Dalam proses pembelajaran seorang guru yang profesional dan terdidik penting untuk melakukan apersepsi pada awal pembelajaran sebelum melanjutkan ke materi yang baru. Tahap tersebut memiliki kemiripan dengan kegiatan pemanasan dalam olahraga. Hal tersebut penting diterapkan pada pembelajaran sejarah untuk meningkatkan minat belajar peserta didik, karena kebanyakan peserta didik kurang tertarik dengan mata pelajaran sejarah yang dianggap membosankan dan terlalu banyak hafalan. Dari adanya hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja ragam apersepsi dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Ajibarang, dan bagaimana implementasi ragam apersepsi di kelas, serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Ajibarang. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini terdapat berbagai ragam apersepsi dalam pembelajaran sejarah seperti: (1) zona alfa yang meliputi; fun story, bernyanyi bersama, ice breaking, (2) warmer meliputi; games pertanyaan, diskusi ringan, (3) scene setting meliputi; penayangan gambar, penayangan video pendek, pertanyaan pemantik, (4) pre teach meliputi; penjelasan alur diskusi, dan penjelasan awal materi. Dari berbagai ragam apersepsi yang digunakan oleh guru sejarah di implementasikan dengan berbagai cara sesuai dengan kondisi kelas dan cara guru mengajar. Kelemahan penggunaan apersepsi dalam pembelajaran sejarah yaitu dapat memakan waktu pembelajaran jika tidak direncanakan dengan baik, sedangkan kelebihan yaitu dapat mengembalikan fokus peserta didik, dapat memacu ingatan peserta didik mengenai materi yang dipelajari sebelumnya, serta dapat membangkitkan semangat peserta didik dalam belajar.