Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS BI AYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE CONCEPT PADA PROYEK BJDM AREA RL CONSTRUCTION AT WELL 3S-21B AREA 9 PT. ADHI KARYA CS WORK UNIT RATE PACKAGEA – DURI Ramdhani, Fitra
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 1 No 01 (2016): Terbitan pertama Bulan Juni 2016
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1153.091 KB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan sektor migas di Indonesia yang terus berkembang dan dituntut produksi yang tinggi tiap tahunnya, dibutuhkan perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian proyek yang serius sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Dalam pelaksanaan suatu proyek bisa mengalami  keterlambatan, percepatan, ataupun tepat waktu sesuai jadwal rencana proyek. Dari segi biaya pelaksanaan suatu proyek bisa mengalami kerugian ataupun keuntungan. Di dalam Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept) akan dikaji untuk meramalkan apakah waktu penyelesaian proyek sesuai dengan rencana awal jadwal proyek dalam setiap periode pelaporan dan seberapa besar keuntungan ataupun kerugian di akhir proyek.              Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept) adalah suatu metode pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan jadwal proyek. Metode ini memberikan informasi Varian Biaya (Cost Varians), Varian Jadwal (Schedule Varians), Indeks Kinerja Biaya (Cost Performance Index), Indek Kinerja Jadwal (Schedule Performance Index) proyek pada suatu periode pelaporan. Dari metode ini didapatkan juga informasi prediksi besaran biaya dan lamanya waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan indikator kinerja saat pelaporan.             EVC (Earned Value Concept) dapat meramalkan biaya akhir dan waktu penyelesaian proyek lebih dini pada setiap periode waktu pelaporan. Pada Proyek Pembangunan Well Program ini, Selama pelaksanaan proyek dari minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-16 tidak terjadi deviasi progress antara rencana jadwal  proyek dengan pelaksanaan proyek (tepat waktu) Proyeksi akhir biaya mengalami keuntungan sebesar Rp. 134.724.718,.77 dan proyek akan selesai dalam 155 hari kalender, sehingga pelaksanaan pekerjaan ini sesuai jadwal yang telah ditentukan.
ANALISA KELAYAKAN PADA INVESTASI HOTEL NOVOTEL DI KOTA PEKANBARU Ramdhani, Fitra; Irwandi, Dodi; Harfia, Novreta Ersyi; Basri, Doni Rinaldi
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 1 No 02 (2016): Terbitan Kedua Desember 2016
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.959 KB)

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kelayakan investasi pembangunan Hotel Novotel Pekanbaru dengan cara mengevaluasi dana yang masuk, menghitung masa pengembalian dana serta menghitung masa penerimaan keuntungan. Metode yang digunakan yaitu metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP).. Hasil Utama dari penelitian ini adalah Nilai Net Present Value dengan discount rate 15,01% adalah sebesar Rp 21.372.648.415 > 0, nilai Benefit Cost Ratio adalah 1,05455 > 1, dan nilai Internal Rate of Return sebesar 16,61% > 15,01%, serta Payback Period adalah 8 tahun 7 bulan. Dari semua metode tersebut menunjukan bahwa investasi pembangunan Hotel Novotel Pekanbaru layak untuk dilaksanakan dan akan mendatangkan keuntungan finansial bagi investor atau perseroan.
ANALISIS MODEL BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN KABUPATEN ROKAN HULU Ramdhani, Fitra; Tisnawan, Rahmat
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 3 No 01 (2018): Terbitan Kelima Bulan Juni 2018
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1453.466 KB)

Abstract

ABSTRACT Rokan Hulu regency is a regency from region expansion of Kampar regency with Pasir Pangaraian as a capital of regency, Riau Province. Development of transportation in this area should be able to support the efforts of equity and the spread of regional development. This is because the fulfillment of the available needs are located elsewhere so as to affect the magnitude of trip generation and trip attraction. The analysis of the model of trip generation and trip attraction by using a model of zone-based correlation analysis with step wise 2 method  to determine the number of trip generation and trip attraction that occurs at this time to predict the movement that occurred in the future. Based on the results of the model analysis of trip generation and trip attraction to predict the trip generation and trip attraction in Rokan Hulu regency  that is the trip Generation (Y1) = 8081,628 + 40,025X5 +148,196X6 + 2258,231X7-1714,622X8 + 5236,070X9 + 283,860X10- 19684,192 X11 + 512,363X12-743,228X13 +180,360X15 with coefficient of determination value R2 = 0,923. While trip attraction (Y2) = 12596,939+ 67,752X3-133,661X6 + 1632,938X7-852,571X8 + 12121,156X9 + 231,056X10-17170,524X11+ 597,632X12-22103,205X13 + 193,0097X15 with the coefficient of determination R2 = 0.915. Key words: model, trip generation, trip attraction
ANALISA KEMACETAN DI JALAN AHMAD YANI KOTA PEKANBARU Ramdhani, Fitra
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 2 No 01 (2017): Terbitan Ketiga Bulan Juni 2017
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.528 KB)

Abstract

  Semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di Kota Pekanbaru dan tingginya arus lalu lintas khususnya pada jalan Ahmad Yani, maka dilakukan analisis kemacetan sehingga dapat diketahui seberapa besar kemacetan dan prediksi kemacetan di Jalan Ahmad Yani Kota Pekanbaru hingga 5 tahun ke depan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa kemacetan yang tertinggi berada pada titik C yaitu didepan rumah sakit Santa Maria karena Derajat Kejenuhan (DS)>0,75 yaitu sebesar 3,91. Hal ini menandakan bahwa kondisi lalu lintas pada titik C ini tergolong padat. Untuk tingkat pelayanan jalan di lokasi Rumah Sakit Santa Maria yaitu V/C=0,33 smp/jam. Tingkat pelayanan jalan tersebut dapat dikatagorikan pada tingkat pelayanan C. Sedangkan tingkat kemacetan untuk lima tahun yang akan datang yaitu pada tahun 2021 angka derajat kejenuhan mencapai 5,44. Hal ini sudah jauh melampaui syarat yang ditetapkan yaitu lebih dari 0,75 dan kenaikan tiap tahunnya sebesar 0,306. Oleh karena itu, untuk menyeimbangi pesatnya pertumbuhan lalu lintas dan perkembangan wilayah di Kota Pekanbaru khususnya jalan Ahmad Yani maka harus dilakukan peningkatan terhadap pelayanan, pengaturan lalu lintas dan fasilitas kendaraan umum sehingga pengguna jalan lainnya tertarik untuk menggunakan angkutan umum. Dengan begitu volume lalu lintas dan kemacetan pada jam-jam puncak bisa dikurangi.  
Analisa Perbandingan Biaya Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku Pada Jalan Maredan Provinsi Riau Ramdhani, Fitra
JURNAL SAINTIS Vol 16 No 1 (2016)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Maredan merupakan jalan lintas yang menghubungkan Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Siak Sri Indrapura di Provinsi Riau. Jalan Maredan ini dimulai dari ruas jalan Simpang Beringin Km. 25+100 sampai Simpang Jembatan Sultan Syarif Hasim Km. 55+100 (Maredan) yang merupakan akses jalan yang dapat mempercepat jarak tempuh antara kota Pekanbaru dengan kota kabupaten Siak Sri Indrapura. Biaya konstruksi perkerasan Jalan Maredan untuk ruas dari Simpang Beringin Km. 25+100 sampai dengan Km. 37+650 sepanjang 12.45 Km, dibiayai dengan sumber dana APBD Provinsi Riau melalui Dinas PU Provinsi Riau dengan sistem pelaksanaan kontrak tahun jamak (Multi Years) dan menggunakan konstruksi perkerasan kaku (Rigid Pavement). Sementara itu, dari Simpang Jembatan SSH Km. 52+650 sampai dengan Simpang Pos Maredan Km. 45+600 sepanjang 7 Km, dibiayai dengan sumber dana APBD Kabupaten Siak Sri Indrapura Tahun Anggaran 2013 dengan menggunakan konstruksi perkerasan lentur (Flexible Pavement). Berdasarkan analisa biaya pada awal konstruksi, bahwa Jalan Maredan dengan panjang jalan 7.000 meter dan lebar 7 meter diperoleh biaya konstruksi perkerasan lentur sebesar Rp. 24.549.455.527,00 dan konstruksi perkerasan kaku sebesar 39.009.602.650,57. Jadi, biaya konstruksi perkerasan lentur lebih hemat sebesar Rp. 14.460.147.123,57 atau sebesar 37,07%. Sedangkan untuk biaya pemeliharaan rutin dan berkala untuk kedua jenis konstruksi perkerasan sampai dengan umur 20 tahun, diperoleh untuk perkerasan lentur sebesar Rp. 111.840.000.356,80 dan perkerasan kaku sebesar Rp. 70.526.795.327,58. Jadi pada umur konstruksi jalan 20 tahun, biaya konstruksi jalan perkerasan kaku lebih hemat sebesar Rp.  41.313.205.029,21 atau 36,94% dari perkerasan lentur.
Analisa Perbandingan Biaya Konstruksi Jalan Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku Pada Jalan Maredan Provinsi Riau Ramdhani, Fitra
JURNAL SAINTIS Vol. 16 No. 1 (2016)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.032 KB)

Abstract

Jalan Maredan merupakan jalan lintas yang menghubungkan Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Siak Sri Indrapura di Provinsi Riau. Jalan Maredan ini dimulai dari ruas jalan Simpang Beringin Km. 25+100 sampai Simpang Jembatan Sultan Syarif Hasim Km. 55+100 (Maredan) yang merupakan akses jalan yang dapat mempercepat jarak tempuh antara kota Pekanbaru dengan kota kabupaten Siak Sri Indrapura. Biaya konstruksi perkerasan Jalan Maredan untuk ruas dari Simpang Beringin Km. 25+100 sampai dengan Km. 37+650 sepanjang 12.45 Km, dibiayai dengan sumber dana APBD Provinsi Riau melalui Dinas PU Provinsi Riau dengan sistem pelaksanaan kontrak tahun jamak (Multi Years) dan menggunakan konstruksi perkerasan kaku (Rigid Pavement). Sementara itu, dari Simpang Jembatan SSH Km. 52+650 sampai dengan Simpang Pos Maredan Km. 45+600 sepanjang 7 Km, dibiayai dengan sumber dana APBD Kabupaten Siak Sri Indrapura Tahun Anggaran 2013 dengan menggunakan konstruksi perkerasan lentur (Flexible Pavement). Berdasarkan analisa biaya pada awal konstruksi, bahwa Jalan Maredan dengan panjang jalan 7.000 meter dan lebar 7 meter diperoleh biaya konstruksi perkerasan lentur sebesar Rp. 24.549.455.527,00 dan konstruksi perkerasan kaku sebesar 39.009.602.650,57. Jadi, biaya konstruksi perkerasan lentur lebih hemat sebesar Rp. 14.460.147.123,57 atau sebesar 37,07%. Sedangkan untuk biaya pemeliharaan rutin dan berkala untuk kedua jenis konstruksi perkerasan sampai dengan umur 20 tahun, diperoleh untuk perkerasan lentur sebesar Rp. 111.840.000.356,80 dan perkerasan kaku sebesar Rp. 70.526.795.327,58. Jadi pada umur konstruksi jalan 20 tahun, biaya konstruksi jalan perkerasan kaku lebih hemat sebesar Rp. 41.313.205.029,21 atau 36,94% dari perkerasan lentur.
PENILAIAN KONDISI PERKERASAN PADA JALAN S.M. AMIN KOTA PEKANBARU DENGAN PERBANDINGAN METODE BINA MARGA DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) Ramdhani, Fitra
Jurnal Kajian Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1418.844 KB) | DOI: 10.52447/jkts.v2i1.579

Abstract

Penilaian kondisi perkerasan jalan merupakan salah satu tahapan untuk menentukan jenis program evaluasi yang perlu dilakukan. Penilaian kondisi perkerasan jalan dengan menggunakan perbandingan metode Bina Marga dan metode Pavement Condition Index (PCI) Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai kondisi perkerasan Jalan SM. Amin berdasarkan kedua metode tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan di lapangan dengan data primer berupa hasil survey kerusakan jalan. Dari hasil penelitian, kerusakan di ruas Jalan SM. Amin berdasarkan metode Bina Marga antara lain retak buaya, retak memanjang, pelepasan butir, alur, kegemukan, amblas, tambalan, lubang dan pengelupasan. Nilai kerusakan yang terbesar yaitu retak buaya sebesar 3,78% dari luas total jalan yang ditinjau dan nilai kerusakan yang terkecil yaitu pengelupasan sebesar 0,01%. Sedangkan jenis kerusakan pada ruas jalan yang sama menurut metode PCI antara lain agregat licin, alur, amblas, butiran lepas, kegemukan, retak buaya, sungkur, tambalan, bahu turun, retak memanjang dan retak tepi. Nilai kerusakan yang terbesar yaitu retak buaya sebesar 3,78% dari luas total jalan yang ditinjau. Sedangkan nilai kerusakan yang terkecil yaitu retak tepi sebesar 0,02%. Hasil penilaian kondisi ruas Jalan SM. Amin dengan metode Bina Marga dan metode PCI menghasilkan nilai yang sama, yaitu urutan prioritas dengan nilai 6 berarti termasuk dalam kategori program pemeliharaan berkala.Kata kunci: Bina Marga, Pavement Condition Index (PCI), perkerasan.
KADAR OPTIMUM FILLER ASBUTON BUTIR T.5/20 DALAM CAMPURAN PERKERASAN ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE (AC-WC) Ramdhani, Fitra; Suhanggi, Suhanggi; Rhoma, Benny Hamdi
Jurnal Kajian Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.641 KB) | DOI: 10.52447/jkts.v3i1.1157

Abstract

Asbuton merupakan aspal alam dengan deposit terbesar yang menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil aspal alam terbesar di dunia. Dengan banyaknya jumlah yang tersedia, Asbuton dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bahan penambah/pengganti aspal minyak dan penambah/pengganti filler sesuai komposisi campuran perkerasan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). Asbuton tipe 5/20 (T5/20) mempunyai penetrasi bitumen 5 dmm dan kadar bitumen 20%. Penggunaan filler asbuton ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan utilisasi Asbuton Butir T5/20. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar optimum penggunaan filler Asbuton Butir T.5/20 dalam campuran AC-WC yang memenuhi persyaratan terhadap parameter Marshall. Berdasarkan hasil pengujian marshall diperoleh kadar optimum aspal dalam campuran AC-WC sebesar 6%. Dengan nilai kadar aspal optimum (KAO) pada AC-WC sebesar 6%, dan variasi suhu pemadatan  (1400C, 1450C, 1500C, 1550C ) dan variasi filler asbuton (1,13%, 1,6%, 2,01%, 2,25%, 2,56%, dan 3,1%) diperoleh kadar optimum filler asbuton sebesar 2,01% dan suhu pemadatan 1500C dengan nilai stabilitas 1204,03 kg, nilai kelelehan 3,11 mm, Nilai MQ 346,04 kg/mm, Nilai VIM 4,4%, Nilai VMA 17,56%, Nilai VFA 66,41%. Hasil pengujian Marshall pada AC-WC dengan Filler Asbuton 2,01 % dan suhu pemadatan  150°C dan merupakan campuran yang baik yang memenuhi standar spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 3.
Analisis Jaringan Trayek Angkutan Umum di Bangkinang Kota Kabupaten Kampar, Riau: Analisis Jaringan Trayek Tisnawan, Rahmat; Mubarak, Husni; Ramdhani, Fitra; Tambunan, Agustinus
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i2.24

Abstract

Bangkinang Kota is the capital of kampar which is the center of regional activities such as government, education, economy and so on, so that in this area the usage of vehicles is quite high, especially private vehicles. The amount of private vehicles usage is not comparable to the amount of public transportation available. Therefore, the aim of this study wants to plan a new public transportation in the city center by connecting the surrounding areas. Public transportation planning is carried out by calculating the amount of demand for public transportation, then the results of the demand calculation are used as a reference for determining the route system. Before calculating the demand and determining the route system, the first step is collecting primary and secondary data, then analyze a demand in the form of trip generation, distribution of trip and mode selection. Furthermore, from the demand analysis, there are 3 (three) public transport routes who serve Bangkinang Kota.
Pengaruh Penambahan Masterglenium ACE 8595 Terhadap Kuat Tekan Beton Yazid, Muhammad; Husaini, Rizki Ramadhan; Ramdhani, Fitra; Husnah, Husnah; Annisa, Siti Fini
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i2.22

Abstract

Beton bermutu tinggi umumnya memiliki nilai FAS yang relatif keci. Namun hal tersebut dapat menyebabkan rendahnya workability beton yang akan mempengaruhi kuat tekan beton. Penambahan bahan tambah terutama superplaticizer dapat digunakan untuk mengatasi masalah workability tersebut. Salah satu contoh bahan tambah yang digunakan adalah MasterGlenium ACE 8595. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan MasterGlenium ACE 8595 pada kuat tekan beton dan mengetahui persentase MasterGlenium ACE 8595 dalam campuran beton yang menghasilkan kekuatan beton optimum. Persentase penggunaan MasterGlenium ACE 8595 yaitu 0%; 0,3 %; 0,6 %; 0,9 %; 1,2 %; 1,5 %; 1,8 % dan 2,1% dari berat semen dengan slump flow Self Compacted Concrete (SCC) rencana 60 cm – 75 cm. Adapun benda uji yang digunakan adalah silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm serta berjumlah tiga sampel pada setiap variasinya yang diuji pada umur beton 28 hari. Hasil dari penelitian ini adalah setiap penambahan dosis akan meningkatkan workability beton dan perlu dilakukan pengurangan air untuk mencegah terjadinya segregasi pada beton SCC tersebut. Kuat tekan beton optimum yang dihasilkan adalah sebesar 52,81 MPa pada variasi MasterGlenium ACE 8695 0,6% dengan pengurangan air sebesar 27,12%. Sedangkan variasi MasterGlenium ACE 8595 2,1% menghasilkan kuat tekan terendah sebesar 40,56 MPa dengan pengurangan air sebanyak 33,89%.