Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : INFORMASI

FAMILY’S COMMUNICATION PATTERN IN PREVENTING STUDENTS’ VIOLENCE IN YOGYAKARTA Chatia Hastasari; Suranto Aw; Mami Hajaroh
Informasi Vol 48, No 2 (2018): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.602 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v48i2.22389

Abstract

This investigates the family’s communication pattern to avoid senior high school student violence in Yogyakarta. This study employs a qualitative method taking a sample of ten people consist of students’ parents (SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 8 Yogyakarta, SMAN 9 Yogyakarta, SMA Bopkri 2 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, and SMA Tamansiswa Yogyakarta); teachers and society figure. The results are (1) Communication pattern which is used effectively to avoid students’ violence is one way communication. In this situation parents can give advice and become a role model for their children; and (2) Communication patterns which are used innefectively to avoid students’ violence are interaction and transaction communication. It is because parents’ knowledge about the importance of interaction communication in character education is very low and the transaction communication among parents-children-third party tends to not intensive.POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENCEGAH KENAKALAN PELAJAR SMA DI KOTA YOGYAKARTATujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi keluarga dalam mencegah kenakalan pelajar SMA di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan menggunakan 10 narasumber yang mencakup wali siswa (SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 8 Yogyakarta, SMAN 9 Yogyakarta, SMA Bopkri 2 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, dan SMA Tamansiswa Yogyakarta); wali kelas dan tokoh masyarakat. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disebutkan bahwa (1) Pola komunikasi keluarga yang digunakan secara efektif sebagai upaya untuk mencegah kenakalan pelajar dalam penelitian ini adalah komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah dimana orang tua memberikan nasihat atau memberikan contoh secara langsung melalui perbuatan; dan (2) Pola komunikasi keluarga yang masih belum dapat dilakukan secara efektif untuk mencegah kenakalan pelajar adalah komunikasi sebagai interaksi dan komunikasi banyak arah. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan orang tua mengenai pentingnya komunikasi dua arah dalam proses penanaman pendidikan karakter seorang anak dan juga karena komunikasi banyak arah yang terjalin antara orang tua-anak-pihak ketiga cenderung tidak intens.  
COMMUNICATION PATTERN BETWEEN FEMALE BREADWINNERS AND THEIR CHILDREN Chatia Hastasari
Informasi Vol 49, No 1 (2019): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.929 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v49i1.25432

Abstract

This study examines the communication pattern between female breadwinners and their children and the barriers in that communication process. This qualitative study was carried out among 12 female breadwinners from low-income families in Wedomartani Village, Ngemplak, Sleman, Special Region of Yogyakarta. It is drawn from the study that, first, there is good interpersonal communication between a female breadwinner and her children. It is clearly seen as all factors leading to an effective interpersonal communication are fulfilled, namely a) openness – the mother is actively creating a pleasant conversation so that her children will feel more comfortable in telling her everything that happens to them; b) empathy – the mother instills a sense of independence and respect for others in her children; and c) positive behaviors – the mother has a strong commitment to improve her family’s condition as shown in all her positive behaviors. Second, as the mother and her children can interchangeably be the communicator (sender) or the communicant (recipient) of information, this communication is categorized as direct (face-to-face), either one-way or two-way. Third, the barrier existing in the communication process between a female breadwinner and her children is mainly related to the mother’s limited time available to do her main duties as a mother, causing her housework to become abandoned. Another obstacle in this communication process is due to the children’s psychological condition that is affected by the lack or even the absence of father’s roles in their family, leading to an unstable emotion.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi wanita sebagai kepala keluarga dengan anaknya dan apa saja hambatan yang terjadi pada proses komunikasi antara wanita kepala keluarga dengan sang anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data utama para wanita kepala keluarga miskin di desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman yang berjumlah 12 informan. Hasil penelitian ini adalah 1) komunikasi interpersonal yang terjalin antara ibu sebagai wanita kepala keluarga dengan sang anak sudah berjalan dengan baik. Hal itu tampak dari pemenuhan faktor-faktor yang dapat memengaruhi komunikasi interpersonal agar menjadi lebih efektif diantaranya a) Keterbukaan yang ditandai dengan adanya peran aktif sang ibu dalam proses komunikasi agar sang anak merasa nyaman bercerita segala hal; b) Empati yang ditanamkan oleh sang ibu pada diri sang anak adalah kemandirian dan rasa menghargai orang lain terutama orang tua; dan c) Perilaku positif yang ditunjukkan dari komitmen yang kuat sang ibu dalam memperbaiki kondisi keluarga. 2) pola komunikasi interpersonal yang terjadi bersifat langsung (tatap muka) baik satu arah maupun dua arah. Hal ini tampak dari posisi komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan) dapat dilakukan oleh ibu maupun anak. Dan 3) hambatan dalam proses komunikasi yang terjalin antara ibu sebagai wanita kepala keluarga dengan anaknya saat berinteraksi adalah minimnya waktu yang dimiliki oleh sang ibu menyebabkan tugas dan kewajiban utamanya sebagai seorang ibu di rumah menjadi terbengkalai dan hambatan lainnya adalah kondisi psikologis anak yang mengalami kekurangan atau bahkan kehilangan sosok ayah dalam keluarga menyebabkan emosinya menjadi tidak stabil. 
Parenting and sharenting communication for preventing juvenile delinquency Suranto Aw; Pratiwi Wahyu Widiarti; Benni Setiawan; Normah Mustaffa; Mohd Nor Shahizan Ali; Chatia Hastasari
Informasi Vol 50, No 2 (2020): Informasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/informasi.v50i2.36847

Abstract

The focus of this research is to examine the communication techniques between parents and children in the context of parenting and giving advice (sharenting) for the prevention of children or adolescents' delinquency. The informants of this research were students, teachers, parents, and community leaders from two countries (Indonesia and Malaysia). Data were collected utilizing the focus group discussion techniques via Zoom meeting platform. Data were analyzed using interactive analysis which includes four stages, namely: data collection, data reduction, display data, and drawing a conclusion/verification. The results show that parenting and sharenting communication are strategic forums to guide adolescents to avoid various forms of deviant behavior, especially delinquency. The communication techniques applied consist of persuasive and in certain conditions coercive communication techniques are utilized. Communication barriers include the lack of commitment of some parents in carrying out comprehensive communication.
POLA ASUH BALITA IBU-IBU KELOMPOK SASARAN PADA PROGRAM KEGIATAN BINA KELUARGA BALITA USIA 0–12 BULAN DUSUN GANDEKAN KARTASURA Chatia Hastasari; Paramastu Titis Anggitya; Anniez Rachmawati Musslifah
Informasi Vol 45, No 1 (2015): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.294 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v45i1.7765

Abstract

AbstractThe rapid advancement of information technology was not enough to bring change in the attitude of the mothers in applying good parenting on their children. There are still many women who apply parenting capital only a myth or hereditary habits. The impact of the low level of understanding about parenting maternal age, especially toddlers 0-12 months of this should be a serious concern of all parties concerned, as stem from the application of good parenting toddlers that we can prepare the next generation of quality. The purpose of this study was to determine the parenting toddlers of mother target groups Program BKB aged 0-12 months during which also evaluated from the perspective of communication. This study was designed using a “Research and Development”. Results of this study when viewed from the perspective of communication, communication models on parenting toddlers applied by mothers of the target group in the success of the family development program of children aged 0-12 months are interactional model.AbstrakMajunya teknologi informasi tidak cukup membawa perubahan dalam sikap ibu dalam menerapkan pola asuh yang baik bagi anak-anak mereka. Masih banyak wanita mengasuh berdasarkan “mitos” atau kebiasaan turun-temurun. Dampak dari rendahnya tingkat pemahaman tentang pengasuhan, terutama balita 0-12 bulan ini harus menjadi perhatian serius dari semua pihak.Pasalnya, hal ini terkait dengan mempersiapkan generasi masa depan berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pola pengasuhan balita kelompok sasaran Program BKB berusia 0-12 bulan yang dievaluasi dari perspektif komunikasi. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan “Research and Development”. Hasil penelitian ini adalah jika dilihat dari perspektif komunikasi, model komunikasi pada pengasuhan balita yang diterapkan oleh ibu dari kelompok sasaran keluarga anak usia 0-12 bulan adalah model interaksional.Keywords: Interactional models, BKB Program, Parenting Toddlers.
STRATEGI KOMUNIKASI GURU SMA ISLAM TERPADU DALAM MENGHASILKAN SISWA YANG UNGGUL Chatia Hastasari; Suranto Aw; Benni Setiawan
Informasi Vol 46, No 2 (2016): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.853 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v46i2.11438

Abstract

The study aims to explain how the concept of integrated Islamic and the strategy of the teacher in SMA IT Abu Bakar Yogyakarta and SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta produce the superior students. It refers to the development of SMA IT which always puts ethics, religion and the quality of the students. However, the main key to produce the superior students is the role of professional teacher who encourages the strong characteristic of students. The method of this research is qualitative and takes place in SMA IT Abu Bakar and SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Furthermore, the samples of this research consist of twenty teachers. The result is that (1) SMA IT Abu Bakar and SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta combine three elements such as the cooperation among the shool, societies, and family; the structured and programmed curriculum from kindergarten to university; tsaqafah Islam and science oriented. These are done to produce a superior student who masters science and technology and also has a good characteristic. (2) The communication strategy of the teachers in SMA IT Abu Bakar and SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta is effective. It can be seen from the fulfillment of communication elements on communication strategy which is used by the teacher to produce a superior student.Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi yang digunakan oleh guru sebagai agen perubah sosial, karena peran guru disini sangat penting dalam menghasilkan siswa yang unggul baik dalam bidang akademik maupun dalam bidang moral (akhlak mulia). Oleh karenanya, guru dituntut untuk tidak hanya mengajarkan mata pelajaran umum melainkan juga keagamaan hingga pelajaran mengenai akhlak. Hal ini dibutuhkan demi memberikan pembekalan “dasar moralitas” yang tergali dari kearifan tradisi kultural dan nilai-nilai doktrinal agama Islam yang kuat.Berdasar latar belakang di atas, maka penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan islam terpadu dan mengetahui strategi komunikasi guru di SMA IT Abu Bakar Yogyakarta dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dalam menghasilkan siswa yang unggul. Selanjutnya peneliti menggunakan metode penelitian Focus Group Dsicussion (FGD) untuk memperoleh gambaran strategi komunikasi guru SMA IT dalam menghasilkan siswa yang unggul. Hasil penelitian ini nantinya akan dipublikasikan dalam jurnal lokal yang memiliki ISSN atau jurnal nasional terakreditasi.