Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Epidemiologi Kejadian Luar Biasa Malaria Bulan September-November 2024: Studi Serial Kasus di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau Rajunitrigo, Rajunitrigo; Muryanto, Irwan; Mahkota, Renti; Armen, Fadhil; Nuryanti, Yusni; Rizal, Fahrul; Adwiyah, Rabiatul
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol. 9, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Malaria remains a public health issue in Indragiri Hilir Regency, Riau, despite its elimination certification 2018. In 2024, a malaria outbreak occurred, and an epidemiological investigation was then carried out. This study aims to describe the epidemiological characteristics of the malaria outbreak based on person, time, and place. This study used a serial case design, analyzing all confirmed malaria cases reported in the e-SISMAL system of Indragiri Hilir Regency from September 1st to November 30th, 2024. Data on Anopheles Sundaicus habitats were obtained from epidemiological investigation reports. Univariate and bivariate analyses were conducted using the chi-square test. Among them 248 identified cases, with 50% aged 15–45 years, 55.2% male, and 27.0% housewives. Among them, 90.3% had no history of malaria, 91.5% were infected with Plasmodium vivax, and 63.7% experienced fever and/or chills. The peak of cases occurred in week 41, with 66.5% seeking treatment within 1–3 days. A total of 98.4% of cases were from Kuala Selat Village, with an Annual Parasite Incidence (API) of 112.4‰. The primary habitat of Anopheles Sundaicus was in lagoons, with the highest larval density found in water bodies with salinity level of 6–11‰. Bivariate analysis showed a significant association between male gender and high-risk occupations with symptomatic malaria status (pAnopheles Sundaicus habitats are necessary. Additional, protection for high-risk groups, education, and enhanced surveillance should be reinforced to prevent future case surges. Keywords: Malaria Outbreak, Malaria Epidemiology, Plasmodium vivax, Anopheles Sundaicus, Indragiri Hilir Regency
Analisis RGEC, Efisiensi, Stabilitas, dan Prediksi Kebangkrutan pada Bank KB Bukopin Syariah Tahun 2020-2024 Umiyati, Umiyati; Fathya, Sarah; Pranata, Aldo Surya; Rizal, Fahrul
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.4316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan, efisiensi operasional, stabilitas keuangan, dan potensi kebangkrutan Bank KB Bukopin Syariah selama periode 2020–2024. Analisis dilakukan menggunakan metode RGEC untuk menilai tingkat kesehatan bank berdasarkan aspek profil risiko, tata kelola perusahaan, profitabilitas, dan kecukupan modal; metode Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur efektivitas konversi input terhadap output operasional; Z-Score untuk memantau stabilitas keuangan; serta Altman Z-Score untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya kebangkrutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total aset bank mengalami pertumbuhan konsisten sepanjang lima tahun, namun profitabilitas sempat tertekan pada 2021–2023 sebelum membaik pada 2024. Dari sisi kesehatan bank, profil risiko dan permodalan berada dalam kategori sehat, sementara efisiensi operasional menunjukkan kondisi optimal pada empat tahun penelitian kecuali 2021 yang mencerminkan inefisiensi. Stabilitas keuangan mengalami dinamika mengikuti fluktuasi profitabilitas dan mencapai titik terendah pada 2023, namun kembali menguat pada 2024. Selanjutnya, Altman Z-Score menempatkan bank dalam zona abu-abu selama 2020–2024, yang mengindikasikan kondisi keuangan yang sensitif dan membutuhkan penguatan berkelanjutan. Secara keseluruhan, Bank KB Bukopin Syariah menunjukkan kinerja yang relatif stabil dengan dukungan struktur permodalan yang kuat, namun peningkatan signifikan masih diperlukan pada aspek profitabilitas, efisiensi biaya, dan kualitas pembiayaan agar bank mampu keluar dari zona risiko finansial serta memperkuat ketahanan dan daya saing di industri perbankan syariah.