Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT BUNGA TELANG SEBAGAI SUMBER IMUNITAS TUBUH MASA PANDEMI COVID 19 DI PAGUYUBAN IBU-IBU CLUSTER CIBEREM INDAH SUMBANG BANYUMAS Jazimah, Ipong; Septianingsih, Sumiyatun
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Publisher : STIE Ekuitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52250/p3m.v6i2.415

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah masih rendahnya pengetahuan ibu-ibu di Cluster Ciberem Indah tentang tanaman obat bunga telang dan pemanfaatannya sebagai sumber imunitas tubuh di masa pandemi COVID-19, serta rendahnya budidaya tanaman obat bunga telang di Cluster Ciberem Indah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan budidaya tanaman obat bunga telang sebagai sumber imunitas tubuh di masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan. Kelompok sasaran yang mengikuti pengabdian yaitu Paguyuban Ibu-Ibu Cluster Ciberem Indah Sumbang Banyumas. Hasil dari kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan peserta tentang budidaya tanaman obat bunga telang.
Sejarah dan Arsitektur Tradisional Jawa Pendopo Dipokusmo: Identitas Budaya Kabupaten Purbalingga Kusuma, Karina Fadiya; Priyadi, Sugeng; Jazimah, Ipong
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 24 (2025): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2025
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v24i.1566

Abstract

Purbalingga sering dibaca sama dengan Probolinggo yang berada di Jawa Timur, sehingga kabupaten ini diganti menjadi Purbalingga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji Pendopo Dipokusumo sebagai representasi identitas budaya Masyarakat Purbalingga melalui pendekatan Sejarah dan arsitektur tradisional Jawa. Fokus utama penelitian ini yang pertama, menganalisis Sejarah perkembangan Pendopo Dipokusmo; Kedua, mengkaji bangunan arsitektur Jawa; Ketiga, menjelaskan fungsi Pendopo Dipokusumo identitas budaya lokal. Sedangkan metode yang digunakan metode Sejarah, melalui tahapan heuristic, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Pendopo Dipokusumo tidak hanya merupakan bangunan fisik warisan masa lalu, tetapi juga penanda identitas budaya, politik, dan sosial masyarakat Purbalingga. Struktur bangunan Pendopo Dipokusumo memiliki 2 bagian, diantaranya Bangunan Utama dan bangunan tambahan Pendopo Dipokusumo dan masyarakat Purbalingga saling terhubung, berfungsi sebagai ruang budaya dan pusat aktifitas sosial.
Ragam Apersepsi dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Ajibarang Hartanti, Riva; Nugroho, Arifin Suryo; Jazimah, Ipong
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 24 (2025): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2025
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v24i.1619

Abstract

Dalam proses pembelajaran seorang guru yang profesional dan terdidik penting untuk melakukan apersepsi pada awal pembelajaran sebelum melanjutkan ke materi yang baru. Tahap tersebut memiliki kemiripan dengan kegiatan pemanasan dalam olahraga. Hal tersebut penting diterapkan pada pembelajaran sejarah untuk meningkatkan minat belajar peserta didik, karena kebanyakan peserta didik kurang tertarik dengan mata pelajaran sejarah yang dianggap membosankan dan terlalu banyak hafalan. Dari adanya hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja ragam apersepsi dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Ajibarang, dan bagaimana implementasi ragam apersepsi di kelas, serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Ajibarang. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini terdapat berbagai ragam apersepsi dalam pembelajaran sejarah seperti: (1) zona alfa yang meliputi; fun story, bernyanyi bersama, ice breaking, (2) warmer meliputi; games pertanyaan, diskusi ringan, (3) scene setting meliputi; penayangan gambar, penayangan video pendek, pertanyaan pemantik, (4) pre teach meliputi; penjelasan alur diskusi, dan penjelasan awal materi. Dari berbagai ragam apersepsi yang digunakan oleh guru sejarah di implementasikan dengan berbagai cara sesuai dengan kondisi kelas dan cara guru mengajar. Kelemahan penggunaan apersepsi dalam pembelajaran sejarah yaitu dapat memakan waktu pembelajaran jika tidak direncanakan dengan baik, sedangkan kelebihan yaitu dapat mengembalikan fokus peserta didik, dapat memacu ingatan peserta didik mengenai materi yang dipelajari sebelumnya, serta dapat membangkitkan semangat peserta didik dalam belajar.
HPK (Himpunan Penghayat Kepercayaan) di Desa Adiraja Kecamatan Adipala Maulidina, Meyta Dwi; Kosasih, Asep Daud; Jazimah, Ipong
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 24 (2025): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2025
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v24i.1630

Abstract

Penganut Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang tersebar luas di Indonesia, terutama di Jawa karena sebagai wilayah pertemuan berbagai agama besar serta kepercayaan lokal yang menghasilkan sinkretisme seperti islam kejawen. Serta dapat mengekspresikan keyakinannya melalui ajaran serta praktik sehari-hari, seperti pada himpunan penghayat kepercayaan Desa Adiraja, Kecamatan Adipala dengan menggabungkan filosofi Jawa, merawat petilasan leluhur,serta melaksanakan tradisi tahunan pada kehidupan sosial. Penelitian bertujuan memahami bagaimana Himpunan Penghayat Kepercayaan Adiraja beradaptasi serta berinteraksi pada konteks sosial yang akan tradisi maupun keberagaman agama. Metode penelitian menggunakan metode historis Metode yang digunakan menggunakan metode historis, terdiri dari Heuristik meliputi pengumpulan data dari sumber primer (wawancara dengan tokoh penghayat) serta sumber sekunder berupa studi lteratur. Metode Kritik atau Verifikasi merupakan penilaian keaslian serta keandalan sumber dengan dilakukan dengan menggunakan kritik eksternal serta internal sebagai bagian dari proses verifikasi. Metode Interpretasi, tahapan setelah heuristik dan kritik. Kemudian Metode Historiografi digunakan untuk menyusun serta menyajikan hasil penelitian, maka menggambarkan secara rinci seluruh tahapan penelitian mulai dari perencanaan hingga pengambilan kesimpulan. Penelitian tentang Himpunan Penghayat Kepercayaan untuk menggali dinamika sosial serta kearifan lokal yang tercermin pada praktik keagamaan mereka. Penelitian ini berpotensi mengungkap Sejarah serta perkembangan himpunan penghayat kepercayaan, sekaliguss memberikan pemahaman terkait konflik serta solidaritas yang terjadi pada interaksi antar kelompok kegamaan di wiliayah tersebut, maka dapat memperkaya wawasan tentang keragaman budaya dan agama di Indonesia.