Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENENTUAN POSISI SUMBER PROSPEK PANAS BUMI BERDASARKAN DATA ANOMALI MAGNETDI DAERAH AKESAHU, PULAU TIDORE, MALUKU UTARA Ningrum, Rohima Wahyu
Jurnal Neutrino Jurnal Neutrino (Vol.7 No. 2
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.843 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.2887

Abstract

Penelitian geofisika dengan  menggunakan metode magnetik yaitu dengan alat Magnetometer Fluxgate. Luas daerah penyelidikan ± 1 km x 1 km, dibatasi oleh koordinat geografis antara  127° 27’ 42” s/d 127° 27’ 43” BT dan 0° 43’ 17” s/d 0° 43’ 19” LU . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi sumber prospek panas bumi di daerah Akesahu, Pulau Tidore berdasarkan data anomali medan magnet. Data medan magnet total yang terukur adalah medan utama, medan luar dan medan anomali. Untuk menghilangkan efek-efek anomali dari medan magnet luar dan anomali medan magnet utama dilakukan perhitungan koreksi variasi harian, koreksi drift (kesalahan alat), koreksi penyesuaian, koreksi IGRF, dan pemisahan anomali residual dan  regional. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa, daerah Akesahu, Pulau Tidore memiliki potensi panas bumi yang masih cukup besar yang ditandai dengan adanya manifestasi panas bumi berupa mata air panas. Anomali  medan magnet daerah Akesahu ditunjukkan dengan adanya anomali yang rendah (0.90 sampai dengan -2163.09 nT)  yang  memanjang arah utara-selatan di bagian Timur Pulau Tidore. Disamping itu di sekitar mata air panas Akesahu  secara geologis didukung dengan adanya empat buah sesar normal. Ini sebagai sistem pengontrol panas bumi yang lainnya di Pulau Tidore.
Microtremor Data to Strengthen the Students’ Mastery of Materials in the Implementation of Integrated Physics Learning Ningrum, Rohima Wahyu; Fauzi, Hendra; Suryanto, Wiwit; Mei, Estuning Tyas Wulan; Amelia, Risky Nuri
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v10n1.p81-89

Abstract

A geophysical research has been conducted to determine the level of hazard vulnerability in West Halmahera by using microtremor data. Microtremor data are analyzed using the Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) method and it is processed using Geopsy software to know hazard vulnerability level in the region . Data analysis and processing are used as sources of information in physics learning materials using an integrated learning model. Research objectives are to train the students to understand the materials in the fields of study and to enhance other discovery ideas.This research method uses the correlational method and the type of research is experimental research. The research design is an uniquecase research design and the instrument used is tests and questionnaires. The results of this research indicate that the microtremor data using integrated learning models of integrated types have effect on the students’ Mastery of materials in the implementation of physics learning. The effect of the integrated learning model of integrated type on the students’ Mastery of materials on the concepts of vibration and waves is 16% and it is in low category. Whereas, the students' responses to integrated learning model of integrated type are quite fun and it can help to improve their mastery of the material on the concepts of vibration and waves.
PEMODELAN TSUNAMI BERDASARKAN AMPLITUDO MAKSIMUM HISTORIS GEMPABUMI DI PESISIR JAILOLO SELATAN Achmad, Rahim; Taib, Suryani; Ningrum, Rohima Wahyu; Suryanto, Wiwit; Aswan, Marwis; Salam, Ramdani; Amelia, Risky Nuri; Hesti, Hesti; Wahidin, Nurhalis
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol 9, No 3 (2023)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v9i3.338

Abstract

Pangkalan data paleo-tsunami Indonesia mencatat tanggal 28 Juni 1859 terjadi gempabumi kuat di Laut Maluku dengan skala intesitas (MMI) IX dan menyebabkan tsunami di Teluk Sidangoli dengan ketinggian 10 meter. Laut Maluku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap potensi terjadinya bencana tsunami di sekitar wilayah Halmahera termasuk Jailolo Selatan. Melihat adanya potensi bencana tsunami yang besar di wilayah Jailolo Selatan, maka perlu dilakukan strategi perencanaan mitigasi bencana tsunami yakni dengan pemodelan bahaya tsunami. Pemodelan bahaya tsunami dilakukan untuk mengetahui nilai amplitudo maksimum (Run-up) gelombang tsunami dengan menggunakan perhitungan numerik dari sofware Cornell Multi-Grid Coupled Tsunami Model (COMCOT) versi 1.7, nilai jarak maksimum yang dapat ditembus oleh air pasang ke daratan pada pantai yang datar (inundasi), dan nilai sudut kemiringan lereng (slope) dari pengukuran fotogrametri udara Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Hasil Pemetaaan bahaya tsunami menghasilkan nilai amplitudo maksimum (Run-up) setinggi 4 meter dan wilayah yang terdampak akibat gelombang tsunami berjarak (inundasi) sekitar 310 meter dari garis pantai. Nilai rata-rata sudut kemiringan lereng (slope) di pesisir Jailolo Selatan adalah 22,90 dan termasuk lereng curam. Dan slope tipe curam cenderung menyebabkan peningkatan tinggi gelombang saat tsunami mendekati pantai, sehingga gelombang dapat menjadi lebih tinggi.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMETAAN PARTISIPATIF PEMBUATAN JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DI KAWASAN WISATA DESA PANDANGA Taib, Suryani; Pamuti, Pamuti; Ningrum, Rohima Wahyu; Aswan, Marwis; Amelia, Risky Nuri; Saprudin, Saprudin; Hamid, Fatma
ABDI AKOMMEDIA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 1 No. 4 (2023)
Publisher : ABDI AKOMMEDIA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan wisata di Desa Pandanga Morotai Selatan merupakan kawasan pariwisata bahari yang memiliki potensi bencana tsunami. Hal ini tidak didukung oleh kesadaran masyarakat mengenai ancaman bencana tsunami. Permasalahan prioritas yang akan ditangani dalam program PKM adalah 1). keterbatasan kapasitas masyarakat baik individu, rumah tangga, maupun komunitas dalam menghadapi dan menangani bencana. 2) tidak ada jalur evakuasi bencana tsunami di kawasan wisata berdasarkan pemetaan partisipatif. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah pendekatan Comunity Based Disaster Risk Reduction (CBDRR) yang melibatkan komunitas lokal supaya terlibat aktif dalam penanggulan bencana. Kelompok masyarakat merupakan pihak yang paling utama mendapatkan risiko saat terjadi bencana, sehingga perlu memperkuat kapasitas masyarakat terhadap bencana. Selain itu masyarakat menjadi inti pembuat keputusan dalam pengurangan risiko bencana. Untuk penilaian tentang tingkat pemahaman dan kapasitas kebencanan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kuesioner pre-test dan post-test yang dilakukan ketika kegiatan penyuluhan. Lembaga mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Kepala Desa Pandanga, Morotai Selatan, Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pulau Morotai, dan Kelompok Masyarakat Karang Taruna. Pemetaan partisipatif jalur evakuasi dilakukan dengan Forum Group Discussion (FGD) dengan bantuan interpretasi data citra pengindraan jauh. Obyek di indetifikasi melalui peta citra yang sudah di layout kemudian di deliniasi batasnya dan akhirnya dihasilkan sebuah peta tematik sebaran obyek hasil identifikasi. Target luaran yang diharapkan dari solusi yang ditawarkan pada permasalahan yang ada di mitra adalah terpetakan seluruh bentang alam Desa Wisata Pandanga, Morotai Selatan, terpetakan jalur evakuasi bencana tsunami Desa Wisata Pandanga, Morotai Selatan, terpetakan area yang berisiko bagi wisatawan, dan kelompok masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang potensi bencana alam di daerahnya khususnya tsunami. Sehingga ke depannya masyarakat akan berperan aktif dalam pembuatan jalur evakuasi bencana tsunami dan memiliki kemampuan, kesiapan, dan kapasitas dalam menghadapi bencana tsunami.
PENGENALAN ALAT PERAGA GEMPABUMI SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN LITERASI BENCANA GEMPABUMI BAGI PESERTA DIDIK Amelia, Risky; Ningrum, Rohima Wahyu; Taib, Suryani
Bahasa Indonesia Vol 20 No 01 (2023): Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.201.8

Abstract

The implementation of this activity aims to introduce simple earthquake props as learning media to improve earthquake disaster literacy for students. The implementation method consists of 3 stages, namely 1) preliminary preparation to analyze the situation in the field regarding the level of earthquake disaster literacy of students and design simple earthquake alarm props as learning media in schools, 2) implementation by teaching in the form of socialization and 3) evaluation is carried out to evaluate the results achieved by students. The results of this activity showed an increase in the average earthquake disaster literacy of students from 77 to 95 after the socialization. The implementation of this activity went well and smoothly, so that students were very interested in learning media by using earthquake props as a medium for earthquake literacy and building a conscious attitude of students towards earthquakes. Abstrak Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan alat peraga gempabumi sederhana sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan literasi bencana gempabumi bagi peserta didik. Untuk metode pelaksanaan terdiri dari 3 tahap, yaitu 1) persiapan pendahuluan untuk menganalisis situasi di lapangan mengenai tingkat literasi bencana gempabumi peserta didik dan mendesain alat peraga alarm gempabumi sederhana sebagai media pembelajaran di sekolah, 2) pelaksanaan dengan melakukan pengajaran dalam bentuk sosialisasi dan 3) evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi atas hasil yang telah dicapai oleh peserta didik. Hasil kegiatan ini menunjukan terjadinya peningkatan rata-rata literasi bencana gempabumi peserta didik dari 77 menjadi 95 setelah diadakan sosialisasi. Pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, sehingga peserta didik sangat tertarik dengan media pembelajaran dengan menggunakan alat peraga gempabumi sebagai media literasi gempabumi dan membangun sikap sadar peserta didik terhadap gempabumi.
Kajian Sebaran Air Panas di Kelurahan Tobololo dan Kelurahan Sulamadaha Kecamatan Pulau Ternate Kota Ternate Rajab, Abdul Haris; Ningrum, Rohima Wahyu; Jumaris, Jumaris
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jipfalbiruni.v4i1.81

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi panas bumi dan sebaran air panas di sekitar Kelurahan Tobololo dan Kelurahan Sulamadaha, Pulau Ternate bagian utara. Hasil pengukuran magnetik di lapangan haruslah dihitung terlebih dahulu agar bisa  mendapatkan anomali magnetik yaitu medan magnet total dikurangi dengan magnet variasi harian, serta dikurangi dengan medan magnet utama bumi(nilai IGRF). Nilai IGRF 40137.7, Nilai medan magnet total yang terbaca pada fluxgate magnetometer sangat bervariasi antara 44907.9 nT s/d 73351.8 nT ,Total koreksi  yang didapat setelah medan magnet total dikurangi magnet variasi harian dan dikurangi nilai IGRF. Nilai anomali magnetik yang didapat setelah nilai magnet total dikurangi dengan nilai total koreksi yaitu berkisar antara 4791.7 nT s/d 33235.9 nT. Sebaran suhu airtanah dengan lokasi pengukuran memanjang lebih dari 5 km dan lebar 1 km dari bibir pantai hingga ke arah ketinggian dimana sumur gali atau sumur bor masih ditemukan. Suhu airtanah berkisar 26oC – 35.5 oC. Suhu air tertinggi hanya terdapat di dua titk mata air, yakni di Desa Tobololo dan Desa Sulamadaha. Ini menunjukkan perbedaan suhu hampir pada semua air sumur.Kata Kunci: air panas, gunung api, magnetik.
PEMODELAN TSUNAMI BERDASARKAN AMPLITUDO MAKSIMUM HISTORIS GEMPABUMI DI PESISIR JAILOLO SELATAN Achmad, Rahim; Taib, Suryani; Ningrum, Rohima Wahyu; Suryanto, Wiwit; Aswan, Marwis; Salam, Ramdani; Amelia, Risky Nuri; Hesti, Hesti; Wahidin, Nurhalis
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol. 9 No. 3 (2023)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v9i3.338

Abstract

Pangkalan data paleo-tsunami Indonesia mencatat tanggal 28 Juni 1859 terjadi gempabumi kuat di Laut Maluku dengan skala intesitas (MMI) IX dan menyebabkan tsunami di Teluk Sidangoli dengan ketinggian 10 meter. Laut Maluku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap potensi terjadinya bencana tsunami di sekitar wilayah Halmahera termasuk Jailolo Selatan. Melihat adanya potensi bencana tsunami yang besar di wilayah Jailolo Selatan, maka perlu dilakukan strategi perencanaan mitigasi bencana tsunami yakni dengan pemodelan bahaya tsunami. Pemodelan bahaya tsunami dilakukan untuk mengetahui nilai amplitudo maksimum (Run-up) gelombang tsunami dengan menggunakan perhitungan numerik dari sofware Cornell Multi-Grid Coupled Tsunami Model (COMCOT) versi 1.7, nilai jarak maksimum yang dapat ditembus oleh air pasang ke daratan pada pantai yang datar (inundasi), dan nilai sudut kemiringan lereng (slope) dari pengukuran fotogrametri udara Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Hasil Pemetaaan bahaya tsunami menghasilkan nilai amplitudo maksimum (Run-up) setinggi 4 meter dan wilayah yang terdampak akibat gelombang tsunami berjarak (inundasi) sekitar 310 meter dari garis pantai. Nilai rata-rata sudut kemiringan lereng (slope) di pesisir Jailolo Selatan adalah 22,90 dan termasuk lereng curam. Dan slope tipe curam cenderung menyebabkan peningkatan tinggi gelombang saat tsunami mendekati pantai, sehingga gelombang dapat menjadi lebih tinggi.
Earthquake Hazard Mapping Based on Earthquake Intensity Model in North Maluku Islands Ningrum, Rohima Wahyu; Achmad, Rahim; Aswan, Marwis; Raharjo, Wiji
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 13, No 2 (2024): TECHNO JURNAL PENELITIAN
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tjp.v13i2.9737

Abstract

Earthquake hazard mapping in the North Maluku region is urgent and essential because this area has a very high earthquake hazard potential. The high level of earthquake vulnerability in the North Maluku region makes it very important to focus mitigation activities to reduce the impact of earthquakes that occur. Earthquake hazard mapping that illustrates the effects of earthquakes on an area is one of the disaster mitigation efforts. In this study, earthquake intensity using the Probability Seismic Hazard Analysis (PSHA) method will be used to analyse the level of earthquake hazard in the North Maluku region. The results of the distribution of Peak Ground Acceleration (PGA) values for North Maluku range from 0.67 - 3.75 g. At the same time, the value of the MMI earthquake intensity scale is in the range of IX-XII. The most incredible earthquake intensity is in the Morotai, West Halmahera, Ternate, Tidore, Bacan, and Obi Island areas. The results of this study can have implications as a reference in safer spatial and infrastructure planning, the preparation of more effective mitigation strategies, and can be a medium for educating the public to be more prepared and responsive to earthquake risks.
Integrating UAV Data and Community Knowledge for Optimal Tsunami Evacuation Route Map in Coastal Loto Village, Ternate Amelia, Risky Nuri; Ningrum, Rohima Wahyu; Robo, Tamrin; Ikhsan, Muhammad; Triani, Triani; Aswan, Marwis; Safitri, Yuni Andriyani; Rakuasa, Heinrich
JURNAL GEOGRAFI Vol. 17 No. 2 (2025): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v17i2.65354

Abstract

The coastal area of Ternate Island has a high potential for tsunami disasters and complex tectonics. The tsunami on Ternate Island was triggered by an earthquake in the Maluku Sea and the eruption of Mount Gamalama under the sea. The rapid development of Ternate, especially in the tourism sector, such as Loto Agrotourism Village, West Ternate, demands attention to the safety of visitors and residents. The main problem in Loto Village is the lack of evacuation routes, so an effective evacuation strategy is needed to minimize losses during a tsunami disaster. This study aims to determine evacuation routes using UAV data and participatory mapping in Loto Village, Ternate City. UAV aerial photos were processed using photogrammetry techniques with Agisoft Metashape Professional software, producing Ortho-Mosaic Maps and Digital Elevation Model (DEM), which were analyzed in QGIS software. The ortho-mosaic map was overlaid with a tsunami hazard map to create temporary evacuation routes and points (TES), which were confirmed through participatory mapping. The Final Map shows four TESs, which are accessible via footpaths, side roads, and main roads. In the event of a tsunami, tourists and residents in the Lota Agrotourism area can use this map for evacuation. The map can also be an important reference for the government in forming disaster mitigation policies to ensure the safety of tourist destinations that are vulnerable to tsunamis.