Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Carbon Steel as the Potential Media for the Stringless Bee Tetragonula sp. Nest at Indralaya area in South Sumatra, Indonesia Marisa, Hanifa
Journal of Applied Science, Engineering and Technology Vol. 1 No. 1 (2021): June
Publisher : INSTEP Network

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.576 KB) | DOI: 10.47355/aset.v1i1.9

Abstract

An investigation to observation the potential of stingless bee on building their nest at the high temperature material had been done to Tetragonula (Tetragona) sp. nest at Indralaya area, South Sumatra. Here we describe the Tetragonula sp nest that uses streetlight pole made by carbon steel as the nest media. Purposive sampling is used to select the target nest. Two streetlight poles found be used by Tetragonula sp as their home. The coordinate of location, height from ground surface, diameter of streetlight pole, air temperature and humidity, and floral species around nest, were noted. The spot coordinate of the area is between S 30 14’ 19.2498’’ and E 1040 39’ 15,3288’’ at 1,5 m above the ground surface with 12 cm diameter of pole and the highest air temperature was 350C at daylight during the months of sampling with about 80 – 90 % humidity. Some floral ; which Switenia macrophyla, Hevea brasiliensis, Zea mays, and Citrullus lanatus floral species are planted around. Air temperature in the pole is very high, around 400 C during daylight.
Edukasi pengolahan limbah rumah tangga dengan menggunakan prinsip 5R Hardestyariki, Dwi; Marisa, Hanifa; Alawiyah, Kamila; Fitria Apriani , Elsa; Fitria, Syarifa; Sri Andriani, Dian
Kemas Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Kemas Journal - Januari - Juni
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kemas.v2i1.14695

Abstract

Aktivitas rumah tangga merupakan salah satu kegiatan yang menghasilkan limbah setiap hari. Hal ini dikarenakan hampir setiap waktu masyarakat mengkonsumsi berbagai jenis barang yang akan menghasilkan limbah baik yang bersifat organik maupun anorganik. Adanya perilaku yang tidak memperhatikan lingkungan menyebabkan permasalahan pencemaran lingkungan diakibatkan karena limbah rumah tangga menjadi ancaman dalam kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan. Pengelolaan limbah rumah tangga secara bijak perlu dilakukan dengan menerapkan prinsip 5 R (Reuse, recycle, reduce, replace, dan recovery) agar dapat meminimalisasi peningkatan limbah dalam kegiatan rumah tangga. Pengabdian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru-guru untuk mengelola limbah rumah tangga dan pengenalan prinsip dalam mengelola limbah rumah tangga sehingga mampu mengurangi jumlah limbah. Kegiatan pengabdian ini dilakukan kepada para guru-guru sekolah yang ada di Sumatera Selatan via Daring. Hasil dari pengabdian ini para guru-guru sekolah mendapatkan pemahaman lebih untuk mengolah berbagai macam limbah rumah tangga, yang semula hanya mampu memisahkan antara limbah organik dan limbah organik, guru-guru mampu memanfaatkan berbagai limbah rumah tangga menjadi produk yang bernilai lebih ekonomis seperti kompos. Kesimpulannya, berdasarkan sosialisasi yang dilakukan terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan guru-sekolah dasar dalam mengolah limbah rumah tangga yang semula 50 % menjadi 100 %
Udang Sarap (Caridina sp) Abundance in Tanjung Putus, Indralaya, South Sumatra Marisa, Hanifa
Jurnal Penelitian Sains Vol 26, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v26i1.933

Abstract

Investigations have been carried out on the abundance of sarap shrimp, Caridina sp in the waters along the Kelekar river, Indralaya at the end of February 2023. Three sampling locations were chosen, namely 200 m north of the Tanjung Senai bridge, 100 m north of the bridge (the mouth of the Unsri reservoir outlet) and just under the Tanjung Senai bridge . Sampling was carried out using fishing gear made from coconut milk filter with a diameter of 20 cm with a 1 m stem and each location was repeated 10 times, with  filtered water volume is 15 liters. Recording was carried out on the average of prawns caught, habitat vegetation species and general water conditions. The result was that upstream, 200 m from the bridge, 2.6 individuals/liter were found with calm water conditions and vegetation of Salvinia sp, Utricularia sp, and Leersea sp. At a distance of 100 m upstream, the vegetation was the same, but no shrimp were caught, except for one the little snakehead fish was still red. The water here is the confluence of the embung outlet and the Kelekar river. The location is under the bridge, the edge of the water is calm, the vegetation is the same but 10 individuals/liter were found. It was concluded that the riverside waters are calm and overgrown with aquatic vegetation, suitable for Caridina sp to live except at the confluence of rivers and outlets where there is more current and there are predators such as snakehead fish.
Struktur Kandelia candel (L.) Druce di Pulau Payung Sungsang, Banyuasin, Sumatera Selatan Sarno, Sarno; Marisa, Hanifa; Army, Fadilla Surya
MAKILA Vol 14 No 1 (2020): Makila : Jurnal Penelitian Kehutanan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.484 KB) | DOI: 10.30598/makila.v14i1.2506

Abstract

K. candel (L.) Druce, including one of the rare mangroves that need unique management. This study aimed to determine the vegetation structure, habitat, and abundance of K. candel. Determination of stations and points of research transects using the line transect method at five observation stations with each observation station consisting of three transect lines. The results showed that 13 species from 8 families were divided into primary, minor, and association mangrove categories. K. candel habitat in Pulau Payung was found at observation station 2 with a salinity of 0 ‰ and a clay substrate type. K. candel was also found at observation station 4 with a 0% salinity and a sandy clay substrate type. The vegetation that dominates on Payung Island is the A.alba BI type. seen from the Importance Value (NP) at the tree level of 77.77%, sapling level of 86.67%, and at the seedling level of 65.52%. The significance value of K. cande at the tree level was 30.59%, the sapling level was 47.33%, and at the seedling, the level was 24.48%. This suggests that the abundance of K. Candel is limited.
Pengaruh bioinsektisida daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) terhadap mortalitas Jangkrik (Gryllus sp.) Marisa, Hanifa; Kencana, Aulia
Sriwijaya Bioscientia Vol 4 No 3 (2023)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.4.3.2023.455

Abstract

Penggunaan pestisida kimia yang tidak memperhatikan lingkungan dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kelangsungan hidup manusia. Daun kirinyuh (Cromolaena odorata L.) dapat dikatakan sebagai salah satu jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) terhadap mortalitas jangkrik (Gryllus sp.), mengetahui golongan senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak etanol daun kirinyuh, serta mengetahui perilaku jangkrik yang terpapar ekstrak daun kirinyuh. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi larutan uji yang digunakan control negative, 2%, 4%, 6%, 8% dan control positive yang dilakukan sebanyak 5 pengulangan. Nilai LC50 dari ekstrak etanol daun kirinyuh dianalisis menggunakan One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Duncan dan Regresi Linear Sederhana, kandungan senyawa bioaktif ekstrak etanol daun kirinyuh dapat diketahui melalui uji Kromatografi Lapis Tipis. Hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak etanol daun kirinyuh memiliki pengaruh terhadap mortalitas jangkrik dengan nilai LC50 sebesar 6,79% pada perlakuan 1 jam dan nilai LC50 sebesar 2,76% pada perlakuan 24 jam. Ekstrak etanol daun kirinyuh mengandung senyawa bioaktif terpenoid, steroid, flavonoid dan tanin. Jangkrik yang terpapar ekstrak daun kirinyuh menunjukkan perubahan perilaku dari bergerak aktif menjadi bergerak melambat, kejang lalu kemudian mati.
Pola regenerasi alami (Fase Seedling dan Juvenile) Nypa fruticans Wurmb. pada gradien salinitas di ekosistem mangrove Banyuasin, Sumatera Selatan Indriani, Dwi Puspa; Enjelia, Defania Febri; Sarno; Marisa, Hanifa; Patriono, Enggar; Hardestyariki, Dwi; Setiawan, Doni
Sriwijaya Bioscientia Vol 6 No 2 (2025)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.6.2.2025.499

Abstract

Nypa fruticans Wurmb. merupakan spesies mangrove yang tumbuh dominan di kawasan Banyuasin dan berperan ekologis dan ekonomis dalam ekosistem mangrove. Salinitas merupakan faktor pembatas dalam distribusi dan regenerasi alami suatu spesies. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerapatan, frekuensi, serta pola sebaran seedling dan juvenile N. fruticans pada gradien salinitas di Pulau Payung, Muara sungai Lalan dan Tanjung Buyut kabupaten Banyuasin. Data menunjukkan kerapatan tertinggi pada fase seedling (2976 indiv/ha) di Pulau Payung dengan porewater salinity terendah 4,8‰, sedangkan pada fase juvelile kerapatan tertinggi (373 indiv/ha) di Muara Sungai Lalan dengan porewater salinity sedang (7,3 ‰). Kerapatan terendah pada seedling (119 indv/ha) dan juvenile (27 indv/ha) ditemukan pada porewater salinity tertinggi di Tanjung Buyut (12,4‰). Frekuensi kehadiran seedling dan juvenile memiliki pola yang sama yaitu frekuensi tertinggi (57,1%) pada porewater salinity terendah 4,8‰ (Pulau Payung) dan frekeunsi terendah (6,7%) pada porewater salinity tertinggi 12,4 ‰ (Tanjung Buyut). Pola sebaran pada fase seedling berbentuk berkelompok ditemukan habitat dengan porewater salinity 4,8‰ dan 7,3‰, serta pola seragam pada habitat dengan porewater salinity 12,4 ‰. Sedangkan pada fase juvenil pola sebaran berkelompok hanya terdapat pada habitat dengan porewater salinity 17,3 ‰ dan pola seragam ditemukan pada habitat porewater salinity 4,8‰ dan 12,4 ‰ . Studi ini memperlihatkan bahwa pola regenerasi alami N. fruticans pada fase pertumbuhan yang berbeda memberikan respon yang berbeda terhadap gradien salinitas.