Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pengaruh metode pelelehan (thawing) terhadap mutu udang vaname (Litopenaeus vannamei) Hafiludin Hafiludin; Fitri Hidayatun Najah
AGROINTEK Vol 17, No 3 (2023)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v17i3.15904

Abstract

One of the shrimp cultivated in Indonesia is the vannamei shrimp. Shrimp is a food product that is easily damaged. Therefore, good and proper handling ensures the product is of high quality and not easily damaged. The freezing process is one of the handling techniques for vannamei shrimp products. Shrimp frozen before being processed needs to be refreshed by thawing. This study aims to determine the effect of the thawing method on the quality of vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) physically, chemically, and biologically. The analysis used in this study included proximate, total plate count (TPC), and organoleptic analysis. The treatment of differences in the thawing method on the quality of vannamei shrimp chemically, biologically, and physically was done by soaking frozen white vannamei shrimp and draining it with running water. Analysis of the data used is the paired sample T-test (paired T-test) and the Mann-Whitney test. The results of the proximate analysis of vannamei shrimp samples with thawing rinse treatment obtained water content of 73.425% ± 0.04; ash content of 1.246% ± 0.02; fat content of 0.73% ± 0.12; and protein content of 19.515% ± 0.24. The results of the proximate analysis of vannamei shrimp samples with soaked thawing treatment obtained water content of 72.635% ± 0.43; ash content of 1.246% ± 0.05; fat content of 0.745% ± 0.12; and protein content of 19.625% ± 0.64. The results of the TPC analysis of the vannamei shrimp with rinse thawing treatment were 3.2 x 103 colonies/g, and the results of the TPC analysis of the vannamei shrimp with soaked thawing treatment were 3.0 x 103 colonies/g. The organoleptic values obtained in vannamei shrimp samples with rinse and soak thawing treatments were 8.27 and 8.03. Frozen vannamei shrimp are still fresh and safe for consumption.
Analisis Rantai Distribusi Ikan Hasil Tangkapan Nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Branta Kabupaten Pamekasan Silvi Qodrunnada; Hafiludin Hafiludin
Juvenil Vol 4, No 3: Agustus (2023)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i3.21135

Abstract

ABSTRAKDistribusi merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari rantai pasok suatu produk. Peran distribusi sangat menentukan tersampainya sebuah produk sampai ke tangan konsumen. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui rantai distribusi ikan hasil tangkapan nelayan di TPI Branta Pamekasan, menganalisis margin pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan di TPI Branta dan menganalisis dampak distribusi ikan hasil tangkapan nelayan di TPI Branta terhadap ekonomi para pelaku usaha. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif berupa pola distribusi hasil tangkapan ikan di TPI Pelabuhan Branta Kabupaten Pamekasan. Sampel ikan yang dianalisis dalam penelitian ini berupa ikan swanggi, ikan kurisi, dan ikan selar kuning. Rantai distribusi yang ada di TPI Branta Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan memiliki 5 tipe distribusi. Rantai disrtibusi tipe 1 yaitu nelayan - pengecer -konsumen akhir. Tipe 2 yaitu nelayan - pengepul - konsumen akhir. Tipe 3 yaitu nelayan -pengecer -konsumen akhir. Tipe 4 yaitu nelayan - konsumen akhir dan tipe 5 yaitu nelayan -pabrik pengolahan ikan. Margin pemasaran dalam setiap rantai distribusi ikan swanggi, ikan kurisi dan ikan selar kuning diperoleh untuk pengepul sebesar Rp.5,000-10,000 dan untuk pengecer sebesar Rp.5,000-3,000 dan pengolah sebesar Rp.3,000. Pendapatan rata-rata perhari untuk nelayan yaitu Rp.150,000. Pendapatan rata-rata perhari untuk pedangan pengepul ikan yaitu Rp.50,000.000, sedangkan pendapatan rata-rata pedagang pengecer ikan yaitu Rp.100,000.Kata kunci: Distribusi, margin pemasaran, farmer’s share, efisiensi pemasaranABSTRACTDistribution is an inseparable part of the supply chain of a product. The role of distribution is very decisive for the arrival of a product into the hands of consumers. The purpose of this study was to determine the distribution chain of fish caught by fishermen at TPI Branta Pamekasan, to know the analysis of marketing margins of fish caught by fishermen at TPI Branta and to determine the impact of distribution of fish caught at TPI Branta on the economy of business actors. This research uses descriptive analysis. Descriptive analysis technique in this case is used to describe the distribution pattern of fish catches at TPI Branta Port, Pamekasan Regency. The fish samples analyzed in this study were swanggi fish, kurisi fish, and yellow sea bass. The distribution chain in the Branta fish auction, Tlanakan District, Pamekasan Regency has 5 types of marketing. Type 1 chain distribution, where fishermen sell fish to shops, then sell fish to individual consumers. Type 2 is fishermen selling fish to collectors and collectors selling fish to final consumers. Type 3, where fishermen sell fish directly to retailers and continue to individual consumers. Type 4 is fishermen selling fish directly to individual consumers and type 5 is fishermen selling fish to processors. The marketing margin in each distribution chain of swanggi fish, kurisi fish and yellow selar fish is known to have a margin of Rp. 5,000-10,000 for collectors and Rp. 5,000-3,000 for retailers and Rp. 3,000 for processors. The daily income for fishermen is the highest around Rp. 3,660,450, the lowest is around Rp. 50,000 and the average income is Rp. 150,000. daily income for collectors is the highest, reaching Rp. 120,000,000, the lowest is Rp. 2,000,000 and the average is Rp. 500,000,000. The income at TPI Branta is the highest at Rp. 50,000, the lowest is Rp. 25,000 and the average is around Rp. 100,000.Keywords: Distribution, marketing margin, profit sharing, marketing efficiency
Manajemen Kualitas Air Pada Kolam Budidaya Pembesaran Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, jawa Tengah Ardhiya Pramesti Regita Cahyani; Fitria Hersiana Afifa; Hafiludin Hafiludin
Juvenil Vol 4, No 4: November (2023)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i4.23115

Abstract

ABSTRAKIkan bandeng (Chanos chanos) adalah spesies ikan air payau yang dapat dibudidayakan serta berpotensi untuk dikembangkan. Ikan bandeng merupakan ikan laut yang dapat dibudidayakan secara komersial pada kolam air payau dan dapat beradaptasi pada salinitas antara 0-158 ppt, sehingga dapat digolongkan sebagai ikan eurihalin. Ikan bandeng dapat melakukan osmoregulasi dengan baik dan dapat beradaptasi terhadap ekosistem air tawar. Kualitas air merupakan faktor penentu bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan karena seluruh proses kehidupan ikan sepenuhnya bergantung pada kualitas lingkungannya. Menejemen kualitas air dilakukan untuk mengetahui kondisi suatu kolam tersebut sesuai dengan kegiatan budidaya perikanan. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari manajemen kualitas air dan menganalisis kualitas air pada budidaya pembesaran ikan bandeng (Chanos chanos) di BBPBAP Jepara. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu melakukan teknik manajemen kualitas air, melakukan analisa pengukuran kualitas air (suhu, pH, salinitas, DO, amonia, nitrit dan nitrat). Penelitian dilaksanalkan pada 2 petak tambak pembesaran ikan bandeng, pengukuran kualitas air dilakukan pada pagi dan sore hari. Hasil penelitian diperoleh bahwa manajemen kulitas air pada tambak pembesaran ikan bandeng di BBPBAP Jepara meliputi pengisian air, pemupukan, sistem aerasi, pergantian air, pembrantasan hama dan menejemen pakan. Nilai pengukuran kualitas air yang diperoleh pada tambak pembesaran ikan bandeng 1 dan 2 yang dilakukan pada pagi pukul 07.00 WIB dan sore pukul 17.00 WIB yaitu pada petak 1 suhu 29,4-31,7˚C, pH 8,62-9,63, salinitas 15,1-19,1 ppt, DO 3,12-3,48 mg/L, Amonia 0,147 mg/L, nitrit 0,078, nitrat 0,131 mg/L hasil pada petak 2 suhu 28,4-30,4˚C, pH 8,4-9,62, salinitas 15,2-16,1 ppt, DO 3,11-3,71 mg/L, Amonia 0,033 mg/L, nitrit 0,100, nitrat 0,183 mg/L. Hasil penelitian ini menjadi acuan penting dalam pengembangan teknik budidaya ikan bandeng di masa yang akan datang. Kata kunci: Bandeng (Chanos chanos), kualitas air, salinitas, DO, ammonia, nitrit, nitratABSTRACTMilkfish (Chanos chanos) is a species of brackish water fish that can be cultivated and has the potential to be developed. Milkfish is a marine fish that can be cultivated commercially in brackish water ponds and adapt to salinities between 0-158 ppt to be classified as a euryhaline fish. Milkfish can osmoregulate well so that they can adapt to freshwater ecosystems. Water quality is a determining factor for the survival and growth of fish because all fish life processes are entirely dependent on the quality of their environment. Water quality management is carried out to determine the condition of a pond by fish farming activities. This research aims to study water quality management and analyze water quality in milkfish (Chanos chanos) rearing cultivation at BBPBAP Jepara. The research was carried out in several stages, using water quality management techniques and analyzing water quality measurements (temperature, pH, salinity, DO, ammonia, nitrite, and nitrate). The research was conducted in 2 milkfish rearing ponds, and water quality measurements were carried out in the morning and evening. The research showed that water quality management in milkfish rearing ponds at BBPBAP Jepara includes water filling, fertilization, aeration systems, water changes, pest eradication, and feed management. The water quality measurement values obtained in milkfish rearing ponds 1 and 2 were carried out in the morning at 07.00 WIB and in the afternoon at 17.00 WIB, namely in plot 1 the temperature was 29.4-31.7˚C, pH 8.62-9.63, salinity 15.1-19.1 ppt, DO 3.12-3.48 mg/L, Ammonia 0.147 mg/L, nitrite 0.078, nitrate 0.131 mg/L results in plot 2 temperature 28.4-30.4˚C, pH 8.4-9.62, salinity 15.2-16.1 ppt, DO 3.11-3.71 mg/L, Ammonia 0.033 mg/L, nitrite 0.100, nitrate 0.183 mg/L. The results of this research are an essential reference in developing milkfish cultivation techniques in the future.Keywords: Milkfish (Chanos chanos), water quality, salinity, DO, ammonia, nitrite, and nitrate
Aktivitas Antioksidan Anggur Laut (Caulerpa sp.) Dari Pulau Sapudi Dengan Metode Pengeringan Berbeda Erpiana Damayanti; AB. Chandra; Hafiludin Hafiludin
Juvenil Vol 5, No 2: Mei (2024)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v5i2.25639

Abstract

ABSTRAKAnggur laut (Caulerpa sp.) merupakan salah satu jenis alga hijau yang tumbuh di beberapa wilayah Indonesia, diantaranya Pulau Sapudi, Madura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada anggur laut (Caulerpa sp.) asal Pulau Sapudi Madura dengan metode pengeringan yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu perhitungan rendemen, analisis proksimat, analisis fitokimia dan analisis antioksidan menggunakan DPPH (2,2-diphenyil-1-picrylhydrazyl). Hasil dari penelitian menunjukkan anggur laut dengan metode pengeringan sinar matahari memiliki randemen 11,62%, sedangkan sampel anggur laut dengan pengeringan angin memiliki randemen sebesar 7,87%. Hasil analisis proksimat sampel kering menunjukkan bahwa anggur laut dengan pengeringan sinar matahari memiliki kadar air 10,33%, kadar abu 27,62%, kadar lemak 0,07%, kadar protein 0,87%, kadar serat 0,20% dan kadar karbohidrat 60,92%. Sampel anggur laut dengan pengeringan angin memiliki kandungan kadar air 12,11%, kadar abu 38,15%, kadar lemak 0,13%, kadar protein 0,87%, kadar serat 0,25% dan kadar karbohidrat 48,49%. Ekstrak kasar sampel anggur laut dengan pengeringan sinar matahari menunjukkan adanya kandungan alkaloid dan saponin. Sementara ekstrak kasar sampel anggur laut dengan pengeringan angin menunjukkan adanya kandungan saponin dan fenol hidrokuinon. Hasil analisis antioksidan dari perbandingan kuarsetin diperoleh nilai 2,640 ppm. Aktivitas antioksidan dari sampel kering sinar matahari memiliki nilai IC50 sebesar 491,961 ppm yang berarti aktivitas antioksidannya sangat lemah. Sementara sampel kering angin memiliki nilai IC50 sebesar 199,932 ppm yang artinya aktivitas antioksidannya lemahKata Kunci: Anggur laut (Caulerpa sp.), antioksidan, pengeringan berbedaABSTRACTSea grapes (Caulerpa sp.) are a type of green algae that grows in several regions of Indonesia, including Sapudi Island, Madura. This research aims to determine the antioxidant activity of sea grapes (Caulerpa sp.) from Sapudi Island, Madura using different drying methods. The methods used in this research are yield calculation, proximate analysis, phytochemical analysis and antioxidant analysis using DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). The results of the research showed that sea grapes using the sun drying method had a yield of 11.62%, while sea grape samples using wind drying had a yield of 7.87%. The results of proximate analysis of dried samples showed that sun-dried sea grapes had a water content of 10.33%, ash content of 27.62%, fat content of 0.07%, protein content of 0.87%, fiber content of 0.20% and carbohydrates 60.92%. Wind-dried sea grape samples had a water content of 12.11%, ash content of 38.15%, fat content of 0.13%, protein content of 0.87%, fiber content of 0.25% and carbohydrate content of 48.49%. Sun-drying crude extracts of sea grape samples showed the presence of alkaloids and saponins. Meanwhile, wind-drying crude extracts of sea grape samples showed the presence of saponins and phenol hydroquinone. The results of antioxidant analysis from the comparison of quarcetin obtained a value of 2,640 ppm. The antioxidant activity of the sun-dried samples had an IC50 value of 491.961 ppm, which means the antioxidant activity was very weak. Meanwhile, the wind-dried sample had an IC50 value of 199.932 ppm, which means the antioxidant activity was weak.Keywords: Sea Grapes (Caulerpa sp.), antioxidant, different drying
Analisis Mutu Ikan Pindang Pada Pengolahan Rumah Tangga Di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Dyah Putri Wulansari; Hafiludin Hafiludin
Juvenil Vol 5, No 3: Agustus (2024)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v5i3.26980

Abstract

ABSTRAKTeknik pengolahan ikan di Indonesia yang sering dijumpai yaitu pemindangan. Pemindangan merupakan proses pengolahan dan pengawetan ikan dengan cara merebus dalam suatu wadah dan dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan. Tujuan dari penelitian ini   untuk menganalisis karakteristik mutu secara organoleptik, kimia, dan secara mikrobiologi pada ikan pindang yang ada di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis organoleptik, proksimat, dan angka lempeng total (ALT). Hasil penelitian analisis mutu pindang salem dan layang pada pengujian organoleptik dengan parameter kenampakan, bau, rasa, tekstur, dan lendir mendapatkan nilai rata-rata 8,4±0,45 dan 8,5±0,57 sesuai standart SNI 2346.2:2015. Pindang salem dan layang mempunyai nilai kadar protein yang tinggi yaitu sebesar 21,28±0,24% dan 23,20±0,54%. Parameter biologi ALT pada pindang salem dan layang masih memenuhi standart aman untuk dikonsumsi karena kandungan ALT sesuai pada SNI 2332:3:2015. Pindang salem dan layang  telah memenuhi SNI 2717:2017 sehingga layak untuk dipasarkan dan dikonsumsi manusia.Kata Kunci: ALT, organoleptik, pemindangan ikan, proksimat.ABSTRACTFish processing techniques in Indonesia that are often encountered are pemindangan. Pemindangan is the process of processing and preserving fish by boiling it in a container and for an indefinite period of time. The purpose of this study was to analyze the organoleptic, chemical, and microbiological quality characteristics of boiled fish in Brondong District, Lamongan Regency. The analysis used in this study included organoleptic, proximate, and total plate count (TPC) analysis. The results of the analysis of the quality of boiled salem and Decapterus sp. organoleptic testing with the parameters of appearance, smell, taste, texture, and mucus obtained an average value of 8.4±0.45 and 8.5±0.57 according to the standard of SNI 2346.2:2015. Boiled salem and Decapterus sp. have high protein content values, namely 21.28±0.24% and 23.20±0.54%, respectively. The biological parameters of TPC in boiled salem and Decapterus sp. still meet the safe standards for consumption because the TPC content is in accordance with SNI 2332:3:2015. Pindang salem and Decapterus sp. have complied with SNI 2717:2017 so they are suitable for marketing and human consumption.Keywords: ALT, boiled fish, organoleptic, proximate.
Produktivitas Alat Tangkap Purse Seine di Pelabuhan UPT PPP Pasongsongan Madura Erika Noviyana Efendy; Hafiludin Hafiludin
Juvenil Vol 5, No 2: Mei (2024)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v5i2.25009

Abstract

ABSTRAKPurse seine atau yang biasa disebut pukat cincin menjadi salah satu alat tangkap yang efektif untuk menangkap ikan pelagis dengan hasil tangkapan yang dominan di UPT PPP Pasongsongan. Hasil tangkapan purse seine terdiri dari beberapa jenis ikan yaitu ikan lemuru, ikan layang, ikan tongkol, ikan cakalang dan lainnya. Volume produksi hasil tangkapan purse seine terhadap nilai produktivitas jaring purse seine. Produktivitas hasil tangkapan ikan ditentukan dari tingkat kemampuan kapal atau armada penangkap ikan dalam memperoleh hasil tangkapan tersebut. Tujuan penelitian adalah menganalisis produksi ikan hasil tangkapan dan produktivitas yang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan alat tangkap purse seine. Data sekunder diambil dari instansi terkait yaitu UPT PPP Pasongsongan. Analisis data dengan perhitungan produktivitas per trip.  Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui penyajian tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai produksi tahun 2021 yakni 3286566 dengan nilai produktivitas 891,6348. Nilai Produksi tahun 2022 yakni 3119795 dengan nilai produktivitas 806,5654.Kata kunci: purse seine, volume produksi, produktivitasABSTRACTPurse seine or commonly called purse seine is one of the effective fishing gears for catching pelagic fish with dominant catches at UPT PPP Pasongsongan. The purse seine catches consist of several types of fish, namely lemuru fish, flying fish, tuna, skipjack and others. The production volume of purse seine catches on the productivity value of purse seine nets. The productivity of fish catches is determined by the level of ability of fishing vessels or fleets to obtain these catches. The aim of the study was to analyze the production of caught fish and the productivity obtained from fishermen's catches using purse seine fishing gear. Secondary data was taken from the relevant agency, namely UPT PPP Pasongsongan. Data analysis by calculating productivity per trip. The analysis was carried out in a qualitative descriptive manner through the presentation of tables and graphs. The results of the research show that the production value in 2021 is 3286566 with a productivity value of 891.6348. The production value for 2022 is 3119795 with a productivity value of 806.5654.Keywords: purse seine, production volume, productivity
Pengaruh Media Perendaman Dan Ukuran Partikel Terhadap Karakteristik Kimia Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Dari Perairan Sumenep Madura Tania, Irene Dyas; Hafiludin, Hafiludin
Journal of Marine Research Vol 12, No 4 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i4.37072

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu tumbuhan laut yang mempunyai nilai guna tinggi dalam berbagai bidang khususnya pangan fungsional dan obat-obatan. Salah satu jenis rumput laut yang potensial untuk dikembangkan adalah Eucheuma cottonii. Kualitas rumput laut perlu dijaga dengan cara perendaman dan ukuran partikel bahan bakunya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan kimia rumput laut Eucheuma cottonii dengan perlakuan media perendaman dan ukuran partikel yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu preparasi sampel, karakterisasi kandungan kimia bahan baku rumput laut, karakterisasi kimia rumput laut hasil perendaman dan perbedaan ukuran partikel. Perendaman dilakukan dengan menggunakan larutan KOH dan air kelapa. Ukuran partikel terbagi menjadi dua yaitu 30 mesh dan 80 mesh. Eucheuma cottonii asal Sumenep Madura mempunyai kadar air 34,67%; kadar abu 27,11%; kadar lemak 0,64%; kandungan serat kasar 0,06%. Kandungan kimia pada perlakuan media perendaman air kelapa dan ukuran partikel 30 mesh dan 80 mesh yaitu kadar air 12,53–13,71%; kadar abu 23,88–26,7%; kadar lemak 0,848–0,854%; kandungan serat kasar 0,120–0,126%. Kandungan kimia pada perlakuan perendaman larutan KOH dan ukuran partikel 30 mesh dan 80 mesh yaitu kadar air 12,026–13,363%; kadar abu 25,49–28,09%; kadar lemak 0,842–0,844%; kandungan serat kasar 0,128–0,159%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumput laut Eucheuma cottonii mempunyai kandungan gizi yang cukup baik sehingga dapat dimanfaatkan dan dikembangkan dalam bidang pangan fungsional. Seaweed is a marine plant with high use value in various fields, exceptionally functional food and medicine. One type of seaweed that has the potential to be developed is Eucheuma cottonii. The quality of seaweed must be maintained by soaking and the particle size of the raw material. This study aims to analyze the proximate content of Eucheuma cottonii seaweed with different soaking treatments and particle sizes. This research was conducted in several stages: sample preparation, characterization of the chemical content of seaweed raw materials, chemical characterization of soaked seaweed and different particle sizes. Soaking is done using KOH solution and coconut water. Particle sizes are divided into two, namely 30 mesh and 80 mesh. Eucheuma cottonii from Sumenep Madura has a moisture content of 34.67%, ash content of 27.11%, fat content of 0.64%, and crude fiber content of 0.06%. The chemical content in the coconut water immersion treatment and the particle size is 30 mesh and 80 mesh at a moisture content of 12.53–13.71%, ash content of 23.88–26.7%, fat content of 0.848–0.854%, crude fiber content of 0.120–0.126%. The chemical content in the KOH solution immersion treatment and the particle size of 30 mesh and 80 mesh at a water content of 12.026–13.363%; ash content 25.49–28.09%; fat content 0.842–0.844%; crude fiber content 0.128–0.159%. The results of this study indicate that Eucheuma cottonii seaweed has a reasonably good nutritional content, so it can be utilized in various functional foods.
ANALISIS KEBERADAAN MIKROPLASTIK PADA KEONG BAKAU (Telescopium telescopium), AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKALAN Dhito Maulana Andriansyah; Haryo Triajie; Hafiludin Hafiludin
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 1 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i1.440

Abstract

Sampah plastik merupakan masalah besar bagi Indonesia, karena sampah plastik sulit terurai dan keberadaan plastik terus meningkat setiap tahunnya sehingga menjadi masalah bagi lingkungan. Partikel plastik berdasarkan ukurannya dapat dibagi menjadi 3 kategori yang terdiri dari makroplastik berukuran lebih dari 2,5 cm, mesoplastik berukuran 5 mm hingga 2,5 cm, dan mikroplastik berukuran kurang dari 5 mm. Mikroplastik memiliki sifat yang dapat mengikat patogen dan senyawa kimia berbahaya yang bersifat karsinogenik dan beracun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan mikroplastik pada keong bakau (Telescopium telescopium), air dan sedimen di perairan Kabupaten Bangkalan. Pengambilan sampel dilakukan di 3 stasiun dan 9 titik, untuk sampel air diambil sebanyak 50 L, sampel sedimen diambil sebanyak 50 g berat kering dan sampel Telescopium telescopium diambil 9 individu dengan ukuran berbeda. Ketiga sampel tersebut akan diidentifikasi dengan mikroskop stereo. Kelimpahan mikroplastik dalam sampel air adalah 42% fiber, 27% fragmen, dan 31% film. Persentase kelimpahan mikroplastik pada sampel sedimen adalah 24% fiber, 40% fragmen, dan 36% film. Kelimpahan mikroplastik pada sampel Telescopium telescopium adalah 20% fiber, 44% fragmen, dan 36% film.
Pendampingan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Ikan Hasil Tangkapan Sampingan Udang di Desa Tanjung Pademawu Silawati, Anis; Putri, Intan Dian Kusumaning; Chandra, Adyos Bobby; Pratiwi, Wiwit Sri Wedi; Alfisuma, Meria Zakiyah; Hafiludin, Hafiludin
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 10, No 2: Oktober 2024
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v10i2.23668

Abstract

Tanjung Village is a village with quite high fisheries potential, one of them is the potential of shrimp. This potential provides fishery waste in the form of by-catch. The aim of this service is. to provide outreach, understanding and training to the community about making liquid organic fertilizer from fish waste from shrimp by-catch. The method for implementing this service is identification, socialization and training. The search results obtained types of fish from shrimp by-catch, namely juvenile demersal fish and other biota that were caught. Socialization activities were carried out by providing education which was attended by the Tanjung village community. The training activity is providing education regarding how to make liquid organic fertilizer from shrimp by-catch fish. The results of this activity will have an impact on the economic activities of the Tanjung community in the future.
Purifikasi Ekstrak Gracilaria sp. Asal Pamekasan sebagai Kandidat Senyawa Antioksidan Chandra, AB; Hafiludin, Hafiludin; FA, Hanifah; PFD, Yanti
Akuatiklestari Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v8i1.7380

Abstract

Rumput laut Gracilaria sp. tergolong dalam divisi thallophyta memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, saponin, steroid, dan tanin. Hasil riset terdahulu menunjukkan ekstrak kasar metanol Gracilaria sp. asal Pamekasan mempunyai aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 308,19 ppm. Penelitian lain menyebutkan bahwa purifikasi ekstrak kasar Gracilaria sp. mempengaruhi aktivitas antioksidan dan keberadaan senyawa bioaktif hasil pemurnian. Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antioksidan fraksi hasil purifikasi kromatografi kolom ekstrak kasar Gracilaria sp. asal Pamekasan. Jumlah fraksi hasil purifikasi ekstrak metanol Gracilaria sp. asal Pamekasan dengan pelarut aseton:eter:n-heksana (3:2:6 v/v) dan pelarut n-heksana : etil asetat (7:3 v/v) berturut-turut diperoleh 22 fraksi dan 16 fraksi hasil kolom kromatografi. Dua fraksi terbaik hasil purifikasi dengan fase gerak aseton:eter:n-heksana yaitu fraksi 4 dan fraksi 6 dengan aktivitas antioksidan berturut-turut sebesar 223,14 ppm dan 231,64 ppm. Sedangkan dua fraksi terbaik hasil purifikasi dengan fase gerak n-heksana: etil asetat yaitu fraksi 2 dan fraksi 3 dengan aktivitas antioksidan berturut-turut sebesar 156,23 ppm dan 99,26 ppm. Hasil uji fitokimia pada fraksi aktif hasil purifikasi ekstrak Gracilaria sp. asal Pamekasan mempunyai kandungan senyawa bioaktif golongan fenol, alkaloid, saponin, triterpenoid, dan steroid. Aktivitas antioksidan pada fraksi aktif Gracilaria sp. asal Pamekasan menunjukkan aktivitas yang sangat lemah.