Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Hadi Kuncoro; Irawan Suntoro; Supomo Kandar
9 772338317006
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.732 KB)

Abstract

This study aimed to describe the principal roles in implementing 2013 Curriculum, with the following sub-focus: the principal roles as an educator, as a supervisor, as a manager, as a facilitator, and constraints in implementing 2013 Curriculum. This study was conducted in Public Junior High School (SMPN) 1 Gisting in Tanggamus District, using descriptive qualitative approach with phenomenological method. The data were then analyzed and presented in the form of narrative description. Analyzed was based on the results of interviews, observation and documentation of the facts and events. Results of this study are: (1) the role of the principal as an educator in implementing 2013 Curriculum, (2) the role of the principal as a supervisor in implementing 2013 Curriculum, (3) the role of the principal as a manager in implementing 2013 Curriculum, (4) the role of the principal as a facilitator in implementing 2013 Curriculum, and (5) constraints in implementing 2013 Curriculum comprised two factors: teachers and availability of supporting materials.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran utama dalam melaksanakan Kurikulum 2013, dengan mengikuti sub-fokus: peran utama sebagai pendidik, sebagai pengawas, sebagai manajer, sebagai fasilitator, dan kendala dalam melaksanakan Kurikulum 2013. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri (SMPN) 1 Gisting di Kabupaten Tanggamus, menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologis. Data kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskripsi narasi. Analisis berdasarkan wawancara, observasi dan dokumentasi fakta dan peristiwa. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam melaksanakan Kurikulum 2013, (2) peran kepala sekolah sebagai pengawas dalam melaksanakan Kurikulum 2013, (3) peran kepala sekolah sebagai manajer dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, (4) peran kepala sekolah sebagai fasilitator dalam melaksanakan Kurikulum 2013, dan (5) kendala dalam melaksanakan Kurikulum 2013 terdiri dari dua faktor: guru dan ketersediaan bahan pendukung.Kata kunci: implementasi, kurikulum 2013, peran kepala sekolah
OPTIMIZATION OF THE BLUSH ON STICK BASE AND PHYTOCHEMICAL SCREENING OF MELINJO FRUIT (Gnetum gnemon Linn) Likrah, Vira Saphira; Suparningtyas, Juniza Firdha; Kuncoro, Hadi
PROSIDING SEMINAR KIMIA Vol 2 No 1 (2023): Prosiding SNK 2023
Publisher : Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Red melinjo skin or Gnetum gnemon has the potential to be used as an alternative natural dye because it has an attractive color due to the presence of carotenoid anthocyanin pigments, a derivative of terpenoid compounds. Carotenoids can be used as natural dyes in blush stick preparations. Melinjo peel was extracted by maceration using 70% ethanol and citric acid and after that it was tested for phytochemical screening and extract characterization. The blush on stick base formulation consists of several components including carnauba wax, candelilla wax, talcum, oleum ricini, methyl paraben, BHT, tween 80. color and scent. The base of the blush stick preparation is quite stable, homogeneous, pH 3.8-4.7 (close to skin pH), in accordance with the criteria of SNI 16-479-1998, easy to apply with an even color, and very homogeneous formulation when applied to hands. Keywords: Red melinjo skin, Blush on stick, anthocyanin
Evaluasi Parameter Mutu Ekstrak Air Daun Tahongai (Kleinhovia hospita Linn) kuncoro, Hadi; Nur Sopiati, Mutia; Rashif Rijai, Hifdzur; Agustina, Risna
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2022.007.02.6

Abstract

Tahongai (Kleinhovia hospita Linn) is a medicinal plant that has various properties. This study aims to determine standardization parameters the tahongai aqueous extract. The research method was carried out by macroscopic and microscopic observations on Tahongai powder, then extracted by infusion method. The aqueous extract was then subjected to organoleptic determination, identification of secondary metabolites, determination of water soluble content and determination of water content, heavy metal contamination determination, and microbial contamination test. The result for determination of standardization parameter were: yield of the infusion was 10.38961%. Organoleptic test showed solid form, medium characteristic odor, black color and bitter taste. Identification of secondary metabolites showed a group of secondary metabolites of saponins and triterpenoids. Determination of the water soluble extract content 11.648% and the water content 10.328%. Heavy metal contamination Hg, Cd, Cr, Ni, Pb and As respectively were <0.0001; <0.0001; 0.9167; 49.2815; <0.0001 and 44.1774 mg/Kg. Then on microbial contamination, the result was 8.8 x 103 colonies/g. Based on PERKABPOM No. 12 of 2014, the water extract of tahongai meets the minimum quality requirements for heavy metal content and microbial contamination.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK TONGKOL JAGUNG (Zea mays L.) DAN EKSTRAK DAUN KELOR (Molinga oleifera) Sabrina, Sabrina; Kuncoro, Hadi; Erwin, Erwin
JURNAL ATOMIK Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNMUL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ja.v9i1.1364

Abstract

Uji toksisitas ekstrak kasar tongkol jagung (Zea mays L.) dan ekstrak kasar daun kelor (Molinga oleifera) telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat toksisitas ekstrak kasar tongkol jagung (Zea mays L.), ekstrak kasar daun kelor (Molinga oleifera), dan kombinasi ekstrak tongkol jagung (Zea mays L.) dan daun kelor (Molinga oleifera). Ekstrak tongkol jagung maupun daun kelor diperoleh dengan cara maserasi selama 3 x 24 jam dengan pelarut etanol 96%. Selanjutnya ekstrak kasar diperoleh dengan cara memisahkan pelarutnya menggunakan rotary evaporator. Pegujian toksisitas dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menggunakan larva udang (Artemia salina L.) Hasil penelitian menunjukkan pada ekstrak kasar tongkol jagung (Zea mays L.) memiliki nilai LC50 282,488 ppm, pada ekstrak kasar daun kelor (Molinga oleifera) memiliki nilai LC50 519,493 ppm, dan pada kombinasi ekstrak kasar tongkol jagung (Zea mays L.) dan ekstrak kasar daun kelor (Molinga oleifera) (perbandingan 1:1) memiliki nilai LC50 1191,146 ppm. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu berdasarkan nilai LC­50 yang diperoleh pada ekstrak kasar tongkol jagung (Zea mays L.) dan ekstrak kasar daun kelor (Molinga oleifera) dapat dikategorikan toksik karena memiliki nilai LC50 <1000 ppm dan pada kombinasi ekstrak kasar tongkol jagung (Zea mays L.) dan ekstrak kasar daun kelor (Molinga oleifera) (perbandingan 1:1) dapat dikategorikan tidak toksik karena memiliki nilai LC50 >1000 ppm.
Evaluasi Parameter Mutu Ekstrak Air Daun Tahongai (Kleinhovia hospita Linn) kuncoro, Hadi; Nur Sopiati, Mutia; Rashif Rijai, Hifdzur; Agustina, Risna
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2022.007.02.6

Abstract

Tahongai (Kleinhovia hospita Linn) is a medicinal plant that has various properties. This study aims to determine standardization parameters the tahongai aqueous extract. The research method was carried out by macroscopic and microscopic observations on Tahongai powder, then extracted by infusion method. The aqueous extract was then subjected to organoleptic determination, identification of secondary metabolites, determination of water soluble content and determination of water content, heavy metal contamination determination, and microbial contamination test. The result for determination of standardization parameter were: yield of the infusion was 10.38961%. Organoleptic test showed solid form, medium characteristic odor, black color and bitter taste. Identification of secondary metabolites showed a group of secondary metabolites of saponins and triterpenoids. Determination of the water soluble extract content 11.648% and the water content 10.328%. Heavy metal contamination Hg, Cd, Cr, Ni, Pb and As respectively were <0.0001; <0.0001; 0.9167; 49.2815; <0.0001 and 44.1774 mg/Kg. Then on microbial contamination, the result was 8.8 x 103 colonies/g. Based on PERKABPOM No. 12 of 2014, the water extract of tahongai meets the minimum quality requirements for heavy metal content and microbial contamination.
Formulasi Cookies dari Labu Kuning (Cucurbita moschata) dan Tepung Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata x Musa balbisiana) untuk Penderita DM Tipe 2 Haerunnisa, Rima; Sinthary, Venna; Kuncoro, Hadi; Narsa, Angga Cipta
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology 2024: Suppl. 6, No. 1 (Special Issue for Mulawarman Pharmaceutical Conference)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v6i1.53425

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Pemberian makanan yang tinggi serat diketahui dapat mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Buah labu kuning dan kulit pisang kepok merupakan salah satu pangan pilihan dengan kandungan serat tinggi sehingga bisa menjadi alternatif makanan selingan bagi penderita diabetes mellitus melalui olahan cookies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi cookies yang optimal serta mengetahui evaluasi yakni kadar air, kadar abu, kadar serat, organoleptik dan hedonik. Hasil yang diperoleh yaitu didapatkan 3 formulasi yang berbeda FI (0,5:1,5 labu kuning:kulit pisang kepok); F2 (1:1 labu kuning:kulit pisang kepok); F3 (1,5:0,5 labu kuning:kulit pisang kepok) dengan nilai kadar air berturut-turut yaitu 0,289%; 0,375 dan 0,306%. Nilai kadar abu berturut-turut yaitu 1,974%; 1,990% dan 1,965%. Nilai Kadar serat berturut-turut yaitu 33,8%; 35,08% dan 50,525%. Nilai uji hedonik terbaik yaitu pada F2 dengan persentase nilai yaitu 72,67% dengan karakteristik organoleptik berwarna coklat, sedikit beraroma kulit pisang dan sedikit beraroma labu kuning, berasa manis dan memiliki tekstur renyah. Hal ini menunjukkan bahwa formula cookies yang dibuat dapat menjadi makanan selingan karena memenuhi nilai kadar serat dan nilai uji hedonik (kesukaan).
Aktivitas Antijamur Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Oktaviany Triana; Fajar Prasetya; Hadi Kuncoro; Laode Rijai
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 6 (2016): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v1i6.67

Abstract

Research of potential antifungal Candle bush’s leaf extract (Cassia alata L.) have been done. The research done by the method of extraction by maceration using methanol solvent and continued by fraksinasi. Extract get a tes to know potential the antifungal with diffusion method and used a paper disc in different consentration. Analysis of the test is done by measuring the diameter of the zones of fungal growth inhibitory extract. The result of antifungal activity test shows that Candle bush’s leaf has antifungal activity against M. furfur
Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Herba Kerokot (Lygodium microphyllum): Antifungal Activity of Kerokot Herb (Lygodium microphyllum) Ethanol Extract Haniko, Natashya Angelica; Kuncoro, Hadi; Almeida, Maria
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i1.2384

Abstract

Kerokot herb (Lygodium microphyllum) contains a class of compounds that function as antifungal including phenolics, alkaloids, and tannins. This study aims to determine the antifungal activity of kerokot herb ethanol extract on the growth of Aspergillus niger, Candida albicans, and Malassezia furfur. The extraction method used was maceration. Antifungal activity testing used agar well diffusion with extract concentrations of 20%, 30%, and 40%, positive control (ketoconazole 2%), and negative control (DMSO 10%). The results showed that from the three extract concentrations had an average diameter of inhibitory zones respectively against Aspergillus niger was 10.24±0.21 mm, 11.26±0.19 mm, 12.24±0.21 mm, and positive control was 12.63±0.08 mm. Against Candida albicans was 10.46±0.26 mm, 12.01±0.04 mm, 13.53±0.07 mm, and positive control was 11.89±0.33 mm. Against Malassezia furfur was 6.48±0.16 mm, 8±0.39 mm, 9.45±0.39 mm, and positive control was 11.3±0.24 mm. Based on the result of this study, it can be concluded that kerokot herb ethanol extract has antifungal activity against the growth of dandruff-causing fungi. Keywords:          antifungal, Lygodium microphyllum, Malassezia furfur, Candida albicans, Aspergillus niger   Abstrak Herba kerokot (Lygodium microphyllum) memiliki kandungan golongan senyawa yang berfungsi sebagai antijamur antara lain fenolik, alkaloid, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak etanol herba kerokot terhadap pertumbuhan Aspergillus niger, Candida albicans, dan Malassezia furfur. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Pengujian aktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar sumuran dengan konsentrasi ekstrak 20%, 30%, dan 40%, kontrol positif (ketokonazol 2%), serta kontrol negatif (DMSO 10%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga konsentrasi ekstrak memiliki rata-rata diameter zona hambat berturut-turut terhadap Aspergillus niger sebesar 10,24±0,21 mm, 11,26±0,19 mm, 12,24±0,21 mm, dan kontrol positif sebesar 12,63±0,08 mm. Terhadap Candida albicans sebesar 10,46±0,26 mm, 12,01±0,04 mm, 13,53±0,07 mm, dan kontrol positif sebesar 11,89±0,33 mm. Terhadap Malassezia furfur sebesar 6,48±0,16 mm, 8±0,39 mm, 9,45±0,39 mm, dan kontrol positif sebesar 11,3±0,24 mm. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol herba kerokot memiliki aktivitas antijamur terhadap pertumbuhan jamur penyebab ketombe. Kata Kunci:         antijamur, Lygodium microphyllum, Malassezia furfur, Candida albicans, Aspergillus niger
Pengaruh Kemoterapi terhadap Kadar Hematologi pada Pasien Kanker Payudara di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Nabilah, Annisa; Prabowo, Wisnu Cahyo; Kuncoro, Hadi
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Special Issue for 18th Mulawarman Pharmaceu
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i1.474

Abstract

Kanker payudara merupakan penyakit keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya. Terapi kanker payudara dapat dilakukan dengan beberapa macam terapi, salah satunya adalah kemoterapi. Efek samping kemoterapi yang paling umum adalah mielosupresi yaitu penurunan kadar sel darah karena agen kemoterapi bersifat toksik terhadap organ pembentuk darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengaruh kemoterapi dalam menurunkan kadar sel darah pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan periode Juli 2022 sampai Juni 2023. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional.  Dari 82 sampel, pasien dengan kadar eritrosit dibawah normal sebanyak 50 pasien (60%); hemoglobin 79 pasien (96%); hematokrit 75 pasien (91%); neutrofil 20 pasien (24%); leukosit 25 pasien (30%); dan trombosit 7 pasien (9%). Kadar hematologi di bawah normal paling banyak adalah hemoglobin dan hematokrit.
Pengaruh Kemoterapi terhadap Kadar Hematologi pada Pasien Kanker Payudara di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Nabilah, Annisa; Prabowo, Wisnu Cahyo; Kuncoro, Hadi
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i1.512

Abstract

Kanker payudara merupakan penyakit keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya. Terapi kanker payudara dapat dilakukan dengan beberapa macam terapi, salah satunya adalah kemoterapi. Efek samping kemoterapi yang paling umum adalah mielosupresi yaitu penurunan kadar sel darah karena agen kemoterapi bersifat toksik terhadap organ pembentuk darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengaruh kemoterapi dalam menurunkan kadar sel darah pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan periode Juli 2022 sampai Juni 2023. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional. Dari 82 sampel, pasien dengan kadar eritrosit dibawah normal sebanyak 50 pasien (60%); hemoglobin 79 pasien (96%); hematokrit 75 pasien (91%); neutrofil 20 pasien (24%); leukosit 25 pasien (30%); dan trombosit 7 pasien (9%). Kadar hematologi di bawah normal paling banyak adalah hemoglobin dan hematokrit