Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Differentiated instruction based on multiple intelligences as promising joyful and meaningful learning Subuh Anggoro; Azmi Fitriati; Ng Khar Thoe; Corrienna Abdul Talib; Lia Mareza
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 13, No 2: April 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v13i2.24791

Abstract

Boredom has previously been linked to negative academic outcomes such as academic motivation, strategies, and achievement. The understanding of multiple intelligence approaches creates opportunities for all learners to develop their potential to optimize learning through differentiated instructions. This research aims: i) to design and to develop differentiated instruction based on learners’ multiple intelligences for elementary schools; and ii) to measure the effectivity of students’ learning attitude and mastery of concepts. Using design and development research (DDR) anchored on analysis, development, design, implementation, and evaluation (ADDIE) model and quasi-experimental research, the differentiated instruction based on multiple intelligence was conducted in a private Islamic Elementary School in collaboration with 3 class teachers. Based on the results of observations conducted at the school, the findings revealed that the learners can maximize their logical-mathematical, language, kinesthetic, interpersonal, and intrapersonal intelligences through a differentiated instruction based on multiple intelligence approach. Students experienced a joyful and meaningful learning atmosphere; hence it was expected that their intelligences can be developed naturally. In addition. this instruction was found to be effective to enhance science concept mastery especially in the aspects of remembering, understanding, and applying. The differentiated instruction based on multiple intelligences should be developed further to examine the effectiveness of the model in thematic learning for students both with low and high achievement.
Peran Guru dalam PembeJaran Berdiferensiasi pada Pelajaran SBdP di SD Negeri 1 Tanjung Adhi Prasetiyo Nogroho; Lia Mareza
Jurnal PGSD Universitas Lamappapoleonro Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal PGSD Universitas Lamappapoleonro
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Lamappapoleonro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57093/jpgsdunipol.v2i2.34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran SBdP untuk peserta didik inklusi dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat peran guru dalam pembelajaran berdiferensiasi untuk siswa inklusi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif Studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan peran guru dalam pembelajaran berdiferensiasi pada Pelajaran SBdP kepada siswa inklusi. Guru mempunyai peranan sebagai fasilitator, sebagai adminitator, serta inspirator. Dan peran guru dalam pembelajaran berdiferensiasit pada Pelajaran SBdP terakit 4 komponen 1)Diferensiasi Konten, 2)Proses, 3)Produk dan 4)Lingkungan Belajar. Faktor pendorong implementasi peran guru dalam pembelajaran berdiferensiasi pada Pelajaran SBdP kepada siswa inklusi yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen inklusi dan guru pendamping yang selalu memberikan motivasi kepada guru dan menyelenggarakan berbagai pendampingan bagi guru melalui berbagai kegiatan seminar, in house training maupun kegiatan workshop tentang penanganan teknik mengajar siswa inklusi dengan baik. Adapun faktor penghambat pelaksanaan peran guru dalam pembelajaran berdiferensiasi pada Pelajaran SBdP kepada siswa inklusi adalah pada kesiapan guru dalam merencanakan pembelajaran berdiferensiasi
Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik SD Muhammadiyah Purwokerto Entin Ma'arifah; Lia Mareza
Jurnal PGSD Universitas Lamappapoleonro Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal PGSD Universitas Lamappapoleonro
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Lamappapoleonro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57093/jpgsdunipol.v2i2.35

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam literasi numerasi, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kegiatan literasi numerasi di SD Muhammadiyah purwokerto. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancaea, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara keseluruhan, peserta didik di SD Muhammadiyah Purwokerto berada pada level penerapan (applying) dalam literasi numerasi. Mereka tidak hanya memahami konsep-konsep numerasi tetapi juga mampu menerapkannya dalam situasi nyata. Komitmen kuat sekolah dalam meningkatkan literasi numerasi melalui pembelajaran yang relevan dan program-program pendukung telah membekali peserta didik dengan keterampilan berpikir kritis yang penting untuk kehidupan sehari-hari.
PERAN GURU KELAS PADA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM PEMBENTUKAN NILAI MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI LARANGAN BANYUMAS Utami, Dwi Setia; Mareza, Lia; Hakim, Mujibul
PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 11 No 4 (2024)
Publisher : STKIP PGRI Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47668/edusaintek.v11i4.958

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Larangan Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru kelas pada pelaksanaan layanan bimbingan konseling dalam pembentukan nilai moral peserta didik serta mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan nilai moral peserta didik di SD Negeri Larangan Banyumas. Di SD Negeri Larangan Banyumas Moral peserta didik sudah baik, namun masih ada beberapa peserta didik yang moralnya kurang baik. Hal ini dilihat dari penggunaan bahasa yang kurang sopan dan tidak baik. Untuk mengatasi peserta didik dengan moral yang kurang baik, maka guru memberikan layanan bimbingan konseling. Peran guru, 1. Guru sebagai pengajar, di SD Negeri Larangan selalu memberikan ilmu baru untuk dapat dipelajari dan diterapkan oleh peserta didik salah satunya dengan memberikan ilmu agama untuk meyakini adanya Tuhan dan selalu beribadah kepadaNya. 2. Guru sebagai pembimbing, di SD Negeri Larangan pada saat mengajar selalu memberikan bimbingan kepada peserta didik baik pada saat pembelajaran maupun di luar jam pembelajaran. 3. Guru sebagai penasehat, guru menasehati peserta didik untuk selalu disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan. 4. Guru sebagai motivator, guru selalu memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi peserta didik agar bergairah dan aktif belajar. Faktor pendukung dari penelitian ini yaitu kepala sekolah dan orang tua peserta didik yang ikut berpartisipasi sehingga bimbingan konseling berjalan lancar. Faktor penghambat yang dihadapi guru kelas dalam pelaksanaan bimbingan konseling yaitu karakter peserta didik yang berbeda-beda, waktu pelaksanaan bimbingan, dan tingkat pemahaman peserta didik dalam menyerap. Penelitian yang telah dilakukan peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling serta teknik pengumpulan informasi pada penelitian ini yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.
PELATIHAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU MELALUI METODE THINK PAIR SHARE Nugroho, Agung; Mareza, Lia
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v9i1.5496

Abstract

Salah satu unsur profesionalitas yang harus dipenuhi guru saat ini yaitu berupa penulisan karya ilmiah. Akan tetapi kenyataan di lapangan baru sedikit guru yang mampu menghasilkan atau mampu menulis karya ilmiah dengan baik. Padahal salah satu syarat kenaikan jenjang kepangkatan guru yaitu dengan menulis karya ilmiah. Kegiatan ini didasari dengan permasalahan mitra yaitu guru-guru SD/MI Muhammadiyah di Kecamatan Purwokerto Barat yang masih merasa belum memahami arti penting penutlisan artikel imiah serta keterampilan menulis artikel ilmiah yang belum cukup baik. Berdasarkan pemaparan tersebut diperlukan cara untuk meningkatkan kemampuan menulis artikel ilimiah bagi guru, salah satunya dengan cara mengadakan pelatihan menulis artikel ilmiah bagi guru dengan metode TPS (Think Pair Share). Dengan metode Think Pair Share ini para guru diharapkan bisa mengembangkan keterampilan berpikir serta saling bertukar gagasan antar anggota kelompok, bekerja saling membantu mencoba menulis artikel ilmiah dalam kelompok kecil sehingga akan memunculkan suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif serta menyenangkan. Kegiatan berjalan lancar dan dari kegiatan tersebut seluruh peserta atusias dalam mengikuti kegiatan. Dari pelatihan ini guru diharapkan nantinya memiliki pemahaman akan pentingnya menulis artikel ilmiah serta mempunyai keterampilan menulis artikel ilmiah sehingga bisa menerbitkan berbagai karya ilmiah.
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA DI SD MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Yulia, Iin; Mareza, Lia
JS (JURNAL SEKOLAH) Vol 8, No 3 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/js.v8i3.58453

Abstract

Abstract: This study aims to determine the role of teachers in differentiated learning in cultural arts and crafts lessons along with supporting and inhibiting factors. The research method used qualitative case study in class VB SD Muhammadiyah Purwokerto with observation, interview, and documentation. Sources of research data from the principal, class teacher, and five students. The results showed that each teacher's role contains four components of differentiated learning, namely content, process, product, and learning environment. The supporting factors are adequate facilities and the existence of an art program. The role of teachers in providing content is to provide material to students during learning, the role of teachers in process differentiation is that teachers can develop learning with an interesting learning process by giving examples, the role of teachers in product differentiation is that teachers give freedom to make assignments to students, and the role of teachers in differentiating the learning environment is that teachers give students the freedom to choose the desired learning environment. The inhibiting factor is the limited time of cultural arts and crafts lessons and students lacking confidence in showing their potential. It can be concluded that the role of teachers in differentiated learning in cultural arts and crafts has gone well with its supporting and inhibiting factors. Keyword: Teacher's role, Differentiated Learning, Arts and Culture and Crafts Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam pembelajaran berdiferensiasi pada pelajaran seni budaya dan prakarya disertai faktor pendukung dan penghambatnya. Metode penelitian yang digunakan studi kasus kualitatif di kelas VB SD Muhammadiyah Purwokerto dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian dari kepala sekolah, guru kelas, dan lima peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap peran guru mengandung empat komponen pembelajaran berdiferensiasi yaitu konten, proses, produk, dan lingkungan belajar. Faktor pendukungnya fasilitas cukup memadai dan adanya program seni. Peran guru dalam memberikan konten yaitu memberi materi kepada peserta didik saat pembelajaran, peran guru dalam diferensiasi proses yaitu guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan proses pembelajaran yang menarik dengan memberikan contoh, peran guru dalam diferensiasi produk yaitu guru memberikan kebebasan membuat tugas kepada peserta didik, dan peran guru dalam diferensiasi lingkungan belajar yaitu guru memberikan kebebasan peserta didik memilih lingkungan belajar yang diinginkan. Faktor penghambatnya terbatasnya waktu pelajaran seni budaya dan prakarya dan peserta didik kurang percaya diri menunjukkan potensi. Disimpulkan bahwa peran guru dalam pembelajaran berdiferensiasi pada seni budaya dan prakarya sudah berjalan dengan baik dengan faktor pendukung dan penghambatnya. Kata Kunci: Peran guru, Pembelajaran Berdiferensiasi, Seni Budaya dan Prakarya
Pengajaran Kreativitas Anak Berkebutuhan Khusus pada Pendidikan Inklusi Mareza, Lia
Indigenous Vol 1, No 2 (2016): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v1i1.2764

Abstract

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ekspresi seni rupa di Purwokerto belum berjalan dengan maksimal. Pengalaman guru dalam berkesenian, pengalaman guru dalam proses penciptaan karya hingga khususnya pengalaman artistik bagi anak berkebutuhan khusus tidak dapat dicapai secara optimal. Untuk mengatasinya maka perlu diketahui kendala dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran kreativitas di SD/SMP Inklusi di Purwokerto serta faktor-faktor yang menimbulkan hambatan terjadi. Melalui metode  penelitian kualitatif, pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan beberapa macam teknik pengumpulan data. Setelah kendala atau hambatan diketahui, maka solusi atau jalan keluar untuk pelaksanaan kegiatan kreativitas sebagai pembelajaran ekspresi seni yang lebih baik pun dapat dicapai, dan diterapkan untuk pencapaian tujuan pembelajaran seni budaya tingkat SD/SMP di Purwokerto yang lebih baik dan membawa manfaat bagi siswa, guru, sekolah dan masyarakat.Kata kunci : anak berkebutuhan khusus, inklusi, kreativitas 
Learning Model Discovery Learning for Enhancing Storytelling Skills of Elementary School Students Agni Kusuma Wardani; Lia Mareza; Dedy Irawan
Jurnal Lensa Pendas Vol 4 No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jlp.v4i2.593

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan bercerita siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bercerita menggunakan model discovery learning dan media pop up book. Teknik penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilakukan dalam dua siklus, dan menggunakan desain penelitian Kemmis & McTaggart. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 2 Purbadana menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan discovery learning dibantu dengan media pop up book berlangsung dengan baik. Hasil keterampilan bercerita pada siklus I mencapai rata-rata 3,1 dengan persentase ketuntasan sebesar 34%, artinya keterampilan bercerita siswa masih termasuk dalam kategori kurang. Pada siklus II rata-rata 3,9 dengan persentase ketuntasan sebesar 86%, artinya keterampilan bercerita siswa sudah termasuk dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran discovery learning dibantu dengan media pop up book dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas IV SD Negeri 2 Purbadana.
The Role of Teachers in Shapingg Students’ Creativity in Inclusive Primary Shools Mareza, Lia; Nugroho, Agung
Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 16, No 2 (2024): Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/dinamika.v16i2.24085

Abstract

This study aims to analyze the role of teachers in shaping the creativity of slow learner students in inclusive primary schools through the subject of Art, Culture, and Crafts (SBdP). The research employs a qualitative approach with a case study method at SD Negeri 5 Arcawinangun. The subjects include teachers, the principal, and seven slow learner students. Data were collected through observation, interviews, and documentation, and analyzed using triangulation methods. The results show that teachers play a crucial role in fostering students' creativity through various teaching strategies, such as providing repeated instructions, using visual media, and offering intensive guidance. Despite challenges such as low self-confidence and difficulties in time management, support from teachers, families, and the inclusive school environment helps students develop their creativity. This study emphasizes the importance of teachers' creativity in creating an inclusive and supportive learning environment. 
Optimization of Library Service Management in Increasing Students' Reading Interest: Case Study at MI Muhammadiyah Paremono Nugroho, Irham; Pratiwi, Eko Kurniasih; Isnaini, Rizki Shofak; Mareza, Lia; Sulimah, Sulimah
Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 16, No 2 (2024): Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/dinamika.v16i2.24086

Abstract

School libraries play a crucial role in supporting the learning process and increasing students' reading interest, but in MI Muhammadiyah Paremono, library management is not optimal. This study aims to evaluate the effectiveness of library management training for teachers in improving knowledge, skills, and its impact on students' reading interest. Using a one group pre-test post-test research design, the subjects of the study consisted of 21 teachers who were given a Likert scale questionnaire before and after the training. The results of the analysis showed a significant increase in pre-test and post-test scores for knowledge (from 3.2 to 4.5), skills (from 3.1 to 4.4), and perceptions of students' reading interest (from 3.0 to 4.2), with p < 0.01. This training successfully improved teachers' competence in library management, which had positive implications for students' reading interest. This study underlines the importance of library management training for teachers to improve students' learning experiences and encourage a reading culture in schools. These findings provide significant contributions to the development of teaching methods and library management, as well as opening up opportunities for further research on the factors that influence students' reading interest.