Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN BIAYA PADA PEKERJAAN PASANGAN RANGKA ATAP PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PANAM VIEW TIPE 48 Tisnawan, Rahmat; Hadi, Saiful
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 1 No 02 (2016): Terbitan Kedua Desember 2016
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.437 KB)

Abstract

Baja ringan adalah bahan bangunan baru yang banyak digunakan sebagai menggantikan kayu dalam hal penggunaanya sebagai materi konstruksi rangka atap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya produktivitas tenaga kerja pada pemasangan rangka atap baja ringan dengan pemasangan rangka atap kayu. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat produktivitas tenaga kerja terhadap pekerjaan struktur rangka atap baja ringan pada rumah type 48 dengan nilai rata-rata LUR sebesar 78,91% lebih besar dibanding produktivitas tenaga kerja terhadap pekerjaan struktur rangka atap kayu dengan type rumah yang sama dengan nilai rata-rata LUR sebesar 77,15%. Dari hasil analisis biaya pada pengerjaan rangka atap baja ringan dengan rangka atap kayu bahwa hasil antara perhitungan total biaya atap baja ringan untuk rumah type 48 sebesar Rp. 9.165.000,- (Sembilan Juta Seratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah), sedangkan total biaya rangka atap kayu untuk rumah type 48 Rp. 9.639.000,- (Sembilan Juta Enam Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Rupiah). Sehingga pengerjaan rangka atap baja ringan lebih ekonomis daripada rangka atap kayu.
KELAYAKAN JALAN DENGAN METODE AHP PADA RUAS JALAN TEMPULING – TEMBILAHAN Tisnawan, Rahmat; Rhoma Putra, Benny Hamdi
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 3 No 01 (2018): Terbitan Kelima Bulan Juni 2018
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.062 KB)

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan sangat pesat perkembangannya yang dilakukan pemerintah untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lain untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial. Pelaksanaan pembangunan jalan memerlukan pendanaan yang sangat besar dan penentuan jenis konstruksi jalan yang sesuai dengan kondisi daerah tersebut. Diperlukan suatu keputusan yang tepat dalam penanganan proyek insfrastruktur jalan, sehingga diperlukan suatu metode untuk pengambilan keputusan untuk memilih alternatif yangsesuai. Salah satu metode untuk pengambilan keputusan adalah AHP (Analytytic Hierarchy Process). Studi ini mengkaji penerapan metode Analytytic Hierarchy Process (AHP) untuk menilai kelayakan konstruksi jalan yang cocok untuk diterapkan di jalan Tempuling – Tembilahan. Dari hasil analisa didapatkan bahwa daya tahan terhadap pergerakan tanah merupakan faktor teknis yang paling penting, sedangkan faktor non teknis yang paling penting adalah kenyamanan permukaan jalan untuk penilaian kelayakan konstruksi jalan. Dari 8 faktor yang digunakan, konstruksi beton unggul 4 faktor yaitu daya tahan terhadap cuaca, daya tahan terhadap pergerakan tanah, daya tahan terhadap perubahan lalu lintas dan jangka waktu perawatan. Sedangkan konstruksi aspal unggul pada kenyamanan permukaan jalan, kemudahan pelaksanaan, ketersediaan sumber daya dan biaya. Penilaian akhir didapat nilai eigen konstruksi beton sebesar 0.65 sedangkan konstruksi aspal sebesar 0.35, sehingga untuk ruas jalan Tempuling – Tembilahan konstruksi jalan beton lebih layak diterapkan.
ANALISIS MODEL BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN KABUPATEN ROKAN HULU Ramdhani, Fitra; Tisnawan, Rahmat
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 3 No 01 (2018): Terbitan Kelima Bulan Juni 2018
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1453.466 KB)

Abstract

ABSTRACT Rokan Hulu regency is a regency from region expansion of Kampar regency with Pasir Pangaraian as a capital of regency, Riau Province. Development of transportation in this area should be able to support the efforts of equity and the spread of regional development. This is because the fulfillment of the available needs are located elsewhere so as to affect the magnitude of trip generation and trip attraction. The analysis of the model of trip generation and trip attraction by using a model of zone-based correlation analysis with step wise 2 method  to determine the number of trip generation and trip attraction that occurs at this time to predict the movement that occurred in the future. Based on the results of the model analysis of trip generation and trip attraction to predict the trip generation and trip attraction in Rokan Hulu regency  that is the trip Generation (Y1) = 8081,628 + 40,025X5 +148,196X6 + 2258,231X7-1714,622X8 + 5236,070X9 + 283,860X10- 19684,192 X11 + 512,363X12-743,228X13 +180,360X15 with coefficient of determination value R2 = 0,923. While trip attraction (Y2) = 12596,939+ 67,752X3-133,661X6 + 1632,938X7-852,571X8 + 12121,156X9 + 231,056X10-17170,524X11+ 597,632X12-22103,205X13 + 193,0097X15 with the coefficient of determination R2 = 0.915. Key words: model, trip generation, trip attraction
Analisi Kinerja Jalan Perkotaan Studi Kasus Ruas Jalan HR. Soebrantas KM3 Pekanbaru Rhoma Putra, Benny Hamdi; Tisnawan, Rahmat
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 2 No 01 (2017): Terbitan Ketiga Bulan Juni 2017
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.848 KB)

Abstract

Sistem jaringan jalan yang baik dapat membantu mempercepat perputaran roda ekonomi dan pembangunan suatu perkotaan. Suatu jaringan jalan akan terus menurun kinerjanya setiap tahun jika tidak dilakukan upaya upaya perbaikan. Melalui analisis dan pengukuran kinerja suatu jalan perkotaan dapat diketahui permasalahan yang melatarbelakangi dan rekomendasi penanganan paling tepat dilokasi. Penelitian ini dilakukan pada ruas Jalan HR. Subrantas Km 3. Pemilihan lokasi ini dikarenakan karena seringnya kemacetan terjadi pada lokasi ini. Metode yang digunakan adalah survey lalu lintas pada hari Kamis, 15 Juni 2017 pukul 07.00-08.00. Data hasil survey lalulintas tersebut diolah dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) untuk mengetahui kinerja dari ruas jalan yang diteliti tersebut. Dari penelitian diketahui kapasitas Jalan HR Subrantas sebesar 1652 Kendaraan/jam/ lajur. Derjat kejenuhan lokasi ini adalah 0,88 dan berada pada Tinkat Pelayanan E.
Efektivitas Sabut Kelapa dan Semen Portland Sebagai Filler Pada Campuran Aspal AC-WC Tisnawan, Rahmat; Ramadhan Husaini, Rizki; Juli Handa, Egi
SAINSTEK Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v12i1.245

Abstract

Jalan merupakan prasarana transportasi yang kebutuhannya di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan. Konstruksi jalan merupakan suatu struktur yang menerima beban lalu lintas, sehingga lapisan perkerasan tersebut diharapkan mempunyai struktur perkerasan yang kokoh dan mampu menerima beban pengguna jalan. Biasanya yang digunakan adalah semen atau abu batu, namun pada penelitian ini digunakan bahan alternatif lain seperti limbah abu sabut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan abu sabut sebagai bahan pengisi campuran aspal AC-WC memberikan pengaruh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan 15 sampel dengan menggunakan perbandingan bahan pengisi sabut kelapa yang berbeda yaitu 100%, 75%, 50%, 25% dan 0%. Hasil penelitian menunjukkan nilai stabilitas Marshall yang paling tinggi adalah pada perubahan beban yang terdiri dari 25% abu sabut dan 75% semen yaitu sebesar 1.893,37 kg.
Analisis Kinerja Sistem Drainase di Jalan Pemda Pangkalan Kerinci Kota Tisnawan, Rahmat; Husaini, Rizki Ramadhan; Bagio, Tony Hartono; Putra, Junaidi
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v4i3.64

Abstract

Sistem drainase perkotaan sangat berhubungan erat dengan penataan ruang. Banjir yang sering terjadi di banyak wilayah dan kota di Indonesia disebabkan oleh penataan ruang yang kurang teratur. Jalan Pemda, yang terletak di pusat kota Pangkalan Kerinci, memiliki beberapa titik genangan air. Hal ini disebabkan oleh pembangunan yang pesat tanpa peningkatan dimensi saluran, serta berkurangnya area resapan akibat perubahan penggunaan lahan. Saluran drainase di daerah tersebut juga tidak mampu menampung debit air hujan karena tersumbat oleh sampah dan sedimentasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan. Data yang diolah meliputi curah hujan selama 10 tahun terakhir, dimensi drainase eksisting, dan periode ulang Q2, Q5, Q10, serta Q25 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa kapasitas saluran drainase di Jalan Pemda Pangkalan Kerinci mengalami penurunan, dengan debit banjir rencana (Qr) sebesar 0,696 m³/dtk untuk periode ulang 2 tahun, yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitas tampungan saluran (Qt) yang ada.
Analisis Jaringan Trayek Angkutan Umum di Bangkinang Kota Kabupaten Kampar, Riau: Analisis Jaringan Trayek Tisnawan, Rahmat; Mubarak, Husni; Ramdhani, Fitra; Tambunan, Agustinus
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i2.24

Abstract

Bangkinang Kota is the capital of kampar which is the center of regional activities such as government, education, economy and so on, so that in this area the usage of vehicles is quite high, especially private vehicles. The amount of private vehicles usage is not comparable to the amount of public transportation available. Therefore, the aim of this study wants to plan a new public transportation in the city center by connecting the surrounding areas. Public transportation planning is carried out by calculating the amount of demand for public transportation, then the results of the demand calculation are used as a reference for determining the route system. Before calculating the demand and determining the route system, the first step is collecting primary and secondary data, then analyze a demand in the form of trip generation, distribution of trip and mode selection. Furthermore, from the demand analysis, there are 3 (three) public transport routes who serve Bangkinang Kota.
Analisis Kinerja Sistem Drainase di Jalan Pemda Pangkalan Kerinci Kota Tisnawan, Rahmat; Husaini, Rizki Ramadhan; Bagio, Tony Hartono; Putra, Junaidi
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v4i3.64

Abstract

Sistem drainase perkotaan sangat berhubungan erat dengan penataan ruang. Banjir yang sering terjadi di banyak wilayah dan kota di Indonesia disebabkan oleh penataan ruang yang kurang teratur. Jalan Pemda, yang terletak di pusat kota Pangkalan Kerinci, memiliki beberapa titik genangan air. Hal ini disebabkan oleh pembangunan yang pesat tanpa peningkatan dimensi saluran, serta berkurangnya area resapan akibat perubahan penggunaan lahan. Saluran drainase di daerah tersebut juga tidak mampu menampung debit air hujan karena tersumbat oleh sampah dan sedimentasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan. Data yang diolah meliputi curah hujan selama 10 tahun terakhir, dimensi drainase eksisting, dan periode ulang Q2, Q5, Q10, serta Q25 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa kapasitas saluran drainase di Jalan Pemda Pangkalan Kerinci mengalami penurunan, dengan debit banjir rencana (Qr) sebesar 0,696 m³/dtk untuk periode ulang 2 tahun, yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitas tampungan saluran (Qt) yang ada.
Analisis Karakteristik Marshall dari Campuran Aspal Beton Lapis Aus (AC-WC) dengan Penambahan Limbah Styrofoam (Polystyrene) pada Aspal Penetrasi 60/70 Tisnawan, Rahmat; Husaini, Rizki Ramadhan; Yazid, Muhammad; Saventina, Ega Marta
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 4 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v4i1.892

Abstract

Jalan memegang peranan krusial dalam pembangunan Indonesia, di mana kualitasnya berbanding lurus dengan kelancaran transportasi darat. Material penyusun jalan, terutama aspal dan agregat, menjadi penentu utama kualitas tersebut. Penggunaan aspal murni secara terus-menerus dapat mengancam ketersediaannya, sehingga inovasi penggunaan aspal modifikasi menjadi penting. Aspal modifikasi melibatkan pencampuran aspal dengan material lain untuk mengurangi penggunaannya. Salah satu material yang berpotensi sebagai campuran aspal adalah styrofoam, yang dikenal ringan, kaku, tembus cahaya, dan ekonomis. Pemanfaatan styrofoam sebagai campuran didasari oleh ketersediaannya yang melimpah namun pemanfaatannya yang masih terbatas. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk menguji pengaruh penambahan styrofoam terhadap karakteristik Marshall campuran aspal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi styrofoam 6% menghasilkan nilai flow terendah (2,70 mm) dan nilai Marshall Quotient (MQ) tertinggi (986,60 Kg/mm), memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi II. Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,5% menghasilkan nilai stabilitas 1317,4 Kg, flow 3,47 mm, MQ 380,02 Kg/mm, VMA 15,71%, VFA 79,64%, dan VIM 3,32%, juga memenuhi persyaratan. Secara keseluruhan, variasi styrofoam 6% dan 8% dengan kadar aspal optimum 6,5% menunjukkan karakteristik Marshall yang memenuhi klasifikasi Bina Marga. Sementara variasi 10% dan 12% tidak sepenuhnya memenuhi persyaratan. Kesimpulannya, variasi styrofoam 6% dan 8% berpotensi menjadi campuran yang baik untuk aspal modifikasi, memenuhi standar yang ditetapkan
Pemanfaatan Limbah Galian Aspal Hot Mix Pada Campuran Lapisan Pondasi Atas Terhadap Nilai California Bearing Ratio (Daya Dukung) Basri, Doni Rinaldi; Tisnawan, Rahmat; Edriansyah , Dede
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 4 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v4i1.898

Abstract

Limbah hasil galian Aspal Hot Mix (AHM) umumnya tidak dimanfaatkan kembali dan hanya menjadi tumpukan material bongkaran yang terbengkalai di lingkungan sekitar proyek. Material ini sering dianggap memiliki kualitas rendah dan tidak layak digunakan kembali sebagai bahan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi pemanfaatan limbah galian AHM sebagai bahan campuran dalam pembuatan Lapis Pondasi Atas (LPA) pada konstruksi perkerasan jalan. Pengujian dilakukan dengan metode laboratorium menggunakan lima variasi campuran limbah galian AHM, yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%, menggantikan batu pecah ukuran 1–2 cm. Evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan nilai rendaman California Bearing Ratio (CBR). Hasil pengujian menunjukkan bahwa campuran dengan 20% limbah galian AHM menghasilkan nilai CBR rendaman sebesar 100,2%, sedangkan campuran 30% menghasilkan nilai CBR rendaman sebesar 94,4%. Kedua nilai tersebut melebihi batas minimum yang disyaratkan dalam Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2, yaitu sebesar 90%. Dengan demikian, limbah galian AHM memiliki potensi yang baik sebagai material alternatif untuk LPA, yang tidak hanya mendukung efisiensi biaya, tetapi juga berkontribusi terhadap pengurangan limbah konstruksi.   Excavated Hot Mix Asphalt (HMA) waste is generally not reused and often accumulates as discarded demolition material in the vicinity of project sites. This material is frequently considered to be of low quality and unsuitable for reuse as construction material. This research aims to evaluate the potential of utilizing excavated HMA waste as a mixed material in the production of Base Course (LPA) for road pavement construction.The study was conducted using laboratory methods with five variations of excavated HMA waste mixtures: 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, and 50%, replacing 1-2 cm crushed stone. Performance evaluation was based on the soaked California Bearing Ratio (CBR) values.The test results showed that the mixture with 20% excavated HMA waste yielded a soaked CBR value of 100.2%, while the 30% mixture resulted in a soaked CBR value of 94.4%. Both of these values exceed the minimum requirement of 90% stipulated in the Bina Marga General Specification 2018 Revision 2.Therefore, excavated HMA waste has good potential as an alternative material for Base Course (LPA), which not only supports cost efficiency but also contributes to the reduction of construction waste.