Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Upaya Preventif Hipertensi dan Hiperkolesterolemia Melalui Penyuluhan Farmasi dan Pembuatan Empon-Empon di Kelurahan Makroman Samarinda Rijai, Laode; Anggreini, Putri; Rozi, Fahrul; Rijai, Hifdzur Rashif; Sinthary, Venna; Febrina, Lizma; Ibrahim, Arsyik
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i1.11635

Abstract

Hipertensi dan hiperkolesterolemia merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi di Indonesia.  Kedua penyakit ini dilaporkan memberikan dampak negatif bagi kehidupan penderitanya. Kesadaran akan pola hidup yang kurang baik menjadi salah satu faktor yang menyebabkan angka kejadian hipertensi dan hiperkolesterolemia  yang tinggi. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai upaya preventif terhadap hipertensi dan hiperkolesterolemia melalui penyuluhan farmasi serta penerapan gaya hidup sehat dengan memanfaatkan empon-empon di Kelurahan Makroman, Samarinda. Metode pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan, termasuk penyuluhan farmasi dan workshop pembuatan empon-empon. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan adalah menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 41 peserta dari Kelurahan Makroman, Samarinda, Kalimantan Timur. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan dalam pengetahuan secara signifikan (p > 0.001) masyarakat tentang cara sederhana mencegah hipertensi dan hiperkolesterolemia. Selain itu, masyarakat telah memiliki keterampilan dalam pembuatan empon-empon sebagai alternatif pengobatan tradisional dengan cara yang benar. Kata Kunci: Empon-empon, Hiperkolesterolemia, Hipertensi, Penyuluhan. Hypertension and hypercholesterolemia are diseases with a high prevalence in Indonesia, causing negative impacts on the lives of those affected. Lack of awareness regarding unhealthy lifestyles is identified as one of the factors contributing to the high incidence of hypertension and hypercholesterolemia. Therefore, this community service initiative aims to enhance public awareness of preventive measures against hypertension and hypercholesterolemia through pharmaceutical education and the adoption of a healthy lifestyle, utilizing traditional herbal remedies (empon-empon) in Kelurahan Makroman, Samarinda. The community service methodology encompasses a series of activities, including pharmaceutical education and empon-empon making workshops. The instrument used to measure the success of these activities involves a questionnaire distributed to 41 participants from Kelurahan Makroman, Samarinda, East Kalimantan. The results of the initiative indicate a significant improvement ( p > 0.001) in the community's knowledge regarding simple ways to prevent hypertension and hypercholesterolemia. Furthermore, the community has acquired skills in the proper preparation of empon-empon as a traditional alternative treatment.
Formulasi Cookies dari Labu Kuning (Cucurbita moschata) dan Tepung Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata x Musa balbisiana) untuk Penderita DM Tipe 2 Haerunnisa, Rima; Sinthary, Venna; Kuncoro, Hadi; Narsa, Angga Cipta
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology 2024: Suppl. 6, No. 1 (Special Issue for Mulawarman Pharmaceutical Conference)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v6i1.53425

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Pemberian makanan yang tinggi serat diketahui dapat mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Buah labu kuning dan kulit pisang kepok merupakan salah satu pangan pilihan dengan kandungan serat tinggi sehingga bisa menjadi alternatif makanan selingan bagi penderita diabetes mellitus melalui olahan cookies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi cookies yang optimal serta mengetahui evaluasi yakni kadar air, kadar abu, kadar serat, organoleptik dan hedonik. Hasil yang diperoleh yaitu didapatkan 3 formulasi yang berbeda FI (0,5:1,5 labu kuning:kulit pisang kepok); F2 (1:1 labu kuning:kulit pisang kepok); F3 (1,5:0,5 labu kuning:kulit pisang kepok) dengan nilai kadar air berturut-turut yaitu 0,289%; 0,375 dan 0,306%. Nilai kadar abu berturut-turut yaitu 1,974%; 1,990% dan 1,965%. Nilai Kadar serat berturut-turut yaitu 33,8%; 35,08% dan 50,525%. Nilai uji hedonik terbaik yaitu pada F2 dengan persentase nilai yaitu 72,67% dengan karakteristik organoleptik berwarna coklat, sedikit beraroma kulit pisang dan sedikit beraroma labu kuning, berasa manis dan memiliki tekstur renyah. Hal ini menunjukkan bahwa formula cookies yang dibuat dapat menjadi makanan selingan karena memenuhi nilai kadar serat dan nilai uji hedonik (kesukaan).
Sosialisasi Monkeypox dan Edukasi Pola Hidup Sehat Pada Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Rapak Dalam Kota Samarinda Arief, Maryam Jamila; Fitriani, Victoria Yulita; Sinthary, Venna; Helmi, Helmi; Almeida, Maria
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 11 (2024): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, November 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Monkeypox merupakan penyakit infeksi zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox dan telah menjadi perhatian global akibat peningkatan kasus di berbagai negara, termasuk Indonesia. Penularan monkeypox terjadi melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, droplet, atau penggunaan bersama alat makan. Peningkatan kesadaran masyarakat, khususnya melalui edukasi pola hidup sehat, menjadi strategi penting dalam pencegahan penyakit ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang monkeypox dan pentingnya pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi interaktif dan penyuluhan yang disertai evaluasi melalui pretest dan post-test kepada anggota Tim Penggerak PKK Kelurahan Rapak Dalam, Kota Samarinda. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan nilai post-test sebesar 15,63% dibandingkan nilai pretest, yang mengindikasikan peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi dan edukasi pola hidup sehat efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan monkeypox. Kesimpulannya, program ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan pengetahuan peserta dan memperkuat kemampuan masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan. Edukasi seperti ini sangat penting untuk diterapkan secara luas guna memitigasi penyebaran monkeypox dan penyakit menular lainnya.
Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Di Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan Fadhil, Andi Raihan; Sinthary, Venna; Rijai, Laode
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Special Issue for 18th Mulawarman Pharmaceu
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i1.502

Abstract

Masyarakat Indonesia telah lama memanfaatkan tumbuhan sebagai alternatif dalam mengobati berbagai penyakit. Di Duampanua, sebuah wilayah di Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan, alamnya sangat melimpah. Mayoritas penduduknya adalah suku Bugis yang mengandalkan tumbuhan lokal sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Duampanua, beserta proses persiapannya dan penggunaannya dalam pengobatan penyakit. Penelitian ini melibatkan survei tumbuhan etnofarmasi yang dilakukan melalui tokoh masyarakat dan individu yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat, menggunakan metode purpose sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Duampanua masih mempertahankan tradisi etnofarmasi. Sebanyak 35 keluarga dan 61 spesies tumbuhan diidentifikasi, digunakan baik secara individual maupun dalam ramuan, disiapkan dengan cara direbus dan diperas, dan diadminisrasikan melalui pemberian oral, aplikasi topikal, atau berkumur untuk mengobati penyakit.