was carried out for three months at Cirebon. The experiment was carried out in two stages: (1) the effect of media composition on growth and shoot at the first harvest and (2) the effect of interaction between media composition and shoot harvesting interval at the second harvest. The experimental design for first experiment used Randomized Block Design (RBD), namely the composition of media of soil, 2:1 soil-manure and 1:1 soil-manure with nine replications. Meanwhile, we used two factor factorial RBD for second experiment. The first factor was the media composition and the second factor was three harvest interval with three replications. The result showed that planting media of soil and manure (1:1) increased the growth and shoot both in the first and second harvesting. The harvesting interval of 20 days decrease the total shoot because many branches to flower so they cannot be harvested.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA DAN FERTIGASI PUPUK ORGANIK TERHADAP KANDUNGAN BIOAKTIF DAUN TANAMAN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) JACK) DI PEMBIBITAN Ray March Syahadat; Sandra Arifin Aziz
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 23, No 2 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v23n2.2012.%p

Abstract

Kemuning (Murraya paniculata) dapat digunakan sebagai obat tradisional. Banyak penelitian mengenai fitofarmakologi kemuning tapi tidak pada penelitian mengenai budidaya. Penelitian dilaksanakan sejak Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Gunung Batu, Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi komposisi media dan aplikasi fertigasi dengan pupuk organik terhadap kandungan bioaktif daun kemuning. Penelitian menggunakan analisis kualitatif fitokimia pada daun kemuning. Perlakuan yang diberikan komposisi media tanah latosol Darmaga + arang sekam padi (1:1) v/v tanpa fertigasi; komposisi media tanah latosol Darmaga + arang sekam padi + pupuk kandang kambing (1:1:1) v/v dan aplikasi fertigasi dengan kotoran kambing; komposisi media dengan tanah latosol Darmaga + arang sekam padi + pupuk kandang kambing (1:1:1) v/v dan aplikasi fertigasi dengan pupuk kandang kotoran ayam; komposisi media tanah latosol Darmaga + arang sekam padi + kotoran ayam (1:1:1 ) v/v dan aplikasi fertigasi dengan kotoran kambing; komposisi media tanah latosol Darmaga + arang sekam padi + kotoran ayam (1:1:1) v/v dan aplikasi fertigasi dengan pupuk kandang ayam. Konsentrasi yang digunakan untuk fertigasi yaitu satu kg pupuk organik per lima liter air, dengan dosis 60 ml per tanaman, dan diaplikasikan setiap dua minggu. Hasil penelitian analisis kualitatif fitokimia menunjukkan bahwa daun kemuning mengandung steroid yang paling tinggi, dan diikuti saponin, flavonoid, tanin, dan alkaloid.
IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN HAYATI RTH DI KOTA DEPOK Ray March Syahadat; Priambudi Trie Putra; Pitria Ramadanti; Daisy Radnawati; Siti Nurisjah
NALARs Vol 17, No 1 (2018): NALARs Volume 17 Nomor 1 Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.17.1.29-38

Abstract

ABSTRAK. Pembangunan perkotaan tidak hanya harus terfokus pada lanskap binaan tetapi juga pada lanskap alami. Salah satu elemen lunak yang dianggap penting yaitu keberadaan ruang terbuka hijau (RTH). Pengembangan RTH di lanskap perkotaan selama ini umumnya lebih terfokus dalam mencapai tujuan mereduksi polutan, menciptakan kenyamanan termal, dan juga estetika. Sayangnya, masih banyak yang mengabaikan manfaat RTH dari sudut pandang konservasi khususnya flora dan fauna. Studi ini bertujuan untuk mendata keanekaragaman hayati di Kota Depok untuk menjadi acuan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan (green development), sehingga kualitas lingkungan dapat ditingkatkan dan fungsional bukan hanya bagi manusia tetapi juga bagi flora dan fauna. Studi dilaksanakan di tiga lokasi dengan karakter yang berbeda yaitu Taman Lembah Gurame, Tahura Pancoran Mas, dan Jalan Juanda. Hasil yang diperoleh nilai keanekaragaman vegetasi berturut-turut berada pada Tahura Pancoran Mas (2,535), Taman Lembah Gurame (1,287), dan Jalan Juanda (0,967). RTH di Jalan Juanda merupakan RTH dengan nilai keanekaragaman vegetasi paling rendah. Rendahnya nilai keanekaragaman vegetasi berpengaruh langsung terhadap keberadaan fauna yang tidak ditemukan pada RTH Jalan Juanda. Studi ini juga berhasil mendata vegetasi-vegetasi penting pada tiap-tiap lokasi yang dapat memberikan informasi mengenai mampu tidaknya vegetasi tersebut beradaptasi dengan lingkungannya. Kata kunci: fauna, flora, konservasi, lanskap perkotaan, ruang terbuka hijau. ABSTRACT. Urban development should not only focus on the man-made landscape but also the natural landscape. One of the important natural landscape is the existence of green open space. Green open space development in urban landscape areas has generally been more focused on achieving the goal of reducing pollutants, creating thermal comfort, as well as aesthetics. Unfortunately, the benefits of green space from the conservation, especially for flora and fauna are still largely ignored. This study aims to record biodiversity in Depok City to become a reference in achieving sustainable development (green development), so that environmental quality can be improved and functional not only for human but also for flora and fauna. The study was conducted in three locations with different characters namely Taman Lembah Gurame, Tahura Pancoran Mas, and Jalan Juanda. The results obtained by the value of vegetation diversity are consecutively in Tahura Pancoran Mas (2,535), Lembah Gurame Park (1,287), and Jalan Juanda (0.967). Green open space on Jalan Juanda has the lowest value of vegetation diversity. The low value of vegetation diversity directly affects the presence of fauna because not found in the Jalan Juanda. This study also managed to record important vegetations in each location that can provide information for whether or not the vegetation well-adapted in its environment. Keywords: conservation, fauna, flora, green open space, urban landscape
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT MEDIKA DRAMAGA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS VISUAL Priambudi Trie Putra; Moh. Sanjiva Refi Hasibuan; Ray March Syahadat
NALARs Vol 17, No 1 (2018): NALARs Volume 17 Nomor 1 Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.17.1.39-50

Abstract

ABSTRAK. Beberapa penelitian melaporkan cara negara-negara di berbagai belahan bumi melestarikan kualitas visual lanskap. Tingginya apresiasi terhadap lanskap membuat mereka selalu melakukan sebuah penilaian atau assessment setiap adanya penambahan struktur baru pada lanskap. Hal inilah yang membuat kualitas visual mereka tetap terjaga dari kerusakan baik yang disengaja maupun tak disengaja. Di Indonesia, perhatian ini masih lemah dan belum ada peraturan dari pemerintah yang khusus mengaturnya. Penelitian ini mencoba melakukan penilaian terhadap kualitas visual pembangunan Rumah Sakit Medika Dramaga yang didirikan pada tahun 2012. Proses proyek dan setelah proyek memiliki beberapa efek yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah dampak visual konstruksi pada lanskap sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) menganalisis dampak visual dari kegiatan pembangunan Rumah Sakit Medika Dramaga bagi masyarakat sekitar yang dilihat dari aspek natural resources dan cultural resources; dan 2) mengidentifikasi persepsi dan preferensi masyarakat sebagai user utama. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi perlindungan visual setelah adanya pembangunan Rumah Sakit Medika Dramaga terhadap lanskap sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode visual impact assessment (VIA) dengan menggunakan pendekatan dari Ogawa. Hasil penilaian menunjukkan bahwa kualitas visual Rumah Sakit Medika Dramaga umumnya dapat diterima secara visual, namun perlu dilakukan sedikit tindakan mitigasi (modifikasi kecil) untuk menghilangkan kontras visual yang terjadi dengan lingkungan. Kata kunci: kualitas lingkungan, lanskap, penilaian dampak visual, kualitas visual ABSTRACT. The prior researches in many countries report about preserving their visual landscape qualities. Due to their high appreciation for managing their landscape makes them always conduct an assessment of every new structure in its landscape. That is what makes their landscape well managed. In Indonesia, the attention to that case is still weak, and there are no specific rules issued by the governments. This research tries to assess the visual quality development of Medika Dramaga Hospital that built in 2012. The project process and after the project has several effects that must be considered. One of them is the visual impact of construction on the surrounding landscape. The aims of this article are to 1) analyze the visual impact of Medika Dramaga Hospital towards the community nearby based on natural resources and cultural resources aspects, and 2) to identify the community perception and preference as the primary user. The output of this research is a recommendation for the visual preservation after the completed process of Medika Dramaga Hospital development towards is landscape. This study using visual impact assessment (VIA) method based on Ogawa approaches. The results of the assessment of visual quality Medika Dramaga Hospital acceptable as visually, but need to do a few of mitigation actions (minor modifications) to eliminate the visual contrast that occurs with the surrounding environment. Keywords: environmental quality, landscape, visual impact assessment, visual quality
KONSEP PERENCANAAN TATA HIJAU LANSKAP SEMPADAN SETU MANGGA BOLONG SEBAGAI AREA KONSERVASI TUMBUHAN BERNILAI EKOLOGIS DAN BUDAYA Sitti Wardiningsih; Ray March Syahadat; Priambudi Trie Putra; Retno Purwati; Moh Sanjiva Hasibuan
NALARs Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.2.135-144

Abstract

ABSTRAK. Setu Mangga Bolong memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi kawasan konservasi bagi tanaman khas Betawi. Tujuan dari artikel ini adalah untuk merencanakan lanskap sempadan Setu Mangga Bolong dengan konsep ekologis tanpa melupakan identitasnya sebagai kawasan budaya. Untuk mencapai tujuan ini maka dilakukan analisis perubahan lahan selama periode 2005-2015. Penilaian kualitas visual dengan menggunakan metode scenic beauty estimation (SBE), semantic differential (SD), dan multidimensional scalling (MDS). Selanjutnya vegetasi yang ada diinventarisasi. Kemudian, vegetasi dalam peraturan dan kebijakan yang memiliki nilai ekologi dan budaya dipertimbangkan. Hasil yang diperoleh kondisi badan air Setu Mangga Bolong pada periode 2005-2015 lebih baik dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, terjadi penurunan area hijau di sempadan Setu Mangga Bolong selama periode tahun 2005-2015. Berdasarkan hasil analisis kualitas visual, lanskap pada area sudut setu yang berbentuk irregular (cekungan) dan juga sudut setu yang berdekatan dengan inlet memiliki kualitas visual yang rendah. Untuk merencanakan tata hijau sempadan setu sebagai area konservasi tanaman bernilai ekologis dan budaya, empat puluh spesies vegetasi eksisting perlu dipertahankan selama tidak mengganggu kualitas dan kuantitas badan air. Vegetasi terpilih direkomendasikan ke lanskap Setu Mangga Bolong sebagai ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi ekologis dan budaya Betawi. Kata kunci: Betawi, regulasi, seleksi, vegetasi ABSTRACT. Setu Mangga Bolong has opportunity to be developed into a conservation area for Betawinese plants. The purpose of this article was to plan the landscape of Mangga Bolong Lake with the ecological concept without forgetting its identity as a cultural area. To achieve these objectives, an analysis landuse change on 2005 to 2015 was executed. Visual quality analysis used scenic beauty estimation (SBE), semantic differential (SD) and multidimensional scalling (MDS). Next, inventory of existing vegetation was executed. Then, the vegetation in the regulation and policy on ecological and cultural value was considered. The results howed that water body condition of Setu Mangga Bolong in 2005 to 2015 period is better from year to year. However, there was a decrease of the green area in Setu Mangga Bolong during the period. Based on the results of visual quality analysis, landscape on the irregular edge of lake and close to the inlet, has low visual quality. To plan the green open space of Setu Mangga Bolong  as ecologicaland cultural plants conservation, the forty species existing vegetation should be maintained as long as it does not  effect for the quality and quantity of water body of the lake. Selected vegetation have been recommended to be applied within Setu Mangga Bolong landscape as green open space that has ecological and cultural functions. Keywords: Betawi, regulation, selection, vegetation
ANALISIS TAPAK LANSKAP WISATA CURUG CIPEUTEUY SEBAGAI ZONA PEMANFAATAN TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Dimas Muhammad Thoifur; Daisy Radnawati; Ray March Syahadat; Priambudi Trie Putra; Anendawaty Roito Sagala; Shinta Pertiwi; Ridwansyah Trisnanda Putra
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman Nasional Gunung Ciremai sebagai salah satu taman nasional yang ada di Indonesia memiliki 30% area zona pemanfaatan. Oleh masyarakat setempat, area zona pemanfaatan ini dikelola secara swadaya dan diperuntukan sebagai tempat wisata. Salah satu area yang dikembangkan yaitu area Curug Cipeteuy. Sejauh ini, pengembangan area wisata di zona tersebut belum memiliki perencanaan yang matang sesuai tahapan perencanaan lanskap pada umumnya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tapak agar dapat digunakan sebagai data dasar dalam proses perencanaan lanskap wisata. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan studi literatur. Data dianalisis secara deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif. Konsep yang direkomendasikan yaitu area lanskap wisata Curug Cipeteuy yaitu penerapan konsep selaras alam karena berdasarkan hasil analisis scenic beauty estimation (SBE), sebanyak 88,9% area memiliki kualitas visual yang tinggi karena keasriannya. Dalam perencanaan tata hijau, tidak diperkenankan mengintroduksi vegetasi dari luar untuk menjaga sistem ekologi di dalamnya. Material yang direkomendasikan yaitu material-material yang ketersediaanya ada dalam tapak atau tidak jauh dari tapak untuk mendukung konsep selaras alam. Material-material tersebut antara lain kayu pinus, bambu, batu kali, dan batu andesit.
EVALUASI TAMAN JANGKRIK SEBAGAI RTRA DI CIGANJUR, JAKARTA SELATAN Ridwansyah Trisnanda Putra; Daisy Radnawati; Ray March Syahadat; Priambudi Trie Putra; Dimas Muhammad Thoifur
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman Jangkrik terletak di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Taman ini rencananya akan dijadikan salah satu ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Tujuan dari artikel ini yaitu mengevaluasi kondisi eksisting Taman Jangkrik untuk mendukung perencanaan RPTRA. Hal-hal yang dievaluasi antara lain, tautan lingkungan, daya dukung, sosial, visual, vegetasi, dan bangunan lanskap. Data dikumpulkan dengan pendekatan observasi, wawancara mendalam, dan studi literatur. Data dianalisis dengan statistika deskriptif. Khusus untuk analisis visual, digunakan analisis scenic beauty estimation (SBE). Hasil yang diperoleh antara lain 1) daya dukung kawasan sudah mencukupi, 2) belum ada pembagian ruang yang jelas, 3) sirkulasi dalam tapak belum optimal, 4) jenis dan cara penanaman vegetasi sudah sesuai, 5) elemen amphitheater pada tapak tidak sesuai dengan standar, 6) kualitas visual masih dapat ditingkatkan dengan pengindahan, 7) material pada playground sudah mulai rusak dan cenderung membahayakan anak.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA DAN FERTIGASI PUPUK ORGANIK TERHADAP KANDUNGAN BIOAKTIF DAUN TANAMAN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) JACK) DI PEMBIBITAN Ray March Syahadat; Sandra Arifin Aziz
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 23, No 2 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v23n2.2012.%p

Abstract

Kemuning (Murraya paniculata) dapat digunakan sebagai obat tradisional. Banyak penelitian mengenai fitofarmakologi kemuning tapi tidak pada penelitian mengenai budidaya. Penelitian dilaksanakan sejak Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Gunung Batu, Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi komposisi media dan aplikasi fertigasi dengan pupuk organik terhadap kandungan bioaktif daun kemuning. Penelitian menggunakan analisis kualitatif fitokimia pada daun kemuning. Perlakuan yang diberikan komposisi media tanah latosol Darmaga + arang sekam padi (1:1) v/v tanpa fertigasi; komposisi media tanah latosol Darmaga + arang sekam padi + pupuk kandang kambing (1:1:1) v/v dan aplikasi fertigasi dengan kotoran kambing; komposisi media dengan tanah latosol Darmaga + arang sekam padi + pupuk kandang kambing (1:1:1) v/v dan aplikasi fertigasi dengan pupuk kandang kotoran ayam; komposisi media tanah latosol Darmaga + arang sekam padi + kotoran ayam (1:1:1 ) v/v dan aplikasi fertigasi dengan kotoran kambing; komposisi media tanah latosol Darmaga + arang sekam padi + kotoran ayam (1:1:1) v/v dan aplikasi fertigasi dengan pupuk kandang ayam. Konsentrasi yang digunakan untuk fertigasi yaitu satu kg pupuk organik per lima liter air, dengan dosis 60 ml per tanaman, dan diaplikasikan setiap dua minggu. Hasil penelitian analisis kualitatif fitokimia menunjukkan bahwa daun kemuning mengandung steroid yang paling tinggi, dan diikuti saponin, flavonoid, tanin, dan alkaloid.
PENILAIAN PERFORMA DAUN DAN TAJUK Cosmos sulphureus Cav. TERHADAP PEMUPUKAN ORGANIK DAN ANORGANIK Ray March Syahadat; Ismail Saleh
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i1.2804

Abstract

Cosmos sulphureus Cav. Known as a horticultural plant that has many benefits. Several studies reported its benefits as a vegetable plant, natural coloring, biopesticide, apiary, therapeutic plant, and ornamental plants. Research on its function as a landscape plant is still rarely studied. Though this plant has a characteristic of growth that is different from other types of cosmos/kenikir. This study aims to assess the appearance of leaves and canopy of C. sulphureus plants as landscape plant in organic and inorganic fertilizing. The analytical methods used in this study were chi-square, Kendall's W test, scenic beauty estimation, semantic differential, and paired comparison. The results shows fertilized of C. sulphureus leaf and canopy appearance significantly differ than not fertilized C. sulphureus. Fertilization with organic fertilizer shows the preferred results by 36 respondents because it has impression of height on its appearance.
Pengaruh Jenis Kemasan terhadap Kualitas Pisang Cavendish pada Periode Pascapanen Ray March Syahadat; Ismail Saleh; Ridwansyah Trisnanda Putra; Risalah Rabbani Ramadhan; Dimas Muhammad Thoifur; Ivan Satriawan Putra; Hindun Hestiningsih; Sukirno Sukirno; Priambudi Trie Putra
AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN Vol 1, No 2 (2018): AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDYA PERTANIAN
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.479 KB) | DOI: 10.33603/jas.v1i2.1923

Abstract

Penanganan pascapanen pada pisang tidak hanya dapat dilakukan dengan cara mengatur pemananen atau dengan perlakuan kimia. Perlakuan fisik seperti pengemasan juga dapat menjaga kualitas pisang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tipe kemasan dalam mempertahankan kualitasbuah pisang cavendish. Penelitian dilaksanakan selama tujuh hari dengan menilai 10 parameter.Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal dan dianalisis dengan sidik ragam. Datanonparametrik dianalisis dengan uji Kruskal Wallis H. Hasil yang diperoleh susut bobot dan indeks warnaterbaik terdapat pada perlakuan pengemasan dengan menggunakan plastik polietilen (PE) dan plastikwrap. Meskipun demikian, kedua perlakuan tersebut tidak dapat mempertahankan daya simpan buah.Perlakuan tanpa pengemasan dan dikemas dengan menggunakan kertas hampir unggul pada semua ujiorganoleptik. Hasil skoring menunjukkan pisang cavendish dengan perlakuan tanpa pengemasan danyang dikemas dengan kertas merupakan perlakuan yang direkomendasikan untuk menjaga kualitaspascapanen.Kata kunci: daya simpan, organoleptik, polietilen, susut bobot. 
Co-Authors Ameliawati , Presti AA Sudharmawan, AA ADITYAS PRASETYO Adityas Prasetyo Adriani, Hanni Agustyahna, Firman Anashir, Muhammad Iqbal Andi Arya Fajar Art Christalista Anendawaty Roito Sagala Anendawaty Roito Sagala Anendawaty Roito Sagala Anendawaty Roito Sagala, Anendawaty Roito Arinal Haq Izzawati Nurrahma Auliadiningrum, Alma Balqis Nailufar Billy Aditya Pratama Chafid Fandeli Daisy Radnawati Daisy Radnawati Daisy Radnawati DAISY RADNAWATI Daisy Radnawati Desy Fatmala Makhmud Desy Fatmala Makhmud Dimas Muhammad Thoifur Dimas Muhammad Thoifur Dimas Muhammad Thoifur Dimas Muhammad Thoifur Dina Dwirayani Dwirayani DWI ABDUL SYAKUR Dwi Abdul Syakur EKO BUDI PURWANTO FERRARI ALIFA TESTAROSSA Fitria Nurhasanah Fitria Nurhasanah Fitria Nurhasanah Hadi Susilo Arifin Harini Harini Hendrie Adji Kusworo Hestiningsih, Hindun Hindun Hestiningsih Hindun Hestiningsih Hutapea, Bethesda Angela Ida Satya Wahyu Atmaja Ida Setya Wahyu Atmaja Indah Ulfia Utami ISMAIL SALEH Ismail Saleh Isti Mulyawati Ivan Satriawan Putra Jasanta Peranginangin Kudus, Imran Lasmaria Sidabutar Listya Aderina MADE DWI PRATIWI Moh. Sanjiva Refi Hasibuan MUHAMMAD AL-IRSYAD Muhammad Aris Muhammad Baiquni Muplihudin Muplihudin Nailufar, Balqis Nur Rahmah Amania Nuraini Nuraini Nuraini Nuraini Nurhayati H.S. Arifin Pitria Ramadanti Pitria Ramadanti Priambudi Trie Putra Priambudi Trie Putra Priambudi Trie Putra Priambudi Trie Putra Priambudi Trie Putra PRIAMBUDI TRIE PUTRA Priambudi Trie Putra PRIAMBUDI TRIE PUTRA Puspita, Silvery Nur Putra, Ivan Satriawan Putra, Ridwansyah Trisnanda Putra, Ridwansyah Trisnanda Putra, Rizal Ichsan Syah Putri, Andi Eka Tiara Diana Putri, Hana Haruna Ramadanti, Pitria Ramadha, Bayuanggara Cahya Retno Purwati Ridwansyah Trisnanda Putra Ridwansyah Trisnanda Putra Ridwansyah Trisnanda Putra Ridwansyah Trisnanda Putra Risalah Rabbani Ramadhan Risalah Rabbani Ramadhan Rizal Ichsan Syah Putra Rizal Ichsan Syah Putra Sandra Arifin Aziz Santi Desiana Yulianti Santi Desiana Yulianti Shinta Pertiwi Siti Nurisjah Siti Nurisjah Siti Nurisjah Sitti Wardiningsih Sitti Wardiningsih Sitti Wardiningsih Sukirno Sukirno Syifa Khansha Tandri Patih Thoifur, Dimas Muhammad Thoifur, Dimas Muhammad Tittan Triken Mardhika Tria Suci Astira Umi Trisnaningsih Widiyastuti, Dyah Wiji Lestari Yusi Febriani zulfa, nely