I Made Kastiawan, I Made
Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISA HASIL PRODUK VACUUM FRYING DENGAN SISTEM TORAK Kastiawan, I Made; Ikhwal Gustiar, Franky
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 2 No 02 (2016): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.874 KB)

Abstract

Mesin penggoreng (Vacuum Frying) adalah mesin produksi untuk menggoreng berbagai macam buah dan sayuran. Teknik penggorengan nya yaitu menggoreng bahan baku buah-buahan dengan menurunkan tekanan udara pada ruang penggorengan sehingga menurunkan titik didih minyak sayur sampai 80°-90° C. Dengan turunnya titik didih minyak sawit  maka bahan baku yang biasanya mengalami kerusakan pada titik didih normal 160-180 °C bisa di hindari. Yang mana penulis menggambil lingkup permasalahan untuk di bahas yaitu “Analisa hasil produk Vacuum Frying Dengan Sistem Torak”. Semakin tinggi temperatur penggorengan maka semakin rendah pula kadar air keripik apel dan keripik salak dari hasil pengujian alat oven, kadar air tertinggi apel yaitu temperatur 800C dengan nilai 1.57% dan kadar air terendah apel adalah temperatur 880C dengan nilai 0.96% sedangkan kadar air tertinggi salak yaitu temperatur 800C dengan nilai 2.84% dan kadar air terendah apel adalah temperatur 880C dengan nilai 1.26%. Semakin tinggi temperatur penggorengan maka semakin keras tekstur keripik apel dan keripik salak dari hasil pengujian alat penetrometer, kekerasan tekstur tertinggi apel yaitu temperatur 880C dengan nilai 1.8mm dan kekerasan tekstur terendah apel adalah temperatur 800C dengan nilai 2.7mm sedangkan kekerasan tekstur tertinggi salak yaitu temperatur 880C dengan nilai 3.2mm dan kekerasan tekstur terendah salak adalah temperatur 800C dengan nilai 3.8mm. Hasil Perbandingan dari kedua mesin vacuum frying tersebut kekerasan tekstur dan kadar air dengan menggunakan mesin vacuum frying system torak keripik apel tidak renyah di bandingkan dengan keripik apel di pasaran sangat renyah dengan menggunakan mesin vacuum frying jet pump.Kata kunci: Kadar Air, Kekerasan Tekstur, Sistem Torak
RANCANG BANGUN OVEN UNTUK PRODUKSI SALE PISANG DENGAN SUMBER PANAS DARI TUNGKU TRADISIONAL Kastiawan, I Made; Ahmad T, Remo; Salamun, Khoirul
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 5 No 01 (2019): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.239 KB)

Abstract

Sale adalah salah satu makanan tradisional yang terbuat dari pisang yang di iris tipis. Pisang yang telah diiris tersebut di keringkan dibawah sinar matahari selama 2 sampai 3 hari. Saat ini sale pisang berkualitas rendah karena tibanya musim penghujan yang menyebabkan proses pengeringan terhambat sehingga terpaksa menggunakan oven tradisional yaitu dengan cara seperti di panggang. Resiko yang terjadi ketika menggunakan oven tersebut adalah hasil produksi terkontaminasi polusi asap dan debu dari pembakaran.Melihat permasalahan diatas, dengan ini kami membuat oven dengan sumber panas dari tungku tradisional, hal ini bisa dilakukan dengan cara membuat lubang pada tungku tradisional yang disalurkan ke oven pengering. Dengan begitu, kita dapat mengoperasikan tungku dan oven secara bersamaan sehingga dapat membuat pengerjaan lebih efektif dan penghematan bahan bakar. Sedangkan untuk menentukan suhu dan waktu yang sesuai dalam proses pengeringan, kami melakukan pengujian dengan cara mengukur kadar air awal hingga kadar air pada 7 jam, tiap jam kami ukur dengan menggunakan alat pengukur kadar air dengan variasi suhu pada ruang pengering 60-70 oC, 70-80 oC, 80-90 oC. Setelah proses pengeringan, dilakukan uji pencemaran polusi dengan mikroskop. Setelah pengujian selesai, data hasil pengujian di analisa untuk menentukan suhu dan waktu yang sesuai dengan yang diharapkan.Dari analisa data hasil pengujian didapatkan suhu dan waktu yang sesuai adalah pada suhu 70-80oC dengan waktu 4-5 jam, karena pada saat itu kadar air yang didapat sudah menunjukkan 15-20%, sale matang sempurna dan terhindar dari polusi asap dan debu dari proses pengeringan.
PENGARUH CELAH FIN, SUDUT KEMIRINGAN FIN DAN CELAH SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS TYPE V Kastiawan, I Made; Gofur, Abdul; Catur Pamungkas, Angga; Budianto, Aries
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 01 (2017): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.514 KB)

Abstract

This article is the result of research on wind turbine savonius type V. In thisresearch designed 4 blade type V which has angle 110 ÌŠ. This windmill analyzes the effect offin gaps, fin angle and blade slits. This windmill is designed by analyzing the lowest wind byutilizing the wind speed of passing vehicles on the road. The results of the study showed that5 mm fin breaks, a1 blade slits, b1 (5mm, 2.5mm) and fin angle of 30 ÌŠ can improve goodperformance. These results are evidenced by a maximum rotation speed of 96.7 Rpm and amaximum force of 1.4 N.
Rancang Bangun dan Pengujian Pengering Jamur Tiram dengan Satu Kolektor Surya Simanjuntak, Melvin Emil; Sitorus, Melvin B. H.; Manurung, Nelson; Ginting, Berta Br.; Lumbantoruan, Henry H.; Sutrisno, Teng; Kastiawan, I Made; Yulianto, Adam Eko; Rohman, Adi Prasetya
MEKANIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 8 No 2 (2022): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.176 KB) | DOI: 10.30996/jm.v8i2.7285

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki iklim yang baik untuk pertanian. Di Indonesia terdapat dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Hasil pertanian tentunya negara yang mayoritas agraris dan memiliki zona iklim tropis Jamur merupakan tumbuhan alami yang tidak mengandung klorofil. Dimana pada alat terjadi dua jenis perpindahan panas yaitu secara radiasi dan konveksi. Perancangan alat dilakukan dengan langkah pertama yaitu membuat kerangka, rangka utama berukuran 1443 x 2379 x 1254 mm dan kolektor berukuran 1014 x 500 x 35 mm, kemudian untuk menyusun kolektor mulai dari ACP, styrofoam, rockwoll, plat absorber, dan ditutup dengan kaca, dan rak penampung yang berukuran 500 x 400 x 35 mm. dimana prinsip kerja mesin yaitu mengalirkan panas yang telah diserap melalui kolektor tepat nya pada plat absorber dan dialirkan kedalam ruang pengering. Berdasarkan hasil pengujian maka disimpulkan bahwa rak ke 4 merupakan rak yang paling cepat panas dengan kadar air yang tersisa 2,94 %, dan rak 1 merupakan rak yang paling lambat panas dengan kadar air yang tersisa 22,87 %.
Rancang Bangun Cleaning Fotovoltaik Portable Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) mufti, mohammad; Kastiawan, I Made; Prayoga, Indrajid; Eryanto, Dimas
MEKANIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 8 No 2 (2022): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.021 KB) | DOI: 10.30996/jm.v8i2.8160

Abstract

Matahari memancarkan energi dari radiasi cahayanya. Energi dari pancaran radiasi matahari ini dapat dimanfaatkan bagi manusia di atas bumi ini. Pemanfaatannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara aktif dan pasif. Dalam kaitannya dengan energi listrik di dalam bangunan maka energi matahari dimanfaatkan secara aktif dengan cara mengubah energi radiasi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan bantuan solar cell Penerapannya pada bangunan adalah dengan mengintegrasikan di kulit terluar bangunan seperti atap dan fasade. Pemasangannya sangat bergantung kepada letak geografis suatu wilayah dimana bangunan itu berdiri, karena letak geografis suatu wilayah sangat mempengaruhi efisiensi pancaran energi dari radiasi cahaya matahari. Konsekuensi dari letak geografis suatu wilayah akan berpengaruh kepada pemilihan jenis sollar cell dan teknik pemasangan pada kulit terluar bangunan. Melalui skripsi ini, pembahasan akan diutamakan mengenai upaya “ Rancang bangun prototype cleaning fotovoltaik portable untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ‘ untuk membersihkan kotoran debu ataupun puing – puing yang berdampak dapat mempengaruhi seberapa banyak sinar matahari menembus untuk mengubah cahaya menjadi energi sehingga di butuhkan alat pembersih solar cell yang tidak merusak/menggores kaca pada panel surya dapat memengaruhi kinerjanya karena goresan akan menimbulkan bayangan. Kata kunci : sollar cell, alat bantu pembersih sollar cell The sun emits energy from its light radiation. Energy from the sun's radiation can be utilized for humans on this earth. Utilization can be done in two ways, namely actively and passively. In relation to electrical energy in buildings, solar energy is used actively by converting solar radiation energy into electrical energy with the help of solar cells. Its application in buildings is to integrate it in the outer shell of buildings such as roofs and facades. Its installation is very dependent on the geographical location of an area where the building stands, because the geographical location of an area greatly affects the efficiency of energy emission from solar radiation. The consequence of the geographical location of an area will affect the selection of solar cell types and installation techniques on the outer shell of buildings. Through this thesis, the discussion will prioritize the efforts of "Designing a portable photovoltaic cleaning prototype for solar power plants (PLTS)" to clean dirt, dust or debris that can affect how much sunlight penetrates to convert light into energy so that it is needed. a solar cell cleaning tool that does not damage/scratch the glass on the solar panel can affect its performance because scratches will cast shadows. Keywords: solar cell, solar cell cleaning tool