Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penilaian Kinerja Daerah Irigasi Cikunten I Kabupaten Tasikmalaya Tahadjuddin Tahadjuddin
SANTIKA is a scientific journal of science and technology Vol. 8 No. 1 (2018): SANTIKA
Publisher : The Faculty of Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/jsa.v8i1.323

Abstract

Di Cikunten I di Kabupaten Tasikmalaya beroperasi sejak dibangun pada tahun 1991. Seiring waktu berjalanmaka fungsi pelayanannya mengalami penurunan sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja jaringanirigasi ini. Penilaian dimulai dengan melakukan inventarisasi kondisi dan fungsi prasarana fisik sepertibangunan dan saluran, juga aspek lainnya seperti produktivitas tanam, sarana penunjang, organisasi,dokumentasi, dan kelembagaan agar diketahui tingkat kinerjanya. Dengan diketahuinya tingkat kinerja irigasiakan menjadi rekomendasi dalam penanganannya.Dari hasil penilaian kinerja didapatkan bahwa daerah irigasi Cikunten I memiliki nilai indeks kinerja 72,38%. Dengan demikian daerah irigasi Cikunten I masuk kategori kinerja baik (70 – 79). Adapun urutan indekskinerja pada masing-masing aspek penilaian antara lain : 1) Kondisi prasarana fisik 79,09%; ProduktivitasTanam 79,85%; Sarana Penunjang 30,5%; Organisasi Personalia 82%; Dokumentasi 52%; dan KelembagaanP3A 55 %.Maka berdasarkan hasil tersebut program penanganan prioritas meliputi antara lain a) Ketersediaan Saranadan Prasarana OP terpenuhi, b) Mengaktifkan kembali lembaga P3A dalam menunjang kegiatan OP, c)Ketersediaan data D.I. terpenuhi, d) Meningkatkan luas fungsional daerah irigasi sesuai luas baku, e) PetugasOP meningkatkan pemahaman kegiatan terhadap OP, dan f) Perbaikan pada prasarana fisik
Usulan Penanganan Banjir Cileuncang Di Jalan Arief Rahman Hakim Kota Sukabumi Miftahur Rochmat; Tahadjuddin Tahadjuddin; Yuni Sri Wahyuni
SANTIKA is a scientific journal of science and technology Vol. 9 No. 1 (2019): SANTIKA
Publisher : The Faculty of Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/jsa.v9i1.556

Abstract

Jalan Arief Rahman Hakim Kota Sukabumi selalu mengalami banjir ‘cileuncang’ sampai ketinggian lebihdari 50 cm saat hujan besar turun. Banjir yang terjadi di wilayah ini berasal dari limpasan aliran air hujan daripermukiman di sekitarnya yang mengalir melalui saluran samping jalan menuju saluran alam (sungai),sementara sungai tersebut juga menampung sejumlah air buangan dan mengalirkan mulai dari hulu sampai ketitik dimana banjir kerap terjadi. Kondisi tersebut memerlukan penanganan yang komprehensif supayakondisi banjir tidak terjadi lagi dan infrastruktur jalan tidak mengalami kerusakan seperti saat ini.Metode perhitungan menggunakan analisis debit banjir dan analisis frekuensi curah hujan sebagai curahhujan rancangan pada periode ulang sesuai kebutuhan perencanaan. Perhitungan debit banjir rancanganmenggunakan Metode Rasional dengan hasil 19,671m3/detik pada saluran/ sungai dan 3,268 m3/detik padasaluran samping jalan. Hasil analisis menyatakan bahwa saluran samping jalan masih mampu menampungdebit banjir rencana. Adapun banjir disebabkan arus balik air saluran samping yang tertahan aliran air darisungai. Alternatif solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan sodetan saluran samping menuju sungaidengan menutup saluran samping jalan agar tidak menabrak saluran anak sungai serta dilakukanpembangunan gorong-gorong untuk memperkecil gerusan air.
Karakteristik Susut Beton Dengan Alwa Murni Indri Soliyansyah; Euis Kania Kurniawati; Tahadjuddin Tahadjuddin
SANTIKA is a scientific journal of science and technology Vol. 7 No. 2 (2017): SANTIKA
Publisher : The Faculty of Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/jsa.v7i2.656

Abstract

Shringkage is one of the important concrete properties which, decreasingdurability of concrete and causeing concrete cracking. The shrinkage willdepend on aggregate selected. In this researd used a pute alwa aggregate whichmade from expanded clay burned in rotary kiln at high temperature (>6000C).Alwa has a rough surface shape, high absorption that allows aggregate to storewater needed for concrete hydration which can be removed from the shrinkage.This analysis uses experimental methods, and uses mortar specimens with 5x5x5cm cubes. Mixed mortar design using the DoE method and for testing in test arecompressive strength, porosity, and shrinkage of concrete. The results show that concrete mortar using alwa enough effective to reduceshrinkage with optimum addition of 18% for 20 - 30% percent did not meet thecompressive strength of the planned.
Pemanfaatan Pasir Kuarsa dan Fly Ash pada Campuran Laston AC-BC M. Iqbal Herdiansyah Permana; Tahadjuddin Tahadjuddin; Euis Kania Kurniawati
SANTIKA is a scientific journal of science and technology Vol. 9 No. 2 (2019): SANTIKA
Publisher : The Faculty of Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/jsa.v9i2.1203

Abstract

Laston AC-BC merupakan salah satu jenis perkerasan lentur dengan campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus (well graded) yang dihamparkan dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Jenis agregat yang digunakan terdiri dari agregat kasar, agregat halus dan filler, dengan aspal sebagai bahan pengikat. Dalam rangka memanfaatkan material lokal, Kabupaten Sukabumi memiliki ketersediaan bahan agregat lain yang cukup untuk digunakan dalam pembuatan campuran laston ac-bc, salah satunya agregat halus pasir kuarsa yang memiliki kandungan silika yang cukup tinggi. Ketersediaan pasir kuarsa yang cukup banyak maka perlu dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan pasir kuarsa sebagai agregat halus dan fly ash sebagai filler pada laston ac-bc. Dan penelitian menggunakan metoda eksperimen dengan kadar aspal yang digunakan yaitu pada 6%, 6,5%, 7% dan 7,5% untuk kemudian diteliti karakteristik Marshall nya. Hasil penelitian ini menunjukkan campuran Laston AC-BC dengan menggunakan pasir kuarsa dan fly ash hasil menunjukkan stabilitas dan flow nya lebih baik dan lebih unggul peningkatannya dibandingkan dengan yang normal. Itu berarti penggunaan pasir kuarsa dan fly ash berpengaruh terhadap campuran Laston AC-BC dan optimum pada campuran 7,5%.
ANALISIS KERUSAKAN SALURAN IRIGASI PRIMER DAERAH IRIGASI (D.I) CIKAHURIPAN KABUPATEN SUKABUMI Farida Azzahra; Nia Kartika; Siti Muawanah Robial; Tahadjuddin Tahadjuddin
AGREGAT Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v8i1.18615

Abstract

Strategi pemeliharaan yang tepat diperlukan untuk meningkatkan kondisi saluran agar dapat mengairi lahan pertanian secara efisien. Saluran primer kanan di daerah irigasi Cikahuripan mengairi area pertanian seluas 354 ha dengan panjang saluran 3,6 km. Kerusakan di sepanjang saluran menyebabkan kondisi irigasi tidak optimal. Tujuan pada penelitian ini mengetahui jenis dan penyebab dan mengetahui bagaimana analisis kerusakan saluran irigasi sebagai dasar operasi dan pemeliharaan. Jenis Penelitian ini dilakukan dengan metode Survei yang dilakukan dilapangan di dasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomer 12/PRT/M/2015 Tentang eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang menjelaskan tentang Kondisi Kerusakan Jaringan Irigasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Saluran Irigasi Primer Kanan Cikahuripan mengalami 55% kerusakan ringan, 27% rusak sedang, dan 9% rusak berat. Sementara pada bangunan di saluran pembawa terbagi menjadi bangunan pengatur dan bangunan pelengkap, pada bangunan pengatur memiliki kondisi 56% rusak ringan  dan 25% rusak sedang, sedangkan pada bangunan pelengkap memiliki kondisi 57% rusak ringan, 9% rusak sedang, dan 4% rusak berat. Jenis kerusakan ringan disebabkan oleh plesteran/siaran terkelupas, retak, dan lubang <0.40 m, sedangkan kerusakan berat disebabkan oleh kondisi tanah (erosi buluh), tanggul putus/roboh dan pintu air. Adapun hasil analisis kerusakan pada saluran dan bangunan di saluran primer kanan menunjukkan adanya kerusakan dalam kondisi ringan sehingga berdasarkan persentase tingkat kerusakan termasuk dalam kelompok baik maka diperlukan pemeliharaan perawatan yaitu Operasi dan Pemeliharaan (OP) rutin, perawatan berkala bersifat perbaikan.
Pengaruh Groundsill Pada Degradasi dan Agradasi Dasar Sungai Winongo (Studi Kasus Simulasi Dengan Sedimen D50) Q. Ananta; S.B. Lesmana; T. Tahadjuddin; P. Harsanto
REKONSTRUKSI TADULAKO: Civil Engineering Journal on Research and Development Vol. 4 Issue 2 (September 2023)
Publisher : Civil Engineering Department, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/renstra.v4i2.583

Abstract

One of the rivers in Yogyakarta with sand as its riverbed material is the Winongo River, which has a high potential for riverbed degradation or agradation. Upstream and downstream of the groundsill construction, respectively, can experience degradation and agradation of sediment transport. In this research, the effectiveness of the MPM, Engelund Hansen, and Laursen Copeland equations on HEC-RAS 6.3.1 is examined in terms of determining the level of overall degradation and agradation of the Winongo River bed. The discharge data used in modeling is in the form of secondary data taken from the 2021 DPUPESDM using two discharge conditions, namely wet discharge (Feb-Mar) and dry discharge (August-Sept). There are 796 cross sections along the river's 41.3 kilometer length, 9 of which are groundsill structures. For all equations, d50 serves as the grain diameter. Based on the results of the simulation, the upstream groundsill frequently agradation while the downstream groundsill tends to degradation. The MPM and Engelund Hansen equations are closer to actual field survey than the Laursen Copeland equation, according to the simulation using the three equations. The nine groundsills on the Winongo River still have the potential to harm the river bank by collapsing the downstream portion of the structure because the condition of degradation in the downstream groundsill is more prevalent than aggradation in the upstream groundsill. Due to the average d50 grain size, it is more likely that models used to predict changes in river bed elevation may degrade
LOKA KARYA (WORKSHOP) PENERAPAN APLIKASI PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI DI UPTD CIBADAK KABUPATEN SUKABUMI Puji Harsanto; Tahadjuddin Tahadjuddin; Jazaul Ikhsan; Hartono Hartono; Nia Kartika; Asril Adi Sunarto
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3397-3402

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan implementasi kerjasama bidang pengabdian dengan mitra dari Universitas Muhammadiyah Sukabumi, dengan personal in charge adalah Ir. Tahajudin, SP., IPM program Studi Teknik Sipil. Kegiatan direncanakan berupa pendampingan penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Geografi Operasional dan Pemeliharaan Irigasi (SIGOPI) di dinas UPTD Dinas PU Kabupaten Sukabumi. Aplikasi ini berguna dalam melihat kondisi kinerja Daerah Irigasi (DI) dari sisi kondisi bangunan dan sistem irigasi. Hasilnya berupa rekomendasi skema operasional yang tepat dan pemeliharaan bangunan yang tepat pula. Diharapkan dengan aplikasi ini, dapat memberi masukan dalam keputusan pemeliharaan bangunan yang tepat sasaran. Dengan demikian kinerja DI menjadi optimal dan dalam jangka menengah dapat meningkatkan produksi pangan terutama padi. Secara kebencanaan dapat mengurangi resiko bencana kekeringan dan meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini sesuai dengan Peta jalan ketua pengabdian di tahun 2022 yaitu tindak kanjut dari evaluasi dalam peran mengurangi resiko bencana kekeringan, yaitu dengan optimalisasi Aplikasi SIGOPI. Peranan dari tenaga ahli dari UMY dapat memberi masukan dari sisi Sistem Informasi Geografis dan Irigasi yang diwakili oleh Ir. Puji Harsanto, ST., MT., Ph.D dan Ir. Jazaul Ikhsan, ST., MT., Ph.D., IPM.
Evaluasi Perkerasan Jalan Serta Perencanaan Lapis Tambah (Overlay) Saepurrohman, Cece; Wahyuni, Yuni Sri; Tahadjuddin, Tahadjuddin
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Momen Vol.06 No.01. 2023
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/momen.v6i1.3273

Abstract

Jalan memiliki fungsi untuk menunjang aktivitas masyarakat sehari-hari baik untuk kendaraan ataupun non-kendaraan. Dalam menunjang pertumbuhan ekonomi disuatu wilayah jalan berperan sangat penting bagi pengguna transportasi sehingga harus diperhatikan kelayakan dan kenyamanan jalan tersebut supaya berfungi sampai batas umur yang telah direncanakan. Sukabumi berada di Provinsi Jawa Barat yang berbatasan dengan Kota Cianjur sebelah barat dan berbatasan dengan kota Bogor di bagian Timur. Karena Sukabumi merupakan kota yang cukup padat dengan transportasi, maka dibangunlah jalan Jalur Lingkar Selatan dengan tujuan mengurangi kemacetan di jalan raya tersebut. Banyak orang melewati jalan itu setiap hari. Sejumlah titik di ruas Jalan Jalur Lingkar Selatan mengalami kerusakan, antara lain amblas, retak, dan kerusakan lainnya, akibat banyaknya jenis kendaraan yang melewati ruas ini antara lain truk besar dan sepeda motor. Maka dari itu perlu di lakukan perbaikan sehingga ruas jalan tersebut tetap nyaman dan bisa dipergunakan sampai dengan umur rencana yang telah ditentukan. Metode Overlay digunakan untuk memperbaiki ruas jalan dengan panjang ± 9,1 km, berdasarkan hasil pemeriksaan estimasi biaya dengan teknik pemeliharaan, khususnya metode Overlay, adalah Rp. 46.742.018.200,00.
ANALISA ANGKA KEHILANGAN DEBIT AIR PADA DAERAH IRIGASI (DI) WARUNGKIARA Darmawan, Harry; Tahadjuddin, Tahadjuddin; Kartika, Nia
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Momen Vol.05 No.01. 2022
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/momen.v5i1.2433

Abstract

ABSTRACT Water loss is the loss of a number of water discharges during the water distribution process, this makes the water distribution rate smaller than the water demand rate. This problem also occurs in the irrigation area (DI) of Warungkiara, Warungkiara District, Sukabumi Regency. The loss of a number of water discharges in water distribution makes the water distribution reach not fully reach the last channel and reach the farthest rice field. By doing this research, it is hoped that in the future it can be used as reference material for the Sukabumi Regency PSDA service in minimizing the loss of water discharge in order to maintain the availability of water discharge in the Warungkiara Irrigation Area. The irrigation area (DI) of Warungkiara has a channel length of 6.6 km with a service area of 507 hectares and gets water allocation from the Ubrug Hydroelectric Dam, which is 1 – 1.3 m3/second. Loss of water flow occurs along the channel with the largest water loss taking place in the segment into two, namely 0.141 m3/ sec ago shortage of water discharge occurred in the last line is 0146 m3/ sec. The causes of the loss of water discharge include the large number of water withdrawals without permission, distribution of excess water discharge, seepage/leakage and accumulation of sediment in the channel. The recommendations for handling water loss include conducting counseling, appeals and controlling according to the law, proposing replacement of scot beam doors, cleaning and closing channel leaks, carrying out routine mud removal, increasing the number of officers and applying for rehabilitation and improvement in channel linings. Keywords: water distribution, water loss, channel, (DI) ABSTRAK Kehilangan air ialah hilangnya sejumlah debit air disaat proses penyaluran air, hal tersebut membuat angka penyaluran air lebih kecil dari pada angka kebutuhan air. Permasalahan tersebut juga terjadi pada Daerah Irigasi (DI) Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Hilangnya sejumlah debit air dalam penyaluran air membuat jangkauan penyaluran air tidak sepenuhnya sampai di saluran terakhir dan menjangkau petak sawah terjauh. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan kedepannya dapat dijadikan bahan referensi untuk dinas PSDA Kabupaten Sukabumi dalam meminimalisir angka kehilangan debit air guna menjaga ketersediaan debit air pada Daerah Irigasi Warungkiara. Daerah Irigasi Warungkiara memiliki panjang saluran seluas 6.6 km dengan luas layanan 507 hektar serta mendapatkan alokasi air dari Bendungan PLTA Ubrug yaitu 1-1.3 m3/detik. Kehilangan debit air terjadi di sepanjang saluran dengan kehilangan air terbesar berlangsung di ruas ke 2 yaitu 0.141 m3/detik lalu kekurangan debit air terjadi di saluran terakhir yaitu 0.146 m3/detik. Penyebab hilangnya debit air terjadi karena banyaknya pengambilan air tanpa izin, pembagian debit air berlebih, rembesan/kebocoran dan menumpuknya sedimen di saluran. Adapun rekomendasi penanganan kehilangan air dengan cara melakukan penyuluhan, himbauan dan penertiban sesuai undang-undang, mengajukan penggantian pintu skot balok, melakukan pembersihan maupun menutup lubang kebocoran saluran, melakukan pengangkatan lumpur secara rutin, menambah jumlah personil petugas dan mengajukan rehab serta peningkatan di lining saluran. Kata kunci : penyaluran air, kehilangan air, saluran, Daerah Irigasi (DI)
PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE WORKSAMPLING DENGAN PENGEMBANGAN APLIKASI DIGITAL BERBASIS ANDROID Kartika, Nia; Tahadjuddin, Tahadjuddin; Azzahra, Farida
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL SURYAKANCANA Vol 7, No 2 (2024): JURNAL MOMEN VOL.07 NO.02. 2024
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmts.v7i2.4903

Abstract

A project's profitability or loss is significantly impacted by worker productivity since it is correlated with the actual wage expenses incurred by the workers. The labor expenditures incurred to finish a project are known as realized labor costs. It is understood that, we can assess whether the project produces profits or losses in terms of labor expenditure. If the contractor knows the level of worker productivity that will be applied, then the contractor can control every activity that occurs in the field more effectively. There are several methods for measuring worker productivity, a special technique—the work sampling technique—is used to measure staff productivity. Microsoft Excel can be used for certain productivity calculations, but more approachable devices, such as cellphones, particularly when working in the field. Thus, the creation of an Android-based application that can assess worker productivity in building projects is required.To make things simpler and provide more precise results, an Android application was developed utilizing the Dart programming language. This study produces application products and field tests to guarantee that the applications are designed to function correctly. Initially, a flowchart is created to illustrate how productivity calculations are applied to each construction task. Next, an application is created and evaluated on a live project by watching multiple simultaneous jobs. This research's findings can be utilized to assess project implementers and attempt to compute labor productivity in construction work efficiently. When compared to earlier manual calculations, the application's effectiveness is pronounced and facilitates implementers' ability to do calculations quickly in the field. This rapid productivity calculation's output can be used as guidance for field implementers who are assessing employees one-on-one.Keywords : Calculations, Productivity, Work Sampling, and Application.Produktivitas pekerja akan sangat berpengaruh terhadap keuntungan atau kerugian suatu proyek, hal ini dikarenakan tingkat produktivitas pekerja berhubungan dengan biaya upah realisasi tenaga kerja yang diperlukan. Biaya upah realisasi tenaga kerja adalah biaya upah tenaga kerja yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan. Dari sini juga kita akan dapat mengetahui keuntungan maupun kerugian proyek tersebut dari segi pembiayaan tenaga kerjanya. Apabila pihak kontraktor sudah mengetahui tingkat produktivitas pekerja yang akan digunakan, maka pihak pelaksana/kontraktor dapat mengontrol setiap kegiatan yang akan terjadi dilapangan. Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk mengukur produktivitas pekerja, antara lain metode Work Sampling. Beberapa sarana perhitungan produktivitas bisa digunakan seperti di microsoft excel, namun perlu dikembangkan sarana yang lebih mudah digunakan di manapun bahkan bisa digunakan langsung dilapangan dengan menggunakan smartphone. Maka perlu dikembangkan aplikasi berbasis android, untuk menganalisis produkivitas tenaga kerja pada pekerjaan kontruksiUntuk itu dibuatlah aplikasi Android dengan bahasa pemograman Dart yang digunakan untuk menghitung nilai produktivitas, agar mempermudah dan menghasilkan nilai yang akurat. Penelitian ini menghasilkan sebuah produk aplikasi dan eksperimen di lapangan untuk menguji aplikasi yang dibuat berfungsi dengan baik atau tidak serta menguji keefektifan dengan penggunaan aplikasi tersebut. Hasil dari penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan kontruksi secara efektif dan hasilnya bisa digunakan untuk evaluasi pelaksana proyek. Efektifitas dari aplikasi sangat terasa dan membantu pihak pelaksana dalam melakukan perhitungan cepat di lapangan, dibanding dengan perhitungan manual sebelumnya. Hasil dari perhitungan produktivitas secara cepat ini bisa menjadi rekomendasi para pelaksana di lapangan dalam mengevaluasi pekerja secara langsung. Kata kunci : Perhitungan, Produktivitas, Work Sampling, dan Aplikasi