Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

STUDI KARAKTERISTIK DAN UKURAN TUBUH ANTARA KAMBING JANTAN BOERAWA G1 DAN G2 PADA MASA DEWASA TUBUH DI DESA CAMPANG KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS Priyo Nugroho; Idalina Harris; Kusuma Adhianto
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.211 KB) | DOI: 10.23960/jipt.v2i2.p%p

Abstract

This research was conducted using a survey method in Campang Vilage, District Gisting, Tanggamus conducted inJune 2012. Parameters observed in this study that the characteristic of livestock (hair color, face shape and earlength) and body size (body weight, chest circumference, body length and shoulder height).Goat Boerawa G1 andG2 samples each 60 tail. Qualitative data on the characteristic analyzed with descriptive analyzed, while quantitativedata were analyzed by T-test to determine the difference between G1 and G2 of each variable. Result of this studyindicate that the shape of the face goat G2 Boerawa flat and thick. The average length of ear G1 and G2 21,13 cm19,65 cm. Chest girth, body length and body weight Boerawa male goat G2 greater than G1: average chestcircumference 78,15> <71,97 cm body length of 66,14> <63,90cm; weight 41,45> <34,85 kg, while the shoulderheight G2 is lower than G1 the 65,77> <71,16cm.
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP SUSUT BOBOT SELAMA PENGANGKUTAN SAPI DARI PROVINSI LAMPUNG KE PALEMBANG Cahyo Wicaksono; Didik Rudiono; Kusuma Adhianto
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.271 KB) | DOI: 10.23960/jipt.v3i2.p%p

Abstract

Weight loss due stres during transportation had become economic defect on livestock business. According to this situation, an operational research using 136 cattle were held to evaluated effect of vitamin C treatment since the capability of vitamin C to reduced stres. There are 68 heads which is oral treated using 500 mg vitamin C and 68 control,  respectively. Observation were done on May-August 2014, during cattle transportation from Karang Endah Sub district, Lampung Tengah Municipal, Lampung Province to Palembang, Sumatera Selatan Province. Transportation repeated 6 times using trucks consist of half treated, which has odd tag, and control cattle. Cattle weighing were done before and after transportation, while data analyzed using t-test. Observation showed that the weight lost difference between treated (10,15%)  and control (9,74%) is 0,41% (P<0,05). Result also showed that vitamin C could saving of Rp.647.595,00/truck/ transportation.
Penentuan Sistem Pemuliabiakan dalam Populasi Kambing Saburai untuk Meningkatkan Kinerja Pertumbuhannya Sulastri Sulastri; Muhammad Dima Iqbal Hamdani; Kusuma Adhianto
Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan Vol. 1 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.171 KB)

Abstract

The research was conducted with a record of the growth performance of Saburai goats from 2013 to 2015 in the Saburai goat seed source area, Sumberejo District, Tanggamus Regency, Lampung Province. The research objective was to determine the appropriate breeding system to improve the growth performance of the offspring. This goal is achieved through heritability (h2) and repeatability (r) of growth performance (weight and body size at birth, weaning, and age one year). The h2 value was estimated using the step-by-step retreat method, the repeatability (r) was estimated using the permission class method. The results showed that the h2 and r values ​​of growth performance at birth, weaning, and age of one year were medium-class respectively. The h2 value at birth (body weight (BW) 0.10, height (TB) 0.11, body length (PB) 0.13, chest circumference (LD) 0.12, hip height (TP) 0.14) ) and the values ​​at birth (BW 0.12, TB 0.16, PB 0.14, LD 0.14, TP 0.16) are the lowest. The h2 value at weaning age (BW 0.16, TB 0.15, PB 0.16, LD 0.17, TP 0.17) and the r-value at weaning age (BW 0.16, TB 0.15, PB 0 , 16, LD 0.17, TP 0.17) were higher at birth. The value of h2 for one year of age (BW 0.18, TB 0.17, PB 0.16, LD 0.18, TP 0.19) and one year age value (BW 0.21, TB 0.22, PB 0, 22, LD 0.21, TP 0.21) the highest. It is provided that individual selection on the growth performance of weaning age and one year of age is an appropriate breeding system to improve the growth performance of Saburai goats.
EVALUASI KECUKUPAN NUTRISI PADA SAPI POTONG DI KPT MAJU SEJAHTERA KECAMATAN TANJUNG SARI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Galang Gemilang Adi Suroso; Kusuma Adhianto; Muhtarudin Muhtarudin; Erwanto Erwanto
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Mei 2023
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2023.7.2.147-155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecukupan nutrisi pada sapi potong. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari--Maret 2022 di Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan. Analisis kualitas nutrisi pakan dilakukan di laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Data diambil dengan metode survey. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan konsumsi pakan pada ransum KPT kandang 1 sebanyak 123,28 kg/ekor/hari, pada kandang 2 sebanyak 124,44 kg/ekor/hari, kandang 5 sebanyak 124,36 kg/ekor/hari sedangkan dengan menggunakan pakan uji coba pada kandang 3 sebanyak 124,92 kg/ekor/hari dan pada kandang 4 sebanyak 124,85 kg/ekor/hari. Pertambahan bobot badan sapi dengan ransum KPT pada kandang 1 sebesar 6,1 kg/10ekor/30hari, pada kandang 2 sebesar 9,2 kg/10ekor/30hari, pada kandang 5 sebesar 6,9 kg/10ekor/30hari. Sedangkan dengan ransum uji coba memiliki pertambahan bobot badan 10,6 kg/10ekor/30hari pada kandang 3 dan 12,4 kg/10ekor/30hari pada kandang 4. Konversi ransum pakan KPT pada kandang 1 sebanyak 20,15, pada kandang 2 sebanyak 13,46, lalu pada kandang 5 sebanyak 17,92. Sedangkan dengan menggunakan pakan uji coba pada kandang 3 sebanyak 11,68 dan pada kandang 4 sebanyak 10,05. Kualitas pakan pada kadar air ransum KPT (15,86%) dan pada ransum Uji Coba 14,37, protein kasar (10,99%), lemak kasar (6,68%), dan serat kasar (26,28%).
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN SAPI PERANAKAN ONGOLE BETINA DI KECAMATAN BUAY PEMUKA PELIUNG OKU TIMUR SUMATRA SELATAN Putri Ramona; Muhtarudin Muhtarudin; Kusuma Adhianto; Akhmad Dakhlan
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 7 No 3 (2023): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Agustus 2023
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2023.7.3.342-352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi serta regresi antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan sapi Peranakan Ongole betina dalam pendugaan bobot badan. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli -Agustus 2022, di kelompok ternak Margorukun, Desa Negeri Agung Jaya, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, Kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggambil data secara purposive sampling dengan 30 ekor sapi Peranakan Ongole betina berumur 3--4 tahun. Pengambilan data dilaksanakan secara langsung dengan melaksanakan penimbangan bobot badan (BB) sapi serta memperhitungkan ukuran-ukuran tubuh sapi yakni panjang badan (PB), lingkar dada (LD), dan tinggi pundak (TP). Analisis korelasi dan regresi antara variabel penelitian ini menggunakan program R dan SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai korelasi sederhana pada Lingkar Dada dengan Bobot Badan memiliki koefisien korelasi sangat kuat, sedangkan PB, dan TP memiliki koefisien korelasi kuat dengan BB. Nilai korelasi berganda antara LD serta PB dengan BB, dan antara LD serta TP dengan BB memiliki koefisien korelasi sangat kuat, sedangkan nilai korelasi berganda antara PB serta TP dengan BB memiliki koefisien korelasi kuat. Persamaan regresi sederhana antara LD dan BB memiliki nilai koefisien determinasi (R2) tertinggi pada sapi peranakan ongole betina yaitu sebesar 0,766 dengan persamaan regresi BB= -183,3162+3,0248LD dan terendah adalah TP dengan nilai R2 sebesar 0,517 dengan persamaan regresi BB = -271,6591 +4,3353TP. Nilai persamaan regresi berganda terbaik dan signifikan yaitu kombinasi antara LD, PB serta TP dengan BB pada koefisien determinasi sebesar 0,838 (8,38%) dengan persamaan regrasi BB = -317,7950+2,3067LD + 1,1654PB + 0,7306TP.
PERBANDINGAN PEMBERIAN LEVEL PROTEIN BERBEDA TERHADAP RESPONS FISIOLOGIS SAPI BRAHMAN CROSS Hanata Dwi Anggoro; Arif Qisthon; Sri Surhayati; Kusuma Adhianto
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 7 No 3 (2023): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Agustus 2023
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2023.7.3.357-362

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian protein dengan level protein berbeda terhadap respons fisiologis sapi Brahman Cross (BX). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April--Mei 2022 di KPT Maju Sejahtera, Desa Wawasan, Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan. Sampel yang digunakan yaitu sapi jantan BX berumur 3--4 tahun dan bobot 310--450 kg sebanyak 40 ekor yang ditentukan dengan purposive sampling yaitu 20 ekor diberikan perlakuan protein 12% dan 20 ekor diberikan perlakuan 13--14%. Peubah yang diamati dalam penelitian ini ialah respons fisiologis ternak meliputi suhu rektal sapi (°C), frekuensi pernafasan (kali/menit), frekuensi denyut jantung (kali/menit), dan indeks daya tahan panas (HTC), serta iklim mikro kandang yang meliputi suhu udara, kelembaban relatif (RH), dan Temperature Humidity Index (THI). Data yang didapatkan dianalisis menggunakan Uji-tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan rataan Temperature Humidity Index di lokasi penelitian sebesar 83,38. Rataan frekuensi respirasi siang hari pada sapi BX dengan perlakuan kadar protein 12% dan 13--14% berturut turut yaitu 30,90 ± 4,41 kali/menit dan 31,80 ± 5,10 kali/menit. Rataan frekuensi denyut jantung siang hari pada ternak sapi BX dengan perlakuan kadar protein 12% dan 13--14% berturut turut yaitu 60,80 ± 8,52 kali/menit dan 77,75 ± 10,33 kali/menit. Rataan suhu rektal siang hari pada sapi BX dengan perlakuan kadar protein 12% dan 13--14% berturut turut yaitu 38,48 ± 0,39°C dan 38,93 ± 0,40°C. Daya tahan panas memiliki rataan pada sapi jantan BX dengan perlakuan kadar protein 12% dan 13--14% berturut turut yaitu 2,18 ± 0,07 dan 2,26 ± 0,09. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi respons fisiologis dan daya tahan panas pada sapi BX pemberian protein 12% lebih baik dibandingkan dengan pemberian protein 13--14%.
PENGARUH SISTEM PERKANDANGAN TERHADAP TINGKAT INFESTASI DAN JENIS CACING SALURAN PENCERNAAN PADA KAMBING JAWARANDU DI KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG Agnes Sekar Weningtiyas; Madi Hartono; Kusuma Adhianto; Purnama Edy Santosa
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 7 No 3 (2023): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Agustus 2023
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2023.7.3.411-418

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan infestasi dan mengetahui jenis cacing saluran pencernaan pada kambing Jawarandu perkandangan panggung dan perkandangan postal di Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian ini dilakukan pada Januari sampai Februari 2023 dengan menggunakan metode survei. Data mengenai tingkat infestasi cacing dianalisis dengan menggunakan Uji Chi-Square pada taraf 5% dan data mengenai jenis cacing yang menginfestasi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkandangan berpengaruh terhadap tingkat infestasi cacing saluran pencernaan P<0,05. Sistem perkandang postal memiliki resiko infestasi cacing saluran pencernaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem perkandangan panggung. Jenis cacing yang menginfestasi ternak pada sistem perkandangan panggung yaitu Cooperia sp, Paramphistomum sp, Toxocara sp, Trichostrongylus sp dan Trichuris sp sedangkan pada sistem perkandangan postal yaitu Fasciola sp, Haemonchus sp, Oesophagustomum sp, Paramphistomum sp, Strongyloides sp, Toxocara sp, dan Trichuris sp.
PENGARUH PENGGUNAAN MULTI NUTRIENTS SAUCE (MNS) ERO II DALAM RANSUM TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT TUBUH SAPI POTONG Sarina Karolina; Erwanto ,; Kusuma Adhianto
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.149 KB) | DOI: 10.23960/jipt.v4i2.p%p

Abstract

This study aims to determine the effect of the use of Multi Nutrients Sauce (MNS) ERO II in the ration on feed consumption and average daily gain of beef cattle.  The research was conducted October 30th, 2015 - December 6th, 2015 at Ngudi Makmur farmer group, Mulyo Asri village, Tulang Bawang Tengah district, Tulang Bawang Barat regency. Samples ration was analysed at the Laboratory of Nutrition and Feed Science.  Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung.  The experimental design used was a randomized block design (CRD) with three treatments and four blocks. The treatments were: 1. Basal diet; 2. Basal diet + 10% MNS; and 3. Unila diets + 10% MNS. Result of experiment showed that the addition of MNS ERO II significantly affected (P<0.05) on consumption, and average daily gain of beef cattle. Keywords: Multi Nutrients Sauce, Feed Consumption, Average Daily Gain
Pemberdayaan Peternak Ayam Melalui Produksi Pakan Ayam kampung menggunakan Teknologi Mesin Mixer Mill di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah Muhammad Husaini; Kusuma Adhianto; Maulid Wahid Yusuf
JURNAL AKADEMIK PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 3 No. 4 (2025): Juli
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/japm.v3i4.5475

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini menggabungkan pengetahuan teknis dalam produksi pakan ayam dengan pemberdayaan peternak lokal yang beroperasi di lahan terbatas, melalui pemanfaatan teknologi mesin mixer mill. Program ini dilaksanakan di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, dengan tujuan membangun usaha mandiri yang secara bertahap mampu memenuhi kebutuhan produksinya sendiri. Kegiatan utama program adalah pelatihan kepada peternak dalam memproduksi pakan ayam kampung untuk berbagai tahap pertumbuhan. Pakan tersebut diformulasikan dari campuran bahan organik dan anorganik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ayam. Penggunaan mesin mixer mill secara signifikan meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi, dengan kemampuan menghasilkan hingga 1.000 kg pakan konsentrat per jam. Hasil pakan menjadi lebih homogen dan proses produksi lebih optimal. Program ini telah memberikan dampak nyata dengan meningkatkan pengetahuan peternak mengenai sistem beternak berbasis pakan konsentrat, dari sebelumnya hanya 32% menjadi 85% setelah pelatihan. Selain itu, pelatihan juga meningkatkan keterampilan praktis para peternak dalam meracik pakan dan mengelola ternak secara lebih modern dan berkelanjutan.
PEMBERDAYAAN PETERNAK PERDESAAN & USAHA PETERNAKAN TERINTEGRASI DI DESA RUKTI ENDAH, KEC. SEPUTIH RAMAN, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Muhammad Husaini; Kusuma Adhianto; Maulid Wahid Yusuf
JURNAL AKADEMIK PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 3 No. 4 (2025): Juli
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/japm.v3i4.5476

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah, dengan fokus pada pengembangan usaha peternakan terintegrasi. Kegiatan utama mencakup budidaya sapi potong, produksi pakan konsentrat, serta pendampingan manajemen usaha bagi kelompok tani setempat.Pendampingan diberikan secara aktif kepada peternak sapi, meliputi teknis penggemukan, konsultasi kesehatan dan nutrisi ternak, serta pengelolaan usaha yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari upaya kemandirian, kelompok tani memproduksi pakan konsentrat berkualitas dari limbah pertanian lokal seperti onggok singkong, kulit kopi, bungkil kedelai, dan bungkil sawit.Meski skala usaha masih kecil, kelompok ternak binaan telah memiliki pasar untuk pakan konsentrat, dengan prioritas pemenuhan kebutuhan internal kelompok. Produksi yang ada juga mampu memenuhi sebagian kebutuhan pakan dari peternak di sekitar wilayah program.Teknologi yang diterapkan mencakup aspek budidaya sapi, kesehatan dan nutrisi ternak, serta penggunaan mesin hammer mill dan mixer untuk produksi pakan. Dengan teknologi ini, produktivitas dan efisiensi peternak dalam budidaya sapi diharapkan terus meningkat.