Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ESTIMATION OF BRUGUIERA’S CARBON STOCK IN BERBAK AND SEMBILANG NATIONAL PARK BANYUASIN SOUTH SUMATERA Sarno, Sarno; Ridho, Moh. Rasyid; Indriani, Dwi Puspa; Harmida, Harmida; Pancasari, Adelia Rizki
BIOVALENTIA: Biological Research Journal Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.623 KB) | DOI: 10.24233/BIOV.6.1.2020.171

Abstract

The potential for the carbon content of mangrove forests is four times greater than other forest, this important information needs to be measured to determine the value of carbon stocks at a given time and their changes. The research was done in November 2018-March 2019 in Berbak and Sembilang National Park, Banyuasin, South Sumatra, in each location three transect lines were determined perpendicular to the land as far as 100 m and made 5 plots of 10 x10 m with a distance between plots of 10 m on each transect. The aims are to determine species richness, biomass value, estimated stored carbon reserves, and CO2 uptake in Bruguiera spp. stands. Analysis of comparison of the results of data using descriptive statistical analysis. Based on the results of the study found 4 types of Bruguiera spp. that is Bruguiera cylindrica, Bruguiera parviflora, Bruguiera gymnorrhiza, and Bruguiera sexangula. The total value of the biomass of 410,01 ton/ha, carbon stocks estimation of 189,02 ton C/ha, and the CO2 uptake of 693,69 ton CO2/ha. The results of a statistic descriptive analysis of estimated carbon stocks and CO2 uptake, in Barong Kecil river where of the most areas has been deforested into ponds, have the lowest value than the other research locations like Solok Buntu and Bungin river, with sequential carbon values of 11,51 ton C/ha in Barong Kecil river, 227,66 ton C/ha in Bungin river, and 327,88 ton C/ha in Solok Buntu river, and CO2 uptake of 42,23 ton CO2/ha in Barong Kecil river, 835,52 ton CO2/ha in Bungin river, and 1.203,33 ton CO2/ha in Solok Buntu river.
Keanekaragaman Spesies Tumbuhan pada Kawasan Mangrove Nipah (Nypa fruticans Wurmb.) di Kec. Pulau Rimau Kab. Banyuasin Sumatera Selatan Dwi Puspa Indriani; Hanifa Marisa; Zakaria Zakaria
Jurnal Penelitian Sains Vol 12, No 3 (2009)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.474 KB) | DOI: 10.56064/jps.v12i3.171

Abstract

Penurunan kualitas dan kuantitas fungsi ekologis pada kawasan mangrove nipah di Kab.Banyuasin Sumsel berpotensi mereduksi kandungan keanekaragaman spesies tumbuhan didalamnya. Keanekaragaman spesies tumbuhan pada suatu kawasan memiliki peran utama dalam keberlangsungan produktifas, fungsi ekologi dan daya resilensi suatu ekosistem. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman spesies tumbuhan pada kawasan mangrove nipah di Kec. Pulau Rimau Kab.Banyuasin Sumsel. Sampling dilakukan pada bulan April 2008 dengan menggunakan 6 transek dan tiap transek terdiri atas 6 plot kuadrat yang terbagi atas tingkat pohon (100m2), pancang (25m2) dan semai (4m2). Indeks keanekaragaman spesies menggunakan indeks Shannon-Wiener. Hasil identifikasi dan analisa data menunjukkan terdapat 21 spesies yang tergolong dalam 17 famili. Indeks keanekaragaman spesies tertinggi terdapat pada tingkat pancang (0,88), dan terendah pada tingkat pohon (0,34, sedangkan pada tingkat semai 0,46. Berdasarkan klasifikasi Maguran (1988), maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keanekaragaman spesies pada kawasan mangrove nipah terkategori rendah baik pada tingkat pohon, pancang dan semai. Meskipun demikian, keanekaragaman spesies tumbuhan yang terdapat di kawasan mangrove nipah tersebut potensial untuk dieksplorasi kegunaanya sebagai bahan baku obat dan fungsi ekonomis lainnya.
Komposisi dan struktur tumbuhan asing invasif di kawasan rawa Jembatan Kerinduan Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Alma Dewi Sundari; Enggar Patriono; Dwi Puspa Indriani
Sriwijaya Bioscientia Vol 2 No 3 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.2.3.2021.360

Abstract

Ketersediaan lahan rawa yang luas menyebabkan banyak lahan rawa dimanfaatkan sebagai pengembangan lahan pertanian. Seperti pada kawasan rawa Jembatan Kerinduan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi memiliki beberapa tipe pemanfaatan ekosistem rawa seperti sebagai lahan pertanian dan lokasi wisata alam yang berpotensi memfasilitasi masuknya tumbuhan asing invasif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan struktur tumbuhan asing invasif di kawasan rawa Jembatan Kerinduan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020 hingga Maret 2021 dengan metode observasi di lapangan. Penentuan stasiun penelitian dilakukan secara purposive sampling dan diletakan satu transek pada setiap stasiun penelitian. Pada setiap transek terdapat 5 plot penelitian yang berukuran 5x5 untuk tingkat pertumbuhan pancang dan 2x2 untuk tingkat pertumbuhan semai. Hasil dari penelitian didapatkan 13 spesies IAP dari 10 famili dengan tipe habitus herba, tumbuhan air, semak, dan perdu. Persicaria attenuata memiliki nilai penting tertinggi yaitu 73,25% Nilai indeks keanekaragaman IAP tertinggi di kawasan rawa Jembatan Kerinduan Kota Sungai Penuh berada pada kawasan rawa yang telah dikonversi menjadi lahan sawah dengan tingkat keanekaragaman sedang (H’=1.78).
Keanekaragaman spesies ikan rawa lebak di Desa Kuro Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan Endri Junaidi; Dwi Puspa Indriani; Mira Yusma
Sriwijaya Bioscientia Vol 2 No 3 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.2.3.2021.361

Abstract

Sumatera selatan merupakan kawasan yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang kaya akan keanekaragaman spesies ikannya salah satunya ikan air tawar. Potensi tersebut didukung oleh luasnya wilayah perairan umum daratan Sumatera Selatan yang diantaranya adalah kawasan rawa sebesar 46%. Salah satu rawa lebak terbesar dan berpotensi sebagai perikanan tangkap terdapat di kecamatan Pampangan kabupaten OKI. Karakteristik khas ekosistem rawa lebak yang secara periodik mengalami perubahan kedalaman air secara musiman dapat mengindikasikan adanya perbedaan komposisi spesies ikan pada saat musim hujan dan musim kemarau. Selain berperan sebagai habitat ikan, rawa lebak berperan secara ekologi dan ekonomi bagi masyarakat. Namun adanya kegiatan alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit berpotensi merusak ekosistem rawa lebak sebagai habitat ikan. Hasil dari penelitian yaitu ditemukan 15 spesies yang tergolong dalam 3 ordo, 8 famili, dan 12 genus dari 159 ekor ikan yang tertangkap di kawasan rawa lebak di Desa Kuro kecamatan Pampangan kabupaten Ogan Komering Ilir pada bulan Oktober 2019 (Musim kemarau). Keanekaragaman jenis ikan termasuk dalam kategori rendah-sedang yaitu berkisar antara 0,590-1,840. Kesamaan komunitas tinggi antara stasiun 2 dan stasiun 3 (73%). Kesamaan komunitas rendah antara stasiun 1 dengan stasiun 3 (37,50%), dan antara stasiun 1 dengan stasiun 2 (42,10%).
Keragaman dan Potensi Tumbuhan Pakan Kerbau Rawa (Bubalus bubalis L.) di Tanjung Senai Ogan Ilir, Sumatera Selatan Putri Kartikawati; Dwi Puspa Indriani; Juswardi Juswardi
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 1 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i1.112

Abstract

Rawa lebak di Tanjung Senai, Ogan Ilir, Sumatera Selatan memiliki fauna yang menjadi daya tarik karena keunikannya ialah kerbau rawa. Untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata keberadaan dari kerbau rawa perlu dipertahankan, sehingga ketersediaan pakan penting untuk diketahui sebagai upaya mengetahui daya dukung kawasan penggembalaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, kelimpahan dan potensi tumbuhan pakan kerbau rawa, sebagai upaya pengembangan ekowisata terkait dengan daya dukung kawasan penggembalaan kerbau rawa di Tanjung Senai. Penentuan lokasi pengamatan dilakukan secara purposive sampling dengan membuat 10 plot berukuran 1x1 m yang terbagi menjadi 5 plot pada lokasi rawa dan 5 plot pada lokasi darat. Analisis data meliputi keanekaragaman, kelimpahan dan potensi tumbuhan pakan. Berdasarkan hasil penelitian, jenis tumbuhan pakan kerbau rawa di Tanjung Senai berasal dari famili Cyperaceae yaitu Eleocharis geniculata (L.) Roem. & Schult., Eleocharis dulcis (Burm. f.) Trin. ex Hensch., dan Fimbristylis schoenoides (Retz.) Vahl., dan Poaceae adalah Paspalum eglume Morrone & Zuloaga dan Paspalum vaginatum Sw. Nilai kerapatan pada jenis tumbuhan E. geniculata, E. dulcis, F. schoenoides, dan P. eglume pada lokasi rawa dalam kategori melimpah, kecuali jenis P. vaginatum pada lokasi rawa memiliki nilai kerapatan dalam kategori sesekali, sedangkan pada lokasi darat memiliki nilai dalam kategori melimpah. Nilai indeks keanekaragaman, indeks kekayaan, dan indeks kemerataan tumbuhan pakan kerbau rawa pada lokasi rawa lebih tinggi dari lokasi darat. Tumbuhan pakan kerbau rawa pada musim kemarau cukup tersedia dengan jumlah total ketersediaan 5.481,1kg/ha dengan produksi 1.165,1kg/ha. Berdasarkan kerapatan, indeks keanekaragaman, kekayaan, kemerataan, ketersediaan dan produksi tumbuhan pakan kerbau rawa maka jenis tumbuhan yang ada di Tanjung Senai cukup berpotensi sebagai pakan kerbau rawa.
Inventarisasi awal jamur makroskopis di Kawasan Sumur Tinggi Suaka Margasatwa Isau-Isau Sumatera Selatan Doni Setiawan; Rininta Mutiara Dela; Matrialis Puspito Khirty Maharsi; Wahid Nurrudin; Agus Purwoko; Dwi Puspa Indriani; Enggar Patriono
Sriwijaya Bioscientia Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.3.2.2022.367

Abstract

Kawasan Sumur Tinggi merupakan kawasan hutan Suaka Margasatwa (SM) Isau-isau yang berdekatan dengan lokasi  Desa Lawang Agung dan Desa Pagar Agung yang sudah mulai dipengaruhi adanya berbagai kegiatan aktivitas masyarakat sekitar khususnya perladangan kopi. Mengingat luasnya Kawasan SM Isau-isau dan tingginya aktivitas masyarakat berladang di sekitar pinggir kawasan serta belum pernah dilakukan kajian penelitian  tentang jamur makroskopis maka perlu dilakukan survei inventarisasi awal untuk mengetahui apa saja jenis jamur makroskopis di Kawasan Sumur Tinggi SM Isau-isau. Survei inventarisasi awal ini telah dilakukan  pada bulan  September 2021 dan bulan Juni 2022 di sekitar Kawasan Sumur Tinggi Hutan SM Isau-isau. Pengambilan sampel dilakukan survei langsung dilapangan  dengan metode  jelajah.  Setiap jamur makroskopis yang  didapat di lapangan baik yang terdapat pada substrat kayu, tanah dan serasah diambil kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi label untuk diidentifikasi. Dari hasil penelitian inventarisasi awal didapatkan hasil bahwa Jamur makroskopis yang ditemukan dari Filum Ascomycota yang terdiri dari 1 kelas, 1 ordo, 1 famili, 1 genus, dan 1 spesies dan Filum Basidiomycota terdiri dari 1 kelas, 5 ordo 14 famili, dan 29 spesies. Data yang didapatkan menunjukkan bahwa famili jamur Polyporaceae mendominasi di Hutan SM-Isau-Isau sekitar Kawsan Sumur Tinggi yang ditemukan sebanyak 9 jenis. Jamur dari Famili Polyporaceae merupakan jamur dekomposer yang banyak tumbuh pada pohon yang telah mati dan memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan hingga dapat mengembangkan diri secara cepat pada habitatnya yang mempunyai tingkat kelembaban yang tinggi. Dari hasil survei awal ini menunjukan tingginya keberagaman jenis jamur yang berada didalam hutan SM Isau-isau sekitar Kawasan Sumur Tinggi sehingga mempunyai potensi untuk dieksplorasi lebih lanjut.
Edukasi Masyarakat Tentang Status IUCN Red List Sumberdaya Perikanan Dan Mamalia Laut Sebagai Upaya Konservasi Pada Praktik Lapangan Konservasi Sumberdaya Kelautan Kabupaten Banyuasin Fitri Agustriani; Fauziyah Fauziyah; Ellis Nurjuliasti Ningsih; Rezi Apri; Hartoni Hartoni; Indra Yustian; Dwi Puspa Indriani
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupeten Banyuasin memiliki ekosistem mangrove terluas di Sumatera Selatan dan merupakan sentra perikanan tangkap tertinggi. Desa Sungsang merupakan salah satu desa pesisir yang ada di Kabupaten Banyuasin dimana sebagian besar masyarakat di daerah ini memiliki mata pencarian sebagai nelayan. Kegiatan pengabdian terintegrasi ini melibatkan mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan UNSRI dalam mata kuliah Konservasi Sumberdaya Kelautan dan Siswa SMUN 1 Banyuasin 2 dan nelayan sebagai khalayak sasaran. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa SMUN 1 dan nelayan Banyuasin II di Desa Sungsang Kabupaten Banyuasin tentang jenis-jenis sumberdaya perikanan dan mamalia laut di perairan Banyuasin serta memberikan keterampilan pendampingan wawancara ke nelayan. Metode yang digunakan meliputi kuliah, praktikum di laboratorium dan praktek lapangan serta pendampingan. Hasil evaluasi pre test dan post test menunjukkan hasil sebelum diberikan materi tentang nilai konservasi sumberdaya laut dan pendampingan kepada siswa hanya 33 % (10 siswa) yang mendapatkan skor 100.  Namun, peningkatan skor 100 menjadi 90 % (27 siswa) setelah diberikan materi dan pendampingan. Artinya siswa yang memahami materi pengabdian ini meningkat 57% (17 orang) dan tidak ada siswa yang mendapatkan skor 50 dan 25.
CONCENTRATIONS TEST OF METHANE GAS FROM SWAMP FORAGE SILAGE WITH IN VITRO METHOD Sarno Sarno; Moh. Rasyid Ridho; Dwi Puspa Indriani; Harmida Harmida; Adelia Rizki Pancasari
BIOVALENTIA: Biological Research Journal Vol. 3 No. 2 (2017)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.899 KB) | DOI: 10.24233/BIOV.3.2.2017.69

Abstract

Aims of this study to concentration test of methane gas from swamp forage silage with in vitro methods.This study used Completely Randomized Design with 3 treatments and each treatment consisted of 5 replications. The treatments used are as follows: P1 (100% kumpai tembaga grass (Hymenachne acutigluma)), P2 (50% kumpai tembaga grass (Hymenachne acutigluma) + 50% kemon air (Neptunia oleracea lour)), P3 (100% kemon air ( Neptunia oleracea lour)). The parameters observed N-Ammonia, total gas production, methane gas concentrations in vitro and VFA partially. The results of variance showed that treatment significantly different (P <0.05) with methane concentration  in vitro with highest gas concentration treatment of silage made from 50%  kumpai tembaga grass (Hymenachne acutigluma) and  50% kemon air (Neptunia oleracea lour).Keywords: Concentration, Methane, Silage Forage Swamp, In Vitro.
Peran masyarakat lokal terhadap konservasi tumbuhan obat di Desa Sidomulyo, Kecamatan Air Kumbang, Banyuasin Sumatera Selatan Indriani, Dwi Puspa; Rohmah, Intan Aisyah Nor; Aminasih, Nita; Tanzerina, Nina; Juswardi, Juswardi; Setiawan, Doni; Patriono, Enggar
Sriwijaya Bioscientia Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.4.2.2023.419

Abstract

Pengetahuan dan keberlanjutan jenis tumbuhan obat di Indonesia berpotensi punah dengan adanya kehidupan serta adanya peningkatan degradasi lingkungan. Tradisi bercocok tanam di pekarangan rumah pada masyarakat pedesaan memiliki peran penting sebagai alat konservasi bagi keberlanjutan jenis tumbuhan obat dan mewariskan pengetahuan tradisional pada generasi mendatang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran masyarakat lokal terhadap pelestarian tumbuhan obat tradisional berdasarkan (1) pengetahuan spesies tumbuhan obat dan (2) pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2021 di desa Sidomulyo Kecamatan Air Kumbang Banyuasin, Sumatera Selatan yang meliputi 4 dusun. Data diperoleh dengan metode observasi langsung dan wawancara berdasarkan kuisioner terstruktur (open-ended) pada 50 responden (20% dari total rumah). Hasil penelitian menunjukan terdapat 31 famili dan 51 spesies tumbuhan obat didominasi Zingereaceae (18%), berhabitus herba (39%) yang telah dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional untuk penyakit luar dan penyakit dalam. Etnis Jawa yang mendominasi (94%) selain etnis Melayu. Tingkat pengetahuan tentang tumbuhan obat dan pemanfaatannya lebih tinggi dimiliki oleh Wanita (88%) dan yang telah Menikah (74%). Keterkaitan erat masyarakat lokal terhadap tumbuhan obat diindikasikan dari jumlah seluruh anggota keluarga (66%) yang menggunakan, sumber pengetahuan yang diperoleh dari orangtua (90%), durasi waktu yang lama (11-20 tahun) dalam penggunaan tumbuhan hidup selama masa hidupnya (40%). Keterkaitan erat tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat lokal memiliki peran penting terhadap konservasi tumbuhan obat.
Tanaman pekarangan: keragaman jenis dan pemanfaatannya di Desa Sidomulyo Banyuasin, Sumatera Selatan Indriani, Dwi Puspa; Lestari, Ayu; Marisa, Hanifa; Harmida, Harmida; Hardestyariki, Dwi; Patriono, Enggar
Sriwijaya Bioscientia Vol 4 No 3 (2023)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.4.3.2023.439

Abstract

Pekarangan merupakan lahan di sekitar rumah yang ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan dengan berbagai tipe habitus yang dimanfaatkan baik pangan, sandang, obat-obatan dan keperluan adat istiadat. Keragaman jenis tanaman pekarangan di suatu daerah mencerminkan pengetahuan lokal, adat istiadat  dan budaya setempat serta berperan penting dalam biokonervasi jenis tumbuhan lokal. Penelitian ini fokus pada eksplorasi jenis dan pemanfaatan tanaman pekarangan di desa Sidomulyo Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin Sumater Selatan. Studi dilakukan pada bulan Desember 2021. Penentuan plot sampling menggunakan metode Stratified Systematic Sampling di empat dusun  meliputi 50 rumah (20% dari total rumah penduduk. Pengamatan tumbuhan dilakukan dengan pencacahan dan identifikasi meliputi morfologi, jumlah individu, nama lokal, tipe pemanfaatan. Penentuan tipe pemanfaatan didasarkan pada wawancara dan berbagai referensi terkait. Hasil studi menunjukkan terdapatnya keragaman komposisi jenis tanaman pekarangan di desa Sidomulyo meliputi 61 famili, 118 jenis didominasi oleh Zingiberaceae (24%) dengan habitus pohon (36%). Keragaman jenis tanaman pekarangan tersebut umumnya sebagai tanaman obat (40,7%). Variasi komposisi jenis dan pemanfaatan tanaman pekarangan tersebut menjadikan pekarangan memiliki potensi sebagai sumber plasma nutfah jenis tumbuhan lokal.