Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGUJIAN PRODUKSI SEL DEBARYOMYCES SP. PADA BEBERAPA MEDIA UNTUK PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI Indratmi, Dian
Jurnal Gamma Vol 6, No 1 (2010): September
Publisher : Jurnal Gamma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Result of research Dian Indratmi previously (2000, 2001, and 2002) indicated among antagonisfungi that shown potential inhibition Colletotrichum gloeosporioides better were fructoplant yeastinoculan especially Debaryomyces sp. For evaluation of efficacy yeast Debaryomyces sp.as apotential biokontrol agent of chilli anthracnose or to develop this agent as biopesticide, it is importantto have available culture media that maximize production at low cost.The aimed of this research to find out a low cost media culture formulation for yeast fructoplantbiomass production for their application on field to suppressed anthracnose disease on pepper.The laboratory experiment with Complete Randomized Design and 6 replication. There were11 treatment, it?s A = malt extract liquid media; B = malt extract liquid media + pepper extract; C= corn meal liquid media; D = corn meal liquid media + pepper extract; E = sugar potato extractliquid media; F = Alioshina liquid media; G = sugar mixture of rice and bran liquid media; H =sugar pepper extract liquid media; I = maize solid media; J = waste water rice media; K = ipomoealiquid media.Results of the experiment indicated 11 of the yeast media culture test can as a substrate foryeast biomass production. Yeast Debaryomyces sp that cultured on the substrate corn meal liquidmedia that added with or without pepper extract resulted better weight and quantity cell of yeastDebaryomyces sp. The yeast for their growing needed a rather acid substrate, it?s about pH 4.79-6.07.
PENDAMPINGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU DAN PENANGANAN PASCA PANEN KAKAO PADA KELOMPOK TANI KAKAO DESA MENTARAMAN KECAMATAN DONOMULYO KABUPATEN MALANG Editor, Ir. Dian Indratmi, MP; Chanan, MP, Ir. Mochamad Chanan, MP
Jurnal Dedikasi Vol 8 (2011): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.196 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v8i0.691

Abstract

penghasil kakao yang potensial. Sebagian besar lahan petani ditanami pohon kakao, tetapipengusahaan agribisnis kakao masih bersifat konvensional sehingga produktifitas dan mutunyabelum maksimal. Salah satu kendala budidaya kakao di Desa Mentaraman adalah adanya seranganhama yang mengakibatkan merosotnya produksi kakao baik kualitas maupun kuantitas. Jenishama yang banyak menyerang tanaman kakao adalah hama penggerek buah, penggerek batang/cabang, serta pengisap buah Helopeltis sp. Kendala lain agribisnis kakao di Desa Mentaramanadalah petani kakao belum menerapkan teknologi pasca panen yang standart. Biji kakao yangdipanen langsung dijual ke tengkulak tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut (difermentasi dahulu),sehingga harganya murah. Pengendalian kimiawi yang selama ini umum dilakukan oleh petaniuntuk mengatasi permasalahan hama seringkali memerlukan biaya yang tinggi dengan hasil kadangkadangbelum memuaskan. Untuk mengurangi intensitas penggunaan pestisida, metodeperlindungan tanaman yang lebih lestari dan aman perlu dikembagkan. Pendekatan secara terpadudengan menggabungkan beberapa metode pengendalian, termasuk pengendalian hayati sangatdianjurkan guna mencapai efektifitas yang lebih tinggi.Permasalahan yang dialami mitra petani kakao di Desa Mentaraman Kecamatan DonomulyoMalang adalah menurunnya produksi kakao akibat serangan hama yang semakin lama semakinmarak dan beragam jenisnya, usaha pengendalian hama yang dilakukan mitra petani kakao masihala kadarnya karena terbatasnya dana dan mahalnya pestisida terutama untuk kebun yang luas,kurangnya pengetahuan dalam teknik pengendalian hama selain penggunaan pestisida sintetik.Sementara petani memerlukan biaya yang besar guna membeli pestisida, hasil biji kakao masihdihargai murah karena petani kakao belum melakukan pengolahan biji kakao lebih lanjut yangdapat meningkatkan mutu dan harga jual biji kakao.
PENDAMPINGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU DAN PENANGANAN PASCA PANEN KAKAO PADA KELOMPOK TANI KAKAO DESA MENTARAMAN KECAMATAN DONOMULYO KABUPATEN MALANG Ir. Dian Indratmi, MP Editor; Ir. Mochamad Chanan, MP Chanan, MP
Jurnal Dedikasi Vol. 8 (2011): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v8i0.691

Abstract

penghasil kakao yang potensial. Sebagian besar lahan petani ditanami pohon kakao, tetapipengusahaan agribisnis kakao masih bersifat konvensional sehingga produktifitas dan mutunyabelum maksimal. Salah satu kendala budidaya kakao di Desa Mentaraman adalah adanya seranganhama yang mengakibatkan merosotnya produksi kakao baik kualitas maupun kuantitas. Jenishama yang banyak menyerang tanaman kakao adalah hama penggerek buah, penggerek batang/cabang, serta pengisap buah Helopeltis sp. Kendala lain agribisnis kakao di Desa Mentaramanadalah petani kakao belum menerapkan teknologi pasca panen yang standart. Biji kakao yangdipanen langsung dijual ke tengkulak tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut (difermentasi dahulu),sehingga harganya murah. Pengendalian kimiawi yang selama ini umum dilakukan oleh petaniuntuk mengatasi permasalahan hama seringkali memerlukan biaya yang tinggi dengan hasil kadangkadangbelum memuaskan. Untuk mengurangi intensitas penggunaan pestisida, metodeperlindungan tanaman yang lebih lestari dan aman perlu dikembagkan. Pendekatan secara terpadudengan menggabungkan beberapa metode pengendalian, termasuk pengendalian hayati sangatdianjurkan guna mencapai efektifitas yang lebih tinggi.Permasalahan yang dialami mitra petani kakao di Desa Mentaraman Kecamatan DonomulyoMalang adalah menurunnya produksi kakao akibat serangan hama yang semakin lama semakinmarak dan beragam jenisnya, usaha pengendalian hama yang dilakukan mitra petani kakao masihala kadarnya karena terbatasnya dana dan mahalnya pestisida terutama untuk kebun yang luas,kurangnya pengetahuan dalam teknik pengendalian hama selain penggunaan pestisida sintetik.Sementara petani memerlukan biaya yang besar guna membeli pestisida, hasil biji kakao masihdihargai murah karena petani kakao belum melakukan pengolahan biji kakao lebih lanjut yangdapat meningkatkan mutu dan harga jual biji kakao.
PENGGUNAAN DEBARYOMYCES SP. DAN SCHIZOSACCHAROMYCES SP. DENGAN ADJUVANT UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA MANGGA Dian Indratmi
Jurnal Gamma Vol. 5 No. 1 (2009): September
Publisher : Jurnal Gamma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aimed of this research to find out the effectifity some adjuvant to enhance Debaryomycessp. and Schizosaccharomyces sp. actifity as agens biocontrols against anthracnose pathogen C.gloeosporioides on mango.The laboratory experiment included testing adjuvant conferral for enhance anthracnose diseaseobstruction on mango. The experiment with Complete Randomized Design and 3 replication. Therewere 13 treatment,it’s A1 = control (only pathogen); A2 = yeast Debaryomyces sp. ; A3 = yeastSchizosaccharomyces sp.; A4 = yeast Debaryomyces sp.+ Schizosaccharomyces sp.(mixture); A5 =Debaryomyces sp. + Tween 1 %; A6 = Schizosaccharomyces sp. + Tween 1 %; A7 = mixture yeast+ Tween 1 %; A8 = Debaryomyces sp. + CaCl2 2%; A9 = Schizosaccharomyces sp. + CaCl2 2%;A10 = mixture yeast + CaCl2 2%; A11 = Debaryomyces sp. + Trehalose 2%; A12 =Schizosaccharomyces sp. + Trehalose 2%; A13 = mixture yeast + Trehalose 2%.Results of the experiment indicated Debaryomyces sp. and Schizosaccharomyces sp. yeast insingle or mixtures with or without adjuvant to be able to grow on mango fruit surface, and effectiveinhibited development of the anthracnose disease caused of C. gloeosporioide on mango fruit thatshown with significantly reduced lesion size and incubation periods 4 days longer.
PENGUJIAN PRODUKSI SEL DEBARYOMYCES SP. PADA BEBERAPA MEDIA UNTUK PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI Dian Indratmi
Jurnal Gamma Vol. 6 No. 1 (2010): September
Publisher : Jurnal Gamma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Result of research Dian Indratmi previously (2000, 2001, and 2002) indicated among antagonisfungi that shown potential inhibition Colletotrichum gloeosporioides better were fructoplant yeastinoculan especially Debaryomyces sp. For evaluation of efficacy yeast Debaryomyces sp.as apotential biokontrol agent of chilli anthracnose or to develop this agent as biopesticide, it is importantto have available culture media that maximize production at low cost.The aimed of this research to find out a low cost media culture formulation for yeast fructoplantbiomass production for their application on field to suppressed anthracnose disease on pepper.The laboratory experiment with Complete Randomized Design and 6 replication. There were11 treatment, it’s A = malt extract liquid media; B = malt extract liquid media + pepper extract; C= corn meal liquid media; D = corn meal liquid media + pepper extract; E = sugar potato extractliquid media; F = Alioshina liquid media; G = sugar mixture of rice and bran liquid media; H =sugar pepper extract liquid media; I = maize solid media; J = waste water rice media; K = ipomoealiquid media.Results of the experiment indicated 11 of the yeast media culture test can as a substrate foryeast biomass production. Yeast Debaryomyces sp that cultured on the substrate corn meal liquidmedia that added with or without pepper extract resulted better weight and quantity cell of yeastDebaryomyces sp. The yeast for their growing needed a rather acid substrate, it’s about pH 4.79-6.07.
Pengembangan Teknologi Produksi Khamir rhodotorula sp. Sebagai Agensia Pengendali Hayati Penyakit Antraknosa pada Cabai Dian Indratmi
Jurnal Gamma Vol. 7 No. 2 (2012): Maret
Publisher : Jurnal Gamma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan Teknologi Produksi Khamir rhodotorula sp. Sebagai Agensia Pengendali Hayati Penyakit Antraknosa pada CabaiDian IndratmiStaf Pengajar Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian dan PeternakanUniversitas Muhammadiyah Malang e-mail: indratmi_dian@yahoo.co.idABSTRACTThe aimed of this research to find out a low cost media culture formulation for yeast fructoplant Rhodotorula sp. biomass production for their application on field to suppressed anthracnose disease on pepper.The laboratory experiment with Complete Randomized Design and 3 replication. There were 10 treatment, it’s M1 (rain tree pod extract + potato extract); M2 (rain tree pod extract + chilli extract ); M3 (corn meal+ chilli extract); M4 (sugar potato extract); M5 (sugar chilli extract); M6 (potato dextrose broth); M7 (corn solid media); M8 (100% chilli extract); M9 (sugar corn meal); dan M10 (100% rain tree pod extract) Results of the experiment indicated from 10 of the yeast media culture test 100%Chilli extract medium and rain tree pod extract + potato extract medium resulted better spore weight and cell density of Rhodotorula sp. yeast. Its shown with spore weight 0.4833 g/ 10 ml to 100% chilli extract and cell density 59.67 x 103 cell/ ml. At rain tree pod extract + potato extract medium, spore weight 0.4845 g / 10 ml with cell density 70.67x103 cell/ml. Production Rhodotorula sp. yeasy cell on solid medium can used corn medium.Key word : Colletrotichum gloeosporioides, Rhodotorula sp. , Biocontrol
Pemberdayaan Anggota Kelompok Pkk Desa Sukomulyo Sebagai Upaya Membentuk Jiwa Wirausaha dan Meningkatkan Kesejahteraan dian indratmi; Lili Zalizar; Sujono Sujono
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/2020.006.01.7

Abstract

Program pemberdayaan masyarakat telah dilakukan kepada anggota kelompok  PKK desa Sukomulyo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang oleh tim pelaksana Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM), dari Universitas Muhammadiyah Malang. Program bertujuan untuk membentuk wirausaha baru di bidang olahan susu yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sukomulyo. Metode pelaksanaan meliputi ceramah dan diskusi, demonstrasi dan praktek langsung/pelatihan serta pendampingan. Anggota kelompok PKK mendapatkan pelatihan pembuatan berbagai olahan susu meliputi susu pasteurisasi, susu jelly, stick susu dan kerupuk susu; serta pendampingan dalam manajemen usaha dan  pemasaran produk. Hasil kegiatan menunjukkan program  pemberdayaan anggota  PKK telah sukses melahirkan wirausahawan baru di bidang olahan susu sebesar 31,25 % dari yang mengikuti kegiatan pelatihan.  Program juga terbukti mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga peternak, yang ditunjukkan dengan keberhasilan pemasaran produk hasil pelatihan seperti susu jelly, stick susu, dan kerupuk susu. Ketiga produk tersebut merupakan makanan yang bergizi, sehingga program ini juga telah mendukung peningkatan kesehatan masyarakat.
Kasus mastitis sub klinis pada sapi perah laktasi di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Lili Zalizar; sujono sujono; Dian Indratmi; Yovi A Soedarsono
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 28, No 1 (2018): April
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2018.028.01.03

Abstract

The purpose of this research was to find out how much cases of subclinical mastitis in Pujon district, Malang regency. This research was conducted in Pujon District of Malang Regency by using survey method. The inclusion criteria of farmers is minimum 2 (two) years of dairy cows. As many as 110 tail of lactation dairy cows from Maron Sebaluh hamlet in Pandesari village and 103 tail of Bakir hamlet in Sukomulyo village were examined against mastitis by using California Mastitis Test (CMT). In addition, direct observation of post-milking treatment and ownership of biogas digesters and as well as interviews using questionnaires was conducted to support data. Data were analyzed descriptively and by using simple statistics. The results showed that in Maron Sebaluh the percentage of cows with subclinical mastitis reached 58.18%, 10.00 % of clinical mastitis and 31.82% negative. Whereas in Bakir, subclinical mastitis reached 59.22%, clinical mastitis 0.97% and 39.81% negative. The number of cows that suffered from mastitis (subclinical and clinical) and got the treatment of dipping post-milking with antiseptic is only 28 cows, fewer than that treated with rinse water, 107 cows. Ownership of biogas digester will not automatically reduce the case of mastitis since the behaviour of farmers in keeping barn hygiene is not maintained. Every position of cow’s teat have risk to be infected by microorganisms that caused mastitis.
Pendampingan Proses Produksi Sabun Natural Mayangsari di Kelompok Bumdes Desa Pesanggrahan Kota Batu Sujono Sujono; Dian Indratmi; Hendra Kusuma
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 3 (2020): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.033 KB) | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v5i3.1327

Abstract

Natural soap is a soap with basic ingredients using herbal ingredients such as olive oil, coconut oil, and milk. MayangSari natural soap is produced by a joint business group in the Pesanggrahan Village, Batu City. The problem of natural soap production in the Mayangsari business group is that there is no selling permit from BPOM, the liquid soap production process has not been maximized where it does not yet know the technique of mixing milk with other ingredients so that it is easily separated, lack of equipment so that production is not optimal and bookkeeping management and marketing are still manual. The aim of the Community Service Program (PUBM) is to improve the quantity and quality of etawa goat milk soap, expand the product marketing network, and improve the group's managerial ability. The method used in the Community Service activities includes 4 stages, namely the practice of production, training, mentoring, and product publication. The result of the implementation of the Community Service program is to increase the productivity of the agroindustry of "Olive Milk" etawa goat milk soap, among others through the practice of natural soap production by utilizing grant equipment from DPPM-UMM.
Profil Peternak Sapi Perah di Wilayah Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Dian Indratmi; Lili Zalizar; Khusnul Khotimah; Anggundari Septiana; Novia Dwi Puspitasari
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Vol 2, No 1 (2018): EDISI JUNI 2018
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jast.v2i1.1034

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakuan di Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil atapun latar belakang dari peternakan di Desa Kemiri dalam peningkatan usaha Peternakan. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah peternak yang ada didesa Kemiri dengan metode survey. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha peternakan sapi perah masih dapat menarik minat masyarakat, upaya peningkatan kuantitas dan kualitas produksi susu masih perlu dibantu dalam hal sarana dan prasarana, yang diikuti dengan peningkatan pemahaman dan kesadaran untuk memperbaiki manajemen pengelolaan usaha, pemasaran susu yang dilakukan oleh koperasi, masih memerlukan bantuan proteksi dari pemerintah untuk meningkatkan mutu Desa dalam produksi peternakan susu sapi perah. Kata kunci : peternakan; kemiri; jabung; sapi ABSTRACT This research was conducted in Kemiri Village, Jabung District, Malang Regency. This study aims to look at the profile and background of the farm in Kemiri Village in improving the Livestock business. Respondents used in this study were farmers in Kemiri village with survey methods. From the results of the study it can be concluded that the dairy farming business can still attract public interest, efforts to increase the quantity and quality of milk production still need to be assisted in terms of facilities and infrastructure, which is followed by an increase in understanding and awareness to improve business management, milk marketing carried out by cooperative, still need protection assistance from the government to improve the quality of the Village in the production of dairy cattle dairy farms.