Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Industri Untirta

Pengukuran Indeks Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan dan Penentuan Prioritas Perbaikan Di Puskesmas Dengan Metode (Potential Gain in Customer Value) Di Kota Cilegon Ahmad Faisal Gucci; Hadi Setiawan
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.187 KB)

Abstract

Reformasi dibidang kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat agar terwujud derajat kesehatan yang optimal seta dapat dijangkau oleh seluruh lapiran masyarakat. Hal ini tertuang  dalam keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 951/Menkes/SK/VI/2000 yaitu “Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal”.Kota Cilegon yang merupakan kota industri di Provinsi Banten sangat membutuhkan penyedia pelayanan jasa kesehatan yang memadai. salah satunya oleh Puskesmas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prioritas perbaikan layanan yang diinginkan oleh masyarakat serta mencari besaran tingkat kepuasan pasien pada puskesmas Kecamatan Cilegon dan Kecamatan Cibeber berdasarkan indeks Potential Gain in Customer Value (PGCV). Penelitian dilakukan selama lebih dari satu bulan dengan hasil bahwa pada Puskesmas di Kecamatan Cibeber nilai prioritas tertinggi yakni diperlukannya adalah kualitas layanan petugas seperti menerima kritik dengan nilai indeks kepuasan 7,33, memberikan informasi kepada pasien serta meningkatkan fasilitas puskesmas (7,04), sedangkan puskesmas di Kecamatan Cilegon memiliki prioritas perbaikan utama yakni cepat tanggap dalam menangani pasien (7,59) serta memperbaiki kualitas layanan dan prasarana (7,13). Penelitian ini menggunakan metode PGCV (Potential Gain in Customer Value).
Perancangan Strategi Kinerja Sumber Daya Manusia Bagian Produksi PT XYZ Dengan Metode Human Resources Scorecard Laura Natalia Sitorus; Hadi Setiawan; Shanti Kirana Anggraeni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 5 NO. 2 JULI 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.04 KB)

Abstract

PT XYZ adalah perusahaan yang memproduksi berbagai produk baja batangan berkualitas tinggi. Perusahaan ini memiliki fasilitas produksi terbaik. Selama tahun 2014, target produksi perusahaan tidak tercapai yaitu dari target 625 ton/ tenaga kerja yang tercapai 408.46 ton/ tenaga kerja, kemudian rata-rata persentase kehadiran hanya 74% selama tahun 2014. Selain itu, persentase keterlambatan karyawan dalam masuk kerja yaitu dengan rata-rata sebesar 24% selama tahun 2014. Hal ini dapat menyebabkan semakin menurunnya kondisi perusahaan dan juga dapat merugikan rekan kerja. Kurangnya motivasi karyawan dan tingkat kedisiplinan karyawan dalam bekerja bekerja merupakan alasan utama kinerja di Divisi Produksi kurang baik. Sehingga perlu dilakukan perancangan strategi kinerja dengan menggunakan metode Human Resources Scorecard. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi strategic objective SDM bagian produksi di PT XYZ, menentukan bobot dari masing-masing perspektif dan strategic objective dan menentukan prioritas strategic objectives kinerja SDM produksi PT XYZ. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot. Hasil dari perancangan kinerja Divisi SDM bagian produksi ini yaitu prioritas yang memiliki bobot tertinggi sehingga memiliki kontribusi paling besar terhadap strategic objectives kinerja SDM produksi adalah peningkatan kesejahteraan karyawan sebesar dan terendah adalah meningkatkan skill dan kompetisi karyawan sebesar 0,07.
Penentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing Masitoh Masitoh; Hadi Setiawan; Sirajuddin ST., MT.
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 4 Oktober 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.347 KB)

Abstract

CV. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan teh hijau kemasan. Wilayah pemasarannya meliputi Provinsi Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Peluang pemasaran yang cukup potensial dan menjanjikan karena sistem pemasaran CV. X yang SMART (sistem direct selling, yakni bekerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan), Namun dari segi manajemen keuangan perusahaan tersebut masih perlu adanya perbaikan, karena belum adanya pencatatan secara baik dengan menggunakan komputer (pencatatan masih secara manual dan masih jarang dilakukan). Selain itu persaingan harga antara perusahaan lain harus menjadi dasar perusahaan tersebut dalam melakukan persaingan bisnis sehingga diperlukan analisis perhitungan biaya yang telah diterapkan perusahaan dengan perhitungan biaya yang mampu meningkatkan akurasi biaya dan mengefisienkan biaya produksi (biaya overhead) agar mampu menghasilkan biaya produk yang minimal tanpa mengurangi kualitas produk, dan salah satu alternatifnya adalah melalui penerapan analisis sistem Activity Based Costing (ABC) dalam meningkatkan akurasi biaya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai hasil perhitungan menggunakan metode Activity Based Costing dan metode tradisional.  Activity Based Costing merupakan salah satu metode penentuan biaya produk terbaik yang membebankan keseluruhan biaya ke dalam aktivitas-aktivitas perusahaan dengan mengonsumsi sumber daya yang menjadi pemicu biaya (cost driver), dalam penentuan aktivitas-aktivitas biaya tersebut, dengan penerapan Activity Based Costing (abc) CV. X dapat mengelola aktivitas-aktivitas yang menimbulkan biaya perusahaan sehingga dapat diperoleh biaya overhead dan harga jual yang minimal dan akurat. Berdasarkan hasil pengolahan data, biaya overhead menggunakan metode abc memiliki selisih Rp 1.645.666,67 dari metode terapan perusahaan (metode Volume Based Costing/tradisional).
Penentuan Kriteria Kendaraan di Area Penyimpanan Studi Kasus Tunas Daihatsu Cilegon Akhmad Zaenal; Hadi Setiawan; Shanti K Kirana Anggraeni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 3 November 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.517 KB)

Abstract

Perkembangan bisnis supply otomotif saat ini cukup pesat, hal ini dapat kita amati banyak bermunculan dealer-dealer otomotif roda empat di perkotaan. Konsumen mengalami indent dalam pembelian kendaraan. Salah satunya dealer mobil yang seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan jenis kendaraan yang akan di stock karena keterbatasan lahan untuk pembelian kendaraan di perusahaan tersebut.karena itu saya meneliti di PT. Tunas Mobilindo Perkasa. Untuk menentukan kriteria -kriteria jenis kendaraan yang akan disimpan berdasarkan kebutuhan konsumen dan menentukan nilai rangking bobot prioritas kriteria stakeholder mobil berdasarkan kebutuhan konsumen. Penilitian ini menggunakan metode AHP, metode ini sebuah kerangka untuk pengambilan keputusan denan efektif dari persoalan yang komplek dan mempercepat pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan kedalam bagian-bagian atau variable dalam susunan hirarki. Didapatkan data dan dihitung menggunakan Software Expert Choice 11 dan metode AHP untuk mengambil keputusan penyimpanan jenis mobil. Berdasarkan data yang didapat dari pengolahan data menentukan nilai rangking bobot prioritas kriteria stakeholder berdasarkan kebutuhan konsumen yang akan di pilih oleh PT.Tunas Mobilindo Perkasa yaitu dari subkriteria order dengan rangking 1 mendapatkan nilai random Indek (RI) 0, Consistency Rasio (CR) 0, kriteria Delivery performance dengan rangking 2 mendapatkan nilai random Indek (RI) 0, Consistency Rasio (CR) 0, kriteria Pelayanan service dengan rangking 3 mendapatkan nilai random Indek (RI) 0,58 Consistency Rasio (CR) 0,007, kriteria Garansi dengan rangking 4 mendapatkan nilai random Indek (RI) 0,9 Consistency Rasio (CR) 0,048, kriteria Fokus dan tujuan dengan rangking 5 mendapatkan nilai random Indek (RI) 1,12 Consistency Rasio (CR) 0,048, kriteria Kualitas dengan rangking 6 mendapatkan nilai random Indek (RI) 1,24 Consistency Rasio (CR) 0,048.
Penilaian Perilaku Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Rating Scale Untuk Menentukan Pegawai Berprestasi di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang Panji Negara; Hadi Setiawan; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.361 KB)

Abstract

Penilaian perilaku kerja merupakan salah satu hal yang penting pada suatu dinas atau instansi bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan pegawai negeri sipil (PNS) dalam hal penilaian untuk mengurangi faktor subjektifitas atau bias. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten merupakan sebuah dinas yang bergerak di bidang pekerjaan umum. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kriteria dan subkriteria untuk menilai hasil perilaku kerja pegawai negeri sipil di bidang bina program/teknik di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang. Metode yang digunakan untuk menilai kinerja karyawan adalah metode Metode Analytical Network Process (ANP) dan Rating Scale. Metode Analytical Network Process (ANP) digunakan untuk membobotkan setiap kriteria dan subkriteria sedangkan metode rating scale digunakan untuk menilai perilaku kerja pegawai. Hasil penelitian menunjukkan melalui ANP didapatkan bobot setiap kriteria yaitu orientasi pelayanan (0.0015), integritas (0.5264), komitmen (0.0357), disiplin (0.2289), kerjasama (0.0328) dan kepemimpinan (0.1748) bobot setiap subkriteria adalah tidak menyalahgunakan wewenang (0.3007), bersikap jujur dan ikhlas mengerjakan tugas (0.2257), mentaati peraturan kedinasan yang berlaku (0.1818), bertindak tegas dan tidak memihak (0.1501), mentaati ketentuan jam kerja (0.0453), bekerjasama baik dengan rekan kerja, atasan, maupun bawahan (0.0328), memberikan teladan yang baik (0.0237), tanggung jawab sebagai aparatur negara (0.021), mengutamakan kepentingan kedinasan maupun kepentingan pribadi (0.0147), mampu menjaga barang-barang milik negara (0.0018), memiliki sifat sopan untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi (0.0011), mampu menggerakan tim kerja dengan baik untuk mencapai kinerja yang tinggi (0.001), melakukan upaya perbaikan pelayanan secara terus menerus (0.0004). Pegawai negeri sipil yang dinilai perilaku kerja dengan menggunakan metode rating scale memiliki nilai yang berbeda, dari ke 4 pegawai nilai tertinggi yaitu Pegawai 4, (3.95246), pegawai 3, (3.56241), pegawai 1, (3.502463), dan yang nilai paling rendah yaitu pegawai 2 (3.3341).
Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Pada Alfamidi Bukit Palem Cabang Kota Cilegon Leonard Wedy M; Hadi Setiawan; Sirajuddin -
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 1 Maret 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.663 KB)

Abstract

Alfamidi Bukit Palem cabang kota Cilegon merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyediaan produk yang ada di kota Cilegon. Pengukuran kualitas pelayanan perlu dilakukan demi tercapainya kepuasan pelanggan terhadap kinerja jasa penyedia produk yang dilakukan oleh Alfamidi Bukit Palem. Beberapa permasalahan yang terjadi pada Alfamidi bukit palem dari hasil wawancara kepada pelanggan yaitu adanya keluhan pelanggan pada jasa layanan yang diberikan dan karena pelanggan Alfamidi Bukit Palem merupakan pelanggan terbesar, maka peneliti melakukan penelitian mengenai evaluasi kinerja jasa agar mengetahui tanggapan,  keinginan dan harapan pelanggan terhadap pelayanan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan variabel yang harus menjadi prioritas perbaikan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Alfamidi bukit palem dengan metode IPA (Importance Performance Analysis). Penelitian ini menggunakan metode IPA (Importance Performance Analysis) yaitu  kinerja tingkat kepentingan suatu atribut. IPA (Importance Performance Analysis) kemudahan untuk diterapkan dan tampilan hasil analisa yang memudahkan usulan perbaikan kinerja. IPA mempunyai fungsi utama untuk menampilkan informasi berkaitan dengan faktor-faktor pelayanan yang menurut konsumen sangat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas mereka, dan faktor-faktor pelayanan yang menurut konsumen perlu ditingkatkan karena kondisi saat ini belum memuaskan. gap ialah kesenjangan yang terjadi antara perusahaan dengan konsumennya. Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kesesuaian kinerja dengan kepentingan pelanggan pada layanan yang diberikan secara keseluruhan rata-rata adalah sebesar 90.42 %, hasil dari tingkat kesesuaian kinerja dengan kepentingan tiap-tiap dimensi ialah pada dimensi pelayanan (Product) dengan persentase kenyataan 87.47%, dimensi harga (Price) dengan persentase kenyataan 87.10%, dimensi penampilan lokasi (Place) dengan persentase kenyataan 88.51%, dimensi promosi (Promotion) dengan persentase kenyataan 98.59%. Sedangkan variabel yang menjadi prioritas perbaikan pada penelitian kali ini  dengan evaluasi dari hasil metode IPA (Importance Performance Analysis) terhadap kinerja jasa pengguna Alfamidi berdasarkan persepsi pelanggan secara umum harus dilakukan perbaikan berdasarkan jumlah atribut yang berada pada kuadran I sebanyak 4 atribut dan kuadran III sebanyak 5 atribut yang harus dilakukan perbaikan.
Analisa Keputusan Pemilihan Supplier Pada PT. Mega Sakti Haq Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Mentari Indria Cahya; Hadi Setiawan; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta VOL. 5 NO. 1 MARET 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.088 KB)

Abstract

PT. Mega Sakti Haq merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi dan penyediaan tenaga kerja. PT. Mega Sakti Haq berpengalaman dalam bidang kontruksi seperti proyek perbaikan jalan maupun pembuatan gedung, akan tetapi untuk proyek maintenance pipa PT. Mega Sakti Haq baru pertama kali mendapatkannya. PT.Mega Sakti Haq membutuhkan bahan baku berupa pipa dalam proyek maintenace pipa, oleh karena itu diperlukannya pemilihan supplier pipa.Memilih supplier yang efisien sebagai rekan kerja PT. Mega Sakti Haq dengan pendekatan DEA (Data Envelopment Analysis) dengan model CCR Output Oriented. Perusahaan supplier pipa dalam DEA disebut DMU (Decision Making Unit), DMU dalam penelitian ini ada 4. Prinsip kerja DEA adalah membandingkan data input dan output dari suatu DMU dengan data input dan output lainnya pada DMU yang sejenis sehingga akan menghasilkan nilai efisiensi relatif tiap DMU. Setelah DMU diketahui kemudian ditentukan kriteria input dan outputnya, adapun input dalam penelitian ini adalah harga dan order fullfitment sedangkan kriteria output adalah pelayanan, pembayaran, garansi, dan pengiriman. Kemudian dilakukan pembobotan untuk masing-masing kriteria dengan menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process), dan bobot untuk kriteria pembayaran 0,529, kriteria pengiriman 0,138, kriteria garansi 12,1 dan kriteria pembayaran 0,212. Setelah bobot diketahui barulah melakukan perhitungan DEA, perhitungan dilakukan dengan software DEAP ver 2.1. Dari hasil perhitungan supplier yang memiliki nilai efisiensi relatif 100% adalah PT. B dan PT. D sedangkan dengan PT. A mendapatkan nilai efisiensi relatif 0,796, PT. C mendapatkan nilai efisiensi relatif 0,886. Dikarenakan terdapat 2 supplier yang memiliki nilai efisien 100% maka dilihat peers yaitu PT. A, PT. B, dan PT. D mengacu pada PT. D, sedangkan PT. B mengacu pada PT. B, maka didapatkan DMU terpilih adalah PT. D.
Analisis Pengaruh Internal Motive Mc Clelland terhadap Organizational Citizenship Behaviour (OCB) (Studi Kasus: Anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Provinsi Banten) Fredy Irwan Saputra; Hadi Setiawan; Shanti Anggraeni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 2 Juli 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.368 KB)

Abstract

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) merupakan salah satu organisasi nonprofit yangberfokus pada pengembangan kualitas pemuda di Indonesia. Sumberdaya anggota merupakanpenggerak utama dalam organisasi untuk mewujudkan visi dan misi organisasi. Internal Motivemerupakan salah satu faktor utama yang menentukan kualitas dan sikap dari seseorang dalammelakukan setiap aktivitas dan kinerjanya didalam organisasi. Organizational CitizenshipBehaviour (OCB) merupakan sikap seseorang dapat melakukan pekerjaan melebihi standar yangada dengan sukarela. Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruhantara internal motive dengan OCB dan juga untuk mengetahui jenis internal motive yangmemiliki pengaruh paling besar dalam mempengaruhi peningkatan OCB dalam anggotaorganisasi KNPI di Provinsi Banten. Hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah terdapatpengaruh positif antara internal motive terhadap OCB dan adanya internal motive yang memilikipengaruh paling besar terhadap OCB. Adapun penelitian ini menggunakan software metodeStructural Equation Modelling (SEM). Hasil yang didapat bahwa semua menunjukkan adanyapengaruh yang signifikan antara internal motive terhadap OCB. Didapatkan kesimpulan bahwaNeed for Achievement memiliki pengaruh yang paling kuat jika dibandingkan dengan variabellainnya dengan nilai muatan faktor standar sebesar 0,49 dan Need for Power sebagai variabeldengan pengaruh yang paling lemah terhadap OCB hal ini ditunjukkan dengan nilai muatan faktorstandar sebesar 0,04.
Strategi Diversifikasi Produk Pisau pada Industri Kreatif dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) Fandi Ardian Dwi Cahyo; Hadi Setiawan; Sirajuddin Sirajuddin
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 2 Juli 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.361 KB)

Abstract

Diversifikasi produk merupakan strategi yang dilakukan pihak perusahaan dalam usaha mengembangkan dan memperbaiki kualitas produknya serta untuk meningkatkan nilai ekonomi suatu produk. Diversifikasi produk yang dilakukan oleh Industri Kreaktif Masyarakat PD. Setia Jaya adalah mengembangkan desain produk pisau dapur tradisional sesuai dengan karakteristik keinginan dan kebutuhan konsumen. Identifikasi variabel karakteristik konsumen terhadap produk pisau tersebut didapat melalui penentuan evaluasi produk berdasarkan dimensi bauran manajemen pemasaran 7P dengan menyebarkan kuisioner kepada konsumen pengguna pisau dari IKM tersebut. Dalam proses pengembangan produk terhadap karakteristik konsumen dibantu dengan berbagai sarana dan teknik. QFD adalah suatu sarana yang digunakan untuk menghubungkan karakteristik kebutuhan konsumen yang didefinisikan oleh konsumen ke dalam spesifikasi teknis produk. Pada matriks penggabungan karakteristik konsumen dan karakteristik desain produk dalam House of Quality menghasilkan korelasi antara kedua karakteristik tersebut sehingga menghasilkan nilai dari suatu hubungan karakteristik. Dalam pembentukan matriks hubungan ini ada tiga macam hubungan yang dapat terjadi yaitu, hubungan kuat, sedang dan lemah. Hubungan pada matriks tersebut diberi simbol-simbol yang mempunyai nilai yang berbeda yaitu hubungan kuat dengan nilai 9, hubungan sedang dengan nilai 3, hubungan lemah dengan nilai 1. Berdasarkan pada gambar House of Quality didapatkan nilai kepentingan absolut dan nilai kepentingan relatif, nilai tertinggi yang telah diklasifikasi ditentukan sebagai nilai prioritas karakteristik teknis yang diinginkan oleh konsumen. Dipilih lima karakteritik teknis tertinggi dari nilai persentase kepentingan relatif untuk menentukan prioritas desain produk yang akan dilakukan perancangan desain produk ekspektasi.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jabatan Menggunakan Pendekatan Evaluasi Jabatan (Studi Kasus PT. X) Serly Permata; Hadi Setiawan; Nandang Sukandar
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 1 Maret 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.248 KB)

Abstract

PT. X merupakan anak perusahaan PT K (Persero), Tbk yang bergerak di bidang properti industri yang  meliputi lahan industri, bangunan pabrik, dan gudang berskala standar. Awal tahun 2014 PT X melakukan rekontruksi organisasi untuk menjadi pemain properti nasional yang terkemuka. Proses rekontruksi organisasi dilakukan dengan tahap analisis, wawancara dan konsensus dengan pihak terkait, hal ini bertujuan agar kegiatan ini tepat sasaran. Penelitian ini dilakukan untuk melanjutkan proses rekontruksi organisasi yaitu dengan mengevaluasi prestasi kerja dari jabatan yang diteliti pada Direktorat SDM & Keuangan melalui pendekatan Hay Sistem dan pembobotan faktor yang mempengaruhi evaluasi jabatan melalui pendekatan Analitical Hierarchy Process (AHP). Pembobotan kriteria berdasarkan kriteria Hay Sistem yaitu Know-How, Problem Solving dan Accountability sedangkan untuk pembobotan jabatan dilakukan pada jabatan setingkat Kepala Seksi di Direktorat SDM & Keuangan. Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan bahwa: Hasil pembobotan kriteria Hay Sistem yaitu, bobot tertinggi ada pada kriteria Tanggung Jawab (Accountability) sebesar 44,2%, selanjutnya kriteria Penyelesaian Masalah (Problem Solving) 30,1%,  dan kriteria Mengetahui Bagaimana (Know-How), sebesar 25,8%. Sedangkan Hasil pembobotan pada subkriteria Hay Sistem pada masingmasing kriteria adalah untuk subkriteria Impact sebesar 21,3%, untuk subkriteria Fredom To Act sebesar 18,2%, untuk subkriteria Thinking Challenge sebesar 14,5%, untuk subkriteria Magnitude sebesar 13,7%, untuk subkriteria Management Breadth sebesar 12,4%, untuk subkriteria Thinking Environment sebesar 11,9%, untuk subkriteria Human Relation Skill sebesar 4,8%, untuk subkriteria Technical Know-How sebesar 3,2%. Hasil dari evaluasi jabatan menggunakan metode Hay Sistem, diperoleh Grade 9 pada  jabatan Grup Laporan Keuangan, Grup Pengembangan SDM, dan Ahli Pertama Pendanaan & Pengelolaan Dana, Grade 10 pada jabatan Grup Perencanaan Organisasi & SDM, Grup Kegiatan AP & PP, Ahli Pertama Pengadaan Jasa, Grup Pajak,Asuransi, & Faktur, Grup Knowledge Management, Umum, Grup Verifikasi, dan Grup Akuntansi Manajemen, dan Grade 11 pada jabatan Ahli Pertama Remunerasi, Ahli Pertama Pengadaan Barang dan Administrasi & Informasi.