Ratih Sari Wardani
Unknown Affiliation

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK BALITA USIA 1-5 TAHUN DI WILAYAH RW V DESA KALIPRAU KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Jayanti Megasari; Ratih Sari Wardani; Nuke Devi Indrawati
Jurnal Kebidanan Vol 3, No 2 (2014): August 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.65 KB) | DOI: 10.26714/jk.3.2.2014.43-47

Abstract

Latar Belakang: Setiap tahun di dunia, 1 juta bayi dan anak balita meninggal karena diare, hal ini menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh dan malnutrisi atau kekurangan gizi. Hal ini sering terjadi akibat kurangnya pengetahuan dalam pemanfaatan jamban, kebersihan perorangan dan lingkungan serta tidak diberikannya Air Susu Ibu. Tujuan : Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diangkat penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan ibu tentang diare dengan perilaku ibu tentang diare dengan perilaku terhadap pencegahan diare pada anak balita. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel yang diambil adalah total populasi yaitu seluruh ibu yang mempunyai anak balita usia 1-5tahun yaitu sebanyak 48 responden.Hasil : Penelitian yang diperoleh pengetahuan ibu baik 29 responden (60,4%), pengetahuan cukup 19 responden (39,6%), pengetahuan kurang 0 responden (0,0%).Perilaku ibu baik terhadap pencegahan diare 35 responden (72,92%), perilaku ibu kurang tehadap pencegahan diare 13 responden (27,08%).Simpulan: Jadi dapat disimpulkan ada hubungan signifikan pengetahuan ibu tentang diare dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare pada anak balita usia 1-5 tahun di wilayah RW V Desa Kaliprau Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.Kata Kunci:Pengetahuan, Perilaku, Diare
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM CLINICAL PATHWAY UNTUK PENATALAKSANAAN KASUS TUBERCULOSIS Ratih Sari Wardani; - Purwanto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2012: SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.366 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh rancangan database sistem clinical pathway untukpenatalaksanaan kasus Tuberkulosis. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan (action research)terdiri dari 2 tahap, tahap Diagnosing Action dilaksanakan melalui observasi terhadap sistempenatalaksanaan TB dan wawancara dengan 32 orang reponden yang terdiri dari 6 orang dari DinasKesehatan Kota, 9 orang tim DOTS dan TIK RS Bhetesda, 9 orang dari RSU Jogya dan 8 orang dariBP4 Minggiran dan tahap planning action diperoleh rancangan database sistem. Analisis datamenggunakan analisis isi (content analysis). Data hasil observasi dan wawancara digunakan sebagaidasar untuk perancangan database. Database yang dihasilkan dalam penelitian ini terdiri dari 18 tabelantara lain : tabel Pasien. Dokter, desa, kec, kab_kota, prop, obat, Kunjungan, Anamnesa, Vital sign,Fisik, Pemeriksaan, Intensif, Resep1, Lanjutan, Resep2, Outcome1 dan Outcome2
IDENTIFIKASI PERANAN KADER DALAM PENCEGAHAN DBD DI KELURAHAN SRONDOL KULON KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG Trixie Salawati; Ratih Sari Wardani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2008: CONTINUING MEDICAL AND HEALTH EDUCATION (CMHE) | Peran Biomolekuler dalam Penegakan Diagnosis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.944 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang merupakan salah satu kelurahan endemis tinggi DBD. Menurut DKK Semarang tahun 2005 di kelurahan tersebut terdapat 28 kasus, tahun 2006 turun menjadi 18 kasus, namun tahun 2007 naik menjadi 51 kasus. Bahkan pada bulan Februari 2007 Kecamatan Banyumanik ditetapkan dalam status KLB DBD. Mengingat wilayah tersebut merupakandaerah endemis dan KLB DBD, maka peran kader dan puskesmas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan DBD di wilayah tersebut sangat diperlukan. Apalagi Depkes RI telah menetapkan peran kader kesehatan dalam PSN-DBD untuk pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD.Tujuan : Mengidentifikasi Peranan Kader kesehatan dalam pencegahan DBD di Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.Metode : Jenis penelitian ini Kualitatif. Lokasi penelitian ialah wilayah RT 3 RW VIII Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Sumber data penelitian ini diperoleh melalui DKT dengan ibu-ibu warga (15 – 60 tahun) yang bertempat tinggal RT 3 RW VIII di Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik yang terpilih dan bersedia untuk diteliti serta ada di rumah pada saat penelitian dilakukan. Selanjutnya dilakukan pula wawancara mendalam dengan kader jumantik yang menangani pencegahan DBD di RT 3 RW VIII, pihak Puskesmas setempat, pihak kelurahan dan tokoh masyarakat, observasi sekilas di wilayah tersebut serta literatur, dan sumber-sumber lain yang mendukung penelitian.Hasil : Peranan kader jumantik dalam pencegahan DBD di RT 3 sudah cukup baik, terutama pada saat diberlakukannya PSN Pendampingan. Namun ternyata tujuan program belum tercapai, karena setelah program berakhir warga belum mampu melakukan PSN secara mandiri dan teratur. Sebagian besar warga dalam DKT menyatakan bahwa untuk sementara mereka ingin istirahat dahulu karena ‘capek’ dan rencananya PJB akan diganti menjadi sore hari. Hal tersebut pun diakui oleh kader jumantik. Warga memaklumi bahwa kader banyak merangkap tugas sehinggakesibukannya cukup tinggi. Namun reinforcing dari kader jumantik kepada warga sangatlah diperlukan, terbukti warga masih berharap untuk “dioyak-oyak”, karena paling tidak akan membuat warga merasa “pekewuh” sehingga mau melaksanakan PSN. Reinforcing penting yang lain ialah dari ibu ketua RT setempat. Dari hasil penelitian terungkap pula bahwa pengetahuan kader jumantik seputar PSN belum sepenuhnya baik,oleh karena itu kader jumantik masih perlu memperoleh binaan agar beperani secara lebih optimal. Kader jumantik mengaku belum pernah memperoleh pelatihan khusus sebagai jumantik, namun sebagai kader posyandu beliau mengaku memperoleh binaan pukesmas secara rutin. Pihak puskesmas juga menyatakan bahwa selama ini kaderjumantik dawis belum pernah mendapatkan pelatihan.
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PREDIKSI KASUS TUBERKULOSIS MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BERBASIS BACKWARD ELIMINATION Ratih Sari Wardani; Purwanto -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.441 KB)

Abstract

The purpose of this study is to obtain a predictive model in cases of Tuberculosis (TB) using alogistic regression based on backward elimination. The study is conducted through literaturereview, collecting secondary data of 200 patients of Pulmonary Tuberculosis aged more than 15years.  Data is collected from BKPM Semarang, Central Java. The data consist ofcharacteristics, anamnesis, physical examination, laboratory test results data and radiologicalexamination. Logistic regression based  on backward elimination model has better accuracythan logistic regression without attribute selection.Kata kunci : Tuberkulosis, Regresi Logistik, Backward Elimination, Prediksi
MODEL DIAGNOSIS TUBERKULOSIS MENGGUNAKAN k-NEAREST NEIGHBOR BERBASIS SELEKSI ATRIBUT Ratih Sari Wardani; Purwanto -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1133.273 KB)

Abstract

The objective of this paper is to obtain a diagnosis model of Tuberculosis (TB) using k-Nearest Neighbor based on feature selection. Data is collected from BKPM Semarang, Central Java. The data consist of characteristics, anamnesis, physical examination, laboratory test results, radiological examination, duration of cough and sputum color. The results indicate that the k-Nearest Neighbor based on backward elimination model improvements as high as 78.66% % compared to individual models.Keywords: k-Nearest Neighbor, backward ellimination , Tuberkulosis, diagnosis, pengambilan keputusan
PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN UNTUK PEMANTAUAN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL WABAH BERBASIS JARINGAN DENGAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) Ratih Sari Wardani; Sayono -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2008: CONTINUING MEDICAL AND HEALTH EDUCATION (CMHE) | Peran Biomolekuler dalam Penegakan Diagnosis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.365 KB)

Abstract

Latar Belakang : Permasalahan yang terdapat dalam pelaksanaan pemantauan penyakit menular potensial wabah antara lain : a) Keterlambatan data yang berasal dari Puskesmas, meskipun DKK sudah mengembangkan Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) akan tetapi belum dikembangkan sistem komunikasi data lokal atau Local Area Network (LAN) sehingga data/informasi dari Puskesmas tidak bisa on-line dengan sistem yang ada di DKK Semarang. b). Keterlambatan data yang bersumber dari pelayanan kesehatan swasta maupun pemerintah seperti Rumah Sakit, Poliklinik, Praktek Dokter swasta dan lain-lain disebabkan karena data.informasi belum on-line dengan sistem di DKK. c). Kesulitan dalam proses penggabungan data yang berasal dari pelayanan kesehatan swasta maupun pemerintah disebabkan perbedaan di dalam format maupun penyimpanan data serta tidak semua pelayanan kesehatan sudah terkomputerisasi sehingga pembuatan laporan menjadi tidak lengkap dan membutuhkan waktu lama.  Sehingga diperlukan sistem pelaporan berbasis jaringan dengan SMS yang dapat menyajikan informasi dengan cepat, tepat dan akuratagar dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan. Tujuan Merancang model sistem pelaporan untuk pemantauan kasus penyakit menular potensial wabah berbasis jaringan dengan SMS. Metode Penelitian Jenis Penelitian deskriptif kualitatif  dengan pendekatan System Development Life Cycle/SDLC yang terdiri studi pendahuluan, analisi masalah, analisis kebutuhan, analisis keputusan dan, desai. Obyek yang diteliti adalah proses - proses informasi yaitu  struktur informasi  dan prosedur informasi di subdin P2P. Subyek Penelitian staf subdin P2P, Rumah-Sakit dan Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Semarang sebanyak 12 orang. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara/focus Grup Diskusi dan studi pustaka. Data dianalisis menggunakan metode content anakisis Hasil penelitian adalah spesifikasi sistem yang akan dikembangkan, yang dimodelkan dalam diagram konteks dan data flow diagram sehingga dapat diperoleh  basis data, rancangan  input, output dan interface. Kesimpulan 1). Kendala sistem pelaporan penyakit menular potensial wabah  tidak tepat waktu, tidak lengkap dan tidak akurat, 2).Kebutuhan informasi untuk sistem pelaporan terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi minimal yang ditetapkan, 3).Memperoleh basis data  yang terdiri dari 10 tabel yaitu tabel kecamatan, tabel kelurahan, tabel puskesmas, tabel rumah Sakit, tabel penyakit, tabel sensus, tabel kasus, tabel kejadian, tabel pejabat dan tabel SMS dan 4).Memperoleh  rancangan  sistem pelaporan penyakit menular potensial wabah terdiri dari rancangan antarmuka, rancangan input dan rancangan output Kata Kunci :  Sistem pelaporan, Penyakit Menular, SMS
PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN UNTUK PEMANTAUAN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL WABAH BERBASIS JARINGAN DENGAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) Ratih Sari Wardani; Sayono -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL EKONOMI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.365 KB)

Abstract

Latar Belakang : Permasalahan yang terdapat dalam pelaksanaan pemantauan penyakit menular potensial wabah antara lain : a) Keterlambatan data yang berasal dari Puskesmas, meskipun DKK sudah mengembangkan Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) akan tetapi belum dikembangkan sistem komunikasi data lokal atau Local Area Network (LAN) sehingga data/informasi dari Puskesmas tidak bisa on-line dengan sistem yang ada di DKK Semarang. b). Keterlambatan data yang bersumber dari pelayanan kesehatan swasta maupun pemerintah seperti Rumah Sakit, Poliklinik, Praktek Dokter swasta dan lain-lain disebabkan karena data.informasi belum on-line dengan sistem di DKK. c). Kesulitan dalam proses penggabungan data yang berasal dari pelayanan kesehatan swasta maupun pemerintah disebabkan perbedaan di dalam format maupun penyimpanan data serta tidak semua pelayanan kesehatan sudah terkomputerisasi sehingga pembuatan laporan menjadi tidak lengkap dan membutuhkan waktu lama.  Sehingga diperlukan sistem pelaporan berbasis jaringan dengan SMS yang dapat menyajikan informasi dengan cepat, tepat dan akuratagar dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan. Tujuan Merancang model sistem pelaporan untuk pemantauan kasus penyakit menular potensial wabah berbasis jaringan dengan SMS. Metode Penelitian Jenis Penelitian deskriptif kualitatif  dengan pendekatan System Development Life Cycle/SDLC yang terdiri studi pendahuluan, analisi masalah, analisis kebutuhan, analisis keputusan dan, desai. Obyek yang diteliti adalah proses - proses informasi yaitu  struktur informasi  dan prosedur informasi di subdin P2P. Subyek Penelitian staf subdin P2P, Rumah-Sakit dan Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Semarang sebanyak 12 orang. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara/focus Grup Diskusi dan studi pustaka. Data dianalisis menggunakan metode content anakisis Hasil penelitian adalah spesifikasi sistem yang akan dikembangkan, yang dimodelkan dalam diagram konteks dan data flow diagram sehingga dapat diperoleh  basis data, rancangan  input, output dan interface. Kesimpulan 1). Kendala sistem pelaporan penyakit menular potensial wabah  tidak tepat waktu, tidak lengkap dan tidak akurat, 2).Kebutuhan informasi untuk sistem pelaporan terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi minimal yang ditetapkan, 3).Memperoleh basis data  yang terdiri dari 10 tabel yaitu tabel kecamatan, tabel kelurahan, tabel puskesmas, tabel rumah Sakit, tabel penyakit, tabel sensus, tabel kasus, tabel kejadian, tabel pejabat dan tabel SMS dan 4).Memperoleh  rancangan  sistem pelaporan penyakit menular potensial wabah terdiri dari rancangan antarmuka, rancangan input dan rancangan output Kata Kunci :  Sistem pelaporan, Penyakit Menular, SMS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI TRICHOMONAS VAGINALIS PADA IBU RUMAH TANGGA (Studi Di Pucang Gading Kabupaten Demak) Fitri Handayani; Margo Utomo; Ratih Sari Wardani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 8. No. 1. Tahun 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.752 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.8.1.2013.11-17

Abstract

Latar Belakang: Kejadian infeksi Trichomonas Vaginalis terus meningkat. Faktor yang berhubungan dengan kejadian tersebut antara lain umur, pendidikan, kebersihan alat kelamin, penggunaan air bersih, berganti-ganti pasangan seksual, pemeriksaan kesehatan secara rutin, penggunaan obat atau cairan pembersih vagina dan pengetahuan tentang infekti Trichomonas Vaginalis. Metode: Penelitian Explanatori cross sectional ini melibatkan sebanyak 72 orang ibu rumah tangga di RW 26 Pucang Gading. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara serta pmeriksaan laboratorium. Variabel yang diteliti adalah pendidikan umur, penngetahuan tengtang infeksi T.vaginalis, penggunaan pembersih vagina dan kejadian infeksi T.vaginalis. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil: Sebanyak besar 74,2% responden berpendidikan tinggi, sebagian besar 59,7% umur responden masih produktif, paling banyak 38,7% responden berpengetahuan kurang, separuh (50,0%) responden menggunakan dan tidak menggunakan obat pembersih vagina, mayoritas 80,6% responden tidak terinfeksi Trichomonas Vaginalis. Pengetahuan responden berhubungan dengan kejadian infeksi Trichomonas Vaginalis dengan nilai p = 0,006 (< 0,05). Kesimpulan: Kejadian infeksi TrichomonasVaginalispada ibu rumah tangga di Pucanggading dipengaruhi oleh pengetahuan merekaKata Kunci: Trichomonas Vaginalis, Ibu RumahTangga
APLIKASI PEMETAAN DAERAH RAWAN GIZI DAN STATUS GIZI BAYI DAN BALITA DI SEMARANG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (sig) Ratih Sari Wardani; Rahayu Astuti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 4. No. 2. Tahun 2008
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.831 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.4.2.2008.%p

Abstract

Mapping application of a  vulnerable  area of nutrition and Nutritional Status of Infants and Balita in Semarang using Geographic Information System Background Geographic Information System (GIS) is a potential as information systems more effective in the management of health programs because GIS has the ability to process database and display both spatial information (image maps) and non-spatial information in the forms of writing or numbers. Given the magnitude of nutrition problems in the community needed a system for recording and reporting reliable. The system will help of health workers to analyze data on the situation place/area and specific time so that decision-making will be more rapid, precise and accurate. Objective to design and create mapping application of a vulnerable  area  of nutrition and nutritional status ofiInfants and balita in Semarang by using GIS Methode types of this research is descriptive qualitative research with waterfall approach (system engineering, analysis, design, programming and testing) for its design. Object under study is a process  the information on seksi gizi Subdin Kesehatan Keluarga. Research subject are seksi gizi Subdin Kesehatan keluarga staffs. The collection of data through observation, interview and literature study and analyzed the data descriptively. Result The research is the system specification to be developed, which is modeled in the context diagram and data flow diagram to obtain the data base, design inputs, outputs and interfaces. The design was changed to a program using the programming language  and performed manual is digitation digital maps and tested the resulting application use. Conclusion 1). Getting a database consisting of  files balita, district and village 2) Getting a draft mapping of vulnerable areas of nutrition and nutritional status of infants and balita based on the  Semarang city.3  mapping application getting a vulnerable area of nutrition and nutritional status of infants and balita based GIS in the Semarang City. Keyword Nutrition Status, vulnerable area of nutrition, Geographic Information System
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) HUBUNGANNYA DENGAN KECELAKAAN KERJA Linda NurAini; Ratih Sari Wardani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 10. No. 2. Tahun 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.927 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.v10i2.2382

Abstract

Background: work accident still being happened in industrial affairs Including in PT.Coca cola amatil indonesia central java, altough it was OHS management. Submissive was the one of work accident causes. Report of the work accidents and occupational diseases of The Coca Cola Amatil Indonesia Company in Central showed 18 accidents happened in 2013, consist of 4 light accidents and 14 medium accident and also 362 occupational diseases. The causes of accidents work influenced by three factors them are factor workers, factor work and environmental factors. Objective: To know is there any correlation between submissive to occupational health and safety regulation with work accident. Method: This type of research was analytical with cross sectional approach. Population were 40 workers of production part. Independent variable was submissive to OHS and dependentvariable was work accident. Data analyzed by Chi Square.Result : Submissive to OHS of the workers is very good (60%), accident work experienced (17,5%), but there was no correlation between between submissive to occupational health and safety regulation with work accident p=0,407. Result: Submissive to OHS of the workers is very good (60%), accident work experienced (17,5%), but there was no correlation between betweensubmissive to occupational health and safety regulation with work accident p=0,407. Conclusion: There was no correlation between submissive to occupational health and safety regulation with work accident