Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PERAN HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI Kurnia Setiyo Rini; Sugeng Rusmiwari; Herru Prasetya Widodo
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.764 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v6i1.369

Abstract

Abstract: The role of Public Relations is an actualization in optimizing the working quality of human resources which is concerning to create, to build, to increase, to maintain the credibility and to publish any working program of institution. The role of a human resource purposed to create a nice relationship for all public so that it will get th direct feedback from society and presented as the participation and make sure to public for believing the surplus of the institution. The strategy is also needed to maintain the credibility of institution. So, the role of human resource is very essential, the goodside and badside of human resource could influence the public opinion to the institution. In organization world, the human resource’s business car rivalized to anothers. This research assumed to be important for knowing the human resources role in increasing the credibility of Tribhuwana Tunggadewi University by using descriptive qualitative research. Beside that, the writer used many ways to get the datas. They are interview and documentation. Then, to check the data validation analyzed used the data triangulation technique. Key words: The role, Human Resources, Credibility Abstrak : Peran public relations atau humas merupakan bentuk mengoptimalkan kerja humas yang bertugas untuk menciptakan, membangun, menigkatkan, mempertahankan citra dan mempublikasikan segala bentuk program kerja lembaga/instansi. Peran seorang humas bertujuan untuk menjalin kerja sama yang baik kepada semua publik sehingga mendapatkan feedback langsung dari masyarakat sebagai bentuk partisipasi dan menyakinkan publik untuk mempercayai keunggulan lembaga/instansi tersebut. Strategi juga sangat diperlukan didalam mempertahankan citra lembaga/instansi. Dengan bgitu peran humas dalam suatu instansi sanat penting, baik atau tidaknya seorang humas dapat mempengaruhi opini publik bagi lembaga/perusahaan tersebut. Didalam dunia organisasi bisnis seorang humas mampu bersaing dengan lembaga lainnya. Penelitian ini dianggap penting untuk mengetahui peran humas dalam meningkatkan citra pada Universitas Tribhuwana Tunggadewi dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriftif. Selain itu penelitian ini menggunakan beberapa hal untuk bisa memperoleh data, yaitu wawancara dan dokumentasi. Kemudian untuk memeriksa keabsahan data yang sudah dianalisis menggunakan teknik triangulasi data. Kata Kunci : Peran, Humas, Citra
STRATEGI BRANDING PACITAN PARADISE OF JAVA DALAM MEMBANGUN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN PACITAN Septian Poerdiarti; Herru Prasetya Widodo
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.489 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v8i1.1527

Abstract

Abstract: Pacitan Regency is a border area located on the Southwestern tip of East Java Province, with most of it in the form of hills, mountains and steep ravines. Located in the border region, making Pacitan Regency rich in natural wealth. One of the attractions of Pacitan Regency is the variety of tourism owned. Pacitan Regency with a variety of tourist destinations, is now starting to build and strengthen its image with a branding strategy that is managed by one of the local government agencies, namely the Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga or commonly abbreviated as Disparpora. The purpose of this study is to know and learn branding strategies and constraints to building the tourism sector in Pacitan Regency. This study uses qualitative methods, with the type of data that is owned namely primary data and secondary data. Data collected through interviews and documentation, which is then tested for validity using triangulation techniques to examine the same data, but with a different technique, and using analytical techniques that include data reduction, data display, and conclusion. The results of this study found the use of Pacitan Paradise of Java as a brand identity, supported by various promotional activities. In addition to promotion, various supporting potentials such as the potential of the society and the physical conditions of tourist destinations are also built to strengthen branding. Constraints on branding strategies that is carried out lies in problems such as the budget, awareness of the internal and external parties involved, the awareness of the internal and external parties involved, and the location of the Pacitan Regency which is still difficult to access. Keywords: Branding Strategy, Tourism, Pacitan Regency Abstrak: Kabupaten Pacitan merupakan daerah perbatasan yang terletak diujung Barat Daya dari Provinsi Jawa Timur, dengan sebagian besar berupa bukit, gunung dan jurang terjal. Terletak diwilayah perbatasan, menjadikan Kabupaten Pacitan berlimpah kekayaan alam. Salah satu daya tarik dari Kabupaten Pacitan adalah beragam pariwisata yang dimiliki. Kabupaten Pacitan dengan beragam destinasi wisata, kini mulai membangun dan mengukuhkan image dengan strategi branding yang dikelola oleh salah satu instansi pemerintah daerah yaitu Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga atau yang biasa disingkat Disparpora. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mempelajari strategi branding serta hambatan-hambatan untuk membangun sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan jenis data yang dimiliki yaitu data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi, yang kemudian diuji keabsahaannya menggunakan triangulasi teknik dengan mengecek data yang sama, namun dengan teknik yang berbeda, serta penggunaan teknik analisa yang meliputi reduksi data, tampilan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan penggunaan Pacitan Paradise of Java sebagai identitas brand, yang didukung dengan berbagai kegiatan promosi. Selain promosi, berbagai potensi pendukung seperti potensi masyarakat dan kondisi fisik dari destinasi wisata turut dibangun untuk menguatkan branding. Hambatan pada strategi branding yang dilakukan terletak pada masalah seperti anggaran, kesadaran pihak intenal dan eksternal yang terlibat, serta lokasi Kabupaten Pacitan yang masih sulit untuk diakses. Kata Kunci: Strategi Branding, Pariwisata, Kabupaten Pacitan
ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN PRABOWO SUBIANTO PADA PARTAI GERINDRA DALAM PEMELIHAN LEGISLATIF 2009 Cardoso S. Julio; Herru Prasetya Widodo; Carmia Diahloka
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.003 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v1i2.39

Abstract

Abstrak: Kompetisi politik dalam pemilu Legislatif tahun 2009 mengharuskan seluruh peserta pemilu bekerja keras dengan harapan meraih kemenangan/ mendapat dukungan rakyat untuk dikonversikan menjadi jumlah kursi Legislatif di DPPR. Salah satu cara yang ditempuh oleh peserta adalah dengan menayangkan iklan politik pada stasiun televisi. Partai Gerindra merupakan salah satu partai politik pada pemilu 2009, dan Prabowo Subianto sebagai tokoh utamanya. Iklan yang ditayangkan partai tersebut bertemakan mensejahterakan petani dan nelayan serta membeli produk dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Semiotika Iklan Prabowo Subianto pada partai Gerindra dalam Pemilu Legislatif 2009. Penelitiam ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, yang pengumpulannya dilakukan dengan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif . Hasil penelitian yaitu Prabowo adalah tokoh yang dekat dengan rakyat, mau berbaur dan melihat kondisi rakyat, seorang pemimpin dan pengayom yang bijaksana, mengakui berbagai perbedaan dalam masyarakat Indonesia, tidak memihak pada golongan tertentu, peduli dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Sedang konotasi dari gambaran rakyat Indonesia diperoleh makna bahwa Indonesia yang merupakan negara agraris, namun petaninya memiliki lahan garapan yang sangat terbatas, yang disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah. Kurangnya perhatian pemerintah berdampak terhadap tingginya tingkat pengangguran bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Kata Kunci : Analisis Semiotika, Iklan Politik, Probowo Subianto, Partai Gerindra
STRATEGI PUBLIC RELATIONS HOTEL PELANGI 1 MALANG UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG Melinda Taa; Herru Prasetya Widodo
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.944 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v7i3.1404

Abstract

Abstrct: An institution or agency requires reciprocity to achieve its objectives at Pelangi 1 Hotel, the existence of public relations because of many demands. So, it becomes important for public relations to carry out one of its functions and duties, namely to foster good and harmonious relationships between management leaders and employees and leaders with company owners or general chairpersons from an agency and vice versa. Pelangi hotel prices are very cheap and service is also good so visitors feel comfortable at the Pelangi 1 hotel. The method used in the study is descriptive qualitative with descriptive lines of primary data from interviews and secondary data searches from observation and documentation to better understand the phenomena that occur in a thorough and in-depth understanding of public relations strategies in Hotel Pelangi 1 in an integrated manner. The results of the study show that the strategy of Pelangi 1 Hotels to increase the number of visitors. Elations, personal, selling, sales, promotion, directing and marketing from mouth to mouth this research also provides several factors that support the planned public relations strategy to increase the number of visitors. Keywords: Public Relations Strategy, Rainbow Hotels, number of visitors Abstrak: Suatu lembaga atau instansi memerlukan adanya timbal balik untuk mencapai tujuannya di Hotel pelangi 1, keberadaan humas karena banyak tuntutan kebutuhan. Jadi, menjadi hal penting bagi humas menjalankan salah satu fungsi dan tugasnya yaitu membina hubungan yang baik dan harmonis antara pimpinan manajemen dengan karyawan dan pimpinan dengan para pemilik perusahaan atau ketua umum dari suatu instansi dan begitu juga sebaliknya. Harga hotel pelangi  sangat murah dan pelanyanan juga bagus   sehingga pengunjung pun merasa nyaman di hotel pelangi 1 tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif  kualitatif dengan garis deskriptif data primer dari wawancara dan pencarian data sekunder dari observasi dan dokumentasi untuk lebih memahami fenomena yang terjadi dalam pemahaman yang menyeluruh dan mendalam tentang strategi public relations di Hotel Pelangi 1 secara terintegrasi.  Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya Strategi Hotel Pelangi 1 untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Elations, personal, selling, sales, promation, directselling dan pemasaran dari mulut ke mulut penelitian ini juga memberikan beberapa faktor yang mendukung setra strategi public relations yang telah direncanakan untuk meningktakan jumlah pengunjung. Kata Kunci: Strategi Public Relations, Hotel pelangi, pengunjung
STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS MATOS MALL DALAM MENJAGA MITRA BISNIS Klaudia Murdaniati; Herru Prasetya Widodo
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.91 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v7i1.1443

Abstract

Abstract: MATOS Mall is located in the city of Malang, East Java, and always get the center of attention from Malang city government. Currently MATOS Mall company implements Marketing Public Relations (MPR) to support the company in promoting a product and create a corporate image. The MPR always provides loyalty customers and that is one aspect of the objective of the MPR to know which parts of the factors could be a booster for business partners. Which MPR can implement the appropriate marketing strategy in accordance with market conditions. The purpose of this research was to find out the marketing public relations strategy of MATOS Mall and the booster factors in doing business partner.This research method used descriptive qualitative method. Data collection techniques in this study was observation techniques, in-depth interviews, and documentation. Data analysis included data collection, data reduction, data presentation and conclusion.The results of this study showed that: 1. The strategy implemented by MATOS Mall was through the concept of Marketing Public Relations (MPR) with various programs such as push, pull, and pass strategies. 2. The booster factors of business partners was to create an activity both internally and externally. For Internal activities were conducted within MATOS Mall while the external activities were outside MATOS Mall. Keywords: Strategy, Marketing Public Relations, Business partners Abstrak: Mal MATOS yang berada di kota Malang Jawa Timur selalu mendapat pusat perhatian bagi PEMKOT Malang. Saat ini perusahaan MATOS Mall menerapkan Marketing Public Relations (MPR) untuk mendukung perusahaan dalam mempromosikan suatu produk dan menciptakan sebuah image perusahaan.MPRselalu memberikan pelanggan yang loyalitas dan itu merupakan salah satu aspek tujuan dari MPR untuk mengetahui bagian dari faktor-faktor yang bisa menjadi pendorong bagi mitra bisnis.Yang mana MPR bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan keadaan pasar.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi marketing public relations MATOS Mall dan faktor-faktor pendorong dalam melakukan mitra bisnis.Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi. Analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1. Strategi yang dilakukan oleh MATOS Mall yaitu melalui konsep Marketing Public Relations (MPR) dengan berbagai program seperti strategy push, pull, dan pass. 2. Faktor pendorong mitra bisnis adalah dengan menciptakan suatu kegiatan baik itu secara internal dan secara eksternal. Internal melakukan bentuk dan kegiatan didalam MATOS Mall sedangkan eksternal melakukan kegiatan di luar MATOS Mall. KATA KUNCI: Strategi, Marketing Public Relations, Mitra Bisnis
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PETERNAK LOVEBIRD DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN Herru Prasetya Widodo; Ellen Meianzi Yazak
REFORMASI Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.354 KB) | DOI: 10.33366/rfr.v8i1.920

Abstract

n business activities, market segmentation, targeting and positioning are used to select target markets, look for opportunities, undermine segments leaders, formulate communication messages, serve better, analyze consumer behavior, design products, and more. Besides as an archipelagic country, our country is an agrarian country whose society is mostly farmed or raised. Through planning a good marketing communication strategy then it is expected that the community can implement marketing well. For example, in terms of livestock, an innovation can help realize the initial target in improving the livelihood of farmers. Breeding lovebird birds into one of the most promising business, considering the many enthusiasts of this bird in the market. In addition, lovebird has also become one of the most popular birds in the country. Bird lovebird lately became a bird whose demand continues to grow, because not only in big cities are interested to keep this bird, in the countryside began many bermiant to have it, even to the interest to develop a breedeer (breeder) usually have their own way in breeding this very interesting bird. Indeed, lovebird comes from the African continent. This bird is monogamous, but can also be cultivated by polygamy. Bird lovebird has a voice that is very character, famous for its peculiar sounds. The purpose of this study is to find out the marketing communication strategy of lovebird breeders in improving customer loyalty to improve their income living standards and expand market share. This research was conducted on some Lovebird breeders in Malang City. The method used is descriptive qualitative with data collection technique through interview and documentation by using purposive sampling. The data analysis using interactive analysis. That includes data reduction, data presentation, and verification or interpretation of data. The result of research has been done that marketing communication strategy conducted by some farmers in selling lovebird birds using social media like facebook and community network and branding their lovebird birds using ring with the name of breeder and mobile phone number that can be contacted to increase customer loyalty .
PERANAN DINAS PARIWISATA DALAM MEMPROMOSIKAN OBJEK WISATA GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Herru Prasetya Widodo
REFORMASI Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.724 KB) | DOI: 10.33366/rfr.v1i1.8

Abstract

Regional income (PAD) and sources that support it has always been a problematic issue not only in the past but also in the present when the demands for regional autonomy is always developed. Tourism plays a very important and strategic for the national economy, it is evident by the increase in national income, regional income and foreign exchange. In addition, tourism is also set as one of the substitute non renewable-commodity, such as oil and mining. In order to optimize the role of tourism office was then considered very necessary and urgent to set up mechanisms in conceptual development of tourism that can be used as guidelines in determining the direction, goals, objectives and policy strategies for tourism development in Indonesia.
Persepsi Pendidik Terhadap Revolusi Teknologi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 Hasminar Rachman Fidiastuti; Herru Prasetya Widodo; Tantry Ajeng Parnawati
Jurnal Pendidikan Modern Vol 7 No 3 (2022): Edisi Mei
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v7i3.381

Abstract

Pandemi Covid-19 telah membuat perubahan dalam proses pembelajaran yaitu pembelajaran dilaksanakan secara daring. Hal tersebut mengharuskan pendidik untuk menguasai teknologi pembelajaran. Tujuan penelitian ini mengetahui persepsi pengajar di berbagai tingkat pendidikan mengenai revolusi teknologi pembelajaran yang dilakukan saat wabah Covid-19. Responden penelitian adalah 140 pendidik peserta pelatihan pengenalan aplikasi dalam pembelajaran e-learning. Aplikasi yang diajarkan pada pelatihan meliputi wakelet, prezi video, quizlet, my view board, dan classcraft. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan metode survei. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16% pendidik merasa dimudahkan dengan aplikasi yang dipelajari, 22% pendidik menyikapi biasa dan 36% merasa kesulitan beradaptasi dengan perkembangan teknologi pembelajaran selama pembelajaran daring. Penilaian pendidik dan persepsi yang baik tentang revolusi teknologi pembelajaran menunjukkan teknologi pembelajaran berperan besar dan berdampak positif dalam revolusi pembelajaran daring
Makna Tasamuh pada Fungsi Ganda Media Sosial bagi Pemain Sepakbola Liga Inggris Muhammad Fauzy Emqi; Herru Prasetya Widodo; M. Abdul Ghofur
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v4i1.94

Abstract

Social media has a dual function for several parties that are involved in the world of social media in their daily lives. In its use, social media has dual functions, where it is could become the supporter system and also an obstacle to the occurrence of a social phenomenon. Including in the case of racism that has recently occurred in the English football league, which has led to a boycotting some social media platforms as an action to demand firmness from the platform regarding the racism that pervades within. Therefore, the existence of Tasamuh is needed to implement a fair game. Including in the world of football itself where there is the term Fair Play which supports the existence of tasamuh in it. Fair Play or fair play is applied thoroughly both outside and inside a match as well as in the use of social media. Abstrak Media sosial memiliki fungsi ganda bagi beberapa pihak yang di dalam kesehariannya berkecimpung dalam dunia media sosial. Dalam penggunaannya, media sosial mempunyai fungsi ganda, dimana ia adalah suatu pendukung dan juga penghambat akan terjadinya suatu gejala dalam fenomena sosial. Termasuk dalam kasus rasisme yang akhir-akhir ini terjadi didalam lingkungan sepak bola Inggris, yang mana menyebabkan terjadinya aksi boikot terhadap platform-platform media sosial sebagai aksi untuk menuntut suatu ketegasan dari pihak platform akan adanya rasisme yang menjalar didalamnya. Oleh karena itu adanya Tasamuh diperlukan untuk menerapkan suatu permainan yang adil. Termasuk pula dalam dunia sepak bola itu sendiri dimana terdapat istilah Fair Play yang mendukung adanya tasamuh didalamnya. Fair Play diterapkan secara menyeluruh baik diluar maupun didalam suatu pertandingan juga dalam penggunaan media sosial.
Makna Tasamuh pada Fungsi Ganda Media Sosial bagi Pemain Sepakbola Liga Inggris Muhammad Fauzy Emqi; Herru Prasetya Widodo; M. Abdul Ghofur
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v4i1.94

Abstract

Social media has a dual function for several parties that are involved in the world of social media in their daily lives. In its use, social media has dual functions, where it is could become the supporter system and also an obstacle to the occurrence of a social phenomenon. Including in the case of racism that has recently occurred in the English football league, which has led to a boycotting some social media platforms as an action to demand firmness from the platform regarding the racism that pervades within. Therefore, the existence of Tasamuh is needed to implement a fair game. Including in the world of football itself where there is the term Fair Play which supports the existence of tasamuh in it. Fair Play or fair play is applied thoroughly both outside and inside a match as well as in the use of social media. Abstrak Media sosial memiliki fungsi ganda bagi beberapa pihak yang di dalam kesehariannya berkecimpung dalam dunia media sosial. Dalam penggunaannya, media sosial mempunyai fungsi ganda, dimana ia adalah suatu pendukung dan juga penghambat akan terjadinya suatu gejala dalam fenomena sosial. Termasuk dalam kasus rasisme yang akhir-akhir ini terjadi didalam lingkungan sepak bola Inggris, yang mana menyebabkan terjadinya aksi boikot terhadap platform-platform media sosial sebagai aksi untuk menuntut suatu ketegasan dari pihak platform akan adanya rasisme yang menjalar didalamnya. Oleh karena itu adanya Tasamuh diperlukan untuk menerapkan suatu permainan yang adil. Termasuk pula dalam dunia sepak bola itu sendiri dimana terdapat istilah Fair Play yang mendukung adanya tasamuh didalamnya. Fair Play diterapkan secara menyeluruh baik diluar maupun didalam suatu pertandingan juga dalam penggunaan media sosial.